Tuesday, August 6, 2019

Engkau Diciptakan dengan Keunikan (Created in The Image of God)

Ev. Johan Nugroho

Kejadian 1:27-28
27  Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
28  Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Engkau Diciptakan dengan Keunikan

              Kita mudah sekali di tengah zaman ini berbicara tentang keunikan. Berbicara tentang keunikan di zaman ini sangat mudah karena dunia kita mengajarkan apa itu keunikan (berbeda). Kita berbeda di hadapan Tuhan. Sejak kecil kita diajarkan bahwa kita berbeda, unik, kita tidak sama dengan lain. Sehingga begitu anak-anak sekarang disamakan dengan yang lain, mereka marah. Saya pernah mengajar dan punya seorang murid yang kepadanya saya berkata, “Kamu mirip sekali dengan teman kamu di kelas lain”. Dia membantah, “Pak, saya ini unik dan berbeda. Tolong jangan samakan dengan teman-teman saya”. Anak kecil sudah tahu dan tidak mau disamakan. Tetapi anehnya, murid yang sama ketika saya katakan,”Kamu mirip artis Korea“ dia menjawab,”Masa Pak? Artis Korea yang mana? Benar tidak Pak? Bapak bisa saja. Benar tidak?” Itu minta dipuji terus. Saya mengiyakan dan ia bertanya lagi,”Benar tidak?”. Sampai 3 kali saya menjawab benar, baru dia puas. Ternyata manusia itu unik. Mereka tidak mau disamakan, mereka mau berbeda. Ketika ayat ini ditulis dalam Kitab Kejadian dan ketika diwahyukan kepada Musa, keadaannya berbeda. Tidak semua orang unik, karena keunikan itu hanya diberikan kepada satu atau dua orang saja. Di zaman Musa ketika firman diberikan Tuhan kepada Israel, yang unik hanyalah Firaun. Karena gambar dan rupa Allah bukanlah semua orang, hanya seorang raja yang disebut The Image of God, yang lain ada di dalam kekuasaan raja itu. Jadi hanya Firaun saja yang unik, tidak semua orang unik pada masa itu.

Tselem (image / idol) di Mesir

Dahulu PHARAOH dipandang menjadi mediator antara dewa-dewa & dunia manusia. Setelah mati PHARAOH menjadi DEWA, diidentifikasikan OSIRIS ayah dari HORUS & ANUBIS (Dewa kematian).  IA memberikan kekuasaannya dan posisinya kepada anaknya PHARAOH yang Baru. Jadi konsep Image of God (Tselem, idol) sebetulnya bukan untuk semua orang, sebetulnya hanya ditujukan ke Firaun karena ia keturunan dewa. Kalau keturunan dewa maka ia satu-satunya paling berkuasa dan ia berhak melakukan apa saja. Misalnya dalam satu pertemuan, bila ia tidak suka dengan anak buahnya maka ia bisa melempar ornag itu ke buaya hingga mati. Hal ini terjadi di negara-negara di dalam Alkitab. Kerajaan Babilonia, bila ada orang tidak dibuuhkan, maka ia dibuang. Demikian juga dengan Kerajaan Romawi, manusia tidak ada harganya. Seorang penguasa setelah makan tangannya berminyak dan kotor, maka budaknya  diminta maju lalu kepalanya dijadikan lap. Ketika mau naik kuda, budaknya bisa tunduk dan dijadikan kuda. Lalu saat ia merasa bosan, budaknya dikasih pedang untuk bunuh-bunuhan. Manusia tidak ada harganya! Sedangkan firman Tuhan mengatakan, “Manusia adalah image of God, semua manusia lelaki dan perempuan adalah luar biasa. Sedangkan di zaman dahulu hanya Firaun yang image of God, yang lain tidak. Tetapi Tuhan berkata, “wanita dan pria semuanya image of God”. Padahal di zaman itu bahkan sampai di zaman Yesus , wanita dianggap seperti benda.
              Anak remaja pun sekarang sama. Yang pria berkata,”Doakan ya ko, saya mau nembak” memangnya mau menembak burung? Kasihan sekali, wanita sampai hari ini pun direndahkan. Alkitab mengatakan wanita adalah gambar dan rupa Allah! Ini sesuatu yang luar biasa. Ternyata Tuhan sudah disain sejak awal dunia wanita sebagai gambar dan rupa Allah. Itu luar biasa. Karena wanita pada masa itu dianggap tidak begitu berharga dan hanya Raja yang mengklaim dirinya ‘tuhan’. Sebagai tuhan, dia berhak memerintah dan melakukan apa saja. Dia mendefinisikan apa itu baik dan jahat. Hanya dia sendiri yang unik. Ini adalah sesuatu yang sulit sekali. Kalau kita melihat sungguh luar biasa ketika Alkitab diwahyukan karena Alkitab mereformasi , mengubah dan menghancurkan pandangan yang menguasai banyak bangsa di masa itu.

Ancient Slavery

      IMAGE of God  berotoritas memerintahkan manusia melakukan Apapun yang dia Mau.
      Mendefinisikan apa itu Good and Evil.
      Haya DIA Sendiri Unik. 

