Sunday, December 22, 2013

Karya Allah dalam Kehidupan Kita




Pdt. Arthur Lim

Gal 4:4-5 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
Luk 2:1-7
1  Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
2  Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
3  Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem,  —  karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud  — 
5  supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.
6  Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Kitab Lukas pasal 2 berbicara mengenai karya Allah (tidak hanya berbicara mengenai waktu Allah). Ada 5 hal yang ditekankan pada Lukas pasal 2, yakni:

1.     Karya Allah tidak selalu dapat dipahami saat kita mengalaminya. Saat Kaisar Agustus memerintahkan supaya dilakukan sensus, dia tidak menyadari rencana Allah. Demikian juga dengan Yusuf, waktu diberitahu malaikat bahwa tunangannya sedang mengandung dari Roh Kudus, tidak tahu bahwa ia harus kembali ke Betlehem untuk menggenapkan rencana Allah. Yusuf hanya dikasih tahu bahwa Maria sedang mengandung anak dari Roh Kudus. Karena Yusuf orang yang baik, ia tetap meminta Maria untuk berada di sisinya. Ia tidak tahu bahwa sensus penduduk diadakan untuk menggenapkan rencana Allah. Ratusan tahun lalu ada seorang nabi bernama Mikha yang menulis nubuatan yang terkait dengan peristiwa ini, Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel (Mikha 5:1-2).  Karya Allah tidak selalu dapat dipahami saat dialami. Saya pernah marah dengan Tuhan dan itu dosa. Mama saya suka mengabarkan Injil. Suatu kali ia mengabarkan Injil ke pemilik restoran empek-empek sampai mama saya diusir (jangan makan di sana lagi) karena setiap kali makan di sana selalu ia bercerita tentang Yesus. Mama saya diingatkan hanya boleh makan empek-empek tetapi jangan menyanyikan lagu-lagu rohani dan berbicara tentang Tuhan Yesus terus. Suatu kali 15 tahun kemudian, seseorang datang ke rumah kami di Sunter dan mengetuk pintu. Rupanya ia adalah tukang jual empek-empek yang dulunya sering diceritakan Yesus oleh mama saya. Ia memberitahu bahwa ia telah menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Katanya kepada mama saya, “Walaupun dulu kamu saya usir tapi saya ingat perkataanmu belasan tahun lalu dan sekarang saya sudah menjadi orang percaya”. Saya senang mendengarnya. Sekitar 6 tahun lalu mama saya didiagnosa terkena kanker payudara. Saya bertanya kepada Tuhan mengapa mama saya menderita penyakit mematikan tersebut. Saya berdoa meminta agar Tuhan menyembuhkannya. Saya juga meminta bantuan para jemaat , kenalan dan saudara untuk mendoakan kesembuhannya. Ternyata tidak sembuh juga. Kemudian saya ajak mama saya ke Taiwan untuk dioperasi. Saya balik ke Taiwan dengan pertanyaan dan kepahitan kepada Tuhan. Tuhan, Engkau tahu ia senang melayaniMu, mengapa Engkau membiarkannya susah seperti ini? Setelah menjalani operasi payudara, setiap tahun ia diperiksa kembali. Waktu dicek, ketahuan bahwa ia terkena kanker hati! Saya bertanya, “Mengapa Tuhan? Bukankah dia mau berbakti dan melayani Tuhan? Mengapa Tuhan memberikan penyakit seperti ini?” Setelah dioperasi, dokter di Taiwan itu memegang hati mama saya dan menyerahkannya ke saya. Ternyata 65% hatinya harus dibuang dan itu yang diberikan ke saya. Itu cukup berat. Dokter berkata, “Kamu harus bersyukur pada Tuhan atas kejadian ini”. Dalam hati saya berkata,” Tidak salah dokter? Saya mau marah dengan Tuhan, mengapa dokter berbicara seperti itu?” Rupanya kanker hati satu-satunya kanker yang tidak bisa dideteksi oleh dokter manapun sampai organ hatinya sudah mengeras dan tinggal beberapa hari lagi hidup biasanya baru ketahuan seseorang terkena kanker hati. Dokter melanjutkan, “Mamamu terkena kanker payudara tahun lalu. Itu adalah kanker yang dikeluarkan dengan operasi kecil. Tujuannya Allah ingin memberi tahu bahwa ia punya kanker yang lebih berat yang tidak kalian deteksi.  Supaya bisa dioperasi sebelum mamamu pergi.  Kalau tidak umur mamamu tinggal 3 bulan lagi!”. Hari ini mama saya sedang berbulan madu dengan papa di Korea. Waktu mendengar perkataan dokter,  saya seperti dilanda tamparan keras di kepala saya. Betapa Tuhan sangat mengasihi keluarga saya, tetapi saya justru memberontak kepada Tuhan dan bertanya, “Mengapa Tuhan?” Seolah-olah saya lebih tahu dari Tuhan. Karya Tuhan seringkali tidak dapat kita mengerti. Padahal Allah itu baik dan Dia selalu baik kepada anak-anakNya.

