Tuesday, March 29, 2016

Yudas : Cermin Kegagalan Umat Allah


Pdt. Tjen Benny

Matius 26:14-25
26:14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot,  kepada imam-imam kepala. 26:15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak  kepadanya.
26:16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
26:17 Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi  datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah  bagi-Mu?"
26:18 Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku  hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku."
26:19 Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah.
26:20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
26:21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku. "
26:22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"
26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia,  akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia  itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?  " Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

Di dalam kehidupan manusia ada 4 tahap :

1.   Bayi sampai anak sebelum masuk sekolah.
Kebenaran yang dipegang dan kata-kata yang dipegang adalah kata-kata dari orang tua

2.   Usia masuk sekolah hingga SMP 1.
Kebenaran yang dipegang adalah kata-kata dari guru

3.   Usia SMP 2 - SMA
Kebenaran yang dipegang adalah kata-kata teman.
Pada tahap ini, manusia bisa berkelahi dengan orang tua karena membela teman

4.   Kuliah - usia lanjut
Kebenaran yang dipegang adalah diri sendiri

Kebenaran-kebenaran dalam ke empat tahap ini bersifat relatif (bisa saja salah).

Kita bersyukur diberkati dengan adanya Firman Tuhan, kebenaran yang sungguh-sungguh benar dan sempurna, tidak pernah salah. Ya dan amin. Sehingga manusia seharusnya suka dengan Firman Tuhan. Dengan demikian manusia akan membaca, memikirkan dan melakukan Firman Tuhan.

Ada 2 jenis manusia :                                                                                                                                                                         
1. Manusia yang setia kepada Allah, mis : Abraham
2. Manusia yang tidak taat kepada Allah, mis : Yudas Iskariot

Yudas Iskariot ini adalah nama yang mencerminkan murid Tuhan yang gagal.
Penyebab kegagalan Yudas  

1.     Keserakahan akan uang
Matius 26:14-16 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot,  kepada imam-imam kepala. Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak  kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
Pada Mat 26:14-15 disebutkan Imam Kepala dan orang Farisi adalah sebagai pihak yang tidak senang kepada Tuhan Yesus. Ayat 16 menyebutkan bahwa bukan imam kepala dan orang Farisi yang berinisiatif melainkan Yudas yang adalah murid dan sebagai "orang sendiri" yang mencari , menawarkan, menjual dan mengkhianati Tuhan Yesus. Imam kepala tidak menyia-nyiakan tawaran yang diberikan oleh Yudas. Yudas bertanya kepada imam-imam kepala,” Apa yang akan engkau berikan, jika aku memberikan Tuhan Yesus ?”. Apakah di sini ada tawar menawar? Tidak! Langsung ada nilai 30 keping uang perak, menunjukkan apa yang ada dalam hati dan pikiran Yudas adalah uang sebesar 30 keping uang perak. Hal ini sesuai Keluaran 21:32 Tetapi jika lembu itu menanduk seorang budak laki-laki atau perempuan, maka pemiliknya harus membayar tiga puluh syikal t  perak kepada tuan budak itu, dan lembu itu harus dilempari mati dengan batu. Jadi harga seorang budak, kalau diukur dengan kurs sekarang adalah sekitar Rp 3.300.000.
Begitu murahnya harga menjual Tuhan Yesus, menunjukkan begitu serakahnya manusia akan uang. Pertanyaan hari ini : Lebih penting mana antara Tuhan Yesus dengan uang ? Jaman sekarang segala sesuatu butuh uang (dulu maupun sekarang sama saja). Orang yang mengandalkan Tuhan, akan diberkati oleh Tuhan. Jangan seperti Yudas, semua diukur dengan uang. Yudas gagal karena terlalu rakus akan uang. Ia menjual Tuhan Yesus karena uang.  Kita menyembah Tuhan yang begitu kaya dan maha murah tapi kita begitu pelit kepada Tuhan. Jangan kita menjual iman.

2.     Tidak mau bertobat.
Mat 26:21-22. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku. "  Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"
Tuhan Yesus sudah menunjukkan siapa yang akan menjual Tuhan Yesus, tapi orang tersebut tidak mau bertobat. Anugerah sudah diberikan kepada manusia yang berdosa, jangan terus menerus menikmati dosa. Bertobatlah dan hidup kudus!
Firman Tuhan dikhotbahkan pada hari minggu, bertobatlah. Tuhan Yesus menegur Yudas saat makan, tetapi tidak digubris oleh Yudas. Ketika Tuhan katakan untuk bertobat maka bertobatlah dan jangan bermain-main dengan dosa

3.      Karena tidak mau memahami Allah.
Mat 26:25 26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia  itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?  " Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

Ketika Yesus katakan ada yang mau menjual, murid-murid menjawab,”Bukan aku ya Tuhan? sedangkan Yudas menjawab, bukan aku ya Rabbi?” Rabbi artinya adalah guru, seorang manusia biasa. Ini menunjukkan bahwa Yudas tidak memahami siapa itu Tuhan dan menganggap Yesus hanya sebagai manusia biasa saja. Walaupun selama hampir 3.5 tahun bersama-sama, Yesus melakukan perbuatan-perbuatan besar, Yudas ada. Namun Yudas hanya memandang Yesus sebagai guru dan tidak bernilai.

Siapakah Tuhan Yesus ? Bagaimana dengan kita? Jangan gara-gara uang. tidak mau ditegur dan kita menjadi orang yang gagal. Orang yang datang ke dalam gereja hati-hati, Dari 12 murid saja ada yang tidak setia. Sedangkan orang yang mencintai Tuhan akan membuat gereja maju

No comments:

Post a Comment