Keunikan Manusia

Apa keunikan manusia? Manusia itu the image of God. Mengapa manusia dianggap lebih dari yang lain? Di luar Israel, hanya raja yang merupakan the image of God, yang lain budak-budaknya yang diperintah, taat dan tunduk kepadanya. Di Israel sesama manusia adalah gambar dan rupa Allah. Bahkan dikatakan nanti ketika kamu keluar dari Mesir dan berada di tanah Israel, maka kamu harus memperhatikan orang asing dengan baik karena kamu dahulu juga budak di tanah Mesir. Wanita dianggap image of God. Apa arti image of God? Apa yang membuat manusia berbeda dari ciptaan yang lain? Manusia dengan anjing lebih jahat mana? Anjing tidak pernah menyiksa manusia. Kalau tidak diberi makanan, dia tidak pernah mengancam untuk menggigit tuannya. Manusia bisa menyiksa sesamanya. Manusia bisa menciptakan siksaan (kalau bisa siksaan itu tidak membuat orang yang disiksanya cepat mati) dan siksaan yang paling jahat adalah salib. Hari ini orang semakin jahat. Apa jahatnya orang sekarang? Orang yang disiksanya tidak langsung dibunuh. Sementara manusia lain bisa menjadi uang, maka manusia itu tidak boleh mati. Sementara kita ,misalnya penginjil  adalah orang yang pintar dan baik maka sebelum dia meninggal disembuhkan dulu, agar setelah sembuh bisa bekerja dan menguntungkan saya lagi. Begitu mau meninggal, maka dibaik-baikan lagi. Manusia sekarang lebih jahat karena manusia memanfaatkan orang lain. Sementara orang itu bisa diuntungkan, maka orang itu akan dimanfaatkan. Saya pernah bertemu seorang anak Kristen yang sangat taat. Saat bekerja ia disuruh perusahaannya untuk berbohong (dalam melaporkan pajak) sehingga ia berkata,”Bos, saya orang Kristen. Lebih baik tidak punya pekerjaan daripada melakukan hal yang tidak sesuai dengan firman Tuhan jadi saya memilih keluar.”  Dia sangat berdedikasi dan ideal. Ketika ia keluar, beberapa hari kemudian, bosnya telpon,’Halo, kamu bisa bekerja lagi?” “Tidak mau, kalau disuruh bohong lagi!’ “Tidak! Tidak suruh bohong lagi. Yang bohong orang lain saja. Karena kamu jujur, maka kamu harus bekerja lagi. Mulai minggu depan, saya naikkan jabatan kamu, kamu jaga gudang karena kamu jujur”. Jadi anda mau jahat atau baik bisa dimanfaatkan. Maka terkadang manusia sangat menyedihkan.
              Suatu kali seorang nak kami minta seekor anjing, karena rumah kami kecil tidak saya kasih. Akhirnya suatu kali terjadi tragedi di rumah kami. Anak kami 3 orang perempuan semua. Yang satu masih kecil (TK), yang kedua kelas 2 SD. Tahu-tahu dia minta adiknya melepaskan bajunya,  sehingga hanya memakai celana dalam dan lehernya diikat. Lalu sang kakak  menarik adiknya dan adiknya lompat-lompat lalu menyalak (gong-gong). Kakaknya pamer ke saya dan istri saya yang sedang duduk. “Pa! Ma! Aku punya anjing!” dan ‘anjingnya’ menyalak. Istri saya terperanjat.”Kamu menghina adikmu. Jangan ! Itu jahat!” Kedua anak saya juga terkejut. Ketika itu saya merasa terkejut dan ingin marah tapi menahan diri dan mengajak istri diskusi dahulu,”Sepertinya mereka tidak menganggap anjing itu jahat. Kita yang sudah terlalu jahat sehingga kita melihat anjing jahat. Kalau mereka senang dan disuruh menjadi anjing , mereka mau”. Jadi kadang anak kecil lebih baik dari orang dewasa. Saya berkata ke istri,”Kita yang bertobat, kita sudah jahat karena menganggap itu sebagai hinaan. Kata siapa anjing lebih buruk?”. Jadi apa itu image of God? Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
Yang membuat manusia berbeda dengan ciptaan yang lain karena manusia punya? Akal budi? Ternyata akal budi yang dimiliki manusia inilah yang bisa digunakan untuk menghancurkan manusia. Ada tidak manusia yang sebetulnya kurang pintar dan betul-betul IQ nya dibawah rata-rata? Dia benar-benar tidak punya akal budi. Walau tidak punya IQ , apakah tetap manusia? Yang cacat mental adalah manusia kah? Yang gila apakah juga manusia? Katanya manusia punya akal budi, akal budinya rusak tetap manusia.  