Sunday, April 23, 2017

Kuasa Sorga & Bumi Ada di Tangan Yesus

Ev. Cici S. L.

Matius 28:18-20
16  Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.
17  Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
18  Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
19  Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
20  dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Pendahuluan

                Banyak dari kita yang sudah tidak asing lagi dengan penggunaan media sosial (medsos) di dunia maya seperti Facebook, Instagram dan lain-lainnya. Biasanya dalam aplikasi medsos ini ada istilah yang dikenal sebagai  follow (mengikuti). Maksudnya dengan meng-klik lambang (icon) follow seseorang, berarti kita mengikuti perkembangan status yang ditulis oleh orang tersebut. Dengan demikian kita menjadi seorang pengikut (follower)-nya. Umumnya memilih akun medsos seseorang yang akan diikuti, dilakukan pemilahan akun milik orang-orang berdasarkan kriteria tertentu. Biasanya yang diikuti adalah orang-orang yang mempunyai kelebihan (seperti kepintaran, kebaikan, kecakapan, kekayaan, kekuasaan, kepemimpinan, ketokohan dll), kesamaan minat atau hobi (penggemar buku, tanaman, film, fotografi, musik, drama, barang koleksi, binatang peliharaan dll), komunitas atau latar yang sama (teman sekolah, rekan kerja, teman gereja, saudara, keluarga dll). Singkatnya orang yang dipilih ini adalah orang yang bisa berguna atau memberikan pengaruh. Dalam mengikuti perkembangan status dari orang tersebut akan dipengaruhi oleh pengalaman dan kemampuan berpikir kita yang terus berkembang. Ketika ada sosok atau tokoh yang lebih spektakuler maka biasanya kita akan beralih ke sosok tersebut. Sayangnya tidak semua tokoh yang lebih spektakuler tersebut berasal dari orang yang sekepercayaan dan bisa sepenuhnya diandalkan. Manusia memang terbatas kuasa dan kebisaannya. Tetapi ada sosok yang tidak terbatas. Sosok itu adalah Yesus Kristus dan tema hari ini adalah “Kuasa Sorga & Bumi Ada di Tangan Yesus.”

Kristus Penguasa Sorga dan Bumi (Matius 28:16-20)

                Sorga dan bumi adalah 2 hal yang sering diperbincangkan oleh manusia. Manusia ingin menikmati keduanya. Biasanya kalau kita ingin menikmati suatu objek wisata pasti kita harus meminta ijin terlebih dahulu kepada pemilik atau penguasa tempat yang akan kita kunjungi. Kita harus bertemu dengan penguasa dan pemiliknya. Sorga dan bumi juga ada penguasa dan pemiliknya. Siapakah pemilik sorga dan bumi? Matius 28:18 mencatat,” Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” Dengan demikian sorga dan bumi ada penguasanya dan itu adalah Yesus Kristus. Sorga dan bumi ada di tangan Tuhan Yesus.

Faedah (pengaruh, guna) ketika kuasa di bumi dan sorga ada di tangan Yesus.

