Monday, December 17, 2012

Experiencing Christmas (Mengalami Natal) - Natal PP Duta Garden

Pdt Benyamin Uriel (GKJ)

Lukas 2:8-20
8   Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
9  Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
10  Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
11  Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
12  Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
13  Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
14  "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
15  Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
16  Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
17  Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
18  Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
19  Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
20  Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

Bulan Desember adalah bulan Natal yakni bulan untuk memperingati kelahiran Tuhan Yesus. Namun ironisnya, tidak banyak orang yang sungguh-sungguh menghayati makna natal yang sebenarnya. Sehingga perayaan natal hanya bertujuan untuk mengisi acara secara rutin, acara pesta pora, memberi sesuatu pada orang lain dstnya. Berbeda dengan gembala-gembala. Para gembala adalah orang istimewa karena mereka yang pertama kali bejumpa dengan Yesus dan karena mereka memahami dan mengalami natal itu sendiri. Mereka sungguh-sungguh mendapatkan hidup yang berarti dalam kehidupan mereka pribadi. Namun di Alkitab tidak dijelaskan siapa nama para gembala tersebut? Berapa jumlahnya? Hal ini tidak dapat diketahui secara akurat. Mereka bekerja sebagai penjaga kawanan ternak. Mereka mendapat kasih karunia Allah, karena malaikat datang kepada mereka dan berseru mengabarkan kabar baik kepada mereka. Saat itu malaikat datang dan berseru, mereka terkejut. Waktu saya ke Israel , ada gambar yang memperlihatkan gambaran gembala-gembala ketakutan luar biasa melihat malaikat sehingga malakat berkata “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa” Untuk pertama kali mereka mengalami natal sesungguhnya. Malam ini kiranya kita juga mengalami natal sungguh-sungguh secara pribadi. Para gembala bisa mengalami makna itu sesungguhnya. Mereka mendapat kehidupan kekal (surga) karena mereka mendapatkan Bayi itu. Untuk mengalamai natal seperti mereka, kita perlu belajar prosesnya seperti yang terdapat pada Lukas pasal 2.

Dua Proses untuk Mengalami Natal
Ada 2 proses yang harus dilewati yang bila tidak melewatinya, kita belum mengalami natal yang sesungguhnya  walau sudah percaya Yesus selama bertahun-tahun. Semalam saat menyampaikan firman Tuhan di acara KKR natal di Cikarang, ada ketua RT dan beberapa tokoh masyarakat yang hadir. Setelah kebenaran firman Tuhan disampaikan, diberikan sesi untuk respon dari jemaat (altar call). Hadirin diberi tantangan. Ternyata ketua RT ikut berdiri dan menerima Yesus. Selesai acara, saya mendekati dan berbincang-bincang dengan sang ketua RT. Ternyata ia sudah dibaptis, namun setelah hampir 20 tahun menjadi orang Kristen, ia belum pernah mengalami natal yang sebenarnya. Saya berkata, “Bapak sudah diselamatkan. Bapak sudah mengalami natal yang sesungguhnya.” Proses (syarat) berikut inilah yang membuat kita mengalami natal yang sesungguhnya.