Ketika manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, inilah kritikan saya terhadap doktrin yang selama ini saya pelajari. Mungkin saya dianggap sesat, karena semua doktrin yang saya pelajari ternyata terwariskan oleh logika yang diwariskan dari filsuf Aristotel. Ia membagi kehidupan menjadi paling atas adalah Tuhan, lalu manusia  yang rasional, di bawahnya adalah binatang yang punya insting dan tidak punya rasional. Di bawah binatang ada vegetative (tumbuhan) yang tidak punya insting. Lalu paling bawah benda mati seperti batu. Jadi Aristotel membagi kehidupan dalam tahapan tertentu dan ternyata teolog-teolog Kristen ketika mendoktrinkan tentang manusia adalah image of God mengambil mentah-mentah dari Aristotel dan mengatakan, “Ciri manusia gambar dan rupa Allah adalah rational being.” Ini bagi saya sedikit bermasalah. Walau pun manusia punya rasionalitas , tetapi apakah itu yang menjadi yang menjadi inti bahwa manusia adalah ‘manusia’? Karena Tuhan tidak pernah mengatakan, “I am rational God. Maka kamu diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sehingga kamu adalah rational being”. Tidak pernah! Untuk pembelaan, agar tidak dianggap sesat, dalam pergumulan apa yang membuat manusia adalah manusia yang berbeda dengan yang lain, ketika rasionalnya hancur , muncul 1 kata yang muncul di hati saya, mengapa kita tidak berpikir, manusia adalah image of God karena manusia dianugerahkan cinta. Ketika memikirkan itu, saya harus mencari teolog-teolog yang mendukung saya karena kalau tidak pasti saya tidak dipercaya. Saya akhirnya berketemu beberapa teolog kontemporer dengan doktrin yang lumayan baru di era post-modern mengatakan, “Ciri manusia adalah bukan rational-being , ciri manusia adalah cinta”. Cinta! Cintalah yang membuat manusia menjadi manusia, sehingga ada manusia idiot tetapi ia bisa mencintai.
Ada seorang anak Sekolah Minggu sakit sejak saya kecil sampai SMA. Setiap minggu ia tampil di depan dan nyanyinya “Hari ini … Hari ini … (terkadang berhenti di tengah jalan) …Harinya Tu…han. Mari kita…” Setiap minggu ia menyanyi lagu yang sama mulai saya SD, saya SMA dan lulus kuliah.  Ia manusia yang rasionalitas-nya turun. Suatu hari ia sakit dan tidak bisa Sekolah Minggu. Mamanya menangis. Guru Sekolah Minggu juga menangis saat datang ke rumahnya untuk membesuk. Ia dipanggil “sinyo”. Saat dibesuk malah ia berkata, “Terima kasih ya ..sudah datang. Tuhan Yesus memberkati. Tuhan Yesus memberkati!” Jadi siapa yang menjadi pendeta nya? Semua tertawa sambil rada sedih “Kamu sakit apa ya?  Cepat sembuh agar bisa ikut Sekolah Minggu”. “Sudah jangan sedih, jangan menangis. Ada Tuhan Yesus.  Tuhan Yesus sudah janji kan? Nanti tanggal 25 Des saya diberi hadiah!”   Tanggal 25 Desember ia meninggal. Mungkin dia manusia yang lebih sehat daripada kita. Dia yang tidak mengetahui apa itu kebencian , tidak tahu cara menyakiti orang lain, dan tidak tahu cara mendendam.
              Mungkin kita salah. Yang membuat kita sehat ternyata tidak sehat, yang membuat kita tidak sehat ternyata sehat. Maka saya tersentuh dengan Henry J.M. Nouwen (1932-1996) seorang professor yang mengajar di University of Notre Dame, Yale Divinity School dan Harvard Divinity School. Ketika hari tua, dia mengatakan,”Aku ingin pergi. Aku meninggalkan gelar ini dan pergi ke tempat anak-anak cacat. Aku mau melayani mereka!” Saat melayani mereka, ia memandikan seorang anak yang namanya Adam. Ia menulis buku “Adam, God’s beloved. Untuk mempersiapkan , memandikan dan menggantikan baju Adam perlu waktu 6 jam. Seorang professor mau melakukan tindakan seperti itu. Tetapi ketika ia memandikan dan menyentuh tubuhnya dan melayani, ia baru tahu ternyata “bukan dia yang sakit tetapi saya  yang sakit, bukan dia yang melayani tetapi saya yang dilayani, bukan dia yang saya sembuhkan tetapi saya yang disembuhkan dengan ketulusan, kejujuran mencintai, apa adanya, bicara tidak diututp-tutupi”. Sehingga ia membuat panti anak cacat itu menjadi tempat kesembuhan orang-orang di kota yang jiwanya sakit. Orang-orang yang penat disuruh datang untuk melayani anak-anak itu dan mereka disembuhkan ketika berjumpa dengan anak-anak yang tulus dan tidak ada kebencian tersebut.

