Sunday, January 20, 2013

Pemeliharaan Allah


Ev Suwandi

Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Maz 121:7-8
7  TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.
8  TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.

Setelah Allah menciptakan dunia, apa yang dilakukanNya?
Menurut paham Deisme : setelah menciptakan dunia, Allah meninggalkannya karena semua sistem sudah diciptakan dengan baik. Mereka diberi pengetahuan oleh Tuhan. Mereka punya kemampuan dan pengetahuan untuk menghindari bahaya.
Menurut aliran fatalisme : Allah menciptakan dunia semesta ini, bintang dll, manusia dengan kemampuan sendiri sangat tergangung apa yang dilihat sehingga mereka tergantung ramalan bintang. Misal : menurut ramalan hari  ini hari jelek maka tidak boleh keluar rumah.
Sebagai orang Kristen (percaya), kita tidak percaya Deisme atau fatalisme tetapi Allah yang transenden yaitu Allah yang berkuasa. Juga Allah yang dekat dengan kita, turut campur tangan dan ingin dekat anak-anakNya. Allah yang ingin berhubungan dengan manusia melalui ciptaanNya. Allah yang memelihara hidup kita dari detik ke detik, Allah yang menjaga kita.

Allah yang Memelihara
Saat banjir ini, ada seorang anak SD yang papanya meninggal dunia. Setelah pulang membesuk ada informasi bahwa di rumah sudah tidak ada air aqua. Saya bingung mencari air aqua dan tidak bawa botol galon kosong. Airnya susah didapat. Saat itu saya berpikir tentang pemeliharaan Allah. Selama ini air untuk keperluan sehari-hari cukup dan ada saat seperti sekarang ini air sulit didapat namun Allah tetap mencukupi. Di Selat Panjang, biasanya orang memakai air yang ditampung saat hujan turun. Setelah 3 bulan , biasanya air akan habis semua. Kemudian ada seorang pendeta dari SAAT diutus ke Selat Panjang. Mendengar kondisi air yang sulit didapat , ia menjadi takut. Sehingga ia membeli banyak tong untuk menyimpan air. Ia bertanya, “Kalau 1-2 bulan tidak hujan, bagaimana bisa hidup?” Dia senantiasa takut. Saya katakan,”Tenang saja, nanti kalau air mau habis, hujan akan turun.” Selat Pajang dikelilingi laut. Tidak ada air bersih. Tetapi tahun lewat tahun , Allah terus memelihara dan memberi air. Tuhan juga memberi udara kepada kita secara gratis. Kita bisa menghirupnya dengan bebas. Namun bila kita masuk ke rumah sakit , nafas melalui tabung oksigen mahal sekali. Tuhan baik, Tuhan menyediakan semuanya untuk kita. Kita melihat Allah memelihara kita. Tuhan menciptakan siang dan malam supaya kita bisa bekerja dan beristirahat secara bergantian selama 24 jam. Tuhan berhikmat, sehingga manusia bisa bekerja dan beristirahat.
Dalam doktrin orang Kristen , ada yang dikenal sebagai providensia Allah (pro= sebelum, video artinya melihat) yang artinya Allah menjaga, memelihara. Allah sudah merencanakan segala sesuatu, namun kita tidak mengerti. Dalam hidup kita tidak ada yang namanya kebetulan. Semua sudah ada dalam pemeliharaan dan rencana Allah.

Papa saya terkena diabetes, cukup tinggi. Ia pernah masuk rumah sakit. Suatu kali ia kerja di Batam. Setelah imlek, ia pulang ke Selat Panjang lalu balik lagi ke Batam. Karena tidak ada yang menjual makanan, ia kemudian makan kue keranjang karena tinggal sendiri di pabrik. Seharusnya penderita diabetes tidak boleh makan kue keranjang yang manis. Akibatnya, ia tidak bisa bangun. Biasanya, papa saya suka jalan-jalan. 1-2 hari sekali dia pasti ke rumah paman saya. Ia bingung, kenapa papa saya tidak muncul sudah 2 hari. Ia kemudian pergi mengunjungi papa saya dan menemukannya dalam kondisi sudah tidak bisa apa-apa. Lalu papa saya dibawa pergi ke Singapore. Tuhan memelihara. Kalau tidak ada paman, papa saya sudah meninggal. Bukan kebetulan, tapi Tuhan memelihara.

