Sunday, July 12, 2015

Dosa Akhan


Pdt. Albert Sutanto

Yosua 7:1-6,12,21
1   Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel.
2  Yosua menyuruh orang dari Yerikho ke Ai, yang letaknya dekat Bet-Awen, di sebelah timur Betel, dan berkata kepada mereka, demikian: "Pergilah ke sana dan intailah negeri itu." Maka pergilah orang-orang itu ke sana dan mengintai kota Ai.
3  Kemudian kembalilah mereka kepada Yosua dan berkata kepadanya: "Tidak usah seluruh bangsa itu pergi, biarlah hanya kira-kira dua atau tiga ribu orang pergi untuk menggempur Ai itu; janganlah kaususahkan seluruh bangsa itu dengan berjalan ke sana, sebab orang-orang di sana sedikit saja."
4  Maka berangkatlah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu ke sana; tetapi mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai.
5  Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat.
6   Yosuapun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya sampai ke tanah di depan tabut TUHAN hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel, sambil menaburkan debu di atas kepalanya.
12 Sebab itu orang Israel tidak dapat bertahan menghadapi musuhnya. Mereka membelakangi musuhnya, sebab mereka itupun dikhususkan untuk ditumpas. Aku tidak akan menyertai kamu lagi jika barang-barang yang dikhususkan itu tidak kamu punahkan dari tengah-tengahmu.
21 aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali."

Pendahuluan

                Banyak orang yang membuat definisi  tentang dosa. Ada orang yang berkata bahwa dosa adalah membunuh atau dosa adalah mencuri atau dosa adalah berdusta dan lain-lain. Di dalam perikop Yosua 7:1-6 dosa adalah berubah setia kepada Tuhan sehingga manusia terjerumus dalam dosa mencuri, perzinahan, pembunuhan dan lain sebagainya. Yosua 7:1b Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu. Jadi karena orang Israel berubah setia kepada Allah maka mereka mengambil barang yang dikhususkan itu dan melakukan dosa. Ini adalah dosa yang dilakukan orang Israel sewaktu masuk ke tanah Kanaan. Waktu itu mereka melewati sungai Yordan dan mereka diperintahkan untuk menghancurkan kota Yerikho dengan catatan bahwa “jagalah dirimu terhadap barang-barang yang dikhususkan untuk dimusnahkan, supaya jangan kamu mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu setelah mengkhususkannya dan dengan demikian membawa kemusnahan atas perkemahan orang Israel dan mencelakakannya.  Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi TUHAN; semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN." (Yosua 6:18-19). Tapi ada Akhan yang mengambil barang-barang yang dikhususkan itu karena ia berubah setia. Bila orang berubah setia kepada Tuhan, maka ia tidak taat dan peduli lagi kepada firman Tuhan dan ia pun melanggar perintah Allah. Setelah itu murka Tuhan turun atas Akhan, keluarganya dan seluruh bangsa Israel. Bila ada yang bertanya , “Apakah adil satu orang berbuat salah maka satu bangsa mendapat hukuman?” Jawabannya adil! Karena Tuhan tidak pernah tidak adil (Tuhan sudah mengingatkannya sebelumnya). Hal serupa juga terjadi saat Tuhan berkata kepada Adam, "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,  tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (Kej 2:16-17). Mengapa Tuhan menaruh buah tersebut di taman Eden? Tidak semua rencana Allah kita mengerti. Tuhan punya hak untuk menaruhnya di sana. Namun satu hal yang harus dipercaya bahwa Allah tidak pernah merancangkan sesuatu yang menyusahkan anak-anakNya (Yeremia 29:11  Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan). Cara yang digunakanNya adalah urusan Allah. Pada waktu kita menghadapi sesuatu (masalah), kita jangan suka bertanya, “Mengapa?” Ubahlah pertanyaan itu dengan bertanya “Apa maksudnya?”

                Karena menderita sakit stroke yang sangat berat beberapa tahun lalu, cara berjalan saya masih tertatih sehingga di tempat yang belum saya kenal, istri saya menuntun saya untuk naik tangga. Saya tidak bertanya kepada Tuhan “Mengapa?” tetapi  saya bertanya “Apa maksudnya?” Setelah stroke, saya masih keluar kota dan keluar pulau untuk memimpin KKR di atas kursi roda. Saya bertanya, “Apa maksud Tuhan?” Saat terkena stroke, 4 pembuluh darah pecah dan sudah tidak bisa lagi ditangani oleh dokter. Dokter tidak jadi mengoperasi karena darah sudah penuh di kepala, namun puji Tuhan kepala saya masih “original” sampai saat ini. Saya tidak pernah masuk ruang ICU karena dokter berkata bahwa “tidak ada harapan”. Jadi saya hanya dimasukan ke  ruang isolasi saja. Saya tetap bersyukur dan tidak pernah berkecil hati. Setelah pulang, setiap hari saya hanya minta tolong orang-orang di rumah untuk bangkit dari posisi berbaring di tempat tidur dan kemudian berdiri di mimbar kecil yang ditaruh di samping tempat tidur. Di situ saya memandang kamar saya dan tersenyum. Saya tahu Tuhan punya rencana yang sangat indah, sehingga kita tidak perlu bertanya “Apakah adil?” Akhan berbuat dosa dan semua orang Israel dihukum itu menunjukkan  Tuhan punya rencana bagi Israel. Sikap kita harus bagaimana? Taat sepenuhnya! Kalau kita kembali ke peristiwa pada dosa yang dilakukan Akhan, orang seringkali mengelompokkan dosa Akhan sebagai dosa tamak.

