Sunday, September 7, 2014

Gereja (Jemaat) yang Suam-Suam Kuku


Pdt. Hery Kwok

Kis 4:23-31
23 Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka.
24  Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
25  Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
26  Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.
27  Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi,
28  untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu.
29  Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
30  Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus."
31  Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.

Pendahuluan

                Apa arti gereja yang suam-suam kuku? Atas pertanyaan ini, kita teringat Wahyu 3:16 yang bunyinya Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Ada beberapa penafsir yang mengatakan bahwa panas itu sesuatu yang sifatnya rohani, dingin itu sesuatu yang jahat. Jadi kalau mau menjadi rohani, harus benar-benar rohani , sedangkan kalau mau jadi jahat, sekalian jahat sekali. Bahkan ada penafsir yang mencoba menggambarkannya seperti Rasul Paulus. Sewaktu ia jahat, ia jahat sekali. Setelah bertobat ia menjadi sangat rohani dan bersemangat luar biasa. Itu tafsiran yang keliru. Tuhan ingin kita menjadi orang Kristen yang sunguh-sungguh memiliki hidup yang penuh antusias.

Gambaran Gereja (Jemaat) yang Suam-Suam Kuku

Beberapa gambaran gereja (jemaat) yang suam-suam kuku.

1.     Orang-orang Kristen yang suam-suam kuku datang secara teratur (setiap minggu) ke gereja , karena mereka merasa setiap orang Kristen yang baik pasti pergi ke gereja, maka mereka pergi ke gereja juga.  Jadi dalam hal kehadiran, ia menjadi jemaat yang tidak pernah absen. Ada  gereja yang waktu beribadahnya hari Sabtu dan Minggu. Jemaat bisa memilih untuk beribadah pada hari Sabtu atau Minggu, yang penting ia datang ke gereja  setelah itu selesai. Sehingga gereja ini dihadiri oleh jemaat yang datang hari Sabtu dan hari Minggu tidak mau datang lagi karena ada kegiatan lain. Itu sesuatu yang dilakukan sebagai gambaran orang Kristen yang baik. Orang seperti ini belum tentu memberikan gambaran pertumbuhan rohani dalam hidupnya. Bisa saja ia tidak memberikan perubahan karakter yang menjadi berkat untuk istri dan anak. Ia memarahi istri dan anak dengan kasar kendati tiap minggu ke gereja. Ada juga istri yang tidak memberi dukungan ke suami dan tidak memberi rasa aman di rumah. Ada juga anak yang di sekolah tetap nyontek dan melakukan perbuatan tidak baik walau tiap minggu ke gereja.      

2.     Orang Kristen yang suam-suam kuku akan mengasihi orang lain tapi mereka tidak berusaha untuk mengasihi orang lain sama seperti mereka mengasihi diri mereka sendiri. Mereka hanya mengasihi orang lain yang mereka pikir akan mengasihi mereka juga, seperti keluarga, teman-teman, orang-orang lain yang berhubungan dengan mereka atau orang-orang yang punya konsep yang sama (satu golongan). Sepertinya ia mengasihi diri orang lain seperti dirinya sendiri tapi sebenarnya ia memberikan penekanan yang berbeda. Di Alkitab hal ini ditemukan pada orang Farisi yang hanya membantu orang-orang segolongan mereka. Orang Saduki yang sebenarnya berbeda dengan orang Farisi, tetapi karena kepentingan yang sama (untuk menjatuhkan Tuhan Yesus) mereka saling tolong.

3.     Orang Kristen yang suam-suam kuku akan melayani Tuhan dan orang lain, tapi mereka akan membatasi sampai sejauh mana mereka akan berkorban atas waktu, uang dan tenaga mereka. Kalau sudah berhubungan dengan hobi, uang dan waktu, tenaga pelayanan mungkin akan dibatasi. Jadi melayani tapi hanya sekedar melayani (tanpa sentuhan dari hati yang penuh semangat dan roh yang sedemikian kuat untuk melayani).

4.     Orang Kristen yang suam-suam kuku jarang sekali bersaksi tentang iman mereka kepada tetangga-tetangga mereka, teman-teman kerja mereka ataupun kerabat-kerabat mereka. mereka tidak ingin di tolak, dan mereka tidak ingin membuat orang lain tidak nyaman dengan membicarakan sesuatu hal yang privasi seperti agama karena tidak ingin ditolak oleh orang tersebut (ingin membuat orang lain nyaman dengan dirinya). Orang Kristen ini dalam zona nyaman dan tidak ingin dipusingkan apakah nantinya orang-orang lain akan masuk neraka atau tidak. 