1.    Pengharapan kita diteguhkan olehNya ketika percaya padaNya

Latar belakang dari perikop Matius 28:16-20 adalah Yesus Kristus telah mati dan disalibkan sehingga murid-MuridNya merasa sangat kehilangan. Sosok yang mereka kagumi dan selama ini selalu mereka ikuti telah pergi (mati). Bukan saja kehilangan dan berdukacita tetapi mereka juga merasa ketakutan karena mereka dikejar-kejar oleh bala tentara Romawi. Setelah kebangkitan Tuhan Yesus, mereka (kesebelas murid) pergi ke Galilea yaitu tempat yang ditunjukkan oleh Yesus kepada mereka. Namun seperti yang dikatakan Tuhan Yesus ternyata Ia telah mendahului murid-muridNya ke Galilea (Matius 26:32 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea dan kata malaikat kepada Maria Magdalena dan Maria yang lain,”Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu."- Matius 28:7 .). Saat murid-muridNya melihat guru mereka, Tuhan Yesus, di sana maka mereka pun datang serta menyembah Yesus yang telah hidup. Tetapi ada di antara mereka yang merasa ragu-ragu. Keraguan yang mereka miliki ini tidak bisa ditebak. Dengan bertemu kembali dengan Tuhan Yesus mereka merasa bersuka cita. Pengharapan mereka yang sempat hilang, timbul kembali karena Yesus Kristus telah bangkit. Namun ada di antara murid-murid ini yang memiliki keraguan sehingga Tuhan Yesus mengucapkan kata-kata yang tertera pada Mat 28:18. Mereka sangsi,”Apakah ini benar Yesus atau bukan? Orang mati bangkit kembali?” Murid-muridNya sedang berada dalam keadaan takut karena Yesus dikabarkan bangkit sedangkan tua-tua Yahudi menyebarkan berita bohong bahwa murid-muridNya mencuri jenazah Yesus. Matius 28:12-13 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Jadi tua-tua Yahudi menyebarkan fitnah bahwa Yesus bukan bangkit tetapi mayatNya dicuri.

Tuhan Yesus mengetahui keraguan hati murid-muridNya, sehingga Tuhan Yesus mendekati dengan tujuan untuk meneguhkan mereka dengan mengatakan, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” Dengan perkataan ini, Tuhan Yesus sedang memperkenalkan diriNya dan menegaskan statusNya,”Saya adalah Guru kalian dan Tuhan sungguhan.” Ia sedang mengekspresikan dirinya seperti yang tertera pada Daniel 7:14 yang berbunyi ,”Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.” Tuhan Yesus mengatakan “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan bumi” untuk menguatkan murid-muridNya yang sedang berada dalam keraguan. “Kalau saat ini, kalian (murid-muridNya) sedang difitnah oleh penguasa-penguasa yang ada di bumi , oleh tua-tua Yahudi dan sedang dikejar-kejar, maka Saya jauh lebih berkuasa dari penguasa-penguasa di bumi saat ini. Saya jauh lebih berkuasa dari mereka.” Kuasa yang diberikan dan dimiliki Tuhan Yesus bukan pada satu aspek saja. Tetapi seluruhnya telah diterima oleh Tuhan Yesus. Segala kuasa telah diberikan. Ungkapan yang dikatakan Tuhan Yesus bukan sekedar wacana atau kalimat yang biasa-biasa saja. Tetapi yang disampaikanNya adalah kalimat yang telah terjadi, telah dimiliki, ada di tanganNya dan tidak ada seorang pun yang bisa mengambil-alih dari genggaman tanganNya dan merebut dari diriNya.

2.    Kekuatan kita ada di dalamNya.

Setelah percaya kepadaNya maka kekuatanNya ada di dalam kita. Firman Nya menguatkan kita.  Tuhan Yesus yang mengatakan kepada kita dan untuk mengingatkan kembali pada murid-muridNya bahwa Dialah Tuhan yang berkuasa atas segalanya termasuk segala penguasa di bumi. Mana yang dipilih? Sebagai orang percaya kita tidak salah pilih dan salah mengenal Yesus Kristus. Sebagai penguasa Ia mengendalikan segala sesuatu baik yang di bumi dan di sorga yang dirindukan semua orang. Tuhan Yesus seolah-olah mengatakan,”Kamu tidak menyesal dan rugi mengenalKu dan percaya kepadaKu. Tugasmu sekarang adalah memperkenalkan Aku. Tugasmu melakukan regenerasi . Perkenalkan Aku dan ajarkanKu kepada siapa pun tanpa kecuali.” Tuhan Yesus mengatakan hal ini dalam kondisi sulit karena murid-muridNya sedang dikejar-kejar. Kamu harus memperkenalkan Aku sekalipun sedang dihalangi dan berada dalam kondisi sulit. Dan Ia menguatkan, “Kalian tidak perlu takut. Beranilah karena kekuatanmu ada di dalam pengenalan akan Aku.” Tuhan Yesus mengeluarkan perintah ini karena Ia datang dari sorga datang ke bumi untuk melakukan visi Allah yaitu menyelamatkan setiap kita yaitu orang-orang yang dipilih (percaya padaNya) dan tugasNya telah selesai ketika Ia bangkit. Ia mengajak kita untuk mempercayaiNya, memperkenalkan diriNya, mengajak orang untuk mengenal Yang dari Sorga itu dan percaya kepadaNya. Kuasa di bumi ada di tanganNya. Murid-murid saat itu dan kita saat ini yang menjadi murid-muridNya tidak perlu takut untuk memperkenalkan Dia. Karena Dialah yang ada di balik pengharapan dan kekuatan kita. Apa jadinya kalau bukan Dia yang menjadi kekuatan dan pengaharapan kita?