1.       Percaya dan Menerima Yesus
Ayat 15, Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Ini yang pertama. Para gembala bolehmengalami natal yang sesungguhnya karena mereka percaya dan menerima berita itu yaitu Yesus sudah lahir. Mereka sungguh-sungguh percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Walau tidak ditulis secara rinci bagaimana para gembala menerima Yesus, tapi hal ini bisa dipelajari dari sikap gembala. Mereka tidak menolak. Kalau menolak mereka tidak mungkin berkata, “Marilah kita pergi ke Betlehem”. Ini membuktikan mereka sungguh-sungguh percaya Yesus sebagai Sang Juruselamat. Mereka orang sederhana, orang berdosa, menanti-nantikan Juruselamat yang sudah dinubuatkan para nabi zaman dulu yang digenapi pada saat itu. Mereka orang yang sangat membutuhkan pertolongan TUhan.
Roma 3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Dosa mmbuat manusia menemui kebinasaan. Meninggal tanpa percaya Yesus adalah sia-sia. Saat ini Carlos Slim Helu dari Mexico yang bergerak dalam perusahaan telekomunikasi, merupakan orang terkaya di dunia. Hartanya 69 miliar dolar AS (dengan kurs Rp 10.000 / 1 dolar AS = RP 690 triliun!). Namun orang kaya belum tentu panjang umurnya. Dengan berbuat baik bukan berarti Allah akan memberi umur panjang (tidak menjamin orang yang terpanjang umurnya). Di Tiongkok , di daerah siu chen, bapak Lie mencapai 256 tahun dengan 12 generasi. Namun semua yang dimiliki dalam dunia tanpa Yesus akan sia-sia. Apa gunya memdapat harta di dunia tapi ketika mati, kita tanpa percaya dan menerima Yesus. Itu akan menjadi sia-sia. Dosa menyebabkan semua itu. Sehingga manusia putus hubungan dengan Alah dan tidak mungkin manusia mencari Allah. Kalaupun bisa mencari Allah, yang didapat bukan allah yang sesungguhnya.
Bukan para gembala mencari Tuhan, tetapi Tuhan yang mencari gembala melalui malaikat. Saat manusia jatuh dalam dosa , Allah berseru, “Hai manusia dimanakah engkau?” Tanpa bertanya, Allah sebenarnya tahu di mana manusia karena Allah Maha Tahu. Namun kenapa Tuhan bertanya? Itu membuktikan Allah yang mencari manusia. Saat percaya , hubungan kita kembali kepada Tuhan. Bila tidak , hidupnya tidak ada damai sukacita. Manusia berusaha untuk mendapatkan surga, Allah, damai, namun Firman Tuhan menjawab bahwa usaha manusia sia-sia (Ef 2). Berbuat baik itu sangat baik. Tidak ada agama yang mengajarkan kejahatan semua ajarkan kebaikan. Ini tidak bisa dipungkiri. Apakah benar perbuatan baik bisa menyelematkan orang ? Menyelesaikan dosa manusia?

Seorang ibu, 50 tahunan, bertanya, “Menurut Pak pendeta, apakah di luar Tuhan Yesus ada Juruselamat? Saya katakan, “Sesuai Alkitab, tidak ada.” “Kalau begitu egois dong, masa hanya Yesus?” . Lalu orang yang berbuat baik tapi tidak percaya Yesus, suka berderma pada fakir miskin, apakah tidak diselamatkan? Tanyanya lagi.  Saya menjawab, “Alkitab menjawab itu semua sia-sia!” Saya kemudian balik bertanya,”Ibu umurnya berapa?” Sang Ibu tidak enggan menjawab tapi saya taksir kira-kira 50 tahun. Saya bertanya lebih lanjut,”Ibu lebih banyak berbuat baik atau dosa? Coba ibu jawab setelah pikir.” Lalu ia menjawab dengan malu-malu, “Ya berbuat dosa.” Sudah jelas, usaha manusia tidak mungkin membawa orang mendapatkan hidup yang kekal. Dengan usaha manusia untuk mengalami natal tidak mungkin. Alkitab pun menjawab, sesuai Lukas 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Jawabannya hanya satu yaitu melalui Yesus Kristus. Tanpa membuka hati menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, tidak mungkin dapat hidup kekal.