God’s Love (Created in The Image of God)

              Ketika manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, maka created in the image of God artinya  manusia diciptakan dengan kapasitas mencintai yang adalah anugerah Tuhan. Ini cocok dengan Alkitab. Hukum yang utama di Alkitab adalah: kasihlah Tuhan Allahmu, kasihilah sesamamu  dan kasihilah dirimu sendiri. Kita lupa (terlalu pintar belajar filsafat) bahwa esensi dari firman Tuhan adalah kasih. Karena Tuhan menyatakan dirinya sebagai love.  Love itu kekal, terbesar dan tidak ada batasnya dan segala hal yang menghancurkan di  dunia adalah karena tidak adanya love di dunia ini. Love itu tidak terbatas. Saya pernah ditanya istri saya,”do you love me?” Para pria yang sudah dan belum menikah, hati-hati itu pertanyaan jebakan. Kalau dijawab, “Aku cinta kamu” lalu dilanjutkan,”kalau kamu cinta aku, kenapa ini, ini, ini… dan kenapa itu? Tetapi kalau jawab tidak, maka dipersilahkan tidur di sofa. Karena saya suka berfilsafat, saya bertanya istri saya,”Apa itu cinta?” Karena dia tidak bisa jawab, saya kutip  eorang filsuf yang berkata, “love is the first name of God” (cinta adalah nama pertama Tuhan). Ada juga filsuf yang mengatakan,”Jika cinta itu satu-satunya ukuran , satu-satunya ukuran cinta adalah cinta yang tanpa ukuran. Jadi ketika kamu bertanya apakah aku sudah mencintaimu? Itu pertanyaan yang  salah. Mengapa? Karena cinta tidak mengenal kata ‘sudah’ kalau berkata ‘sudah’ itu bukan cinta.”  Tapi kalau kamu berkata, “Apakah saya tidak mencintaimu? Salah juga! Karena  saya juga bilang cinta kamu, tapi tidak cinta kamu, saya belum mencintai penuh. Kalau berkata,”saya cinta kamu ‘,saya belum berkata mencintai kamu atau tidak. Saya hanya bisa berkata,”I’m trying to be” aku akan terus berusaha, istriku” dan saya tidak jadi diberikan pertanyaan tambahan dan tidak jadi tidur di sofa. Saya hanya dapat kata “gombal” tapi ia tersenyum. Cinta itu tidak terbatas, maka Tuhan mengatakan,”Ketika Dia menciptakan manusia, di dalam hatiNya ada jurang yang tidak terbatas. Ada kekekalan karena cinta yang abadi.  Hukum yang terutama adalah love , kasih kayu salib adalah love . Jadi love adalah esensi dari human being.
              Jadi kalau ditanya sekarang,”Mengapa manusia adalah gambar dan rupa Allah?” Karena ada love (God is love). Mudah, hanya melakukannya tidak mudah. Ini yang terjadi karena orang di dunia ini  mulai tidak mencintai. Mereka kehilangan kemanusiaannya karena mereka mulai tidak mencintai dan mulai memanfaatkan. Justru keunikan seseorang meniadakan orang lain. Justru keinginan Firaun, meniadakan orang lain. Justru kerajaan-kerajaan yang  besar seperti Babilonia, Romawi, Mesir, Asyur , Persia (semua kerajaan hebat masa itu) merasa bahwa rajanya adalah unik dan keturunan dewa sehingga harus dituruti. Tetapi kerajaan-kerajaan itu yang membuat manusia hancur karena memperbudak manusia. Jadi apakah keunikan yang seperti ini yang Tuhan mau? Justru Tuhan mengatakan,”Keunikan tidak seperti itu, karena keunikan yang diberikan kepada kita karena ada love di dalam kita”. Semua adalah image of God, jadi Alkitab mau bicarakan semua kamu Firaun, semua raja, maka kamu tidak boleh saling merendahkan satu sama lain. Luar biasa!
              Ketika ada orang non Kristen yang ternyata menjadi orang percaya bisa mencintai dan bisa punya perusahaan yang besar. Tapi begitu karyawannya diperlakukan dengan tidak hormat maka di situ ia bukan image of God. Dia tidak unik. Saya bertemu seorang anak muda yang ingin menjadi berkat untuk karyawannya, tetapi takut menginjili. Saya hanya berkata,”Tidak perlu. Berikan gaji mereka dengan tepat waktu (ada ayatnya), perlakukan mereka secara manusiawi, jangan manipulasi mereka dan kasihilah mereka. Itu kabar yang lebih baik daripada  berita Injil yang kamu ucapkan.” Dulu saya tidak pernah berdoa untuk para businesman. Karena banyak businessman yang saya rasa memanfaatkan karyawannya. Tetapi anehnya 3 tahun terakhir , Tuhan mempercayakan saya melayani businessman yang super kaya. Saya tidak ada apa-apanya. Ketika melayani mereka di persekutuan Palembang, Medan, Jakarta, Tanggerang, Surabaya, saya menggumulkan. Beberapa bulan lalu saya berdoa untuk mereka karena ternyata businessman ini dipakai Tuhan luar biasa.
              Alkitab menggambarkan Tuhan yang selalu memberi makan orang Israel. Tuhan memberi makan yang nyata yaitu manna dan segala macamnya. Ketika saya di Jakarta dan bertemu dengan orang yang baik tetapi ia harus jadi tukang ojeg online. Perjuangannya berat sekali. Saya berpikir kenapa tidak menjadi businessman? Karena dengan begitu saya bisa membawa orang ini dan memberinya pekerjaan. Tetapi saya tahu kapasitas saya berbeda, saya pernah berdagang. Saat dagang, saya banyak memberi lebih ke orang. Saya tidak cocok. Saat itu saya berpikir,” Saya tidak tega, Saya kasih diskon sehingga tidak untung.” Ternyata businessman dipakai sebagai saluran berkat Tuhan, karena dia memberi makan karyawan di depan meja rumah mereka masing-masing. Dia tidak sadar, berkat dibawa karyawan ke rumah. Karyawannya kecil dan bisa pergi ke pasar malam yang hanya ada komedi putar , bayar Rp 4.000 bisa main sampai bosan. Terkadang saya mengajak anak saya main di alun-alun, supaya dia merasakan. Saat alun-alun , mereka awalnya semangat tetapi tidak berhenti-berhenti sehingga berteriak,”Pak, kenapa tidak berhenti-berhenti? Pa tolong berhenti Pa. Bosan “. Itu kenyataan. Anak-anak itu  tertawa. Para businessman dipakai Tuhan menjadi berkat secara nyata (materi). Ada makanan di rumah mereka. Itu lambang hospitality of God. Ketika saya berkhotbah di persekutuan businessman : apa beda businessman Kristen dan non Kristen? Belakangan ini banyak business susah. Banyak karyawan yang dipecat. Ada 30%. Kasihan sekali. Sebagai businessman Kristen terkadang mereka harus mengeluarkan karyawan. Tetapi saat memecat karyawan , “dia tidak bisa kerja”. Bukan! Tidakkah berpikir mereka punya anak dan istri dan ketika ia keluar, mereka akan menangis! Mereka akan bersedih, mungkin anaknya yag tidak bisa bayar sekolah 3x, dipanggil pakai pengumuman di sekolah. Bedanya apa? Kadang kita harus memberhentikan karyawan kita, karena memang persaingan begitu berat, itu realita. Itu menunjukkan bahwa kita bukan Tuhan, kita tidak bisa memelihara semua orang. Dan ketika kita menyerahkan karyawan kita di tangan pemeliharaan Tuhan yang baik.  