Sunday, January 19, 2014

Kebaikan Allah vs Kebaikan Manusia



Ev. Ria Pasaribu

Maz 103:1-5
1   Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
2  Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
3  Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,
4  Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
5  Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.

Pendahuluan

Kitab Mazmur adalah kitab yang sangat indah. Kitab ini mengungkapkan hubungan yang sangat dekat antara pemazmur dengan Allah yang hidup. Sehingga dalam kitab ini, pemazmur menerima berkat Tuhan dalam segala situasi baik saat pemazmur sedang dikejar musuh, setelah berdosa, melalui peperangan, dia tetap memiliki hubungan dengan Allah yang hidup. Pemazmur mengungkapkannya dengan pujian kepada Allah dalam seluruh situasi sehingga diketahui siapakah Allah bagi pemazmur! Tema bulan ini adalah Allah dengan sifat-sifatNya. Dengan mengenal natur (sifat) Allah, kita sangat bergantung kepadaNya dan tidak tergantung pada situasi yang berubah-ubah, malah situasi membawa kita mengenal Allah yang luar biasa. Dia Allah bukan saja di saat keadaan sedang baik tapi juga di saat ada masalah. Saat menderita sakit atau mengalami tabrakan , banyak yang sering bertanya, “Di mana Allah di saat itu?”. Setelah mengikuti Allah, tidak benar kita hanya akan mengalami hal-hal “baik” saja tanpa ada rasa sakit. Teologi sukses dan senang bisa menghancurkan iman percaya kita. Setelah menjadi percaya,  banyak orang di Amerika Serikat, Eropa dan Korsel saat hidupnya susah mencari Allah. Setelah kehidupan mereka semakin senang, mereka akhirnya merasa sanggup dan mampu mandiri dan akhirnya meninggalkan Allah dan akhirnya banyak negara menjadi ateis luar biasa. Bagaimana supaya kita, hidup dalam keadaan baik atau tidak baik, susah atau pun senang tetap beribadah kepada Allah dan mengikut Allah?

2 Hal yang Diajarkan Pemazmur

Dari perikop di atas, terdapat 2 hal yang diajarkan oleh Daud (pemazmur)

1.     Memuji Tuhan. Ayat 1 Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!(ayat 1). Martin Luther mengatakan To know God is to worship God (mengenal Allah berarti memuji Allah). Ini adalah iman yang luar biasa. Karena pujian kepada Allah adalah ekspresi iman kita. Manusia memuji Allah karena kebaikan Allah yang keluar dari kekudusanNya (kita mengenal Allah yang kudus artinya Dia satu-satunya Allah dan hanya Dia yang patut disembah, tidak ada yang lain). Saat mengajar di STT Amanat Agung, saya mengajarkan bahwa di Amerika Serikat ada 200 kuil (kelenteng, temple). Orang-orang yang dulu mengenal kekristenan, saat tidak puas dengan logika lalu mengikuti agama orang Timur. Orang yang tidak hidup dekat Tuhan, akhirnya meninggalkanNya. Namun tanpa Tuhan, maka akan ada kekosongan. Agustinus mengatakan bahwa dalam diri manusia terdapat kekosongan yang hanya Allah saja yang dapat memenuhinya. Dengan kepintaran dan teknologi yang canggih, mereka mencari Allah dengan agama dari Timur sehingga berkembanglah kuil. Sedangkan penduduk Eropa mengikuti ajaran agama dari Selatan. Sekarang ada sebuah agama yang sedang berkembang yang mengatakan bahwa mereka memiliki 300.000 allah! Mereka meninggalkan kekristenan karena menganggap Allah orang Kristen hanyalah salah satu dari 300.000 allah. Tanpa mengenal kebenaran Allah, manusia mencari kebenaran itu sendiri namun dengan kekuatannya sendiri, manusia tidak akan bertemu dengan Allah yang benar. Manusia hanya bisa menemukan Allah dalam firman Allah dan Yesus Kristus (Kol 1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan). Maka waktu Filipus berkata Tuhan Yesus pada Yoh 14:8, "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Tuhan Yesus menjawabnya, "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa. (Yoh 14:9b). Pemazmur mengalami banyak pergumulan dan berkata, “pujilah tuhan hai jiwaku” karena Dialah satu-satunya Allah, tidak ada yang lain.

2.     Janganlah melupakan segala kebaikanNya! (ayat 2).  Jadi bukan hanya mengenal Allah satu-satunya dan tidak menyembah ilah lainnya, pemazmur juga menemukan sifat Allah dan mengalaminya. Jadi kalau kita mengenal dan mengalami Allah serta kebaikanNya dalam segala situasi, maka kita akan memuji Allah. Orang yang bertumbuh imannya akan memuliakan Allah dan merendahkan diri. Sedangkan yang tidak mengenalNya akan menyombongkan diri dan berkata “segala sesuatu karena saya”.

