Tuesday, January 1, 2013

Kebaktian Tahun Baru 1 Jan 2013

Pdt. Francis Lay

Fil 3:12-14
12  Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
13  Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
14  dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Kita bersyukur untuk anugerah Tuhan sehingga kita bisa memasuki tahun yang baru. Karena banyak laporan yang Tuhan tidak inginkan memasuki tahun 2013. Tentu banyak hal yang kita alami di tahun 2012. Kadangkala kita mengalami sukacita, kadang dukacita, berkelimpahan dan kekurangan, keberuntungan dan kerugian. Tentu banyak pasang surut di tahun 2012. Kalau Tuhan hari ini mengijinkan kita memasuki 2013, pasti ada maksud Tuhan pada diri kita. Bagaimana kita bisa melangkah di tahun 2013? Banyak orang yang mengatakan, tahun 2013 akan lebih buruk dari 2012. Namun kita percaya , dalam Tuhan , tidak ada yang mustahil, kalau kita mau melangkah dan berjalan bersama Tuhan. Hari  ini, tanggal 1 Jan, pada hari pertama kita mau beribadah pada Tuhan.

Bagaimana sikap kita dalam tahun 2013? Dalam Fil 3:12-14, perkataan Rasul Paulus sangat luar biasa tentang bagaimana kita mau berjalan dan melangkah bersama Tuhan. Ada 3 hal yang dikatakan Rasul Paulus yang menjadi satu dorongan bagi kita untuk mencapai hidup yang berkemenangan :

1.       Lupakanlah apa yang ada di belakangmu (ayat 13a). Melupakan apa yang di belakang kita. Pada masa lalu, banyak hal yang telah kita alami. Yang harus dilupakan adalah kekecewaan, kesedihan ,kegagalan yang kita alami di masa lampau. Kalau melihat waktu yang dilewati, tentu banyak hal yang telah terjadi yang begitu menyedihkan, mengecewakan, yang tidak pernah kita harapkan sebelumnya. Dalam kondisi sekarang ini, banyak musibah yang kita lihat. Begitu juga dalam kehidupan pribadi kita. Tentu banyak kekecewaan dan kesedihan yang kita alami. Mungkin kita merasa sedih, ada sanak saudara yang meninggalkan kita selama-lamanya. Mungkin kita merasa kecewa terhadap suami atau isteri yang mengkhianati  kita. Padahal waktu kenalan dan berpacaran, begitu mengasihi kita. Tetapi setelah berjalan dan menikah, kasih itu tidak ada lagi. Kita merasa kecewa dan mungkin putus asa terhadap anak yang tidak lagi menghormati kita. Kita merasa cape hati terhadap anak yang selalu memberontak. Mungkin kita kecewa terhadap orang tua atau pekerjaan. Kita sudah berusaha dan berjuang tapi kita merasa gagal dan gagal. Mungkin kita merasa sakit hati dan terpukul atas perkataan sahabat kita. Inilah bagian yang merupakan kehidupan kita. Kekecewaan dan kesedihan merupakan bagian kekecewaan dalam hidup kita. Siapa yang tidak pernah mengalaminya? Semuanya pernah mengalami termasuk saya. Se mu merasa sepi dan tidak ada teman untuk diajak bicara setelah Pdt. Sung tiada lagi di dunia ini. Demikian juga dengan saya. Ketika saya datang ke GKKK Mabes, saya merasa ada yang kurang karena tidak ada Pdt. Sung. Ada suatu kehilangan. Banyak hal dalam dunia ini yang bisa membuat kita sedih , kecewa dsbnya. Kekecewaan, kesedihan dan kegagalan yang tidak bisa ditangani akan membuat patah hati, hidup jadi frustasi dan dapat menyebabkan orang bunuh diri. Ada orang yang mengakhiri hidupnya, karena tidak kuat lagi menjalani hidup di penjara. Ada seorang pemuda 21 tahun yang mengakhiri hidupnya dengan melompat dari dari parkiran mobilnya di mal. Mengapa banyak orang yang mengambil tindakan demikian? Karena hidupnya merasa kosong dan frustasi. Orang bunuh diri karena ada dalam tekanan hidup yang berat. Tiak ada orang yang bunuh diri dalam keadaan sukacita. Misal : baru dapat proyek, lalu lompat dari gedung tinggi. Tidak! Dalam keadaan tekanan / depresi yang begitu berat, di masa-masa lampau kita dapat menghancurkan hidup orang. Dapat menghalangi langkah di masa mendatang, sehingga Rasul Paulus mengatakan lupakanlah kegagalan kita. Karena tidak  ada gunanya, tidak membuat kita maju! Mungkin kita merasa sakit hati, karena orang menghancurkan hidup kita sehingga tidak bisa tidur karena terikat dalam kepahitan hidupnya. Lupakanlah masa lalu. Apakah kita mengalami kekecewaan, kesedihan di masa lalu? Angkatlah hatimu dan lupakan apa yang di belakangmu! Bersama Tuhan yang menyertai, kita akan berhasil di masa mendatang. Jangan sampai, mau bekerja tidak semangat dan melayani tidak ada sukacita. Lupakanlah kegagalan dan kesedihan yang mengikat kita. Bukan saja mengalami kegagalan, tapi di dalamnya juga ada keberhasilan. Orang yang sukses merasa gembira. Tetapi kesuksesan dapat juga membuat kita sombong. Kita menjadi tinggi hati , lupa akan anugerah Tuhan, tidak berpegang pada tangan Tuhan. Maka Rasul Paulus berkata,, “lupakahnlah apa yang dibelakang kita”. Jangan sampai kesukesaan membuat kita tinggi hati. Sangat berbahaya sekali kalau memandang keberhasilan adalah perjuangan dan pekerjaan kita sendiri. Pada 2 Taw 26, ada kisah tetang Raja Uzia. Diceritakan , Raja Uzia berhasil membina keamanan negeri. Ia juga berhasil di bidang pertahanan , juga bidang militer dan peperangan. Tapi pada ayat 16 dikatakan, setelah kerajaannya kuat, ia menjadi tinggi hati. Ini berbahaya sekali secara rohani. Karena itu sukses adalah saat berjalan dengan Tuhan. Tidak ada yang mengganggu kerohanian dan kehidupan kita. Inilah yang Rasul Paulus katakan. Jadi kita harus syukuri.

