Sunday, January 6, 2013

Bersama Yesus Selalu Ada Harapan

Pdt Liem Ie Liong

Matius 8:23-27
23   Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.
24  Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
25  Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
26  Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
27  Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
1 Pet 1:3 
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
Yer 17:7
7  Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Roma 15:13
13 Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.

Kita mengakhiri tahun 2012 dengan rasa bersyukur kepada Tuhan. Tuhan telah memberkati dan memelihara kita sepanjang 2012. Kita berharap kepada Tuhan seperti yang tercatat pada Yer 17:7 (Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!).  Sebagai anak Tuhan, kita harus mengandalkan Tuhan dalam kehidupan. Melalui iman dan pengharapan kita kepada Yesus Kristus, kita boleh merasakan bagaimana Tuhan memimpin dan memelihara kita. Memasuki tahun 2013, ada yang ingin memasuki tahun ini dengan optimis dan ada yang ingin memiliki semangat dan harapan yang baru.

Optimis dan harapan memiliki perbedaan. Optimis adalah angan-angan ke depan, tetapi tidak dijamin oleh Allah. Sebagai orang Kristen selain harus optimis, lebih jauh lagi , kita memiliki harapan. Dengan harapan di dalam Kristus, ada kepastian yang dijamin oleh Allah sendiri. Pada Roma 15:13 tertulis, “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.” Dengan percaya Kristus kita memiliki sukacita dan damai sejahtera. Dengan kekuatan Allah Roh Kudus, kita diberikan pengharapan yang berlimpah-limpah. Kekuatan bukan dari dalam atau luar diri kita, tetapi dari kekuatan Roh Kudus. Ibarat menuangkan air dalam gelas kosong, setelah terisi separuh lalu dituang terus sampai airnya melimpah keluar. Itu gambaran melimpah.

Harapan Orang Kristen

1.       Pengharapan Kristen berdasarkan iman. Abraham diperintahkan Tuhan pergi keluar, jauh dari sanak keluarganya ke daerah yang belum diketahuinya. Tetapi dengan iman, Abraham mentaati perintah Tuhan sehingga  Tuhan memberkatinya dan melaluinya seluruh bangsa diperlengkapi. Dengan iman juga, ia menanti janji Tuhan dan pergi ke negeri yang ia tidak tahu, namun Tuhan memimpin Abraham. Abraham punya iman, bahkan dikatakan Abraham adalah Bapa orang beriman. Allah membenarkannya karena imannya. Contoh lain : Tomas. Pada waktu Yesus bangkit dan menampakkan diri kepada murid-muridNya, dia tidak hadir. Murid-murid lainnya menceritakan kepada Tomas bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit. Tetapi ia tidak mempercayainya. Kemudian Tuhan Yesus menampakkan diri kepada Tomas sehingga ia percaya. Sehingga Tuhan Yesus berkata, “Tomas karena kamu melihat, kamu percaya. Berbahagialah orang yang tidak melihat namun percaya.” Tomas yang tadinya tidak percaya , boleh memiliki pengharapan. Ia percaya Allahnya, Tuhannya. Rasul Paulus mengatakan, “Hidup kami bukan hanya melihat lalu  percaya.” Percaya Tuhan Yesus berdasarkan iman. Percayakah kita bahwa Tuhan Yesus adalah pengharapan satu-satunya (termasuk saat sakit)? Kalau percaya Tuhan Yesus, maka kita memiliki hidup yang penuh pengharapan. Biarlah dalam kehidupan, kita boleh belajar dan bertanya. 1. Apakah kita memerlukan pengharapan? Jawabannya : Ya. 2. Bolehkah orang Kristen berharap? Jawabannya Ya.  3. Apakah ada kemungkinan kita berada di luar harapan? Jawabannya : Tidak. 4. Apakah besarnya harapan kita, sesuai dengan anugerah Allah? Atau pengharapan kita yang besar kurang dari anugerah Allah? Jawabannya : Ya. Karena anugerah Allah diberikan kepada kita sehingga kita memiliki harapan yang besar.

