Sunday, March 31, 2013

KebangkitanNya Membawa Pengharapan (khotbah musikal)

Ev Lisiani Helena

Pada abad 18 tentara yang dikomandoi Apollo menyerang tentara Australia. Saat itu tentara Australia merasa ketakutan. Tiba-tiba ada yang mengatakan hari ini adalah hari Paskah. Lalu mereka lari ke gereja dan mereka membunyikan lonceng dengan kencang. Lonceng ini menyatakan bahwa Allah kita bangkit mengalahkan maut. Waktu tentara Apollo mendengar suara lonceng tersebut, mereka mengira ada tentara dalam jumlah sangat besar membantu Australia, sehingga mereka pun melarikan diri dan tentara Australia menang. Paskah bukanlah sekedar kemenangan tentara Australia, namun Paskah adalah kemenangan Kristus atas maut!

Tuhan yang kita percaya adalah Tuhan yang hidup, Dia menjaga kita. Dan Tuhan kita mempunyai telinga untuk mendengarkan permohonan, punya mata untuk melihat kita, Dia tahu penderitaan, kelemahan kita dan akan menyelesaikannya untuk kita. Martin Luther pada abad ke enam belas, merasakan kemunduran gereja saat itu. Dia tidak setuju akan Paus yang membuat aturan-aturan yang tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab. Selama 3 tahun , ia telah berdebat dengan pembesar-pembesar dari  gereja Katolik. Ia lalu diusir dan merasa sedih. Saat ia tenggelam dalam kesedihannya, tiba-tiba ia melihat istrinya mengenakan baju kabung. Lalu ia bertanya, siapa yang meninggal dunia hari ini? Istrinya berkata,”Tuhan Yesus”. Martin Luther berkata, “Kamu pasti bergurau. Bagaimana Tuhan Yesus mati?” Istrinya membalas, “Kalau kamu tahu Tuhan Yesus tidak akan mati, mengapa kamu sedih?” Martin Luther sadar sehingga ia bangkit kembali, lalu menulis lagu “Allah Jadi Benteng Kukuh”. (Allah jadi benteng kukuh. Perlindunganku yang teguh.  Meski banyak susah sukar. Pertolongannya beri gemar. Meski musuh sigap , senjatanya lengkap. Menyusahkan kita, dengan tipu daya. Tapi Kristus slalu jaga). Martin Luther menulis 31 lagu, kita tidak tahu ke-30 lagu lainnya bagaimana. Lagu di atas sangat terkenal, karena ia menulis lagu ini setelah pergumulan hidupnya mengatasi penderitaan.

Di PPK ada sebuah lagu, Buah zaitun tak ditekan, Tak’kan jadi minyak. Bunga anggur tak diperas takkan menjadi arak. Minyak narwastu tak diolah tak berbau semerbak. O, Tuhan perlukan aku trima penderitaanMu. Stiap pukulan pasti berguna. Jika apa yang Kau ambil , dengan diri Kau ganti.
Saya ingin melihat alatar belakang lagu ini tapi menemukannya. Saya percaya, penulis lagu ini mengalami pergumulan dalam hidupnya baru bisa menuliskan lagu. Tema kita “KebangkitanNya memberi Pengharapan”. Memberi pengharapan apa? Hidup jadi berarti karena Dia hidup.  Berbeda dengan ajaran lainnya. Murid Konfusius bertanya, “Guru kalau manusia mati bagaimana?” Konfusius menjawab, “Manusia tidak tahu akan lahirnya dari mana, bagaimana bisa tahu mati?” Ada seorang penyair terkenal di Tiongkok, Li Bai, yang menulis sebuah syair, “Sinar bulan menyinari dengan terangnya membuat lantai berwarna putih dan dia mengira itu salju yang di lantai, lalu mengangkat kepalanya teringat kampung halaman. Orang tua yang akan meninggal bertanya pada istrinya, dimana kampung halamannya. Istrinya menjawab, ada di Shanghai. Kemudian suami bertanya, setelah meninggal saya akan pergi ke mana? Istrinya tidak bisa menjawab karena tidak ada yang memberitahukannya.” Sayang sekali. Banyak orang yang hidup di dalam dunia dalam keadaan yang tidak tahu apa-apa, arah mana yang akan ditempuh. Karena sebelum mengenal Tuhan Yesus, hidup tidak punya tujuan dan arti. Hidup kita harus punya tujuan. Hari ini kita punya tujuan apa? Ada yang ingin menikmati hidup dalam dunia dan membeli rumah, mobil. Apakah ini tujuan hidup di dunia?