2.       Mengarahkan diri pada apa yang di hadapanku (ayat 13b). Ini merupakan sikap yang luar biasa. Mengarahkan pandangan hidup kita ke depan Ini mudah diucapkan. Bagi orang yang punya uang, mudah mengatakanya. Berbeda bila yang mengucapkan adalah orang di dalam penjara. Saat Rasul Paulus menulis surat ke jemaat di Filipi, Rasul Paulus ada di penjara Roma! Murid-murid dan teman-temannya tidak bisa mengunjunginya. Beda dengan kondisi penjara sekarang ini, di mana ada yang bisa membawa telpon, laptop dll. Ada yang bilang, penjara bisa dibeli kamarnya. Ada yang sehari Rp 500.000 atau Rp 1 juta seperti sewa kamar hotel. Tapi di zaman Rasul Paulus, penjara adalah penjara. Paulus tetap mengarahkan pandangan ke depan untuk menilihat. Imannya menembusi tembok-tembok penjara. Walaupun dibelenggu tapi Rasul Paulus penuh sukacita. Ada 16 kali kata “sukacita” walaupun ia berada di dalam penjara. Sukacita tidak dibatasi belenggu dan dinding penjara. Rasul Paulus mempunyai Allah yang hadir. Allah yang menyertai dia. Kita juga memerlukannya. Allah yang selalu menyertai kita dan selalu setia. Biarlah tahun 2013 kita tetap mengarahkan pandangan hidup pada kekekalan. .Jangan di belenggu kegaggalan kita. Kita harus tetap semangat. Bila ada orang yang melukai hati kita, kita tetap semangat. Arahkan pandangan hidup kita ke depan.

3.       Dan berlari kepada tujuan (ayat 14). Kebulatan tekad pada sikap untuk melangkah bersama Tuhan. Di dalam ayat 12, aku bukan saja berlari-lari tetapi juga mengejarnya dan menangkapnya. Orang Yunani memakai gambaran seekor binatang buas yang menerkamnya . Kita sebagai anak-anak Tuhan di dalam menghadapi hidup ini biarlah kia terus berjuang. Kalau terlena , kita sulit maju, itu tidak ada gunannya. Lupakan masa lalu. Kalau hari ini ada yang di dalam hidup, kita merasa luka hati kepada keluarga, suami atau isteri, lupakanlah. Mungkin juga luka hati karena sahabat dekat, lupakanlah karena Tuhan tidak akan pernah melupakan kita. Dia mengangkat kita.

Rasul Paulus berkata “Lupakan apa yang di belakang kita, arahkan padangan kita, bertekad bulat berlari-lari berjuang.” Manusia berharap hari ini lebih baik dari kemarin. Di tengah  kesulitan, kita mau setia di hadapan Tuhan. Kita menjalani rutinitas, sebagai usahawan, karyawan dan sebagainya tetapi tetaplah berpegang pada tangan Tuhan! Kita tetap percaya Tuhan menyertai kita.

No comments:

Post a Comment