Karena kita bukan Tuhan, dan ketika kita mengeluarkan bukan karena hanya keuntungan pribadiku tetapi karena ada karyawan-karyawan yang Tuhan percayakan yang bisa sesuai kapasitasmu maka kalau mau mengeluarkan maka keluarkanlah dengan baik dengan doa, agar Tuhan memelihara hidup mereka. Ketika saya mengeluarkan pembantu saya, saya selalu berdoa,”Tuhan berkatilah dia, berikan tempat yang lebih baik.” Walaupun saya tidak punya uang, terkadang ketika saya pakai pembantu (sekarang tidak lagi), saya selalu beri lebih daripada yang seharusnya walaupun hanya sedikit. Ketika ada tukang AC datang ke rumah,seharusnya bayar Rp 50.000 saya selalu  beri lebih, kalau saya tidak punya, saya adukkan kopi dengan tangan saya dan saya beri ke tukang-tukang AC sehingga mereka merasa dimanusiakan. Itulah yang membuat orang Kristen berbeda karena ada kasih di dalam kehidupannya.
Seorang teolog, NT Wright mengatakan, “Melalui “Neo-Imperial” saya memperhatikan fakta adanya sebuah bentuk baru kerajaan (kekaisaran) yang bekerja di dunia ini. Sungguhlah mirip Babylon dan Romawi hingga inggris di abad 19 … nyata dan powerful: kerajaan (kekaisaran) yang menentukan … orang-orang kaya dapat menjadi lebih kaya, ketika orang miskin semakin menjadi miskin, dan untuk membuat bisnis berkembang besar, apapun yang harus diambil sekalipun hal tersebut membahayakan planet kita.“  Saya tidak hanya dan menambahnya, “Seharusnya NT Wright mengatakan walaupun itu menghancurkan kehidupan banyak orang lain”. Itu yang terjadi di dunia ini. Demi bisnis dan keuntungan, orang lain dimanfaatkan. Saya tidak menganut Carl Marx. Paham yang dinaut Carl Marx seperti komunisme di Tiongkok. Jadi seharusnya, masyarakat tidak boleh ada yang kaya dan miskin, semua harus sama rata. Carl Marx sudah dinyatakan runtuh dan gagal. Tidak ada satu pun negara komunis yang berhasil sampai hari ini. Karena Carl Marx tidak mengetahui ‘kunci’ yang ada di Alkitab, dia hanya memakai Kisah Para Rasul di mana semua jemaat sama rata. Tidak! Di Alkitab tetap ada orang yang kaya dan orang yang miksin, tetapi tidak menjadi masalah di jemaat mula-mula karena mereka saling mengasihi.
Ini adalah kunci perdebatan antara kapitalisme dan sosialisme. Yang satu berkata,”tidak boleh sama rata” ,yang kaya boleh.  Yang kalah karena kamu tidak berjuang sehingga kamu susah dan miskin. Saya sudah meneliti, “pendidikan tidak membuat kita naik derajat sosial” Itu hanya 1%. Pendidikan baik  kamu naik 1%, itu bohong. Itu sudah dibuktikan secara ilmiah (disurvei) tidak ada. Karena pendidikan juga ada kelas sosial. Itu adalah tipuan. Bukan berarti pendidikan tidak penting. Kita harus pikir pendidikan yang lebih agar anak kita lebih baik. Ini  perlu diskusi lebih dalam lagi. Pendidikan perlu adalah tidak hanya keahliannya. Di situ kita harus memberikan ruang untuk Tuhan yang lebih berkuasa dari segala sistem ekonomi dan politik . Saya mengajar banyak murid. Ada anak orang kaya dan anak orang miskin. Realitanya, banyak anak orang miskin yang pintar. Namun setelah lulus kuliah, tetap yang punya modal yang memang. Maka saya katakan,”kalau kamu miskin, tidak punya uang, tidak apa-apa. Kuatkan skill individu kamu. Kamu tidak boleh bergantung sekolah yang hanya mengajarkan kurikulum yang sama. Kamu harus jadi orang yang berbeda, dengan keahlian yang berbeda, membaca buku-buku yang berbeda dan itu ada dirimu. Itu adalah hartamu. Karena hartamu tidak bisa dirampas dari tubuhmu. Kalau uang kamu bisa diambil, kalau keahlianmu tidak bisa diambil dari tubuhmu sekalipun tubuhmu dibunuh. Ini prinsip orang Yahudi ketika hidup. Mengapa? Karena orang Yahudi mengalami penganiayaan dan dirampas hartanya, akhirnya mereka tahu semua harta yang aku kumpulkan akan hilang tetapi keahlian yang aku kumpulkan tidak bisa dirampok oleh orang. Maka di rumah orang Yahudi ada 3 : Taurat , alat musik dan buku. Karena itu yang tidak bisa dirampas dari kehidupan kita.
Itu yang saya tekankan kepada anak saya untuk pendidikan anak saya. Saya menyekolahkan anak saya secara pribadi (home schooling). Inilah kenyataan kehidupan kita, ada ketidakadilan di sana. Tetapi gereja berbeda karena di gereja ada orang kaya dan orang yang miskin. Tetapi Tuhan ajarkan, “Yang kuat membantu yang lemah dan yang kaya-miskin saling mengasihi. Itu kuncinya. Maka Tuhan tidak ribut sistem kapitalisme atau sosialisme. Yang penting adalah manusianya diubahkan. Hatinya diubahkan , kehidupannya diubahkan. Karena percuma, sistem sebaik apapun, ketika manusia di dalamnya jahat maka sistem itu pun tidak bisa berkuasa. Tetapi sistem yang seburuk apa pun, ketika manusia diubahkan Tuhan, ia bisa mewarnai sistem itu walaupun itu sulit. Inilah kekristenan. Kekristenan tahu esensi problem dari manusia adalah di dalam hatinya ada keunikan yang tidak ada di tempat lain yaitu kasih. Tapi celakanya dalam sejarah kekristenan ternyata tidak seindah itu.