Sebelum percaya Yesus, saya seorang penyembah berhala, penjahat yang cukup terkenal di Kalimantan (Sekura, dekat sambas). Saya punya gang (kelompok criminal) dan berapa kali masuk penjara. Mama saya menjual emas untuk menebus saya keluar dari penjara, karena saya pernah menancap musuh dengan tombak trisula. Setelah ditancap, bisa masuk tidak bisa keluar. Saya kemudian mengungsi ke Serukam, namun saya terus diburu polisi selama 3 hari. Tertangkap dan masuk penjara. Setelah ditebus mama, saya keluar dari penjara. Kemudian perbuat jahat lagi. Saya percaya pada dewa dan punya jimat 100 buah lebih. Saya kira semua itu bisa membaut saya lebih baik lagi. Suatu kali saya ingin bunuh diri karena hampa. Saya mengalami penolakan dari keluarga, koko, cici dan saudara yang lain tidak lagi menganggap saya saudara. Hanya Mama saja yang masih mengakui saya. Tetangga juga tidak mau mengakui. Gang saya menodong, merampok, mencuri di luar kota. Dulu zaman saya sulit dapat narkorba, jadi hanya minum minuman keras. Arak putih untuk 3-4 orang, saya habiskan sendiri semalaman. Suatu kali saya merasa hidup hampa sekali dan ingin bunuh diri. Waktu itu, saya ingin mengikat diri dengan batu lalu terjun ke sungai agar mati. Kalau ada gedung lantai 10 saya bisa naik bunuh diri. Tapi gedung yang ada di daerah saya hanya 2 lantai. Kalau lompat konyol. Ada juga teman yang minum baygon namun tidak mati. Ada yang minum cuka, tapi hasilnya konyol. Mati tidak hidup tidak. Karena rusak saluran makanannya, dia sangat menderita. Malam itu sewaktu saya pulang ke rumah, saya tidak lewat pasar seperti biasa, namun lewat gereja. Ada seorang teman di gereja itu yang melihat saya dan kemudian menarik saya masuk ke gereja. Karena ditarik masuk , saya masuk saja. Waktu itu sedang ada acara dari gereja yang diadakan di halaman gereja. Saya duduk di deretan belakang. Tuhan punya rencana. Waktu itu dipentaskan drama tentang surga dan neraka yang sangat hidup sekali. Seorang bapak yang berbuat baik, memberi sumbangan untuk membuat jembatan dan melakukan banyak kebaikan tapi ketika ketemu, Tuhan berkata, “Aku tidak mengenal engkau.” Iblis pun keluar, menangkapnya dan memasukannya  ke dalam neraka. Nerakanya dibuat pakai lampu sorot dan aktornya ditarik masuk  ke dalam. Lalu ada seorang wanita. Ia sering ke gereja dan sering melayani.  Sewaktu bertemu Tuhan, ia pikir akan masuk surga. Tetapi ketika ketemu, Tuhan berkata, “Aku tidak mengenal engkau”. Dan Iblis keluar dan menariknya lagi.” Kemudia seorang ibu tua keluar dan bertemu Tuhan. Tuhan bertanya, “Siapakah engkau?” Sang ibu menyebut namanya. Tuhan berkata, “Marilah masuk bersama Aku.” karena Sang ibu berkata, “Saya hanya orang sederhana. Waktu hidup mengabdi kepada Tuhan dan percaya sunguh-sungguh kepada Yesus.” Tiba-tiba 3 malaikat keluar dan membawanya masuk surga. Seorang pendeta keluar setelah drama selesai. Sang pendeta berkata,”Malam ini kita sudah menyaksikan drama tadi.” Lalu sang pendeta melanjutkan, “Saudara yang penjudi…..” sambil menunjuk-nunjuk. “Saudara yang pemabuk …..” sambil menunjuk-nunjuk. Saya merasa ditunjuk... saya pun bergeser tempat duduk ke sudut. Saya merasa kesal. Saya ingin mencari baru kecil dan mau lemparnya ke teman saya. Saya pikir, “Jangan-jangan dia yang kasih tahu pendeta tentang saya.” Akhirnya waktu pendeta menantang, “Siapa yang merasa hidupnya tidak  berarti, mengalami penolakan sebelumnya, ada pribadi yang bisa menolong engkau yaitu Yesus! Yang percaya angkat tangan!” Saya pun mengangkat tangan. Saya menangis dan sewaktu diminta ke depan, saya pun maju. Namun di tengah jalan, saya berontak. Ternyata pendeta itu punya kepekaan luar bisa. Memang dari ujung kaki tangan, saya punya banyak jimat. Saya kebal. Dipukul tidak apa-apa. Iblis yang ada dalam jimat tersebut berusahan menghalangi saya. Banyak yang memegangi saya, namun terpental semua. Saya kemudian dibimbing , “Apa di rumah banyak jimat?” Memang saya punya 2 kresek jimat. Jumlahnya 100 buah lebih. Jimat apapun ada. Termasuk jimat cari pacar. Saya dulu kurus dan jelek. Kalau saya baca mantra, “Aling” akan melihat saya ganteng seperti “Tau Ming Se”. Waktu itu saya dibimbing pendeta, dan saya merasa sukacita. Dari mingu ke minggu, bulan ke bulan, sampai saya bisa “melihat jalan Tuhan”. Saya membuka hati saya, percaya dan mengundang Tuhan Yesus masuk dalam hati saya. Tanpa proses ini tidak mungkin diselamatkan. Semua anggota keluarga saya kemudian menjadi Kristen. Bagi orang yang tidak percaya semuanya menjadi sia-sia. Kabar baik diberitakan. “Tuhan Yesus mengasihi Anda, supaya yang belum percaya, buka hati percaya Dia. Ambil keputusan buka hati dan percaya Dia, malam ini Anda akan mengalami natal dalam hatimu. Karena setelah mati tidak ada kesempatan.”