2.     Saat mengalami karya Allah dalam kehidupan, seringkali kita merasa sesak dan menderita. Maria pergi ke Betlehem bersama Yusuf. Ia tidak merasa nyaman dan enak saat mengalaminya.  Saya menyelediki perjalanannya dari Nazaret ke Betlehem. Maria saat itu sedang mengandung tua. Hal ini diketahui bahwa setelah beberapa hari perjalanan kemudian Tuhan Yesus lahir. Jarak dari Nazaret ke Betlehem sejauh 133 km bila ditarik garis lurus berarti jaraknya antara Jakarta ke Purwakarta. Tidak terlalu jauh tetapi daerah yang dilalui ketinggiannya berbeda-beda yakni dari 231 m di bawah permukaan laut sampai 50 m di atas permukaan laut. Jadi naik turun jalannya sangat rumit sekali. Saat itu belum ada kendaraan bermotor, hanya ada keledai. Kemungkinan Yusuf membawa Maria dengan menggunakan keledai. Karena keledai jalannya pelan maka perjalanannya dari Nazaret ke Betlehem mungkin memakan waktu antara 5-7 hari. Dengan ketinggian berbeda-beda , tentu perjalanannya sangat tidak nyaman, khususnya bagi wanita yang sedang hamil tua. Saat Maria-Yusuf menjalani kehendak Allah, mereka merasa tidak nyaman. Banyak orang mengatakan bahwa mengikut Tuhan Yesus itu enak, semuanya akan lancar, semua penyakit disembuhkan, hutang yang ada akan  dibayar Tuhan Yesus. Namun Alkitab tidak mengatakan demikian. Seringkali timbul hal yang tidak mengenakkan dalam menggenapkan kehendak Allah. Ada jemaat yang bertanya, “Mengapa setelah mengikut Tuhan banyak sekali masalah? Setelah satu masalah selesai, timbul masalah yang lain.” Saya jawab, “Nanti di surga, kalau kita akan bertemu dengan tokoh Alkitab, saya akan bertanya kepada Sadrakh Mesakh dan Abednego (SMA). Kapan merasa Tuhan paling menolong kamu? Saya percaya , mereka akan menjawab : saat perapian dinyalakan 7 kali lipat panasnya sehingga orang yang mengangkat mereka mati terbakar. Mereka berada di tengah api yang hebat sekali panasnya, di sana pertolongan Tuhan paling nyata. Saat bertemu Daniel saya bertanya : kapan pertolongan Tuhan paling nyata? Dia pasti menjawab : saat di gua singa yang kelaparan, saya merasa penyertaan Tuhan paling nyata. Kalau pertanyaan yang sama ditanya ke Daud, dia akan menjawab : dalam lembah kekelaman aku tidak takut bahaya karena Dia tidak pernah meninggalkan aku.” Banyak orang memanipulasi Injil dengan mengatakan Injil membebaskan manusia dari penderitaan dan persoalan. Yang benar, ketika engkau menerima Yesus, engkau dibebaskan dari dosa dan dosa tidak menguasai kita lagi, tetapi ada Tuhan yang menyertai kita, yang tidak meninggalkan kita saat mengalami kesulitan.

3.     Semua karya yang Allah rangkai selalu tepat waktunya. Gal 4:4  Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Rasul Paulus menjelaskan, saat waktunya tiba, Yesus Kristus lahir untuk menyelamatkan manusia supaya orang percaya dapat diterima oleh Allah, dibebaskan dari dosa. Setelah dimerdekakan, lalu bisa melayani dengan bebas. Ketika surat kepada jemaat di Galatia ditulis oleh Rasul Paulus, Galatia sedang mengalami masalah dengan adanya penyesat yang mengatakan bahwa untuk mendapat keselamatan tidak cukup hanya dengan menerima Yesus tetapi juga harus disunat. Tanpa disunat, tidak akan selamat. Tapi Rasul Paulus mengatakan disunat atau tidak bukan merupakan hal yang penting. Tetapi bila Yesus berada dalam hidupmu, maka orang percaya dibebaskan dari dosa dan bisa mengatakan tidak bagi dosa. Agustinus, seorang bapak gereja, mengilustrasikan hal ini dengan baik. Ia mengatakan sebelum kita memiliki Yesus dalam hati, tidak bisa tidak berada dalam kondisi berdosa. Semakin ingin tidak berdosa, malah semakin berdosa. Itu sifat manusia sebelum ada Yesus dalam hati. Ketika Tuhan Yesus masuk ke dalam hati, kita bisa tidak berdosa. Kita bisa berdosa tapi kita punya kemampuan mengatakan tidak kepada dosa. Karena kita sudah dimerdekakan dan menggunakannya untuk melayani satu dengan yang lain

