Monday, March 13, 2017

Duka Cita Berubah Suka Cita (Pemberitahuan ke Dua tentang Penderitaan Yesus)



Pdt. Paulus Daun

Yoh 16-16-20
Yoh 16:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.
Mat 17:23b dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali.

Pendahuluan

                Hari ini adalah minggu kedua bulan Maret yang merupakan  minggu penantian kita dalam penderitaan dan kesengsaraan Tuhan Yesus. Pada hari-hari ini sekitar 2.000 tahun lalu para murid Yesus merasakan duka-cita karena mereka tahu bahwa Guru mereka itu tak lama lagi akan meninggalkan mereka. Dapat dikatakan, hari-hari itu sangat menyedihkan mereka. Apakah benar, hari-hari itu merupakan hari-hari kesengsaraanNya? Ini adalah tema yang akan direnungkan hari ini.
                Yesus tahu hari-hari yang akan dilalui oleh murid-muridNya sangatlah menyedihkan karena Yesus telah mengungkapkannya secara terus terang. Tidak lama lagi Ia akan meninggalkan mereka melalui proses yang menyengsarakanNya yakni melalui kematian di kayu salib (via dolorosa). Dalam pandangan manusia, kejadian ini pasti membuat mereka sangat bersedih. Namun kalau kita melihat ucapan Tuhan Yesus kepada mereka , kita merasa hal ini sangat ajaib. Dia mengakui, hari-hari itu bagi murid-muridNya sangat sengsara, tetapi Ia tidak berhenti pada perkataan ini dan terus mengatakan bahwa “dukacitamu akan diubah menjadi sukacita”. Saya yakin perkataan Tuhan Yesus ini bukan sekedar merupakan gurauan atau untuk menghibur saja. Perkataan “Duka-cita akan diubah menjadi sukacita” mengandung arti yang sangat dalam. Tuhan Yesus ingin murid-muridNya mengerti mengapa dukacita akan diubah menjadi sukacita.