                Tamak (serakah, rakus) mencakup banyak hal dan ketamakan itu sangat berbahaya. Orang yang serakah kemudian menjadi kikir. Orang yang mengutamakan uang, hidupnya hanya mengejar keuntungan. Kalau disimpulkan tamak berarti menginginkan sesuatu yang melebihi apa yang menjadi kebutuhan (keinginan melebihi kebutuhan). Di dalam hidup, kita harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kalau keinginan dijadikan kebutuhan maka kita akan terjerumus masuk ke dalam dosa tamak. Maka kalau mau beli sesuatu  pikirkanlah terlebih dahulu : ini kebutuhan atau keinginan? Kalau itu keinginan maka jangan paksakan diri (katakan tidak!). Bila tidak, setelah dibeli lalu mau taruh di mana di rumah? Paling diterlantarkan saja.

Arti Ketamakan

Bicara tentang ketamakan kita perlu tahu dahulu bahwa :

1.     Ketamakan itu sesuatu kebodohan. Lukas 12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." Hidup kita tidak tergantung pada kekayaan. Jadi mengapa harus mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya untuk diri sendiri? Maka ketamakan itu kebodohan. Bukan berarti saya tidak setuju orang mencari uang yang banyak. Saya berdoa agar Tuhan memberkati kalau perlu berlimpah-limpah dengan cara yang benar dan kemudian memakainya dengan benar untuk kemuliaan Tuhan. Kalau sudah seperti itu, harta sebanyak apapun tidak membuat orang menjadi tergantung pada kekayaannya.

2.     Ketamakan berarti orang tidak bersandar lagi pada Tuhan. Janji Tuhan banyak. Contoh : "Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan." (Yes 41:10), “Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan  engkau.” (Yosua 1:5) , "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5b),   “Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” (Matius 6:25-26)  dll. Ini berarti kalau kita tidak yakin dengan firman Tuhan, maka kita akan bertindak sebaliknya. Itu akan masuk ke dalam kelompok ketamakan, tidak bersandar pada Tuhan dan hidup kita bergantung pada apa yang kita punya. Kita butuh semua dan Tuhan menyuruh kita mencarinya untuk bisa mendukung perjalanan hidup kita dan apa yang bisa kita perbuat di tengah di dunia bagi sesame, kita  dan Tuhan. Tetapi jangan punya konsep kekayaan itulah yang membuat kita bisa hidup di tengah dunia.

3.     Ketamakan itu sama dengan dosa penyembahan berhala. Tuhan Yesus berkata,  Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Lukas 16:13) Kalau kita menjadikan uang segala-galanya maka kita akan mencari uang terlebih dahulu daripada mencari Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam diri kita sudah ada ketamakan. Saya punya  3 orang anak dan 6 orang cucu. Sejak kecil saya sudah menanamkan suatu kebenaran bahwa di dalam hidup ini ada 2 harga. Harga supermarket dan harga kaki lima. Harga supermarket tidak bisa ditawar. Begitu masuk, harga sudah tertera. Maka saya katakan ke  anak-anak dan jemaat bahwa  dalam hidup ini ada 2 harga salah satunya harga tetap (harus dilakukan) yaitu setiap hari Minggu harus berbakti dan sebagai orang Kristen kita harus melayani Tuhan. Ini harga mati. Saya bersyukur, walau sesibuk apapun mereka tidak melupakan hal ini. Senin sampai Jumat boleh banting-tulang bekerja, hari Sabtu untuk keluarga dan hari Minggu untuk Tuhan. Apa yang saya inginkan mereka taati. Walau 5 hari kita bekerja, jangan sampai uang dan harta menjadi tuan dalam hidup kita. Carilah uang dengan cara yang halal sehingga Tuhan akan memberkati dan memakai semuanya itu untuk keluarga, sesama dan Tuhan. Saya takut sebagai pendeta salah berbicara bawah kalau Tuhan memberkati engkau pakailah semua untuk Tuhan karena hal itu tidak mungkin.  Kalau engkau kasih semua ke gereja maka engkau akan menyusahkan gereja karena engkau tidak punya apa-apa lagi sehingga bagian diakonia gereja harus mengurus kamu. Tuhan tahu kebutuhan kita, Kita bisa berkarya untuk sesama dan berbuat yang terbaik untukNya.

