Sunday, January 13, 2013

Sehati Melayani

Ev. Suwandi

Fil 4:2-3
2  Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.
3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.
Kolose 3:12
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Efesus 4:32
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
1 Kor 1:10
Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.

Semboyan negara kita Bhineka Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap bersatu. Hal ini karena di negara Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa. Setiap suku mempunyai latar belakang yang berlainan. Banyak suku yang menjaga adat istiadat dari sukunya sendiri. Maka sering terjadi perkelahian dan perpecahan di negara ini sehingga semboyan ini harus dimunculkan. Walaupun banyak suku bangsa, tapi kita semua bangsa Indonesia. Kita perlu bersatu karena kita ciptaan Tuhan yang paling tinggi kecerdasannya sehingga  manusia bisa menciptakan kapal terbang, kapal laut dan lain-lain. Namun manusia juga merupakan ciptaan yang paling egois. Manusia sering saling bertengkar. Makin egois, makin sering bertengkar. Yang sering diutamakan adalah kepentingan sendiri. Orang Kristen pun banyak dilanda keegoisan sehingga menyebabkan gereja terpecah.

Saat membaca surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, ternyata waktu itu jemaat di sana terpecah menjadi beberapa kelompok : golongan Paulus, golongan Apolos, golongan Kefas, golongan Kristus dll. Terjadinya banyak golongan disebabkan mereka semua punya keegoisan dan kepentingan sendiri yang membuat manusia tidak mau melayani Tuhan. Mereka merasa melayani Tuhan tidak ada faedahnya. Atau mereka tidak bisa bekerjasama dan bersehati dengan orang lain sehingga tidak mau melayani. Ini keegoisan. Egois dan kepentingan diri sendiri bisa membuat manusia datang ke gereja tapi tidak mencintai gereja. Datang ke gereja hanya untuk memuaskan diri sendiri. Tuhan tidak suka mementingkan diri sendiri. Kalau Tuhan egois , maka Dia tidak akan mengutus AnakNya yang tunggal datang ke dunia. Tuhan mengharapkan anak-anakNya tidak punya sifat egois. Tuhan mau kita bersatu.

Bersatu sangat penting sekali. Berikut ilustrasi tentang pentingnya kesatuan. Di sebuah bukit, hiduplah 10  ekor kerbau yang saling mengasihi. Mereka selalu sama-sama pergi makan rumput. Di bukit ini juga hidup seekor singa. Singa ini ingin sekali memakan semua kerbau itu. Sayangnya, hal ini tidak mungkin dilakukan bila 10 ekor kerbau tersebut bersatu , karena jika singa tersebut nekad menyerang maka mereka bisa bekerjasama melawannya sehingga sang  singa yang mungkin akan mati. Maka singa menunggu kesempatan sampai salah satu kerbau tersebut tersesat dan ia akan memakannya satu per satu. Ia terus menunggu dengan sabar. Ke-10 ekor kerbau terus mencari rumput bersama-sama. Pada suatu hari terjadilah pertengkaran. Salah seekor kerbau sudah bangun pagi-pagi lalu berjalan-jalan di luar. Saat kembali , ia melihat ke 9 kerbau yang lain baru bangun. Salah satu dari mereka kemudian bertanya ,”Dari mana?” Ia pun menjawab , “Baru dari depan.” Hal ini berulang terjadi sampai hari ketiga dan menimbulkan kecurigaan dari kerbau yang lain. Salah satu kerbau terbesar berbicara kepada dia menyanyakan ia kemana. Yang dijawabnya bahwa ia hanya ke depan. Kerbau terbesar pun berkata, “Engkau pergi makan rumput tersegar sehingga yang tersisa buat kami hanyalah rumput yang tidak baik. Besok bolehkah engkau pergi bersama kami?” Kerbau pertama merasa tidak enak dan membalasnya,”Bukan saya yang bangun pagi, tapi kalian yang malas. Saya bangun pagi, pergi berjalan. Rumput di bukit ini semuanya sama. Rumput yang saya makan dan sebentar lagi kalian makan juga sama. Tidak ada bagian yang baik dan tidak baik.” Tetapi ke-9 ekor kerbau lainnya tidak percaya. Mulailah terjadi pertengkaran, sehingga diputuskan mereka berpisah. Mereka pergi sendiri-sendiri mencari rumput. Akhirnya ke 10 ekor kerbau di makan singa satu per satu. Di dalam gereja juga sama, anggota gereja juga harus bersatu. Karena banyak orang Kristen yang memiliki latar belakang, sikap dan karunia yang tidak sama. Karena berbeda banyak, maka kalau sama-sama melayani sering terjadi pertengkaran. Hal ini jangan sampai terjadi. Kita harus bersatu. Tanpa kesatuan, maka seperti kerbau di atas, satu per satu dimakan singa. Bersatu merupakan satu kekuatan.

Ada juga cerita tentang belalang yang terbang melalui 1 ladang pertanian. Karena hanya 1 belalang yang lewat, tidak berpengaruh terhadap ladang. Tetapi begitu ia bersama kelompoknya terbang melewati ladang itu, maka banyak daun dari pohon habis dimakan mereka. Kalau orang Kristen, bersehati melayani dan berdoa, akan sangat berarti. Gereja akan cepat maju. Ketika orang Kristen melayani bersama , maka orang Kristen akan memiliki kekuatan baru dalam menggenapi panggilan Tuhan. Kita perlu bersatu, karena kita harus punya kepentingan bersama. Rasul Paulus menggambarkan hal ini seperti tubuh manusia. Tubuh kita mempunyai mata, mulut, tangan dan kaki. Mata tidak dapat berkata, “Saya bukan mulut, saya tidak perlu mulut.” Mulut tidak bisa berkata, “Saya tidak perlu tangan atau kaki.” Suatu hari bila mata melihat ada makanan yang enak , maka mata akan menyampaikan ke otak untuk mengutus tangan dan kaki untuk mengambil makanan itu. Maka kaki mulai berjalan. Tetapi kalau tangan tidak mau kerjasama, mulut akhirnya tidak dapat memakan makanan itu. Seluruh anggota tubuh saling membutuhkan. Orang-orang Kristen memiliki banyak karunia yang berbeda. Kita harus sehati untuk bersama-sama melayaniNya.