3 pokok yang harus pelajari agar dukacita menjadi sukacita

1.    KepergianNya akan mengakibatkan datangnya Roh Kudus (Penghibur)

Yoh 16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Mengapa Tuhan Yesus mengatakan waktu-waktu berdukacita akan diubah menjadi waktu-waktu bersukacita? Tuhan Yesus mengatakan dengan jelas kepada murid-muridNya,”Saya pergi adalah berguna bagimu. Kalau Saya tidak pergi Saya tidak bisa mengutus Roh Kudus untuk datang ke tengah-tengahmu.” Mengapa kedatangan Roh Kudus berguna bagi mereka? Kalau Tuhan Yesus berada terus di tengah-tengah mereka, sangat baik untuk mereka, tetapi bagi kepentingan pekerjaan Tuhan hal ini merupakan kerugian. Kalau Tuhan Yesus tetap berada dalam posisi sebagai manusia di bumi ini maka sebagai manusia Dia sama seperti kita. Dia tetap menghadapi keterbatasan waktu dan ruangan. Seperti saya, saat ini saya berada di sini (GKKK Mabes) dan tidak berada di rumah. Sebaliknya kalau saya berada di rumah, pasti saya tidak bisa berada di sini, karena sebagai manusia saya dibatasi oleh waktu dan ruangan. Kalau Tuhan Yesus tetap berada dalam posisi sebagai manusia dan tetap berada di bumi, maka waktu dan ruangan akan membatasiNya. Akibatnya pekerjaan Tuhan akan terhambat. Sesungguhnya pekerjaan Tuhan itu bukan hanya terjadi di satu tempat saja. PekerjaanNya bukan hanya terjadi di daerah Palestina, Asia kecil , Eropa saja tapi terjadi di seluruh bumi. Kalau Tuhan Yesus tetap di bumi ini dan dibatasi oleh waktu dan ruangan, maka pekerjaanNya akan menjadi terbatas sekali. Dengan demikian , Dia tidak bisa menggenapi pekerjaan yang sudah ditentukan Tuhan di bumi.
Tuhan Yesus mengerti kebenaran ini sehingga Ia harus meninggalkan dunia ini. Kalau Dia tidak meninggalkan dunia ini, maka Dia tidak bisa menggenapi rencana pekerjaan Tuhan di bumi ini. Sedangkan dengan meninggalkan dunia ini, Ia akan mengutus Roh Kudus untuk datang. Keterbatasan waktu dan ruangan tidak ada lagi. Karena Roh Kudus berada di tempat  yang tidak ada Dia -nya. Dia dibatasi waktu dan ruangan. Selain di sini ,Ia juga berada di tempat lain. Di mana kita berada Roh Kudus juga ada. Bukan hanya kita saja yang beribadah saat ini, tetapi banyak sekali gereja yang sedang beribadah. Bukan saja ibadah berlangsung di GKKK Mabes, tetapi juga di Asia, Australia, Amerika, Eropa dan Afrika. Bagi Roh Kudus hal ini tidak ada masalah karena Ia tidak dibatasi  oleh waktu dan tempat. Ia bisa mendapati tempat ini dan juga tempat lainnya pada saat bersamaan. Dengan demikian rencana Tuhan di dunia ini akan berkembang. Maka Tuhan Yesus meninggalkan tempatNya di dunia ini. Ini bukan hal yang menyedihkan sekali.
Kalau memahami kebenaran ini, maka kita akan merasa Tuhan Yesus sangat baik. Secara manusiawi Tuhan Yesus merasa sangat sedh , tetapi dilihat dari konteks rencana Allah, Tuhan Yesus meninggalkan berita yang sangat baik. Maka Tuhan Yesus berbicara kepada mereka,”Kalian jangan sedih, bila Aku meninggalkanmu maka ada ‘hadiah’ yang menanti. Dengan Aku meninggalkanmu maka akan timbul sukacita selama-lamanya.” Kalau hal ini tidak dipahami orang-orang percaya maka ketika tahun ini kita menantikan kesengsaraan dan kebangkitan Tuhan Yesus, kita akan berada dalam suasana sangat menyedihkan seolah tanpa asa. Seharusnya sebaliknya yang terjadi karena melalui peristiwa ini kita dipenuhi pengharapan kepada Tuhan. Karena dengan meninggalkan Tuhan Yedus, Roh Kudus bisa dengan bebas datang di dunia ini. Dengan kedatangan Roh Kudus ke dunia ini, maka ada Tuhan menyertai kita. Tuhan Yesus bertemu dan melakukan perjanjian dengan orang-orang yang melakukan dosa. Perjanjian ini bagaimana bisa digenapi? Kalau Tuhan Yesus tetap di dunia ini, perjanjian ini tetap tidak digenapi. Dia mengutus Roh Kudus ke tengah-tengah kita. Dia bukan saja ada di tempat ini tapi juga di tempat lain. Pernyertaan Tuhan Yesus tidak ada batasnya. Bukan saja Dia menyertai. Bukan hanya sekarang Ia menyertai kita, tetapi juga di masa mendatang. Bukan hanya di dunia dia menyertai kita, tetapi Tuhan menyertai kita selama-lamanya.
Hal apa yang paling ditakutkan? Kalau kita berada sendirian? Saya sering berpikir, pernikahan saya dengan istri saya sudah berlangsung 40 tahun lalu. Tidak tahu kapan kami akan meninggalkan dunia ini. Sudah 40 tahun kami bisa bersama seperti ini tapi saya menyadari bahwa tidak bisa bersatu selama-lamanya, suatu kali salah satu pasangan akan meninggal. Saya tidak berani mengatakan hal ini. Saya sering mengatakan ke istri bahwa kalau kita berada di dunia ini, maka kita merasa takut kehilangan pasangan atau orang yang dikasihi yang ada di dunia ini. Namun Roh Kudus di dunia ini selamanya tidak akan meninggalkan kita, walau pun kita berada di mana pun. Berita ini bukan berita dukacita, maka seharusnya dukacitamu diubah menjadi sukacitamu.
.
2.    KepergianNya untuk menyediakan tempat bagi orang-orang percaya

