Tuesday, June 23, 2015

Tantangan Gereja atas Ajaran Sesat


Pdt. Jois Efendi

Matius 7:15-23
15  "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
16  Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
18  Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
19  Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
20  Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22  Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23  Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Pendahuluan

                Kekristenan saat ini berkembang di sebuah lingkungan yang tidak mudah, karena jumlah penganutnya relatif sedikit (kaum minoritas) dan adanya orang-orang yang berusaha menekan (cukup banyak orang Kristen dianiaya, mengalami penindasan bahkan dikucilkan dalam lingkungannya). Itu adalah kondisi luar kekristenan. Di samping itu saat ini kekristenan juga mengalami serangan dari dalam. Banyak hamba Tuhan yang sengaja mengajarkan hal yang keliru (menyesatkan). Mereka mengutip ayat-ayat Alkitab dan menyitirnya untuk mencari keuntungan sendiri. Kekristenan dan gereja saat ini sedang menghadapi ajaran-ajaran yang sepertinya benar tetapi sebenarnya sesat. Ibarat sekarang ini banyak barang palsu seperti beras plastik, tas KW (tidak original, palsu) dll.

Latar Belakang Masuknya Ajaran Sesat  

                Ketika orang memalsukan sesuatu pasti ada motif (tujuan) tertentu dibaliknya. Yang pertama, mereka memiliki kepentingan pribadi (ada kepentingan yang ingin mereka tuju). Ada  juga karena harganya mahal sehingga barangnya dipalsukan agar bisa terjangkau khalayak kebanyakan. Sehingga muncullah tas KW dan sebagainya. Banyak juga orang yang ingin tampil cantik sehingga menjalani operasi plastik. Hidung yang pesek dimancungkan. Padahal hidung adalah sesuatu yang baik yang Tuhan berikan kepada kita. Tetapi seringkali kita menganggap Tuhan tidak baik, dan ingin hidung kita lebih mancung lagi. Hal-hal seperti Ini membuat kita tidak waspada akan ajaran sesat yang kemudian masuk dalam hidup kita. Kita menganggap ajaran sesat adalah hal yang biasa. Ajaran sesat dianggap biasa seperti barang palsu.

Ajaran Sesat dan hamba Tuhan Palsu

                Ajaran Yesus bukanlah ajaran sesat. Siapa yang memberikan ajaran yang berbeda dengan ajaran Tuhan Yesus bisa sesat dan menyesatkan. Kita harus berhati-hati dalam menerima ajaran yang diberikan oleh orang yang tidak siap dan mengajarkannya secara keliru karena kita bisa tersesat. Seperti apa yang dikatakan pada Matius 7:15  "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Saat ini sudah banyak ajaran yang menyesatkan dan palsu. Kita sulit membedakan ajaran dan pendeta yang palsu dengan yang sejati (benar). Kalau ada orang yang memakai jas dan dasi lalu berbicara di mimbar, ia bukanlah seorang pendeta yang benar kalau ia tidak mengajarkan Alkitab. Jadi jangan katakan pendeta ini luar biasa ajarannya karena penampilannya padahal ajarannya menyimpang. Domba dengan serigala mudah dibedakan dari penampilan luarnya, tetapi pengajar sesat biasanya tidak tampil seperti serigala. Mereka seringkali datang seperti domba yang sepertinya tidak punya masalah. Bisa jadi mereka mengatakan, “Tuhan memberkatimu” dan mereka bisa berlaku baik tetapi belum tentu dia adalah seorang pengajar yang baik dan pendeta yang benar. Seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus bahwa  kita harus berhati-hati karena mereka bisa saja menarik kita dengan apa yang mereka tampilkan tetapi bukan apa yang dimau oleh Tuhan Yesus seperti yang ditulis dalam Alkitab.