Sewaktu saya berkhotbah di gereja sebelumnya, ada seorang anak muda meninggal. Kematian terjadi secara tiba-tiba. Untunglah ia sudah percaya kepada Yesus. Apakah anda sudah membuka hati dan percaya Yesus sebagai Juruselamat pribadi?

2.    Mengalami perubahan secara totalitas
Ini syarat yang kedua. Dikatakan pada ayat 17 , “Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu” dan pada ayat 20 “Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.”. Para gembala sungguh-sungguh mengalami perubahan dalam hidup mereka. Minimal dalam ayat 17 ada 2 perubahan yang terjadi pada para gembala. Mereka membuka hati meresponi kasih Yesus. Mereka percaya. Lalu mengalami perubahan. Perubahan pertama, mereka tidak lagi berkata-kata tidak benar. Mereka memberitahukan kebenaran tentang Yesus. Mereka berubah secara totalitas. Mereka memuji dan memuliakan Allah. Dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari. Saya sangsi, kalau ada yang bilang aku orang Kristen tapi tidak berubah.

Ada seorang bapak yang anaknya masuk ke RS jiwa. Saya pergi membesuk ke RS jiwa.  Namun baru masuk selama 5 menit rasanya seperti  sudah lama karena suasananya. Tidak lama kemudian, saya pamit pulang.  Waktu keluar bertemua seorang bapak-bapak. Dia bertanya,” Pak. Bapak namanya siapa?” “Saya Benyamin”, sahut saya. Dia pun membalas,”Saya Andi.” Lalu dilanjutkan, “Bapak orang Kristen bukan?” Saya mengiyakan. Kemudian dia bertanya,”Pernah lihat Tuhan Yesus tidak?”  Saya tertegun. Lalu dia menambahkan,”Bapak datang sini tujuannya apa? Bapa pernah lihat Tuhan Yesus tidak?” “Tidak pernah,” akhirnya saya menjawab. “Pak. Tahu tidak? Saya juga Kristen. Saya sudah melihat Tuhan Yesus 9 kali. Mukanya mirip seperti di poster itu.” Sambil bercakap-cakap, saya melihat ada asap yang keluar dari belakang tubuhnya. Saya bertanya, “Bapak melihat Yesus sambil merokok?” Dia pun membalas,”Sejak dibaptis, saya sudah berubah semua. Sudah tidak lagi berjudi, bermabuk-mabukan dan  marah-marah. Hanya rokok yang belum bisa saya hilangkan.” Saya kembali bertanya, “Permisi tanya. Bapa melihat Tuhan Yesus, bukan? Itu gambaran manusia. Wajah persisnya kita tidak tahu. Saya seorang pendeta..” Ketika mendengar saya pendeta, dia kabur. Banyak yang mengaku identitasnya  sebagai orang Kristen tetapi dalam hidupnya tidak mengalami perubahan. Berapa banyak pasangan yang tidak saling percaya. Seorang suami datang kepada saya dan berkata, “Pak Pendeta, lihat istri saya ke gereja. Anda jangan melihatnya di gereja karena seperti malaikat. Tetapi kalau Bapak datang ke rumah saya, Bapak bisa lihat.” Saya panggil keduanya bersama istri saya. Setelah 1 tahun dibimbing mereka berubah sehingga mertuanya juga percaya. Itu bukti. Saya berdiri di mimbar ini  karena mama saya. Mama sayalah yang percaya Yesus pertama kali di keluarga. Dulu ia seorang penyembah yang sangat “toto” (konservtatif). Saat bisnis  bangkrut , ia lari karena hutang. Saya , adik dan koko mengalami kepahtian dengan papa yang seolah tidak bertanggung jawab. Lalu mama ingin membagi-bagi ke tujuh anak-anaknya ke sanak famili. Saya di tengah, 3 orang di atas saya, 3 orang di bawah saya. Mama saat itu berumur 39 tahun. Waktu mama berencana membagikan anak ke keluarga dan kemudian ke Taiwan karena ingin menikah lagi. Puji Tuhan, Tuhan mengasihi mama, melalui istri pendeta. Tiap kali datang, ia menceritakan Yesus. Ia begitu sabar. Walau ditolak, ia tetap sabar. Ternyata istri pendeta terus mendoakan mama, sehingga mama ambil keputusan percaya Yesus dan sejak itu saya melihat perubahan, sejak percaya sampai meninggal (umur 59 tahun)  saya melihat kesungguhan mama yang luar biasa. Saat mengalami kesulitan dalam pekerjaan, ia tidak mencari paranormal atau dukun. Saat usaha restorannya berhasil, ia disantet. Dari sayur yang dihidangkan keluar kalajengking , kecoa dll. Mama stress dan pelanggan kabur. Lalu ia berlutut di tempat tidur menyanyi halleluya 12x dan berdoa minta pertolongan Tuhan Yesus. Akhirnya pelakunya tertanggkap dan dijebloskan penjara. Bukan hanya restoran mama tetapi juga restoran lain.