4.     Rencana dan karya Allah tidak dapat digagalkan (pasti terjadi) karena ketidakmampuan kita mengasihi Tuhan. Manusia seringkali berkata, Tuhan kalau tidak ada aku, Engkau bisa apa? Ada orang mengatakan, kalau tidak ada aku, gerejanya tidak akan dibangun (gereja tidak ada). Ada atau tidak ada, rencana Allah pasti terjadi. Kalau kita mau mengikuti rencana Allah (sesuai rencana Allah) dan  menjadi bagian dari kekekalan Allah maka kita akan menjadi sangat berbahagia. Walau kita bilang tidak mau, kehendak Tuhan pasti terjadi (bisa lewat kita, bisa juga tidak). Kalau kita mengatakan, saya tidak mau ikut dalam pelayanan natal, perayaan natal tetap terjadi. Bila saya tidak mau berkhotbah, firman Tuhan tetap terus diberitakan. Siapapun yang merasa dirinya sangat penting sehingga seolah-olah Allah sangat membutuhkan dia, padahal sebenarnya tanpa dia, Allah tetap melaksanakan rencanaNya.

5.     Karya Allah adalah untuk kebaikan bagi kita semua. Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Dalam bahasa Yunani, dipakai kata pánta (segala sesuatu). Yang dimaksud dengan “orang yang terpanggil sesuai rencana Allah” adalah orang yang mengasihi Allah , yaitu orang yang melakukan segala sesuatu untuk kebaikanNya. Termasuk dalam pengertian “segala sesuatu”, naik motor jatuh ke got, BB dicopet dll. Allah merencanakan sedemikian rinci untuk kebaikan kita. Kita tidak mengerti rencana Allah, kita bisa mengalami kepahitan, kesesakan dalam hidup kita terkadang ada kebaikan, damai sejahtera , tetapi dalam semuanya itu Allah berkarya sehingga dalam keseluruhan gambar tidak hanya warna “hitam”, “biru” atau “merah” saja. Melainkan sewaktu dirangkai menjadi satu (gambar yang indah yang paling cocok untuk setiap kita). Kalau saudara mengalami apa yang saya alami , saudara tidak tahan. Kalau saya mengalami penderitaan yang saudara alami, saya juga tidak tahan. Setiap kita mengalami sesuatu yang spesifik dengan hasil yang terbaik bagi setiap kita yang mengasihi Allah. Saya menderita MBA (makin botak aja) , apa baiknya? Saya bilang saya tidak tahu, mungkin bapak sendiri lebih tahu dari saya. Istrinya senyum-senyum, kemudian berkomentar ,”Dia suka godain cewe,”  Sekarang tidak ada yang mau. Allah rancangkan demi kebaikan kita. Mungkin istri kita cerewet bangat, atau suami bawel. Mengapa bisa medapatkan seperti ini? Kalau ada Tuhan Yesus dalam hatimu, segala sesuatu yang terjadi dalam hatimu, adalah kebaikan Nya yang tidak terkatakan. Pasti itu yang terbaik yang Allah rancangkan dalam hidupmu.

Kesimpulan
Seringkali manusia (orang percaya) tidak mengerti karya Allah. Saat mengalami karya Allah dalam hidupnya, manusia juga acapkali merasa sesak dan menderita.  Namun semua karya yang Allah rangkai selalu tepat waktunya. Rencana Allah tidak dapat digagalkan karena ketidakmampuan manusia mengasihi Tuhan.  Karya dan rencana Allah itu demi kebaikan manusia (orang percaya).  Kebaikannya berupa agar hidup orang percaya semakin serupa dengan Yesus Kristus. Kalau semakin menyerupai Yesus Kristus, berarti kita berada dalam rencana Allah. Kalau ada rencana yang tidak terjadi (misal : gagal dalam mengikuti tender) dan bila ada Yesus Kristus dalam hati, tujuannya agar kita (orang percaya) menjadi serupa Yesus. Mungkin ada sesuatu yang Tuhan mau karyakan lewat hidup kita.  Yang pasti karya Allah dari kekekalan ke kekekalan selalu tepat terlaksana dan baik.

No comments:

Post a Comment