Monday, June 3, 2013

Mencari atau Mencuri Kemuliaan Allah

Pdt Liem Ie Liong

Yoh 11:1-4
1  Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta.
2  Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.
3  Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."
4  Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."
Matius  5:16 16  bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."
1 Korintus 10:31  Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Roma 1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.
Yes 43:7 semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"

Orang Kristen yang telah menerima anugerah keselamatan dalam Yesus Kristus, pasti hidupnya tidak bisa diam. Hal ini berarti dia mau hidup bagi Kristus dan sesuai  dengan tujuan Allah agar dapat memuliakan Allah. Pertanyaannya: Di tengah dunia yang penuh dosa, dapatkah hidup orang Kristen memuliakan Allah?

1.       Manusia Berdosa tidak mungkin hidup memuliakan Allah.
Dalam Roma 1:21, meskipun orang berdosa mengenal Allah, tapi mereka tidak memuliakan Allah sebagai Allah. Semua manusia telah berbuat dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Maka tidak mungkin orang berdosa di dalam hidupnya dapat memuliakan Allah. Tujuan Allah yang semula menciptakan manusia segambar dengan Dia, agar manusia dapat memuliakan Allah (Yesaya 43:7).
Perjumpaan orang berdosa dengan Kristus merupakan pengalaman rohani yang tidak terlupakan , di mana ia telah memperolah pengampunan  dosa, ketika percaya dan menerima Kristus sebagai pribadi, menjadi ciptaan yang baru (2 Kor.5:17). Maka sekarang ia menjadi milik Kristus dan Kristus menjadi miliknya. Maka motivasi dan tujuan hidup orang Kristen adalah untuk memuliakan Allah. Pertumbuhan rohaninya  dalam Kristus, pelayanannya bagi Kristus dan seluruh hidupnya bagi Kristus untuk kemulian Kristus. Itulah orang Kristen yang di dalam kehidupannya hanya mencari kemuliaan bagi Allah (Roma 11:36).
Ada satu keluarga suami-istri yang tinggal serumah tapi tidak bicara. Suaminya dibaptis belakangan. Suami-istri ini selalu ribut. Kalau ribut, suaminya diam, tidak mau ribut. Bertahun-tahun, berpuluh tahun, istrinya mengikut Tuhan tetapi dalam kehidupannya, tidak ada perubahan. Setelah beberapa lama dibaptis, ia tidak lagi datang ke gereja. Ia mengatakan, “Bagaimana saya bisa melihat istri saya yang melayani di gereja tapi di rumah selalu marah.” Sampai suaminya meninggal, mereka masih hidup masing-masing.  Ada tukang sayur mengatakan, “Kasihan bapak ini. Beli sayur , masak dan makan sendiri. Bahkan pernah tidak pernah uang, saya kasih sayur.” Suami-istri Kristen ini walau sudah jadi Kristen hidupnya tidak berubah, sama seperti sebelum jadi Kristen. Bagaimana bisa hidup memuliakan Tuhan?
 Ketika berada di dunia,  Yesus memuliakan Allah Bapa, Yesus menyatakan kemuliaan Allah dengan menggenapi apa yang dikehendaki Allah bagiNya (Yoh. 17:4). Jadi Ia berdoa kepada  BapaNya pada akhir dari kehidupanNya: “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaKu untuk melakukannya. Pekerjaan itu termasuk banyak mujizat semasa hidupNya dan pekerjaan penebusanNya yang final dan agung ketika Ia mati (sudah selesai) dan bangkit kembali. KematianNya dan KebangkitanNya yang  ajaib menunjukkan kemuliaan Allah.

2.       Terang orang kristen bercahaya di depan orang supaya mereka memuliakan Bapamu di Surga.
       Tuntutan agar terang kita bercahaya dalam dunia, bertujuan agar orang memuliakan Bapa kita yang di sorga. Akhirnya, tuntutannya adalah agar kita memuliakan Allah melalui terang kita yang bercahaya yaitu dengan perbuatan baik kita.
Tidak ada apapun dalam alam semesta ini yang lebih berharga daripada kemuliaan Allah. Kemuliaan Allah adalah sinar yang cemerlang dari nilai yang tak terhingga dari Allah. Ini adalah keindahan moralNya.
Mujizat semasa hidupNya dan pekerjaan penebusanNya yang final dan agung ketika Ia mati (diatas kayu salib Yesus berkata sudah selesai) dan Ia bangkit  pada hari ketiga.
Dan ketika dengan cara demikian Bapa dimuliakan di dalam Anak, maka Allah juga memuliakan Anak di dalam kematianNya dan KebangkitanNya yang ajaib. Bapa dan Anak saling memuliakan satu sama lain di dalam tindakan PENYELAMATAN  bagi manusia berdosa. John Piper berkata: “Tidak ada KASIH yang lebih besar dari pada Kasih Allah yang mempermuliakan diriNya di dalam Yesus demi  kita orang berdosa.
Kita disealamtkan bukan karena kita berbuat baik, tetapi oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus dan keselamatan itu kita terima karena anugerah Allah. Ada orang yang salah mengerti, kalau jadi orang Kristen yang baik supaya menerima keselamatan. Ada pemuda yang belum dibaptis mengatakan, “Tunggu dulu, saya belum mau dibaptis. Kalau saya sudah baik dan tidak berbuat dosa, baru saya mau dibaptis.” Pengertian pemuda ini salah. Dengan berbuat baik supaya bisa menerima keselamatan dan dbaptis. Supaya diselamatkan, Tuhan memanggil kita supaya berbuat baik. Tetapi perbuatan baik, bukan untuk memampukan saya masuk surga. Ukuran perbuatan baik harus sesuai dengan firman Tuhan.

3.       Bagaimana kita dapat hidup yang  memuliakan Allah?
       Hiduplah sedemikian rupa agar orang melihat kehidupanmu dan memuliakan Allah. Terang seperti apa yang dilihat orang lain? Yaitu  Perbuatan baik kita. Bukan perbuatan baik saja, Rasul Paulus berkata: “ Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. (1 Korintus 10:31).

       Ketika perbuatan baik kita mendapat citarasa dari garam dan cahaya dari terang itu, dunia akan disadarkan untuk  mengecap sesuatu yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya dan melihat sesuatu yang belum pernah mereka lihat sebelumnya, yaitu kemuliaan Allah di dalam YESUS. Tuhan Yesus mengatakan: sasaran kita melakukan perbuatan baik kepada orang lain ialah agar mereka memuliakan Allah.  Pertanyaannya: apakah perbuatan baik yang kita lakukan terhadap sesama,  sungguh untuk memuliakan Allah atau memuliakan diri sendiri (pujian dari manusia bahwa engkau orang  baik). Jadi perbuatan baik kita bukan untuk kemuliaan Allah tetapi kita mencuri kemuliaan Allah , untuk kita dipuji/dihormati. Itu berarti kita telah mencuri kemuliaan Allah, Ketika perbuatan baik kita berfokus kepada diri sendiri, bukan berfokus kepada Allah. Demikian juga ketika kita melayani pekerjaan Tuhan yaitu untuk memuliakan Allah.  Ketika kita melayani Tuhan berfokus pada diri sendiri dan bukan berfokus untuk Tuhan, maka kita telah mencuri kemuliaan Allah.   Mari dalam seluruh hidup kita , sejak kita bertobat dan percaya Tuhan Yesus sampai akhir hidup kita  untuk  memuliakan Allah. Maukah saudara, dalam hidupmu  selalu mencari (motivasi dan tujuan) hanya untuk memuliakan Allah?


No comments:

Post a Comment