Seorang perampok melarikan diri saat polisi datang. Kemudian ia lari ke sebuah apartemen yang pintunya tidak tertutup. Perampok ini masuk ke apartemen itu. Saat wanita yang ada di apartemen melihatnya, ia sangat takut. Perampok berkata, “Jangan berteriak dan bergerak!” Wanita ini menjadi sangat takut sekali, namun pelan-pelan ia bergeser dari tempatnya. Perampok berkata, “tidak boleh bergerak!” Ia berakat, “Saya ingin memberikan kamu sebuah buku.” Waktu perampok tidak memperhatikan, lalu ia mengeluarkan sebuah buku dan diberikan ke pada perampok. Saat sang perampok membaca bagian depannya, ia sangat tegang. Apa yang ia lihat. “Saya hidup di dunia ini untuk apa?” Setelah membaca buku karangan Rick Warren (Purpose Driven Life), ia berkata,” Buku ini adalah jawaban saya!” Kemudian perampok tersebut mau percaya Tuhan Yesus dan turun dari apartemen. Ia menyerahkan diri kepada polisi. Polisinya sampai bingung melihatnya dan menyangka ia berpura-pura. Ia berkata,”Saya rela menyerahkan diri pada kalian, karena buku Purpose Driven Life ini yang mengubah dia. Saya tidak sedang mempromosi buku ini. Agama tidak bisa menyelamatkan kita, juga agama Kristen. Hanya Tuhan Yesus yang bisa selamatkan kita. Agama di dunia mengajarkan bagaimana berbuat kebaikan. Dengan berbuat baik bisa naik ke surga. Yesus yang kita percaya , bisa menjauhkan kita dari dosa.

Banyak anak muda yang saat ini terkena narkoba. AKhir-akhir ini saya melihat berton-ton narkoba diimpor masuk ke Indonesia. Saya katakan, “Kenapakah anak-anak muda ini ? Hidup mereka habis.” Mereka memakai narkoba, karena mereka merasa hidup mereka tidak ada artinya. Dia merasa hidup di dunia sangat membosankan, karena ia belum mengenal Tuhan Yesus. Ada seorang pemuda Singapore , Simon namanya, anggota mafia. Keluar masuk penjara adalah hal yang biasa. Ia biasa menghisap narkoba. Mamanya setiap hari pergi ke penjara menjenguk anaknya. Ia menasehati anaknya untuk berubah. Banyak hamba-hamba Tuhan memberitakan Injil kepadanya. Pada waktu natal 1976, ada seorang penginjil yang pergi ke penjara memberitakan Injil. Ia juga meragukan hamba Tuhan ini. Dia berkata, “Simon saya membawa berita baik kepadamu”. Simon berpikir ,”Aapakah kau datang untuk mengurangi waktu saya dalam penjara?” Penginjil tersebut menjawab, “Saya bukan saja memberitakan kabar baik kepadamu tetapi berita kesealamatan bagimu.” Aneh ajaib. Kali ini sikapnya berbeda dengan dulu. Kemudian  Ia menundukkan kepalanya. Ia dengarkan apa yang dikatakan penginjil itu. Hatinya tergerak. Akhirnya ia mau menerima Yesus. Ia mulai suka baca Alkitab dan belajar kebenaranya. Tahun 1977, tahun perubahan hidupnya. Yang mengubah siapa lagi kalau bukan TUhan Yesus? Sekarang ia jadi penginjil Simon. Kemana-mana memberitakan firman Tuhan. Sekarang buka panti rehabilitasi di Cibubur. Kebangkitan Tuhan telah memberi hidup yang baru kepada banyak orang. Kita menunggu kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Apakah kita mau? Mari kita berdoa kepada Tuhan, “Tuhan saya bersedia menunggu kedatangan Tuhan.” Kenapa kita tidak mau menerima Dia?

Karn’na Dia hidup. ‘Ku ada hari esok, Kar’na Dia hidup ku tak takut. Dan ku tahu hari esokku, hidup penuh harapan, kar’na Dia hidup (hdup jadi berarti karna Dia hidup).


No comments:

Post a Comment