Yoh 14:1-4 Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ. Di sini dikatakan, “Janganlah gelisah hatimu”. Mengapa Yesus mengatakan perkataan ini? Karena murid-muridNya tahu bahwa Guru mereka yang terkasih akan meninggalkan mereka. Dengar perkataan lain melalui perkataan ini berarti engkau harus bersukacita walau pun engkau tahu bahwa Aku akan meninggalkanmu. Tuhan Yesus tidak berhenti di sini  sehingga murid-muridNya tidak perlu terus berduka cita. “Karena Aku pergi menyediakan tempat bagimu. Aku akan datang untuk menjemputmu.” Kita akan berada di mana Tuhan Yesus berada. Kalau seseorang menjadi pendeta apa hal yang paling ditakuti? Bukan iblis atau majelis yang galak. Hal yang paling saya takuti adalah saat memikirkan kalau saya sudah tua. Ketika masih muda dan banyak enersi, saya berkhotbah dengan penuh semangat, terstruktur dan menguatkan iman. Majelis gereja yang melihat saya berkhotbah kemudian masih mengundang saya berkhotbah kembali. Begitu gereja mengundang saya, semua sudah beres. Tinggal datang berkhotbah.
Suatu kali saya beranjak tua dan khotbah saya sudah mulai ‘ngawur’. Saat sedang mendoakan suatu topik tanpa sadar beralih ke topik yang lain. Hal ini akan membuat jemaat bingung. 1 ayat Alkitab yang sederhana namun saat dibawakan dalam khotbah menjadi sulit sekali dimengerti. Ia akan susah naik mimbar. Begitu akan selesai  ternyata apa yang telah dikhotbahkan tidak jelas. Walau majelis punya hati yang mengasihi, kepada pendeta itu diberitahukan bahwa pendeta tua itu tidak perlu lagi berada di gereja ini lagi. Setelah pergi, gereja sudah tidak perlu mengundangnya lagi. Bagaimana menghadapi hari-hari lainnya?  Bagaimana kalau sudah tua saya tidak punya rumah? Bagi saya hal ini tidak masalah. Namun mengapa anak dan istri saya harus tidur bersama saya di pinggir jalan? Menghadapi hal ini saya tidak takut. Saya harus bersungguh-sungguh mencari rumah. Untuk itu perlu ada uang. Namun menjadi pendeta tidak mudah. Ingin mencari duit namun tidak bisa berdagang. Mau menjadi seorang pendeta / penginjil sudah tidak boleh. Penghasilan tiap bulan saya sisihkan untuk membeli rumah. Setiap bulan mendapatkan dana untuk membeli rumah. Namun setelah uang didapat, ternyata harga rumah sudah melambung tinggi. Rumah bagi setiap kita sangat penting sekali. Kalau tidak punya rumah, maka kita tidak bisa menghilangkan perasaan khawatir. Rumah yang memiliki nomor 4 dianggap rumah yang membawa kesialan (kematian). Kita tidak bisa menjual rumah seperti ini, kecuali dijual ke pendeta dengan syarat diberi potongan (diskon). Orang Tionghoa sangat takut dengan kematian karena ia tidak tahu setelah meninggal mau tinggal di mana? Tidak tahu di mana ada tempat tinggal. Menurut adat istidadat orang Tionghoa , setelah meninggal roh akan tinggal di suatu tempat. Untuk bisa hidup, roh akan mengandalkan anaknya. Namun bila anaknya tidak berbakti , maka roh orang tua tidak punya makanan dan tempat tinggal. Saya tidak bisa berbicara dengan rinci karena keterbatasan waktu.
Rumah itu penting sekali. Bukan hanya orang hidup perlu rumah tetapi Tuhan Yasus berjanji pada kita. Dia meninggalkan dunia itu untuk menyediaan  tempat bagi kita. Suatu hari setelah meninggalkan pelayanan di dunia, kita sudah punya rumah . Tahukah engkau rumah yang disediakan Yesus seperti apa? Kita sulit membayangkannya. Di dalam Kitab Wahyu Tuhan Yesus mengatakan kebenaran ini. Tuhan Yesus meninggalkan dunia ini , pasti menjadi berita sukacita. Mengapa saat itu murid-muridKu beberduka cita? Mengapa dukacita diubah menjadi sukacita?. Tuhan Yesus akan menyediakan tempat bagimu. Sebagai Alah Ia akan kembali menjemput agar di mana pun aku berada maka di situ pun Yesus berada. Tuhan Yesus meninggalkan kita bukan selama-lamanya. Tetapi hanya sementara saja. Kalau segalanya sudah dipersiapkan maka sudah separuh jalan menuju keberhasilan. Dalam teologi kegiatan, Tuhan Yesus akan datang untuk kedua kalinya (maranata). Tuhan Yesus yang naik ke surga, akan datang kembali ke bumi ini. Suatu hari Tuhan Yesus akan kembali. Kedatangan Yesus yang pertama dan kedua berbeda.