              Seorang Islam, tetangga saya , orang Blora namanya Pramoedya Ananta Toer (pengarang Jejak Langkah) di zaman Soeharto dibuang ke Pulau Buru bertahun-tahun dan semua novel karangannya dilarang beredar. Tetapi sejak sekarang di era reformasi, semua novelnya diterbitkan dan banyak orang membaca. Ia mengkritik pemerintahan pada saat itu dan ia mengkritik Belanda. Terkadang Belanda menggunakan ayat-ayat, karena Belanda merasa unik. Mereka beranggapan,“Aku bangsa beradab, Indonesia biadab. Aku bangsa maju, Indonesia mundur. Aku sudah  diselamatkan kepada Injil, Indonesia bangsa kafir yang harusnya mati.” Jadi ada perasaan unik yang salah yang dikuasai saat itu. Sehingga ia mengatakan, sehingga di sini ia mengatakan, “tanam paksa” telah menanam Belanda dari timbunan utang setelah perang berlarut di Eropa (di mana Belanda terlibat di dalamnya) Keuntungan itulah yang membiayai pembangunan dan modal efektif. Dia bukan saja membiayai dengan keuntungan tapi juga dengan puluhan ribu jiwa petani yang tewas karena tanam paksa itu. Tanpa itu, Belanda mungkin sudah tersapu dari muka bumi. Kita berhutang budi pada Hindia sedalam-dalamnya. Sebagai Eropa dan Kristen, ia mewakili orang Belanda yang menulis. Kita akan berbuat sesuatu kebaikan pada pribumi untuk menyampaikan balas budi kita dan memperlengkapi mereka dengan syarat-syarat baru untuk memasuki zaman baru. Pada masa  itu ternyata Belanda mengeruk kekayaan Indonesia. Belanda datang selalu dengan kapal VOC dengan penginjil-penginjil. Dan ketika saya meneliti menyedihkan sekali, terjemahan sampai hari ini ada. “Tunduklah pada pemerintah-pemerintah di atasmu”. Kata yang sama di bagian lain tidak dikasih kata “pemerintah”. Itu kata yang digunakan exousia artinya otoritas-otoritas di atasmu bisa otoritas di gereja, di keluarga, di masyarakat. Tetapi ketika Belanda menerjemahkan Alkitab kita yang masih ada, ditulis “pemerintah-pemerintah”. Tetapi kata yang sama di bagian lain, tidak diterjemahkan sebagai pemerintah. Maka kita harus pintar selain baca Alkitab bahasa Indonesia, tetapi perlu hamba Tuhan yang membaca versi bahasa lainnya untuk melihat perbedaan-perbedaan ini. Kita harus tunduk di dalam kebenaran akan Kristus. Ini yang terjadi pada masa itu. Ini saya teliti dari sejarah-sejarah, kumpulan kata-kata gubernur – gubernur di Indonesia. Mereka berkata,’Seharusnya Indonesia atau Hindia itu bahagia. Karena Belanda adalah ayah yang baik yang kasih persembahan di seluruh penjuru Indonesia yang berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda. Ini protes Pramoedya Ananta Toer.
Cultuurstelsel alias Tanampaksa, telah menolong Nederland dari timbunan hutang setelah perang berlarut di Eropa, di mana Nederlan terlibat di dalamnya. Keuntungan itu pula yang membiayai pembangunan dan modal efektif. Hindia bukan hanya membiayai dengan keuntungan, juga dengan puluhan ribu jiwa petani yang tewas karena tanam paksa itu. Tanpa itu mungkin Nederland sudah tersapu dari muka bumi. Kita berhutang budi pada Hindia. Sedalam-dalamnya, sebagai Eropa, sebagai Kristen. Kita akan berbuat sesuatu kebaikan pada pribumi. Untuk menyampaikan balas budi kita. Juga memperlengkapi mereka dengan syarat-syarat baru untuk dapat memasuki jaman baru ini.” The Dutch Governor-General Van der Capellen (1824), “that they should rejoice at being the subjects of the Dutch king, their ‘benevolent father’, who wanted to extend his fatherly love and concern for their welfare to them.” “Bukankah sebagai seorang Kristen yang baik orang selalu membayar hutangnya? Kapan kira-kira Belanda akan membayar kembali hutangnya selama tigapuluh tahun setelah Tanampaksa, ditambah dengan bunga dan anak bunganya?” Ini kritik dari orang Indonesia yang mengalami penjajahan kolonialisme dan di dalam penjajahan itu banyak ayat-ayat yang dimanipulasi untuk mengubah pikiran masyarakat karena merasa diri unik, special, sudah diselamatkan.
Waktu saya mengkhotbahkan hal ini di STTRI, saya tidak tahu ada seorang professor Belanada yang datang dan mendengarkan. Yang membuat saya kaget, ia datang kepada saya dan berkata,”Terima kasih untuk khotbahmu yang bagus. Saya tahu perjuangan Indonesia dan kita merasa bersalah”, padahal ia tidak melakukan. Ia minta salinan khotbah saya dan ingin membawanya ke Belanda. Dia merasa bertanggung jawab sebagai orang Belanda atas hal yang dilakukan oleh leluhur-leluhurnya. Dia mengatakan kalau tidak ada Indonesia, Belanda sudah hancur. Ketika saya membaca ini, cinta saya kepada Indonesia luar bisa. Maka saya sedih karena terkadang orang-orang Kristen menggunakan kata ini, “Doakanlah untuk kesejahteraan di tempat di mana kamu dibuang”. Apakah kita dibuang di Indonesia? Itu orang Israel yang dibuang di Babilonia sedangkan kita dilahirkan di Indonesia. Meskipun bermata sipit kita suka makan ketoprak. Kita suka nasi pecel walaupun ada  chinese food. Di sini kecintaan saya kepada Indonesia. Justru sebagai  orang Indonesia yang dipercaya dan mengenal Tuhan, bagaimana saya bisa ketika sekian lama, kekristenan pernah menghancurkan sehingga banyak orang merasa Kristen adalah agama penjajahan. Di situ panggilan kita yang dulu Kristen merasa unik, superior , sudah selamat, beradab, bahkan di ayat-ayat dan buku-buku yang saya baca, Belanda merasa bahasa Indonesia karena terlalu buruknya tidak bisa menterjemahkan firman Tuhan sehingga orang Indonesia harus diajarkan bahasa Belanda. Banyak buku sejarah kolonialisme Indonesia. Justru di sini menunjukkan kepada saya, bahwa Tuhan itu berbeda. Kita saat ingin melayani orang lain merasa ,”kita sudah diselamatkan mereka belum, kita sudah sehat mereka sakit, kita surga dan mereka neraka.” Kita merasa spesial. Padahal Tuhan,”kalau kamu menolong yang paling hina ini kamu melakukan untuk Aku”. Jadi Yesus ternyata memposisikan diriNya sebagai orang hina dan kita memposisikan diri sebagai orang sehat yang  menolong Tuhan Yesus. Maka di sini saya menyatakan,”Perlu sebuah penginjilan Kristen yang dinamakan inkarnasional yang kita bersama-sama dengan orang itu sehingga kita merasa sebagai manusia, hanya bedanya kita sudah mengenal kasih Kristus dan kita menangis bersama dengan mereka.
              Saya kagum dengan Romo Mangun. Di Yogya ia tidak melakukan macam-macam, dia melihat Kali Code dan merasa kasihan dengan masyarakat di sana. Dia bangunkan tempatnya. Dia seorang arsitek. Anak-anak dikasih sekolah gratis. Kampung itu tidak usah disuruh semua menjadi Katolik! Ini tantangan buat kita. Terkadang ketika bermisi , kita menggunakan kebaikan. “Bagaimana agar Injil bisa masuk? Bagikan sembako dong! Kasih pengobatan agar kita bisa bicarakan Kristus.” Saya bertanya, “Bagaimana kalau sebaliknya kaum seberang berkata,”Oh ini kampung Kristen ya?  Bagaimana kita bisa masuk? Kasih makanan.” Apakah kita suka tidak? Kalau kita tidak suka , mengapa kita lakukan? Mengapa tidak tanya, “Kebutuhan kalian apa yang bisa kami bantu? Sebagai orang Kristen kami ingin  membantu.”  Dan kita lakukan itu kepada mereka dengan cinta dan kasih, itu lebih indah. Kita tidak menggunakan kasih untuk mengabakan Injil, karena kabar Injil adalah kabar kasih dan kasih sukacita bukan manipulasi. Itu tidak baik. Kita jangan terkejut menyadari bahwa kekristenan pernah salah