Kebaikan Allah

Kebaikan Allah yang disampaikan pemazmur dari ayat 3-5 mencakup mengampuni segala kesalahanmu, menyembuhkan segala penyakitmu,menebus hidupmu dari lobang kubur,memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, memuaskan hasratmu dengan kebaikan sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali. Kebaikan Allah yang luar biasa bukan hanya berupa materi dan fisik tetapi di dalam seluruh aspek hidup manusia, secara khusus pengampunan dosa karena dosa memisahkan manusia dari Allah, menghilangkan sejahtera, membuat manusia tidak bisa bergaul dengan Allah dan upah dosa adalah maut! Semua manusia mencari cara pengampunan dosa dan jalan keselamatan. Dan itu disediakan karena kebaikan Allah dan sifat Allah seperti yang dikatakan pada Yoh 3:16  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Dan pada Maz 32:1-2 dikatakan Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!   Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!

Kebaikan Allah Keluar dari KekudusanNya

Kebaikan Allah berbeda dengan kebaikan manusia. Dia berbuat baik selama-lamanya bagi orang percaya. Pada Maz 31:19 dikatakan Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia! Jadi bagi orang yang mengenal Allah dan yang ditebus menjadi anakNya, Allah akan memberikan kebaikan yang melimpah. Tapi itu bukan karena kita hebat, baik, pintar dan kaya. Tidak ada alasan dalam diri kita yang membuat Tuhan memberikan kebaikanNya,  melainkan karena keluar dari kebaikan anugerah Allah di dalam Yesus Kristus.  Yoh 1:16 Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia;  Di dalam Kristus., kita menemukan kasih karunia demi kasih karunia, anugerah demi anugerah, karena Kristus sudah bangkit dan menebus kita, sehingga kita menemukan kebaikan-kebaikanNya. Walau kita tidak baik, Dia tetap baik. Dia juga baik bukan hanya kepada orang percaya tetapi kepada semua orang. KebaikanNya disimpan. Kata ini (disimpan) seperti warisan yakni anak akan mendapat warisan dari orang tuanya. Bapa kita sangat kaya karena ia pemilik surga dan dunia yang disimpannya bagi orang yang takut akan Tuhan. Sedangkan kata “takut” bukan berarti menggigil di hadapan Tuhan tapi sungguh-sungguh menghormati Tuhan , menjadi anak yang taat kepada Allah , hidupnya bergantung kepada Allah. Kepada mereka disimpan kebaikanNya dan mengalir saat dibutuhkan yakni  bagi orang yang mau berlindung kepadaNya, kebaikan Tuhan akan terjadi dari waktu ke waktu.

Kebaikan Tuhan bagi Semua Orang (Anugerah Umum) dan Orang Percaya (Anugerah Khusus)

Tuhan baik bagi siapa saja. Mat 5:34. 34  Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah. Pada Mat 5:45  dikatakan Allah menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Tapi ada perbedaan kebaikan Allah bagi orang percaya (benar) dan tidak percaya walau sama-sama mengalami anugerah Tuhan. Bagi orang yang tidak percaya, kebaikan itu hanyalah sementara, sedangkan bagi anak Allah, kebaikan itu terus-menerus dikaruniakanNya. Setiap orang punya karunia. Ada orang tidak percaya yang mendapat nilai yang tinggi di sekolah, itu berarti anugerah yang berlaku bagi semua manusia. Jadi bagi semua manusia ada anugerah umum seperti kekayaan, kesuksesan dan kepintaran. Namun ada anugerah khusus yang diberikan kepada orang yang hidup kepada Yesus Kristus yaitu pengampunan dosa dan keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus.  Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.  Jadi kebaikan Allah di dalam Yesus pada orang percaya baik pada saat sedih, senang, putus pacar, PHK, bangkrut, banjir, kena kanker dll dan kebaikan Tuhan dalam segala situasi bisa dipakai untuk kebaikan bagi orang percaya. Maka begitu mengerti hal ini, saya berkata “berhenti berpikir negatif tentang Allah”. Jadi kalau terjadi berbagai hal  termasuk hal-hal yang tidak enak, berdoa kepada Tuhan menolong saya untuk teta berjalan dengan Tuhan. Karena hal yang “tidak enak” bisa menguatkan iman kita dan membuat iman kita dewasa. Rencana Allah tidak pernah untuk menghancurkan kita. Sepanjang hidup, saya pernah mengalami banyak pikiran negatif tapi kejadiannya malah terbalik. Rahasianya adalah saat terjadi hal yang tidak baik, Allah justru sedang ingin mendemonstrasikan kasih dan kuasaNya yang lebih luar biasa. Saya sering pergi berpergian. Pada tahun 1990 saya naik bus dari pagi menuju ke Medan. Dulu tidak gampang naik bus seperti itu. Waktu saya naik dan duduk, saya mencium bau alcohol. Ternyata ada orang mabuk yang duduk di belakang saya. Hati saya takut apalagi sebentar lagi malam menjelang. Kalau mereka mengganggu, siapa bisa menolong saya?. Dalam pikiran, saya menyesal pergi seorang diri. Tapi saya belajar, itulah pentingnya kalau kita punya persekutuan dengan Tuhan tiap-tiap hari. Di saat ketakutan, saya diingatkan pada saat Maz 46:2-3 Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut. Sehingga saya berdoa, “Tuhan, saya dalam kesesakan, oleh karena itu tolong lindungi saya.” Malam harinya,  kita makan di restoran padang. Di sana  masuk lagi penumpang-penumpang baru.  Dan saya pun menemukan kebaikan Tuhan. Ternyata pemabuk itu salah nomor kursi. Penumpang yang baru naik kemudian duduk di belakang saya dan pemabuk tadi duduk di kursi belakang sekali.