Pada tahun 2015 saya pulang kampung ke Pulau Nias karena setelah diwisuda dan praktek 1 tahun saya tidak boleh mengambil cuti untuk pulang. Jadi saya harus memaksa diri untuk pulang saat itu. Sebagai mahasiswa, saya mencari tiket promo dari Surabaya (bandara Juanda) ke Medan (bandara Kualanamu) dan setelah itu saya bermaksud mencari tiket promo dari Medan ke Nias. Tetapi tidak terpikir oleh saya bahwa orang Nias yang kebanyakan orang Kristen juga pada pulang. Jadi jangan harap dapat tiket promo malah harganya naik. Harga tiket yang normalnya Rp 450.000 naik menjadi Rp 1 juta lebih. Saya pikir nanti dapat tiket yang lebih murah beberapa hari lagi, namun ternyata tidak ada. Sehingga papa saya berkata, “Pulang saja walau harga tiketnya sudah naik.” Saya tetap bersikukuh menunggu karena merasa rugi kalau membeli tiket yang mahal dan mengatakan bahwa saya mau ke Danau Toba. Jadi saya memutuskan untuk naik mobil travel dari Medan ke Sibolga. Lamanya 8 jam. Saya minta bantuan paman (saya sudah menginap beberapa malam di rumah paman) dan kakek saya sudah marah dan berkata ,“Kalau mau nginap di sana kamu tinggal saja di sana.” Saya diajak untuk berangkat keesokan harinya bersama paman, tapi karena takut sudah kelamaan dan dimarahi lagi jadi saya putuskan berangkat saja (tidak menunggu lagi). Di mobil travel, saya duduk di tengah di samping jendela. Satu per satu penumpang lain naik sehingga kondisi di mobil padat sekali seperti ikan teri yang ditumpuk-tumpuk. Udaranya terasa panas dan AC mobil tidak dapat mengatasinya. Setelah beberapa saat mobil berjalan, saya bertanya-tanya dalam hati, “Mengapa jalannya mobil perlahan sekali?” Saya pun berbincang-bincang dengan orang-orang di mobil itu. Ternyata para penumpang di mobil adalah orang Nias semua. Saya bertanya, “Kamu tahu jalan?” Dijawab tidak (mereka ada yang menjawab bahwa mereka pernah lewat tapi tidak tahu jalan). Mereka balik bertanya, “Kamu tahu jalan?” Saya jawab tidak. “Kamu dari mana?”, mereka balik bertanya. Saya menjawab,”Saya dari Malang”. Mereka merasa heran,”Mengapa kamu lewat sini?”. Saya menjawab,”Iya, saya mengambil jalan darat.” Mereka bertanya lagi,”Kamu tahu jalan?” Saya jawab tidak. Waktu kecil saya pernah lewat tapi saya tidak tahu jalan.”  
Saat dalam perjalanan, tiba-tiba supir mobil travel tersebut bertanya,”Ada yang tahu jalan di sini?” Rupanya ia baru saja pulang dan tidak tahu jalan. Ia hanya mengisi waktu kosong saja dengan menyetir sehingga ia tidak berani mengemudi dengan cepat. Jadi mobil travel yang saya tumpangi dilewati mobil-mobil yang lain terus-menerus. Saya sampai merasa khawatir akan tertinggal kapal. Apalagi ruas jalan yang dilalui bentuknya seperti jalan ular (melingkar) dan sempit sehingga harus hati-hati karena kalau salah sedikit bisa masuk jurang. Supirnya tidak tahu jalan sehingga ia berhati-hati dan mengikuti jalan saja secara perlahan-lahan. Dalam hati saya menangis,”Bagaimana ini?”. Saya menelpon papa dan mengabarkan sudah sampai di mana. Teman seperjalan berkata,”Sebentar lagi sampai” Papa saya tidak mau memberitahukan bahwa saat itu saya baru setengah jalan. Saya menelpon papa sambil menangis “Yang menyetir seperti putri Solo. Lama!” Akhirnya kami tiba juga di Sibolga dan dari jauh sudah terlihat pelabuhannya. Tetapi karena tidak tahu jalan akhirnya nyasar ke terminal kedatangan sehingga saya harus naik becak lagi untuk masuk ke terminal keberangkatan. Kejadian ini seperti orang buta sedang menuntun orang buta. Sama-sama tidak tahu. Ibarat orang mau pergi ke sorga tetapi tidak tahu jalan. Seperti halnya orang yang bukan dari tempat asal (tempat di situ) mengajak orang yang juga tidak tahu jalan ke situ. Ilustrasi ini seperti Tuhan Yesus yang dari surga mengajak orang untuk datang ke sorga. Karena Yesus berasal dari surga maka Ia tahu jalan pergi ke surga. Apa yang saya alami tepat seperti ilustrasi yang menggambarkan hal itu. Saya juga bercerita di rumah. Saya berkata,”Kalau kita mau ke sorga dan tidak tahu caranya bagaimana kita bisa sampai ke sorga? Puji Tuhan kita punya Tuhan Yesus yang tahu jalan untuk ke sorga. Kalau tidak lalu kita memilih jalan yang salah maka kita akan nyasar. Kalau kita memilih orang yang tidak tepat maka kita tidak sampai tempat tujuan, merasa bingung di jalan dan ketakutan pun akan melanda diri kita.