2.       Harapan Kristen didasarkan pada janji Allah. 1 Kor 10:13. Ada orang Kristen mengalami kesusahan dan pencobaannya yang begitu berat dan bertanya, “Mengapa Tuhan memberikan pencobaan yang berat?” Di dalam 1 Kor 10:13 dikatakan, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” Entah kesulitan dalam pekerjaan dan keluarga, mengalami sakit penyakit, pencobaan itu sebagai ujian yang diterima. Pencobaan yang ada tidak melampaui kekuatan kita. Tuhan tahu batas kemampuan kita. Kita bersyukur karena  Allah kita adalah Allah yang setia, dia menggenapi janjiNya. Ada jalan keluar untuk pencobaan sehinga kita dapat menanggungnya. Itulah janji Tuhan. Tuhan tidak akan meninggalkan kita dalam menghadapi masalah kehidupan. Ia mau bersama dengan kita. Apakah kita mau berpegang pada janji Allah? Ada banyak janji Allah. Untuk mengetahui, memiliki dan memegangnya, sudahkah kita membaca Alkitab? Dari Alkitab, kita mengetahui janii-janji Allah. Kita hanya berpegang pada janji Allah. Itulah pengharapan orang percaya (orang Kristen). Dengan memiliki harapan, maka ke depan kita memiliki kepastian dari penggenapan janji Allah. Menurut J. Packer, “Harapan orang Kristen adalah iman yang berharap ke depan terhadap pemenuhan janji-janji Allah.” Kita tidak tahu hari esok, tetapi kita memiliki pengharapan ke depan. Ada janji Allah yang sungguh nyata.

3.       Bersama Kristus selalu ada harapan. Pada Mat 8:23-27 ditulis bahwa pada suatu hari Tuhan Yesus berada di atas perahu di danau Galilea bersama murid-muridNya. Angin begitu besar dan membuat gelombang di danau. Air masuk ke dalam perahu dan perahu terombang-ambing. Murid-murid Tuhan Yesus ketakutan. Ada 2 hal yang membuat murid jadi takut : 1. Dari luar mereka, yakni angin yang begitu kencang dan gelombang yang hebat sehingga wajar mereka jadi takut. 2. Dari dalam diri mereka. Kata Tuhan Yesus, kamu takut karena dalam hatimu. Kalau bertemu murid yang tidak naik kelas, kita tidak mengatakan, “kamu bodoh” tetapi mungkin kita katakan “kamu kurang pandai”. Murid-murid tidak mempunyai iman dan kurang percaya.  Tuhan Yesus mengatakan,”Mengapa kamu takut, hai kamu yang kurang percaya.” Percaya bukan persoalan besar atau kecil. Murid-muridNya takut karena kurang percaya. Ketika itu mereka bersama-sama dengan Yesus dan membangunkan Yesus. Murid-murid bersama dengan Tuhan Yesus, tetapi mereka takut karena mereka kehilangan harapan , iman dan janji penyertaan Tuhan. Bersama Kristus, kita percaya selalu ada harapan. Kita bersyukur dalam Kristus ada harapan. Di luar Kristus, kita dapat berbuah apa-apa.  Tetapi dalam Kristus, kita akan kuat. Dalam kehidupan, kita harus selalu dekat dengan Tuhan. Hanya dalam Yesus kita memiliki pengharapan. Harapan kita didasarkan pada iman kepada Yesus satu-satunya. Jangan dialihkan ke yang lain. Kita percaya Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Dia sudah mati sehingga kita punya pengharapan. Janji Tuhan pasti. Itulah janji dan pengharapan. Yesus Kristus adalah Immanuel, Allah bersama dengan kita. Tuhan menyertai. sehingga ada harapan,


No comments:

Post a Comment