Bagi anak-anak Tuhan, kalau Tuhan memberikan hal yang baik atau sepertinya tidak baik terjadi dalam kehidupan kita, ingat baik-baik Tuhan tidak pernah membiarkan hal-hal tersebut menghancurkan kita sepanjang kita bersandar penuh kepada Allah. Salah satu teman yang usianya lebih muda dari saya terkena kanker stadium 4 dan divonis dokter baik di Indonesia maupun di luar negeri bahwa ia akan meninggal 6 bulan lagi. Setelah 6 bulan ternyata hidup terus, bahkan saat ini sudah hampir 3 tahun sejak divonis dokter, dia masih hidup. Dalam sakitnya, ia mendapatkan satu firman Tuhan yang menguatkannya yakni pada Yoh 9:3 Jawab Yesus atas pertanyaan murid-muridNya atas siapa yang berbuat dosa untuk perkara orang yang buta sejak lahir, "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Di Singapore , ia menjalani kemoterapi yang paling panjang (90 kali) dan tidak ada yang lebih panjang lagi. Sekarang bagian perutnya dilobangi dan dia makan melalui lobang tersebut. Tetapi sepanjang sakitnya, ia melihat kebaikan Tuhan. Ia terus melayani Tuhan dan menjadi guru sekolah minggu. Bahkan meskipun di atas kursi roda, ia terus melayani Sekolah Minggu. Anak-anak Sekolah Minggu bisa menyaksikan orang yang menderita tetapi tetap melayani dan memuji Tuhan. Berarti Tuhan adalah Allah yan luar biasa! Itu sangat penting. Beberapa waktu lalu saya bertanya bagaimana kondisinya. Dia berkata, “Ajaib. Saat aku merasa sangat sakit sekali, tiba-tiba Tuhan mengangkat semua rasa sakitku sehingga hati saya merasa lega”. Belakangan ia mengalami penderitaan yang luar biasa dari penyakitnya dan merasa sudah tidak tahan lagi. 2 minggu lalu saya membesuknya  dan ia minta didoakan agar dipanggil Tuhan karena kesakitannya. Ia merasa sangat lemah karena penyakitnya membaik lalu kambuh lagi begitu berulang-ulang sehingga membuat perasaannya berubah-ubah. Kami semua berkumpul, menangis dan berdoa, “Kalau Tuhan mau ia hidup kiranya Tuhan berikan ia kekuatan. Namun kalau sudah waktunya, kiranya Tuhan mengambilnya karena  dia sudah tidak kuat”. Terkadang ia ingin minum semua obat di botol agar ia bisa segera pergi. Tapi saya berdoa agar sampai dia dipanggil Tuhan, ia tetap kuat. Inilah hidup orang beriman. Saat susah senang tetap mengikut Tuhan. Satu hal yang saya pelajari dari dia adalah bahwa selama hidupnya dia tidak pernah mengatakan akan meninggalkan Tuhan walaupun di tengah penderitaannya. Inilah orang yang mengenali Allah. Apapun yang terjadi, Allah tidak pernah mau menghancurkan kehidupannya, tapi untuk mendatangkan kebaikan.

