Monday, July 10, 2017

Firman Tuhan Sudah “Kuno”?

Ev. Susana Heng

2 Tim 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Matius 24:35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.
1 Petrus 1:24-25 Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,  tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.

Firman Tuhan

                Firman Tuhan atau Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan oleh Tuhan yang berguna untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Firman Tuhan mengatakan langit dan bumi akan berlalu tetapi perkataan Tuhan tidak akan berlalu. Apakah  benar Firman Tuhan sudah “Kuno”? Saya bertanya ke anak dan adik saya yang menanggapi bahwa Alkitab tidak pernah menjadi “kuno” bagi mereka. Bagi anak saya , hal ini jelas karena sudah saya ajarkan sejak kecil.
                Kemarin saya menonton TV tentang kuliner. Kemana-mana akan dicari makanan khas suatu daerah. Turis dari AS dan Eropa suka pemandangan yang bagus-bagus. Suatu kali ada seorang turis Amerika yang karena suka pemandangan , maka ia pergi ke daerah pedalaman yang belum tersentuh peradaban modern. Di sana ia naik kano menyusuri sungai yang kecil dan pinggirnya penuh pepohonan. Sewaktu melihat pemandangan itu ia melihat seorang Indian yang begitu kusuk membaca sebuah buku. Kemudian ia bertanya, “Buku apa yang sedang kamu baca?” Orang Indian itu berkata, “Alkitab!” Waktu mendengarnya, sang turis menjawab,”Kalau di tempat saya Alkitab itu sudah kuno dan orang tidak membaca lagi.” Lalu orang Indian itu membalas, “Kalau Alkitab sudah kuno maka kamu sudah berada di perut saya.” Artinya orang Indian itu dulunya adalah orang kanibal (pemakan orang). Tetapi karena Alkitab adalah firman Tuhan maka orang Indian itu telah mengubah kelakukan dan tidak makan orang lagi. Sehingga dengan perkataan ini, ia ingin menjawab orang Amerika itu bahwa kalau Alkitab sudah kuno maka orang Amerika itu sudah dibunuh dan dimakan hingga ada di perutnya. Alkitab adalah firman Tuhan yang bermanfaat untuk mengajar. Ini adalah Firnan Tuhan yang hidup dan saya mendapat data Alkitab adalah buku terlaris sepanjang masa.        

Buku Terlaris Sepanjang Masa

Menurut sebuah survei, buku yang terlaris di Indonesia adalah Al Quran. Hal ini disebabkan umatnya paling banyak tetapi secara keseluruhan di dunia buku yang paling besar penjualannya dan terlaris adalah Alkitab.
  Secara MENDUNIA dari masa ke masa dan dari zaman ke zaman, Alkitab adalah buku terlaris sepanjang masa (berdasarkan hasil penelitian: Alkitab yang telah dicetak antara tahun 1816 dan 1975 sebanyak  2,458 miliar).
·       Sebuah survei yang lebih baru, yang melakukan penelitian antara tahun 1972 sampai dengan 1992,
merujuk ke angka 6
miliar dan ditulis lebih dari 2.000 bahasa dan dialek.
Sekarang angkanya sudah melebihinya. Berapa pun angka yang pasti, Alkitab telah menjadi buku terlaris sepanjang masa. Sepanjang zaman Alkitab tetap laris dijual. Seorang rekan kuliah di SAAT yang sekarang lebih banyak melayani di Tiongkok. Ia pernah mengirim foto pelayanan dia di Tiongkok ke group Whatsapp teman kuliah seangkatan. Ia selalu mengambil foto dari belakang, karena di sana ibadah dilakukan agak tertutup. Sehingga ia tidak mengambil foto jemaatnya dari depan sehingga wajah orang itu bisa dilihat banyak orang. Pada pesan di group WA ia mengatakan bahwa  ia berkali-kali diundang untuk melayani KKR. Orang-orang  Kristen di sana sangat membutuhkan Alkitab. Dengan kondisi di Tiongkok seperti ini, maka jumlah Alkitab yang terjual sudah berlipat-lipat. Dari sini kita menyimpulkan bahwa Alkitab tidak pernah menjadi kuno. Orang tetap membaca dan membelinya.