5.     Orang Kristen yang suam-suam kuku mengukur moral ataupun kebaikan mereka dengan standar orang-orang dunia yang sekuler. Mereka merasa puas saat mengetahui bahwa mereka telah melakukan banyak hal untuk Tuhan Yesus seperti orang-orang lain yang mereka tahu. Orang seperti ini merasa dirinya lebih baik dan lebih rohani dari orang lain.

Kesimpulan dari  gambaran  tsb:
1.     Gereja yang “berjalan bertahan / berjalan ditempat” tidak bergerak maju, pasif, tidak bergairah/antusias walau sudah dimotivasi, didorong, dikhotbahkan.
2.     Gereja yang ikut arus, hanya secara lahiriah tampak sebagai orang Kristen. Tidak berakar kuat dengan Firman Tuhan dalam kehidupan rohaninya

Yoh 15 merupakan gambaran pokok anggur yang bila ranting-rantingnya tidak berbuah akan dipotong dan dibuang ke dalam api. Berbuah maksudnya menemukan orang yang belum berjumpa dengan Tuhan sehingga ada petobat baru. Gereja yang suam-suam kuku, tidak seperti pada Yoh 15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."yang diperem.  Gereja (jemaat) yang hanya lahiriahnya  tampak sebagai orang Kristen. Gereja tersebut tidak berakar kuat dalam firman Tuhan dalam kehidupan rohaninya. Itu sebabnya orang (jemaat) seperti ini, orang yang kena masalah lalu turun dalam iman kerohaniannya. Dalam relasi pelayanan, begitu dikritik (dinasehati) sedikit langsung ngambek dan tidak datang lagi. Ada hamba Tuhan yang antipati dengan perkembangan musik kontemporer. Jadi kalau pakai alat musik tambahan agak alergi (sulit menerima musik seperti itu). Dari tanggal 1-6 September 2014 kemarin ada 49 hamba Tuhan dari GKKK mengikuti pembinaan hamba Tuhan di Singapore. Di sini kita bisa menyaksikan gereja injili menggunakan instrument musik yang lengkap dan hampir 4.000 orang beribadah dengan penuh sukacita.  Bagi yang menyukai musik klasik, mungkin ibadah seperti itu dikatakan tidak berakar. Namun bagi orang yang tidak menyukai gereja dengan aliran music klasik, mereka mungkin akan terhilang. Sewaktu mengikuti kebaktian di sana, ada hamba Tuhan dari GKKK yang tidak tahu banyak lagu yang dinyanyikan, tapi begitu coba dinyanyikan ternyata lagunya bagus-bagus (lagu PPK tidak ada di sana). Hamba Tuhan yang berkhotbah di sana menyampaikan bahwa gereja harus membuka diri dengan perkembangan lagu-lagu rohani. Setelah berakar dengan firman Tuhan, kita tidak sekedar mengikuti arus tapi punya prinsip.

Kisah Para Rasul 4:23-31

Pada Kisah Rasul 4:31b (mereka memberitakan firman Allah dengan berani) , gereja mula-mula bukanlah gereja yang suam-suam kuku walaupun pada ayat 29, para rasul diancam agar mereka tutup mulut dan tidak menyatakan iman mereka. Sebenarnya ancaman  dan tekanan adalah sesuatu yang sangat sulit dalam kehidupan komunitas mereka. Mereka tidak hidup dalam zona nyaman (mereka harus siap hidup dalam kondisi antara hidup-mati). Pada ayat 18 mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. Masalah gereja mula-mula sangat kompleks dalam hidup beribadah mereka. Apa yang terjadi dengan reaksi jemaat atas apa yang disampaikan Rasul Petrus dan Rasul Yohanes? Mereka berdoa kepada Allah (ayat 24-30). Mereka tidak kabur meninggalkan gereja. Mereka tidak lari dari iman percaya mereka. Mereka tidak menjadi orang-orang yang ikut arus. Saatu imam kepala dan orang Yahudi mengancam , mereka tidak pernah goyan. Gereja pada masa itu dikatakan sebagai gereja yang antusias. Semangat dan punya kehidupan rohani  yang nyata.