The Accra Confession (ke Elmina Castle) di Afrika. 

Bagaiamana mungkin iman mereka terpisah dari kehidupan? Bagaimana mungkin mereka memisahkan pengalaman spiritual dari penyiksaan fisik, penderitaan tepat dibawah kaki mereka? Bagamana mungkin iman mereka begitu buta? Ada kastil Elmina di Afrika. Telah terjadi selama 2  abad, di bawah bangunan ini orang-ornag kulit hitam di penjara dan dibelenggu, nanti dikirim melalui pintu-pintu kastil (ada pintu yang dinamakan pintu di mana kamu tidak bisa pulang lagi). Mereka masuk dan keluar lewat pintu-pintu bawah untuk dibawa ke kapal ke seluruh negara di dunia ke tempat orang kulit hitam diperbudak. Orang Kristen ada di atas kastil, mereka beribadah. Ada gedung gereja di sana dan ada tulisan,”Tuhanlah yang memilih Sion”. Saya bersyukur ada anak-anak muda Reform datang ke kastil itu dan mereka menangis, karena iman kami buta. Anak-anak muda Reform yang tahu sejarah ini, mereka bersama-sama berkumpul datang ke  kastil itu. Mereka menangisi mengapa hal itu terjadi di dalam kekristenan. Mereka berjanji bagaimana kekristenan bisa mendatangkan keadilan social, menjadi berkat dan tidak terjadi lagi. Bagi saya hal itu sesuatu indah. Di situ saya memuji banyak anak-anak muda yang berani menebus kesalahan-kesalahan dalam sejarah gereja. Keunikan Kristen itu luar biasa.

Teolog latin, Gustavo Gutierrez, mengatakan, Karena itu, pertanyaan yang kita hadapi bukanlah bagaimana kita berbicara akan Allah di dunia yang akan datang, tetapi bagaimana kita menyatakan Allah sebagai Bapa di dalam dunia yang “Inhuman” (tidak manusiawi) ini? Bagaimana kita memberitahu kepada ‘non-person” bahwa mereka adalah putra dan putri Allah? Inilah kunci pertanyaan dari Teologi yang muncul di Amerika Latin, & tanpa ragu, juga di bagian lain di bumi ini, yang memiliki situasi yg serupa.

Karena itu, pertanyaan yang kita hadapi bukanlah bagaimana kita bicara akan Allah di dunia ini dan di masa mendatang tetapi bagaimana kita menyatakan Allah sebagai Bapa di dalam dunia yang tidak manusiawi. Bagaimana kita memberitahukan kepada orang non Kristen, bahwa mereka adalah adalah putra-putri Allah. Ini adalah kunci dari pertanyaan teologi yang muncul di Amerika Latin dan tanpa ragu juga di bagian lain di bumi ini yang memiliki situasi serupa. Kerinduannya dia adalah bagaimana kita menyatakan kasih Allah pada orang-orang yang mengalami ketidakadilan, bahwa mereka juga adalah putra dan putri Allah. Ini adalah panggilan keunikan dalam kekristenan untuk menyatakan bahwa kekristenan ini Tuhan memberikan kasih di dalam kehidupannya. Maka panggilannya adalah :
-        Berpartisipasi dalam pemerintahan Allah.  Idol itu seperti patung. Kita ini patung maka kita tidak boleh sembah patung. Kita adalah patungnya Tuhan yang ditempatkan di perusahaan , di tempat kerja, di sekolah. , di gereja untuk orang bisa melihat gambar dan rupa Allah. Kita adalah patung hidupnya Tuhan supaya orang tahu bahwa ada Tuhan..
-        Cultivate : mengolah, mengusahakan & memelihara bumi ini, untuk menghasilkan makanan bagi diri kita dan sesama. Jadi ketika kita bekerja dan berbisnis untuk memberi makan kepada orang lain, kita berbahagia karena Tuhan memakai kita di mana ada karyawan, orang lain, rekan bisnis  mereka bisa bahagia dan makan dengan kenyang di meja mereka. Ini panggilan dari Tuhan.
-        Bekerja dengan kreatifitas. Kita diminta bekerja dengan kreatif.
-        Membangun komunitas kasih.
Itulah di gereja. Maka gereja harusnya ada komunitas kasih. Saya salut dengan gereja ini, karena hari ini setelah kebaktian lalu dilanjutkan dengan kelas Tiranus (seminar sampai sore), jarang gereja seperti itu. Saya banyak pelayanan di gereja, saya pikir yang ikut sedikit ternyata baik. Dan waktu yang diberikan sangat panjang. Ini sesuatu yang bagus dan berbeda. Dalam kelas ini diajarkan firman Tuhan, bersama-sama mempelajari firman Tuhan. Di situ ada persekutuan yang indah di dalam Kristus. Inilah panggilan kita untuk mendatangkan syalom di bumi.