Cara Mengenali Ajaran Sesat

                Matius 7:16  Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Maksudnya Tuhan Yesus adalah ketika kita mau memetik buah anggur harusnya dari pohon anggur bukan dari semak belukar. Tetapi di sini orang bisa mengeluarkan sesuatu yang “benar” tetapi bukan berdasarkan firman Tuhan.  Mat 7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Yohanes 15:1-2 1  "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.  Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Maksudnya “membersihkan pohon anggur” adalah membersihkan kita dari pandangan dan tradisi yang salah dalam hidup kita. Misalnya walau sudah percaya kepada Tuhan Yesus, saat mengadakan pernikahan anak mencari-cari hari dan bulan yang “baik”. Misalnya ada yang beranggapan bahwa waktunya harus bulan Mei karena menganggap bulan Mei itu adalah bulan yang baik dan tidak boleh diadakan pada bulan Juli atau Oktober tanpa diketahui alasannya. Dalam tradisi Jawa juga dilakukan seperti itu. Anaknya mau menikah yang ribut orang tuanya. Kalau mau diadakan hari Sabtu, dikatakan jangan karena semua orang keluar rumah sehingga nantinya tidak ada yang datang di resepsi pernikahannya. Hari Sabtu dianggap bukan hari yang baik karena lebih percaya tradisi dan keyakinan lama sehingga mereka tidak bisa memberikan  ajaran yang benar. Dan kalau masih menganggap seperti itu, kita perlu belajar lagi firman Tuhan. Tidak ada hari yang tidak baik, dari hari Senin sampai hari Minggu. Tetapi kalau menganggap hari yang baik adalah hari Sabtu saja, maka kita masih percaya pada tradisi, dan jangan-jangan kita berada dalam ajaran sesat. Kita tidak usah bicara tentang saksi Yehova, Mormonisme atau ajaran sesat lainnya. Karena jika kita memegang tradisi yang keliru, itu sama saja. Jadi firman Tuhan mengatakan  bahwa ketika kita mau belajar dan menghalau ajaran sesat kita harus melihat buahnya. Kalau ada hamba Tuhan yang berkata, “Kasihilah orang lain” tetapi dalam hidupnya tidak ada kasih maka jangan-jangan ia hanya bisa bicara saja dan itu bukan dimaui oleh Tuhan Yesus. Jadi dari buahnya kita bisa mengerti mana ajaran yang sesat.

Akibat Ajaran Sesat

Kalau kita ingin mengetahui ajaran sesat kita perlu mengenali karakteristik dan akibatnya yakni :

1.     Ajaran sesat bisa membuat perpecahan, karena masing-masing ingin mempertahankan ajarannya sebagai ajaran yang benar. Bila ada yang mengatakan “ajaranmu keliru dan perlu belajar” itu bisa berarti jangan-jangan ia sedang mengajarkan ajaran sesat. Karena di dalam Alkitab, tidak ada yang mengajarkan bahwa kita harus berpisah tetapi kita harus bersatu agar kita bisa melakukan apa yang Tuhan inginkan.
2.     Ajaran sesat itu tidak ada gunanya. Sepertinya baik tetapi membawa kehancuran.  Kita jangan bilang orang lain sesat. Mari lihat diri kita sendiri. Jangan-jangan kita bilang orang lain sesat namun kita masih tidak percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi lebih percaya kepada tradisi-tradisi. Beberapa waktu lalu, Tuhan memberi berkat sehingga kami membuat rumah kecil. Lalu developer (pengembang perumahan) memberitahukan bahwa pintu depan dan pintu belakang tidak boleh segaris letaknya.  Bila memasangnya segaris maka berkatnya akan lalu (hilang) begitu saja. Saya pun membuat rumah saya sesuai dengan arahan developer. Masalahnya bukan saya mengikuti feng sui sehingga berkatnya mengalir. Karena kalau lebih percaya hal seperti itu daripada Yesus Kristus berarti kita masih dalam ajaran sesat.