3.    Ketika Tuhan Yesus datang kembali, maka tubuh orang-orang percaya diubah menjadi baru.

Saat kedatanganNya yang kedua kali, seluruh bumi akan berlutut di hadapan dia. Waktu itu Tuhan akan menghakimi mereka. Maka kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali , walau bagi orang-orang percaya merupakan hal yang menakutkan sekali, tetapi ada sukacita di sampingnya. Ketika Yesus datang kembali, tubuhku dan tubuh mereka akan diubah menjadi tubuh kemuliaan. Bila ada orang yang naik pesaat , lalu pesawatnya jatuh maka  pesawat dan penumpangnya akan tenggelam di dasar laut dan menjadi santapan ikan-ikan. Tetapi bagi orang-orang percaya, hal itu tidak masalah. Tubuh yang fana dan dapat rusak akan diganti menjadi tubuh yang mulia. Bukan saja tubuh kita menjadi mulia, tetapi kita juga akan menjadi mulia sebagaimana Tuhan Yesus. Ketika melihat di surga begitu mulia, ada yang berkata “Kalau begitu mengapa di bumi, lebih baik ke surga.” Waktu orang Kristen meninggal maka sudah ditetapkan bahwa ia akan menikmati keabadian surga. Namun jangan sampai dengan kebenaran ini, engkau ingin pulang dan bunuh diri. Kalau diberi umur panjang, gunakanlah dengan baik. Gunakan waktu-waktu yang diberikan. Walaupun saya sudah pensiun bukan berarti tidak ada pekerjaan. Sekarang ini pekerjaan di rumah sangat banyak. Saya suka menulis buku. Sudah 48 buku yang saya tulis. Setiap selesai satu buku, saya lanjutkan buku lainnya. Kalau kita tidak mengerjakan, maka pekerjaan kita itu bisa dibatalkan dan diberikan ke orang lian. Jangan sia-siakan waktu yang sangat berharga.

Penutup

Kita tidak bisa memilih mana yang penting dan tidak. Firman Tuhan sangat berharga. Dengan rendah hati kita akan mengetahui bahwa firman Tuhan akan memberi terang. Ketika melihatnya walaupun dunia memberi dukacita, tapi kalau kita percaya Tuhan maka Tuhan akan mengubah dukacita menjadi sukacita. Apakah benar? Kalau tidak mempercayainya, hal ini tidak akan terjadi. Tetapi kalau engkau percaya, engkau akan melihat mujizat. Yang mengatakan hal ini bukan pendeta melainkan Tuhan Yesus mengatakanNya sendiri. Dukacitamu akan diubah menjadi sukaciata. Apa yang sedang kita hadapi hari ini? Apakah dunia ini tidak adil terhadap engkau? Tetapi semua ini jangan membuat engkau sedih. Kalau engkau percaya Tuhan maka Tuhan akan melakukan muijat dalam hidupmu. Dukacita akan diubah menjadi sukacita.


No comments:

Post a Comment