Penutup

Padman adalah seorang India yang saat itu wanita India tidak pakai pembalut, sehingga mereka tidak bisa bekerja, di rumah dikucilkan, dan ketika itu banyak dari mereka yang sakit kanker. Ketika itu ada seorang penduduk desa yang tidak memiliki gelar sarjana dan bekerja di bengkel. Suatu kali ia membeli pembalut namun Istirnya tidak mau pakai , karena terlalu mahal. Akhirnya ia berpikir untuk membuat sendiri. Dia beli kapas dan bahan lainnya, namun gagal karena bocor. Tetapi karena melakukan hal itu, ia dibuang. Karena tidak boleh pria berbicara hal seperti itu karena memalukan. Beli pembalut saja memalukan sehingga belinya sembunyi-sembunyi. Di Indonesia masih terjadi. Ketika saya mau membelikan istri saya pembalut dilarang, memangnya mengapa? Mama saya juga berkata begitu. Di India ia sampai diusir dari kampungnya. Ini kisah nyata, akhirnya ia berjuang Dia pergi ke universitas namun tidak bisa sekolah akhirnya ia bekerja dengan seorang professor jadi pembantunya untuk bertanya bagaimana cara teknologi membuatnya. Tapi ia tidak bisa tahu. Akhirnya anaknya professor googling di internet. Dia lihat di internet ternyata ada mesin pembuat pembalut namun harganya mahal , jadi difotonya dan dia mempelajari prosesnya lalu membuatnya secara handmade. Ketika itu ia memenangkan penghargaan, ia bisa membuat pembuat pembalut untuk India dengan harga yang murah. Ketika itu mesinnya mau dibeli oleh orang Jerman. Ada yang menyarankan di copyright-kan. Namun ia menjawab tidak.  Kalau ia kaya, nanti mahal lagi dan orang India tidak bisa pakai. Akhirnya ia buat pembalut secara manual. Ia keliling kampung untuk mengajarkan ibu-ibu agar mereka membuatnya sendiri di kampungnya. Ini menjadi berkat yang luar biasa. Dia bukan orang Kristen. Tetapi saya percaya, orang yang mengenal Tuhan harusnya lebih dari orang ini. Ketika kita bekerja, kita ingin kaya dan nikmati itu sendiri dan lupa bahwa kita adalah berita-berita kasih yang dinyatakan dunia kepada dunia ini oleh Allah. Hingga Tuhan pakai orang ini.
Ada orang Kristen yang tidak terkenal. Namanya Nikola Tesla (1856-1943).  Nikola Tesla adalah seorang penemu, fisikawan, teknisi mekanika, dan teknisi listrik Serbia-Amerika. Ia terkenal berkat kontribusinya dalam mendesain sistem kelistrikan arus bolak-balik. Sumbangsihnya tidak diajarkan di SMA. Dia seorang Kristen yang taat tetapi namanya tidak dicatat di buku pelajaran. Dia berhasil menciptakan sebuah alat Tesla coil (kumparan Tesla). Sayangnya kalau tidak tidak banyak orang mati kena strum. Dia tidak terkenal karena penemuannya dianggap berbahaya. Yang membiayai penemuannya, adalah orang yang punya bisnis pembangkit tenaga listrik. Sudah punya bisnis kabel dan listrik banyak. Kalau temuannya dipopulerkan, maka habislah bisninya. Maka namanya diganti dan disembunyikan dari tradisi. Sayang  sekali. Teknologi wIfi kita adalah teknologi dari Tesla. Juga wirelss ditemukan Tesla tapi Tesla tidak terkenal. Semua penemuannya dihancurkan. Inilah dunia kita. Bagaimana orang Kristen di tengah dunia ini menjadi berkat, menjadi berbeda di tengah zaman yang suka memanfaatkan untuk diri sendiri. Bagaimana kita menjadi pemberita Kristus. Mungkin kita bukan seperti Tesla atau Padman, tapi kita bisa melakukan hal sederhana. Belajarlah menjadi manusia yang nyata, menjadi berkat dari Tuhan. Amin.
Ketika saya harus ganti handphone , handphone saya diberikan ke orang lain (tidak dijual). Juga laptop (masih bagus) diberikan ke orang lain, yang Tuhan gerakkan kepada siapa saya berikan. Saya bersukacita, saya sudah menikah 10 tahun. Pernikahan selama 10 tahun itu, saya sudah pindah kontrakan sebanyak 7 kali. Itu melelahkan sekali. Di situ saya belajar, barang itu tidak ada harganya. Terkadang saya pindah ke rumah besar setelah besar barangnya penuh maka pindah ke rumah kecil lagi , karena tidak cukup. Saya berikan kepada orang lalu pindah rumah lagi ngumpulan lagi dan buang lagi. Namun di situ saya lihat, ketika saya membuang barang yang saya pikir saya tidak pakai, ternyata banyak berguna bagi orang lain. Belajarlah menjadi manusia yang nyata, menjadi berkat dari Tuhan. Amin.


No comments:

Post a Comment