2 hal yang terlihat dari mereka yang menjadi jemaat yang antusias, semangat dan punya kehidupan rohani yang nyata :

1.     Mereka peduli terhadap kehidupan (kesulitan) orang lain (masalah yang tampak), khususnya Rasul Petrus dan Rasul Yohanes. Pada Wahyu 3:16, jemaat Laodikia ditegur Tuhan. Secara geografis kota ini adalah kota metropolitan. Kota Laodikia pernah mengalami gempa bumi yang menghancurkan, namun bisa dibangun lagi secara swadaya. Jemaat Laodikia secara keuangan hebat dan secara medis (kedokteran) mempunyai fasilitas kesehatan yang baik. Walau secara finansial mampu, secara rohani mereka miskin. Itu sebabnya Tuhan katakana mereka suam-suam kuku, tidak panas dan tidak dingin. Panas dan dingin merupakan dua kutub (ekstrim) dan manusia tidak tahan memegang air panas mendidih atau berendam dalam air es membeku. Maksud Tuhan kepada jemaat Laodikia, kalau panas, berikan titik didihnya yang luar biasa, kalau dingin berikan titik dingin yang luar biasa. Kedua ekstrim ini memberikan dampak yang luar biasa. Sewaktu ditanya tentang hukum yang utama oleh ahli Taurat (Mat 22:36-39), Tuhan Yesus menjawab bahwa hanya ada 2 yakni mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati (hukum pertama) dan mengasihi sesama seperti diri sendiri (hukum kedua). Hukum kedua berbicara tetang kepeduliaan yaitu bagaimana kita dengan orang lain. Orang lain bisa jadi sepaham atau tidak sepaham dengan kita. Orang lain bisa seagama atau tidak. Kepedulian seringkali dibatasi oleh diri kita sendiri dan ini yang dikecam. Dalam film Taichi Master yang dilakoni Jet Lee,  ada 2 biarawan yang ke luar dari biara. Yang satu tetap mempertahankan hidup yang baik. Yang lainnya jatuh cinta dengan dunia  dan kekuasaan serta tidak peduli dengan orang lain. Terkadang dalam kemapanan dan kecukupan, kita kehilangan kepeduliaan dengan orang lain. Mari kita merenungkan dengan baik, apakah kita punya hati yang peduli dengan sesama. 

2.     Sebagai respon rohani dalam menghadapi masalah, mereka berdoa dan  berseru kepada Tuhan. Mereka sadar membutuhkan Allah dalam hidup mereka (Allah merupakan tempat berharap). Masalah yang tampak merupakan masalah jasmani yang kemudian diimbangi dengan kerohanian.  Dalam penutupan acara pembinaan hamba Tuhan di Singapore, panitia mengatakan tahun depan adalah ulang tahun ke-50 negara Singapore yang ingin dirayakan di stadion baru di Singapore. Mereka menyampaikan dalam presentasi, biaya yang dibutuhkan sebesar 250 juta dollar Singapore (sekitar Rp 2 triliun lebih) .  Angka tersebut sangat fantastic. Apa yang dilakukan pemimpin rohani dan jemaat Tuhan di sana? Mereka awali dalam doa. Masalah rohani penting diperhatikan dalam hidup jemaat,  Kalau tidak, jemaat tidak merasa lapar dan haus secara rohani dan tidak punya antusias dengan Tuhan. Kalau hidupmu tidak baik dalam membaca firman Tuhan, dalam doa dan pelayanan akan mencerminkan siapa diri kita. Walau hidup rohani berada di “dalam” tapi dapat dilihat keluar dalam kehidupan nyata sehari-hari kita. Sehingga gereja mula-mula terus berkembang sampai ke Samaria dan seluruh dunia.

Penutup

                Bagaimana dengan GKKK Mabes? Apakah kita ingin menjadi gereja yang suam-suam kuku atau antusias nyata? Ada jemaat merasa kehidupan berjemaat sekarang seperti hentakan denyutan jantung saat kita tidur pulas. Ada juga jemaat yang berkata kehidupan berjemaat seperti soda. Saat tutup botol dibuka, maka sodanya akan menyembur tinggi namun berjalan dengan waktu akan surut kembali. Mari kita berpikir tentang gereja kita. Apakah kita mau seperti jemaat di Laodikia? Kalau hidup kita tidak berbuah, maka akan dibuang dan dicampakkan ke dalam air lalu dibakar!


No comments:

Post a Comment