Friday, April 17, 2009

Penerimaan Diri III - Komsel Minggu 2 Maret 2009


Di dalam bagian ini, kita akan lebih melihat pada apa yang menjadi focus hidup orang Kristen. Hal ini sangat penting karena hal ini menjadi yang paling mendasar dalam hidup seseorang. Jika yang menjadi focus hidup seseorang adalah harta, maka dia akan rela bangun subuh jam 3 pagi untuk mengejar uang 10 juta pada jam 4 pagi. Bangun pagi tidak menjadi soal karena ia mendapatkan ‘ganti’ nya, yaitu uang. Orang seperti ini jika diminta datang ke gereja pagi2 jam setengah 6 pagi menjadi ‘neraka’ yang begitu menyulitkan, meski ia sudah bertahun2 ke gereja. Jika seorang focus hidupnya adalah bersenang2 dan mencari pacar, maka ia rela tidak tidur dan mengeluarkan banyak uang demi pacarnya, tetapi jika gereja membutuhkan dana untuk perkembangan pekerjaan Tuhan, ia sama sekali tidak tertarik untuk berbagian. Jika pacarnya minta tolong, subuh2 pun ia akan bangun, jika gereja memanggil kita, kita selalu yang terakhir memberi diri. Banyak lagi fokus2 hidup lainnya yang tidak sejalan dengan yang Allah kehendaki. Kita harus jujur dengan diri sendiri terhadap semua keadaan ini. Terbukalah di hadapan Allah. Ada apa dengan orang Kristen?? Dan kita dapat melihat, bukankah orang2 seperti ini banyak terdapat di gereja.
Dunia telah berhasil membuat berjuta2 orang Kristen terlena dan meninggalkan Tuhan, secara perlahan tapi pasti. Seperti perumpamaan Kristus tentang bibit di tengah semak berdiri yang akhirnya terhimpit. Terhimpit oleh dunia. Dan hal ini dimulai dengan focus hidup. Harta, tahta (kehormatan), dan wanita (cinta) (dunia atau materi) menjadi focus kenikmatan hidup orang dunia, tetapi kemudian yang diadopsi oleh banyak orang Kristen. Kekristenan tidak menyangkali bahwa kita anak2Nya memerlukan semua ini, tetapi menentang orang2 yang menjadikan semua ini ‘allah-allah’ atau ‘mamon’ di dalam hidup orang Kristen. Lihatlah kanan kiri saudara…betapa banyaknya orang Kristen yang duniawi.. Alkitab memberikan prinsip bahwa orang Kristen yang hidup dengan focus duniawi adalah orang2 yang tidak menerima dirinya sendiri sebagai warganegara sorga. Satu hal yang perlu kita tahu bahwa tidak ada standar ideal yang berlaku universal dalam hal penampilan lahiriah, tetapi ada standar ideal yang berlaku universal dalam hal kualitas karakter rohani (dalam konteks geraja yang am/universal). Misalnya, cara berpakaian orang Kristen Indonesia berbeda dengan orang Kristen di timur tengah, tetapi kita mempunyai nilai rohani yang sama. Jadi, mengapa banyak orang Kristen yang menghabiskan banyak uang dan tenaga untuk aksesoris lahiriah? Dengan demikian, yang perlu kita kejar sesungguhnya bukanlah sesuatu yang temporal dan local melainkan yang melampau waktu dan tempat (1 Yoh 2:16-17)
Apakah yang Allah kehendaki dan inginkan dari orang Kristen? Allah mengkehendaki orang Kristen harus lebih mengejar sesuatu yang bersifat rohani, serupa dengan karakter Kristus, tentunya hal ini dengan kuasa Roh Kudus dan anugerah Tuhan. Allah menginginkan umatNya tidak tergantung pada hal-hal yang indah secara fisik, tetapi kemampuan untuk mengalami karater Kristus dalam hidup, serta berkembang dalam kualitas rohani lebih daripada hal-hal fisik, karena sukacita dan kesenangan Kristen ada di dalam memiliki kualitas-kualitas rohani ini, yaitu serupa dengan karakter Kristus. Seperti Paulus mengatakan bahwa yang terpenting dalam hidupnya adalah Kristus (Fil. 1:21) dan ia mengalami sukacita dan kekuatan yang besar dalam hidupnya, menjadi teladan dan diingat sepanjang masa akan teladan hidupnya. Mengapa banyak orang Kristen yang tidak bersukacita dan lemah, mudah menyerah dan bersungut, serta setelah ia meninggal dunia, tidak ada yang mengenangnya setelah 5 tahun berlalu? Karena ia tidak mengalami dan mendalami karakter Kristus dengan sejati serta mengejar kualitas rohani daripada hal2 fisik.
Jadi, orang yang menerima dirinya adalah orang yang mengejar nilai rohani lebih daripada fisik. Apakah yang engkau kejar dalam hidupmu yang singkat (Pengkhot.6 :12)?


Oleh : Ev. Pangsuri

No comments:

Post a Comment