Pada FIlipi 4, ada 2 orang Kristen yaitu Euodia dan Sintikhe.  Rasul Paulus mengajak mereka untuk bersehati. Mereka adalah teman-teman sekerja Paulus. Mereka orang-orang Kristen yang setia. Apakah mereka saling membenci dan saling berkelahi? Bukan! Kalau mereka bertengkar, Rasul Paulus pasti menegur mereka. Tetapi di sini tidak kelihatan Rasul Paulus menegur mereka. Rasul Paulus mau mereka sehati seia sekata melayani. Di sini bukan mereka sedang bertengkar atau bermusuhan. Mungkin pendapat mereka yang berlainan. Banyak pendapat yang berlainan. Mereka tidak mau saling menerima pendapat satu dengan lain. Maka Paulus mengajak mereka untuk bersatu dalam pelayanan. Pelayanan di dalam gereja juga sama. Seringkali dalam pelayanan , kita harus bersatu dengan yang lain. Kita mungkin berbeda dengan yang lain. Kita tidak boleh selalu bersikeras, orang lain yang harus ikut pendapat kita tapi kita tidak mau mendengar pendapat orang lain.

Kita harus bersehati. Bukan orang lain sehati dengan kita, tetapi kita aktif bersehati dengan lain. Untuk mencapai hal itu seperti yang ditulis Kol 3:12, kita harus mempunyai hati yang berbelaskasihan, murah, rendah hati, lemah lembut dan sabar.  Waktu kita mempunyai hati yang berbelaskasihan, kita akan mengerti orang lain. Kalau kita punya kemurahan, kita tidak punya kepentingan diri sendiri. Kalau kita punya hati yang sabar, kita akan baik-baik mengurusnya. Kita sulit bersehati dengan orang lain, karena kita tidak punya sikap yang ditulis Paulus. TIdak punya rendah hati, sabar, lemah lembut dll. Ketika kita mau sehati dengan orang lain, kita harus seperti apa yang tertulis pada Kol 3:12 ini. Kita adalah ciptaan yang baru. Kita orang yang telah diselamatkan oleh Tuhan. Kita harus punya sikap yang demikian. Seringkali dalam pelayanan gereja, terjadi pendapat yang berbeda. Bahkan adakalanya sampai timbul kemarahan dan putus asa. Tapi kadang kala kita lupa Tuhan mau mengajar kita dan  mengasah sikap kita. Saat saya di sekolah teologia,  setiap semester kita bertukar kamar dengan rekan-rekan yang lain. Setelah kembali dari liburan atau melayani di suatu tempat, kita melihat di papan pengumuman, semester ini kita sekamar dengan siapa?  Kadang kala ada orang yang tidak kita sukai dan kita merasa tidak enak. Satu kamar dihuni 4 murid. Dosen kami sengaja, murid yang suka bersih-bersih ditempatkan dengan  temannya yang agak jorok sedikit. Atau ada murid yang suka bicara, disatukan dengan murid-murid yang pendiam. Sering di kamar terjadi keributan.  Saya ingat ada teman yang mau keluar dari sekolah teologia. Ketika ia menghafal pelajaran, ia harus mendengar radio baru bisa ingat. Tetapi teman sekamarnya berbeda. Kalau ada sedikit suara saja, tidak bisa belajar. Ada yang harus menaruh sepatu / sandal di depan kamar, tapi ada juga yang maunya ditaruh dalam kamar. Piring tidak boleh ditaruh di kamar sehingga terjadi pertengkaran. Saat malam duduk bersama, kami membicarakan perbedaan ini. Akhirnya saya belajar, bagaimana bisa tinggal bersama dengan orang yang sikapnya berlainan. Demikian juga dalam gereja. Mungkin sikap kita perlu dilatih oleh Tuhan. Sikap kita akan lebih maju lagi dan dipakai Tuhan.

Mengapa dalam pelayanan kita harus bersatu? Bagaimana dapat bersatu dengan mereka? Kita harus tahu , di dalam gereja kita bersama-sama memuliakan nama Tuhan. Kita melayani Tuhan bukan cari kepentingan sendiri tapi untuk Tuhan kita. Waktu kita tahu misi ini, maka kita dapat bersehati dengan orang lain. Rasul Paulus mengajarakn 1 Kor 1:10 , Ef 4:32, Rasul Paulus berkata, “Bersatu dengan lain pasti ada pertengkaran, ia mengajar untuk saling mengampuni.” Kita harus seia sekata, sehati melayani TUhan.

Tema kita tahun ini adalah Sepikir dan Sehati Membangun Tubuh Kristus. Tahun ini kita berharap, setiap jemaat bersatu membangun tubuh Kristus. Kita mohon Tuhan membangun kita sehingga semakin hari serupa dengan Dia. Kiranya Tuhan melatih kita, sehingga sepikir dan sehati dalam melayani Dia. Kita harus ingat tanggung jawab kita dalam gereja kita apa. Ketika TUhan menyelamatkan kita, apa yang harus kita kerjakan. Kita mau dengan rendah hati mohon Tuhan menolong kita, sepikir dan sehati membangun tubuh Tuhan.

No comments:

Post a Comment