Sunday, March 8, 2015

Orang Berdosa di Tangan Allah yang Murka


Pdt. Peter Lau

2 Sam 12:1-14
1   TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin.
2  Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;
3  si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari pialanya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya.
4  Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu."
5  Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati.
6  Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan."
7  Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.
8  Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.
9  Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.
10  Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.
11  Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.
12  Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."
13  Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
14  Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."

Pendahuluan

Dalam perjalanan hidup sebagai orang percaya, kita menghadapi 3 buah fakta .
1.     Dilahirkan dalam belenggu (kuk) dosa. Maz 51:5 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. Suka tidak suka kita lahir di dalam, diikat dan berjalan di dalam dosa.
2.     Pengampunan Kristus di atas kayu salib. 1 Tim. 1:15  “Kristus Yesus datang ke dalam dunia menyelamatkan orang berdosa.” KPR 13:39, “…di dalam DIA-lah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa… Allah mencari dan menebus kita, orang yang terhilang, untuk oleh hidup di dalam dunia. Firman Tuhan mengatakan Kristus telah memerdekakan kita dari kuk perhambaan dengan mati di kayu salib
3.     Orang percaya dipercayakan ALLAH ikut bertanggung jawab menjalankan kehidupannya. Fil.2:12-15 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, Dalam perjalanan hidup sampai akhirnya, Tuhan memberi kita tanggung jawab. Kita punya tanggung jawab untuk tidak hidup dalam dosa.

Apa akibatnya ketika orang percaya dalam Yesus Kristus bila menjalani hidup yang berdosa ?

Sebagai umat Allah , Daud membawa umat Israel sebagai bangsa yang jaya, tetapi kemudian ia jatuh dalam dosa. Natan menyampaikan keputusan Allah yang murka kepada Daud karena “…hal yang dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN. .. (2 Sam.11:27b) dan mendatangkan dosa bagi dirinya. Natan menegur Daud sebagai umat yang ditebus Allah tetapi jatuh ke dalam dosa. Daud melakukan dosa demi dosa. Daud telah melakukan minimal 3 dosa :
a.     Melakukan pembunuhan (2 Sam.11:15). Hal ini  melanggar hukum ke-6 dari 10 Hukum Taurat (Perintah Allah). Uria mati karena dirancang demikian.  Uria dipanggil pulang tetapi ia tidak bersenang-senang menikmati waktu bersama istrinya (2 Sam 11:9 dan 11). Melihat itu, Daud meminta Yoab menaruhnya di lini peperangan terdepan, dihadapkan ke musuh yang paling kuat dan ditinggalkan supaya Uria mati terbunuh. Jadi Daud terlibat dalam pembunuhan Uria.
b.     Melakukan perzinahan (2 Sam.11:4). Hal ini  berarti melanggar hukum ke 7 dari 10 perintah Allah. Ia melihat Batsyeba binti Eliam, isteri Uria bawahannya sendiri Ia memanggil Batsyeba datang kepadanya lalu mereka melakukan hubungan intim dan Batsyeba pun hamil.
c.     Mengingini milik sesama (2 Sam.11:4) yang berarti melanggar hukum ke 10.
Dari satu dosa melahirkan dosa yang lain. Daud sunguh-sungguh jahat di mata Tuhan, sehingga Tuhan murka dengan Daud. Sebagai orang yang ditebus Tuhan, Nabi Natan menyampaikan ke Daud apa yang akan dilakukan Tuhan kepada Daud. Ketika kita berdosa sepertinya Allah diam, tapi sebenarnya Dia memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat.

I.    Akibat DOSA :

Akibat yang ditanggung bukan hanya oleh Daud sendiri tapi oleh seluruh keturunannya sampai hari ini.
1.     DOSA membawa KEHANCURAN & DAMPAK PERMANEN (2 Sam.12:10-14). Orang percaya yang melakukan dosa akan menghancurkan hidupnya dan membawa dampak permanen ke dirinya dan orang-orang di sekelilingnya.
a.     Saling membunuh antar anggota keluarga
Tuhan berkata, “Pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu. (2 Sam 12:10) Artinya antara anak sendiri akan saling membunuh. Anggota keluarga Daud dibunuh oleh anggota keluarga sendiri.
b.     Perzinahan akan terus terjadi dalam keluarganya. 2 Sam 12:11-12  Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari. Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan." Semua orang akan melihat hubungan antara mama dan anak. Itu hukuman bagi Daud.
c.     Kematian anak pertamanya dari Batsyeba. Salomo bukan anak pertama dari Batsyeba, tapi anak hasil perselingkuhan Daud dengan Batrsyeba yang akan mati.  Daud berpuasa dan memohon agar jangan sampai anak itu mati tetapi anak itu tetap mati.
d.     Perpecahan Israel Akibat dosanya Daud sebagai orang percaya, maka setelah Daud dan Salomo ada perebutan kekuasaan dan saling membunuh lalu terpecahlah antara Israel Utara dan Israel Selatan. 12 suku Israel akhirnya hancur. 10 suku bangsa di Israel Utara (termasuk Manasye, Efraim dan sebagian suku Lewi) tahun 722 SM hancur di tangan bangsa Asyur. Setelah itu 2 suku lainnya (Benyamin, Yehuda dan sebagian suku Lewi) di Israel Selatan hancur di tangan Raja Babel tahun 587 SM. Di kitab Daniel tercatat, Daniel dan teman-temannya dibawa ke Babel.
e.      Zaman inkarnasi Kristus (waktu Yesus Kristus hadir ke dunia) Israel kehilangan 10 suku (Ruben, Simeon, Zebulon, Ishakar, Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf –Efraim & Manasye, suku Lewi Israel Utara) dan  suku Israel tinggal sisa yaitu Yehuda, Benyamin dan suku Lewi Israel Selatan. Israel tidak memilki kerajaan  lagi karena sudah hancur. Saat itu Israel dikuasai Romawi..