Kebaikan Tuhan Jangan Disalahmengerti

Kebaikan Tuhan dialami dalam berbagai hal. Allah bisa memakai semua hal untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang percaya. Kebaikan Tuhan disebabkan karakter (sifat) Tuhan yang sempurna dan kebaikan Tuhan untuk semua orang dan bagi anak Tuhan. Namun kebaikan Tuhan jangan disalahmengerti. Yang lemah iman, sering menyamakan kebaikan Tuhan seperti kebaikan manusia. Dalam kebaikan manusia, kalau ditraktir berarti dia baik. Tapi kalau dipukul tidak baik. Dulu sewaktu kecil, saya pernah dipukul teman saya sehingga setiap bertemu dengannya saya membuang muka. Karena kita dalam dosa, kita sulit berbuat baik ke pada orang yang berbuat tidak baik. Dengan demikian kalau kita menderita sakit, apakah berarti Allah tidak baik? Demikian juga kalau sedang putus pacar? Kita sering merasa Allah seperti kita. Dalam segala keadaan jangan pikirkan Allah seperti cara kita berpikir karena Allah tetap baik. Baik dalam keadaan senang atau susah kita datang kepada Tuhan. Saat Dia belum menjawab doa, kita tetap terus kita berdoa dan menantikan jawabanNya.

Anugerah Allah tidak berarti hidup kita akan senang saja. Walaupun keadaan kita senang atau tidak, Tuhan bisa memakai semuanya untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Kalau manusia berbeda. Allah itu walau manusia baik atau tidak, Dia terus berbuat kebaikan. Berbeda dengan manusia, hari ini kita bisa baik dengan orang, besok kita bisa benci. Hari ini dia senyum, kita juga senyum, tapi kalalu ia cemberut kita juga. Kalau dia traktir kita traktir balik. Dia pelit kita juga pelit. Kalau dia berbuat jahat, kita susah ampuni. Itu manusia, karena kita tidak sempurna. Kita berdosa. Itu sebabnya, kita memikirkan kebaikan Allah seperti kita. Kalau sedang diberkati, kita berkata Allah itu baik. Tapi kalau doa belum dijawab setahun-dua tahun, apakah Tuhan masih baik? Kalau bangkrut apakah kita masih menganggap Tuhan baik? Saat berdosa, apakah Tuhan masih baik buat saya? Kenyataannya waktu berdosa, kita seharusnya dihukum dan ketakutan melanda kita. Memang Allah tidak bisa bermain dengan dosa. Saat manusia berdoa dan bertobat , ia beri pengampunan. Tetapai walau tidak berdoa, Tuhan memberikan kebaikan. Misal : kita tidak berdoa minta nafas, Dia tetap memberikan nafas. Kebaikan Allah tidak sama dengan manusia. Kebaikan Allah tidak pernah tergantung pada kebaikan manusia. Kebaikan Allah tidak pernah untuk menghancurkan manusia. Kita bisa menghancurkan manusia dengan kebaikan. Misal : ada anak kecil minta uang pada bapaknya untuk beli permen sebanyak 5 buah dan papanya memberikannya. Lalu anak tersebut minta lebih banyak lagi yakni 10 permen dan dikasih lagi. Setiap kali tiap hari dia makan permen. Itu papa yang baik atau bukan? Anak menjadi tidak sehat dan giginya cepat ompong.

Matius 18:23-35
Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.  Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.  Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.  Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.  Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!   Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.  Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.  Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.  Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.  Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?  Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.  Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Ini beda antara kebaikan Allah dan kebaikan manusia. Tema ini mengajak kita untuk belajar mengenal Allah melalui firman dalam situasi baik dan tidak baik. Supaya iman kita tidak bersandar pada perasaan dan pikiran kita tapi pada firman Tuhan. Belajar runtuk memuliakan Tuhan karena untuk itulah kita hidup sehingga kita tidak menjadi sombong. Kelimpahan kasih karunia Allah yang tersembunyi akan terus memberikan kebaikan kepada kita. Tetapi ingat setelah Tuhan memberkati, jangan hidup kita pelan-pelan beralih meninggalkan Tuhan. Tuhan tolonglah kami untuk bersandar kepadaMu. Bila tidak, seperti orang Eropa yang tidak lagi menyembah Tuhan karena mereka merasa hebat dan pintar sehingga melupakan anugerah Tuhan. Saat ini sedang terjadi perputaran balik ekonomi dunia.  Amerika Serikat dan Eropa sedang melorot ekonominya sedangkan 6 negara BRIICK (Brazil Rusia India Indonesia China dan Korea Selatan) diprediksi perekenomiannya berkembang sangat pesat. Namun biarlah saat ekonomi Indonesia semakin maju, jangan lupa pada Tuhan dan mengulang kesalahan orang Barat. Semakin sukses, pemazmur berkata “Pujilah Tuhan karena kebaikanMu” karena sumber kebaikan adalah Allah. Maka baik susah dan senang, kita memuliakan Tuhan.  Waktu makin dilimpahi berkat, kita menjadi berkat bagi orang lain, maka kita akan terus mengikuti Tuhan sampai kedatanganNya kedua kali.

No comments:

Post a Comment