Definisi Sesat

                Definisi sesat adalah bila seseorang tidak percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ajaran yang tidak mengakui Yesus sebagai satu-satunya jalan itu pasti ajaran sesat, karena Yesus adalah satu-satunya jalan. Pada Matius 14:6  Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Walau orangnya baik sekali, suka memberi sumbangan tetapi kalau tidak percaya Tuhan Yesus atau tidak mempercayai Yesus satu-satunya jalan, maka ia tidak akan mendapat keselamatan. Kalau tidak percaya, buktikan saja sendiri karena nanti ia akan masuk ke dalam neraka. Orang yang sudah matang akan menghasilkan buah yang baik dan siap bertemu Tuhan Yesus. Bukan berarti saya mengharapkan cepat mati , tetapi kita harus berhati-hati dan saat tua kita tidak masuk ke dalam ajaran sesat. Karena itu berbahaya sehingga kita perlu mengatasinya agar di masa tua kita tetap memegang ajaran yang benar. Jadi selama hidup sampai saat ini kita tidak hidup sia-sia. 

Cara Mengatasi Ajaran Sesat

1.     Waspada. Kita harus tetap waspada setiap saat. Biasanya kalau sudah menua, manusia suka lupa (pikun). Saat mendengar atau membaca firman Tuhan ketiduran. Kalau ketiduran saat mendengar khotbah maka firman Tuhan yang didengar akan sepotong-potong dan itu membahayakan! Pada ayat 15 Tuhan Yesus mengatakan,”Waspadalah!” Mungkin kita mengatakan “Tidak apa-apa sebentar lagi, saya akan mati” atau “hal itu kecil karena aku sudah mengerti dan selama  52 minggu saya tidak pernah absen ke gereja sehingga diberi predikat jemaat yang setia”, namun apakah menjamin kita tidak terserang ajaran sesat? Bisa saja kita lebih yakin terhadap ajaran kita sendiri (menganggap aku sudah benar atau aku sudah tua, kamu masih muda tahu apa?) sehingga hal itu bisa dipakai iblis untuk menjatuhkan kita. Seperti dikatakan pada ayat 21, Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Ada orang yang selalu datang ke gereja dan ia menyebut “Tuhan,Tuhan” tetapi saat pulang sudah lupa (Tuhan itu di gereja, kalau di rumah aku Tuhannya karena aku adalah orang tua). Oleh karena itu kita perlu hati-hati. Yang ditekankan Allah di sini , “dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga”.

2.     Membangun hubungan yang erat bersama Tuhan. Saya punya nenek. Setiap hari ia selalu membaca Alkitab. Meskipun ia membaca sore hari dan aminnya pagi hari karena ketiduran. Itu lebih baik dari pada tidak sama sekali. Tugas melakukan firman Tuhan dalam hidup berlaku untuk semua usia. Kalau Tuhan katakan harus waspada maka kita harus waspada terhadap ajaran sesat. Kita juga perlu memperhatikan ajaran yang diajarkan ke anak-anak. Jangan mengajarkan sesuatu yang tidak kita tahu lalu kita katakan “tidak baik untuk dilakukan.” Misalnya kita mengatakan “tidak baik harinya” tanpa mengetahui alasannya. Itu menunjukkan kita tidak percaya terhadap pemeliharaan Tuhan. Setiap orang yang tidak percaya atas pemeliharaan Tuhan dan kepada Tuhan, bisa dikategorikan sebagai pengikut ajaran sesat. Di sini Tuhan Yesus mengatakan banyak orang yaitu hamba Tuhan yang sudah banyak berkhotbah , bernubuat dan mengadakan mujizat tapi Tuhan tidak mengenalinya karena dia tidak mempunyai hubungan dengan Tuhan. Mari milikilah hubungan yang baik dengan Tuhan dan bacalah firman Tuhan. Inilah kebenaran yang kita miliki dan bukan catatan-catatan dan buku-buku yang lain atau tradisi-tradisi yang dimiliki tetapi kembali kepada Allah kita

3.     Terus belajar. Jangan mengatakan, “Aku sudah tua dan tidak perlu belajar karena sudah tahu semuanya.” Rencanakan untuk terus membaca firman Tuhan walaupun sudah lelah. Karena disitulah dasarnya dan bukan ajaran orang lain , apa yang kita pikirkan, tradisi, uang atau tampilan fisik kita tetapi pemahaman Alkitab dan hubungan baik dengan Tuhan.


No comments:

Post a Comment