Dosa membawa kehancuran permanen. Saya pernah bertemu dan berbincang-bincang dengan seorang anak remaja perempuan yang masih kelas 7. Keluarganya sudah Kristen, namun papanya berselingkuh dengan wanita lain. Akhirnya mamanya membalas dengan berselingkuh dengan 4 pria (dari Indonesia sampai Tiongkok). Pria yang keempat dibawa pulang ke rumah dan mamanya meminta anaknya untuk memanggil orang tersebut sebagai “papa”. Sewaktu ditanya “Bagaimana perasaanmu memanggil orang yang bukan papamu sebagai papa?” Yang mengejutkan ia menjawab, “Tidak apa-apa. Saya akan memanggil siapa pun ‘papa’ bila orang itu memberi saya uang!” Sebagai orang tua mendengar hal itu membuat saya terperanjat  karena berarti ia membiarkan tubuhnya ditiduri yang penting uang. Tidak diketahui kapan dampak perselingkuhan orang tuanya terhadap anak perempuan ini akan berhenti. Dampak ini akan permanen dan terekam dalam otaknya. Saya tidak yakin ia bisa menjadi istri yang baik karena tidak punya panutan yang baik. Dampak dosa membawa kehancuran untuk hidup orang percaya. Apa yang dilakukan Daud satu kali, tetapi dosa itu menghancurkan Israel dan keturunannya.

II.   Bagaimana orang percaya dapat terbebas dari kejatuhan dosa?

Dalam Alkitab, ada kisah tentang anak-anak imam Eli ,Hofni dan Pinehas, yang tidak menghormati Allah akhirnya mati (1 Sam 4:17). Dampak dosa menghancurkan hidup orang itu bahkan seluruh keturunannnya. Seorang papa yang selingkuh, bukan hanya berdampak pada dirinya tetapi juga anaknya.  Sehingga tiap orang percaya harus berusaha untuk bebas dari dosa, agar mampu menjaga diri dan tidak hancur. Dalam seluruh hidupnya, Daud bisa jatuh dalam dosa. Begitu Daud menyingkirkan Allah dan hanya hidup dari kemauannya, maka ia akan jatuh ke dalam dosa. Untuk lepas dari dosa, Daud  dan orang-orang percaya harus menjadikan Allah LANDASAN & PUSAT KEHIDUPAN. Bila tidak demikian, maka orang percaya akan jatuh dalam dosa.
Rasul Paulus mengatakan dalam suratnya ke jemaat Galatia namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalamku(Gal. 2:20) dan ke jemaat Filipi Karena bagiku, hidup adalah KRISTUS…”(Fil. 1:21)
Ini yang menjadi landasan hidupku. Hidupku tertuju kepada Kristus dan hidupku adalah Kristus. Sebagai orang berdosa , hidup kita dikuasai oleh Iblis. Hidup kita diatur oleh iblis, iblis jadi bapa kita. Fokus dan tujuan hidupnya mengikuti kehendak dan pengaturan iblis. Landasannya : kemauan iblis dan dosa. Untuk lepas dari dosa,  seluruh hidup kita harusnya dalam otoritas Allah. Orang percaya harusnya menjadikan Allah fokus hidup. Seluruh hidup kita dibungkus dalam otorritas Allah dan Allah menjadi sentral hidup kita, baru kita terhindar dari dosa.