Penutup


Bagaimana dengan diri kita? Apakah kita selama ini memiliki keyakinan dalam perjalanan hidup kita? Apakah dalam hidup ini kita punya pengharapan dan kekuatan yang diletakkan sungguh-sungguh pada Yesus ataukah kepada orang lain? Sehingga perasaan menyesal, kecewa dan marah ada di dalam kita? Apakah kita menaruh pengharapan pada sesama atau diri sendiri semata sehingga kekecewaan ada di dalam diri kita? Siapakah selama ini  yang kita cari saat kita membutuhkan pertolongan? Sesama kita atau Tuhan? Hanya kita yang bisa menjawabnya. Ketika menaruh pengharapan kita pada sesama dan mau berjalan sendiri, maka kekecewaan ada dalam diri kita. Tetapi Tuhan Yesus lah yang mencari dan mengajak kita, bukan kita yang mencari Dia. Dalam konteks manusia, orang sakit yang mencari dokter bukan sebaliknya. Terbalik dengan Tuhan. Ia yang mencari kita walau sebenarnya Dia tidak membutuhkan kita. Tetapi karena kasihNya, Dia yang mau mencari kita yang membutuhkanNya.  Bagaimana dengan kita? Apakah selama ini kita benar-benar menaruh pengharapan padaNya dan sungguh-sungguh percaya padaNya? Apakah selama ini kita sungguh-sungguh mengenalNya? Jika selama ini pengharapan kita tidak jelas, karena pengharapan kita tidak diletakkan padaNya sehingga kehidupan kita menjadi sering goyah dan takut maka biarlah firman Tuhan ini menguatkan kita bahwa  kita bersyukur mengenal Tuhan Yesus dan iman percaya ada di dalam Dia dan kekuatan kita ada di dalam Dia. Karena  kuasa yang di sorga dan bumi ada di dalam tangan Tuhan Yesus  yang memberikan manfaat pada kita : pengharapan kita akan diteguhkan di dalamNya dan kekuatan kita berada di dalamNya. Tuhan Yesus memberkati! 

No comments:

Post a Comment