Waktu mama percaya Yesus, setiap hari ia berdoa untuk papa dan untuk ke tujuh anaknya agar  berhasil dan percaya Tuhan Yesus. Dari tahun ke tahun, koko, cici, adik, juga papa satu per satu percaya. Papa 8 tahun kemudian kembali. Semua hutangnya diluansi mama. Malam hari waktu papa kembali, saya kira maling. Ia menggedor pintu, tapi tidak membuka suara. Saat itu belum ada PLN , yang ada hanya listrik swasta. Ternyata waktu disenter ternyata papa. Hitam, bahkan hampir tak kelihatan. Papa dulu menonjok mama, saya tidak bisa menerima, ternyata mama saya juga salah. Saat papa minta dibukakan pintu di malam hari, suara mama lebih keras. Maka nenek dari pihak mama galak luar biasa, preman saja takut dengan nenek. Papa merasakan perubahan mama. Mama berkata, “Karena Yesuslah hutangmu bisa dibayar, anak-anak percaya.” Saya yang terakhir dari keluarga yang percaya Yesus yakni pada tahun 1991. Sedangkan papa tahun 1980-an. Ketika percaya dan dibaptis, mama menangis. Dia bilang, “Lebih baik kamu sekolah pendeta”. Saya bilang, “Tidak mau, karena mau menjadi bisnisman.” Tapi rancangan Tuhan beda. Saya berubah dan percaya Yesus dan akhirnya hidup saya berubah. ½ tahun membuktikan saya berubah. Saya dibimbing pendeta, saya bersyukur kalau tidak kembali lagi.  Tuhan mengubah saya dari hari ke hari. Saat  kuliah di SAAT saya sempat difitnah oleh kakak tingkat sehingga keakuan saya muncul kembali. Namun ada teman yang membimbing saya. Kita butuh rekan-rekan untuk mendukung perkembangan rohani kita. Yesuslah penolong, apa yang jadi kekuatiran kita. Saat percaya Yesus akan terlihat perubahan. Banyak yang percaya, orang yang terkena narkoba secara manusiawi tidak bisa sembuh, namun Yesus sanggup mengubahnya. Kita semua percaya Tuhan Yesus. Itulah makna natal sesungguhnya.


No comments:

Post a Comment