Allah sebagai pusat kehidupan berarti  :
1.     Memiliki sikap hidup “takut akan ALLAH” . Takut akan Allah dan membiarkan Allah mengatur dan menaklukkan hidup kita.
2.  Menyerahkan seluruh   HIDUP ke dalam PENAKLUKAN ALLAH seperti BEJANA . Dia penjunan  dan kita adalah tanah liatnya.
3.    Mendapatkan kekuatan  “hidup dalam komitmen  SETIA kepada ALLAH”.
Orang seperti ini akan setia dan komitemen kepada Allah sehingga menjauhkannya dari dosa. Kalau tidak dosa akan menguasainya. Untuk itu jadikan Allah sebagai sentral.
Dalam kehidupannya Yusuf juga dicobai (Kej 39:1-23). Bukan hanya 1 kali digoda oleh istri Potifar. Dalam kediaman Potifar, dari hari ke hari Yusuf dicobai, tetapi Yusuf tidak jatuh! Hal ini disebabkan seluruh hidup Yusuf dikuasai Allah. Pikirannya : Allah yang paling penting dan Yusuf menaklukkan diri kepadaNya seperti yang dikatakannya pada Kej.39:9 “Bagaimanakah mungkin aku melakukan KEJAHATAN yang besar ini dan berbuat DOSA terhadap ALLAH? Agar kita tidak berdosa dalam korupsi, perjinahan dan dosa lainnya, maka kita harus menjaga diri. Apakah kita hidup menjadikan Allah sebagai pusat? Bila tidak, kita akan jatuh ke dalam dosa dan  tidak punya kekuatan menghadapi dunia ini.

Dari kisah DAUD kita  belajar ada 3 kategori orang di dunia :
1.     Hamba DOSA : Hidup di dalam & dikuasai DOSA (Manusia diluar KRISTUS). Orang ini harus datang kepada Yesus.
2.     HAMBA KEBENARAN (Orang yang menjadi ciptaan baru jadi milik Allah) namun masih hidup melakukan DOSA (Manusia di dalam KRISTUS). Mengasihi Tuhan, namun seringkali tidak berkomitmen dan tidak mau taaat kepada Allah. Orang ini harus berhenti berbuat dosa!
3.     HAMBA KEBENARAN YANG BAIK & SETIA: Semakin hari semakin serupa KRISTUS (Manusia di dalam KRISTUS). Orang seperti ini tetaplah berjuang dan hidup berkomitmen untuk menjadikan Allah pusat dalam hidupnya dan menakulukkan diri di hadapan Allah.
Orang percaya seringkali tidak mampu terbebas dari dosa karena TIDAK BERKOMITMEN menempatkan ALLAH (MENDENGAR & TAAT) sebagai PUSAT KEHIDUPAN.
Namun bila sampai hari ini masih hidup dalam dosa,mari kita berani berhenti berbuat dosa. Seringkali kita berdosa dan Allah menuntut keadilan. Setiap kali kita datang kepada Tuhan, Dia akan memberikan pengampunan. Dosa kita diampuni Tuhan, tapi akibat dosa ditanggung Tuhan. Kalau kita hidup masih berdosa, mari berhenti. Seperti bapa yang ingin melihat anak kita hidup benar. Allah ingin kita hidup benar. Dosa mendatangkan kehancurn. Saat kita berdosa, hati Allah hancur. Mari mengasihi Tuhan dengan menjadi hamba yang baik dan terus berjuang.
Ketika harus memilih antara firman Tuhan dan jalan dunia : berkomitmenlah untuk senantiasa memilih jalan yang sesuai hati & kehendak ALLAH.

Penutup

Ketika bertobat, percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka Allah akan memimpin hidup orang percaya kepada keselamatan (bukan kepada kehancuran). Kehidupan orang percaya bukanlah atribut, aksesoris atau pun aktivitas belaka namun kehidupan orang percaya merupakan kehidupan rohani yang menuntut adanya perubahan dari manusia lama menjadi manusia baru melalui KRISTUS YESUS dan dalam kehidupan  selanjutnya menjadi orang percaya harus tunduk dan taat pada kehendak ALLAH (menjadi penurut Allah).  Pada 2 Sam 12:1-14 terlihat bahwa  dosa membawa KEHANCURAN dan merupakan  JALAN KEBINASAAN, sedangkan Jalan TUHAN membawa KEHIDUPAN yang mendatangkan BERKAT.Tuhan Yesus akan memberkati kehidupan kita setiap hari bila kita berjalan bersama ALLAH dan hidup kita BERSERAH kepada ALLAH seperti yang tertuang dalam lirik lagu “Aku Berserah” :

Berserah kepada YESUS
Tubuh, Roh dan Jiwaku
Aku ingin s’lalu hidup
Bagi Yesus Tuhanku
Aku berserah, aku berserah
Pada Yesus, Juru S’lamat
Aku berserah
Berserah kepada YESUS
dikakiNya ku sujud
Nikmat dunia kutinggalkan
Tuhan, t’rimalah aku
Aku berserah, aku berserah
Pada Yesus, Juru S’lamat
Aku berserah


No comments:

Post a Comment