Mengapa Manusia Tidak Melihat Pemeliharaan Allah?
Terkadang kita melihat kembali, bagaimana Tuhan menjaga dan memelihara kita. Namun seringkali kita tidak melihatnya. Karena kita memiliki persepsi pemeliharaan Allah seperti kita memelihara binatang. Kalau binatang lapar diberi makan. Kalau haus diberi minum. Terkadang , kita menginginkan Tuhan memelihara kita seperti demikian. Tetapi pemeliharaan Tuhan bukan seperti demikian. Bukan berarti dalam hidup, apa yang kita minta pasti dikabulkan. Tetapi Tuhan senantiasa menolong kita saat dibutuhkan. Rasul Paulus menulis Roma 8:28 melalui pengalaman dia. Waktu ia mengikuti Tuhan ia mengalami banyak masalah. Ia pernah dipukul, didera, kandas kapal, masuk penjara, namun Rasul Paulus melihat Nya memelihara dan menjaganya, tidak pernah meninggalkannya.

Juga pada kisah Yusuf. Sewaktu saudara-saudara datang untuk membeli gandum, mereka takut saat melihat Yusuf. Karena mereka telah menjual Yusuf ke Mesir. Sehingga setelah Ishak, papa mereka meninggal, saudara-saudaranya datang meminta maaf kepada Yusuf. Yusuf mengatakan,”Kalian melakukan yang tidak baik kepadaku, tetapi Allah mereka-rekakan yang baik kepadaku.” Padahal ia mengalami banyak penderitaan. Pertama kali ia dijual. Lalu di Mesir ia difitbah oleh istri Potifar dan kemudian di penjara, tetapi itu rencana Tuhan. Sehingga akhirnya ia berkata “Tuhan mereka-rekakan yang baik.

Demikian juga dengan Daniel dan ketiga teman-temannya. Waktu di Babel, Tuhan memelihara mereka yang setia . Ketiga temannya dimasukkan ke dapur api, tetapi mereka tidak terbakar. Tuhan memelihara. Awalnya seakan-akan Tuhan tidak menolong mereka. Saat itu mereka mengharap Tuhan akan menolong. Tetapi seakan-akan Tuhan tidak mau campur tangan dan membiarkannya. Tetapi waktu berada di perapian menyala, akhirnya mereka melihat pemeliharaan Tuhan.
Seringkali kita juga mengalami hal yang sama. Meskipun Tuhan memelihara, tetapi kita melihat seakan-akan Tuhan tidak campur tangan. Saya dulu juga pernah meragukan. Apakah Allah itu ada? Kadang kita mulai meragukan. Kalau Allah ada, kenapa orang Kristen yang seharusnya penuh kasih tapi tidak ada kasih. Walaupun kita pikirkan Allah tidak ada, tetapi faktanya Allah tetap ada.

Mungkin seperti Yusuf yang awalnya tidak mengerti, kita mengalami seperti itu dan meragukan pemeliharaan Tuhan. Apa yang dilakukanNya  adalah apa yang direncanakan untuk mendatangkan kebaikan. Kita awalnya bertanya kenapa kita bisa mengalami hal ini tetapi akhirnya kita bisa mengerti. Juga sewaktu Maria dan Marta mengirim kabar ke Tuhan Yesus bahwa Lazarus sedang sakit. Tetapi Tuhan Yesus sengaja tidak pergi dulu. Setelah Lazarus meninggal baru Dia pergi. Maria dan Marta merasa kecewa. “Tuhan kalau Engkau ada di sini , maka adikku tidak akan mati.” Seolah-olah mereka menyalahkan Tuhan Yesus. Seharusnya Yesus ikut dengan orang yang memanggilnya. Tetapi Tuhan Yesus punya rencana, Dia ingin membangkitkan Lazarus. Seringkali terjadi hal yang sama. Pertama kita tidak mengerti, tetapi Tuhan tetap menginginkan kita tetap setia. Bukan menurut keinginan kita. Tuhan punya rencana dan kehendak sendiri. Walaupun banyak hal yang terjadi, segala yang terjadi Tuhan rencanakan. Tuhan lakukan untuk kebaikan kita di dalam hidup kita. Hal yang kita lihat baik, belum tentu baik. Hal yang jelek belum tentu jelek. Sebagai orang percaya kita harus bisa menerimanya. Kita menerima apa yang Tuhan lakukan kepada kita, Tuhan melakukan yang terbaik.

No comments:

Post a Comment