4.     Ketamakan membuat manusia menyimpang dari iman. Saya mencoba melihat janji Allah yang “Ya dan amin”. Pada tahun 1976, saya dan istri (saat itu masih calon istri) diwisuda di SAAT. Setelah berunding dengan calon istri, di hari wisuda itu juga saya berkata ke papa saya, “Papi mulai hari ini jangan dukung saya.” Padahal sebagai seorang kontraktor dan  pengusaha hotel, ia mampu mendukung saya. Saya belajar firman Tuhan dan saya sadar tidak boleh bersandar pada apapun tetapi harus beriman sungguh-sungguh. Papi saya heran sehingga bertanya,”Kamu tidak salah?” Saya berkata,”Tidak salah Pa!”. Lalu setelah itu selama 40 tahun saya hidup dengan beriman. Saya selalu melihat janji Tuhan digenapi. Di Gereja Kehidupan Rohan (jalan Gedong no. 5) setelah melayani 3 bulan, majelis bertanya, “Apakah Pa Albert sudah punya calon istri? Saya jawab, “Sudah!” Calon istri saya bisa berbahasa Mandarin karena dari Tiongkok dan bisa Bahasa Khe. Lalu ditanya, “Bagaimana kalau Pa Albert menikah saja?” Saya pikir baru masuk ladang 3 bulan dan uang belum cukup, tetapi majelis sudah mendorong. Saya kira nanti ada dukungan, padahal tidak! Kita sama-sama baru keluar melayani selama 3 bulan dan kita berjalan dengan imam. Pimpinan Tuhan luar biasa. Uang kami hanya bisa membeli tempat tidur dan meja rias yang sampai sekarang masih ada . Tempat tidur beli di pasar Senin (pinggir jalan) dan terbuat dari kayu jati walau tipis. Ada jemaat yang ingin menghias kamar tapi tidak bisa karena tidak ada kasur. Sampai hari pernikahan tidak ada kasur. Saya hanya berkata, “Baik untuk tulang belakang”. Keluarga saya datang dan mereka marah, “Kamu membuat malu keluarga!” Papa saya seorang kontraktor dan perhotelan, masa anaknya gara-gara tulang belakang tidur tanpa kasur?. Saya hanya menjawab, “Papi, saya sudah katakan bahwa saya mau berjalan dengan iman.” Terbukti bahwa akhirnya semua indah pada waktunya. Saya ingin melayani seluruh Indonesia dari desa dan kota besar, saya ingin melayani di 5 benua namun saya juga ingin anak-anak saya hidup layak. Kalau kita berani melangkah dengan iman, bukan berarti tanpa melibatkan pemikiran kita. Kita sebagai manusia harus berpikir dan berjuang sebagai manusia. Tetapi percayalah, orang yang bersandar padaNya, Tuhan tidak akan permalukan!

Proses Terjadinya Dosa Ketamakan

Kita perlu belajar dari proses yang dialami oleh Akhan sampai berubah setia dan mengambil barang-barang yang dikhususkan karena hal itu bisa terjadi di dalam diri kita juga. Yosua 7:21 aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali."

1.     Dosa Akhan dimulai dengan melihat. Dalam hidup orang mulai dengan memperhatian dan melihat. Barang-barang jualan diatur sedemikian rupa sehingga menarik orang untuk membelinya.
2.     Akhan berkata, “Aku melihat, setelah itu aku mengingininya.” Ini proses. Artinya dari mata turun ke hati. Lihat dahulu setelah itu muncul keinginan mengambil. Artinya ia melihat  jubah indah , emas dan perak sehingga hatinya tergerak.
3.     Lalu melakukannya (Akhan mengambil).
4.     Setelah itu Akhan tahu bahwa ia bersalah namun ia bersembunyi. Padahal mungkinkah manusia menyembunyikannya di hadapan Tuhan? Ada satu lagu Sekolah Minggu yang berjudul “Mata Tuhan Melihat:. Liriknya berbunyi Mata Tuhan melihat apa yang engkau perbuat. Baik yang baik maupun yang jahat. Oleh sebab itulah jangan berbuat jahat, Tuhan melihat.

Cucu saya kalau bersalah akan menyembunyikan mukanya tapi bagian belakangnya tetap kelihatan oleh saya. Demikian pula saat kita berdosa. Kita lupa bahwa Tuhan tahu dosa yang kita lakukan. Maka biarlah ayat 21 memberikan peringatan kepada kita, bahwa dosa dilakukan melalui proses : melihat, timbul keinginan, bertindak lalu bersembunyi.


Kita mungkin belum melakukan dosa Akhan, tetapi waspadalah! Kalau kita pernah melakukan dosa , sadarilah dan jangan terulang lagi. Di Lubang Buaya ada patung jenderal-jenderal yang dibunuh oleh PKI. Di tengahnya ada patung Jendral Ahmad Yani yang mengangkat tangannya dan  di bawahnya tertulis “Jangan terulang lagi!” 

No comments:

Post a Comment