Di dalam surat yanga ditulis oleh Rasul Paulus ke anak rohaninya, Timotius, (2 Tim 3:16) dikatakan firman Tuhan bermanfaat untuk :

1.    Mengajar

Alkitab itu tidak pernah menjadi kuno. Apa yang ditulis di dalamnya sampai hari ini masih mengajar kita. Sekarang ini, di Indonesia dan dunia banyak beredar berita bohong (hoax). Banyak orang yang menulis pesan palsu di multi media (seperti internet dan Whatsapp). Namun ajaran Alkitab di Yakobus 3:5 mengatakan Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Sampai sekarang ayat firman Tuhan ini masih sesuai dengan kondisi ini. Sedangkan pesan palsu dan hoax membuat orang bingung dan galau. Perkataan kuno berarti perkataan itu sudah ketinggalan zaman. Tetapi firman Tuhan sampai saat ini masih aktual sesuai zaman. Pernahkah di antara kita ada yang merasa sakit hati dengan perkataan orang lain? Bagi yang pernah, kita tahu kulit yang tergores pakai betadine bisa sembuh. Tetapi sakit hati ibarat lagu dangdut mengatakan “sakitnya tuh di sini” sambil menunjuk hati. Karena perkataan orang seringkali membuat orang lain merasa  sakit di hati baik secara sengaja maupun tidak. Pernah mendengar suami istri bertengkar? Contoh: istri berkata ke suami, “Kamu ingat tidak kamu ‘begini-begitu’ ?” Suami berkata, “Kapan?”. Waktu bertengkar perkataan Sang Suami 15 tahun lalu dikeluarkan lagi. Alkitab mengatakan perkataan orang membuat sakit di hati walau sudah mengampuni . Tetapi begitu ada pemicu maka teringat lagi dari awal sampai akhir. Berapa banyak yang masih menyimpan perkataan papa dan mamanya yang membuatnya ‘sakit hati’? Papanya pernah berkata,”Kamu anak bodoh dan tidak berguna!” Sampai besar anaknya masih mengingatnya walau pun hal itu tidak benar. Itu yang diajarkan Alkitab bahwa pada zaman dahulu , apa yang kita baca di Alkitab masih berlaku sampai sekarang. Apa yang diajarkan Alkitab masih aktual dan tetap berlaku. Apa yang diajarkan oleh Firman Tuhan masih dirasakan sampai hari ini. Sehingga apa yang dikatakan Yakobus ini sering kita dengar sampai hari ini. Bahkan Presiden kita mengatakan,”Jangan menyebarkan hoax.”

2.    Menyatakan kesalahan

Firman Tuhan bukan hanya untuk mengajar tetapi juga untuk menyatakan kesalahan. Siapa orang yang senang ditegur? Kadang untuk sopan-santun, orang menggunakan perkataan basa-basi seperti saat bertemu orang pertama kali seringkali diucapkan,“Bila ada kesalahan mohon diajarkan dan dimaafkan” atau”Mohon petunjuk.” Tetapi saat kesalahan orang itu dinyatakan, bagaimana perasaannya? Pernah ditegur oleh rekan kerja? Apakah enak hati saat kesalahan kita ditegur? Kita melihat firman Tuhan itu seperti apa?  Sewaktu menbaca Firman Tuhan, sering kita ditegur oleh Firman Tuhan sehingga kita tahu kesalahan kita. Mis: jangan menghakimi orang lain.  Matius 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.  Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Yak 1:23-24 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.  Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.Sebelum ke luar rumah, kita suka bercermin dahulu. Mengapa kita melakukannya? Tadi saat makan bakmi di kantin, saya pesan agar tidak pakai daun bawang, karena setelah makan daun bawang sering tertinggal di gigi. Kalau terjadi hal tersebut, maka akan menarik perhatian jemaat. Jemaat akan memandang gigi saya dan ingin mengambil tisue agar saya dapat menyingkirkan daun bawang tersebut. Cermin itu menunjukkan apa yang tidak benar pada diri kita yang harus dibuang dan dibersihkan. Demikian juga dengan firman Tuhan seperti cermin, yang mengatakan ke kita, apa yang salah dari kelakuan kita sehingga diharapkan kita memperbaiknya. Pada segala zaman , cermin tidak pernah jadi kuno. Demikian juga firman Tuhan. Bila kita tidak suka orang lain menegur kita, lalu kapan kita bisa bertumbuh dan menjadi orang dewasa dan benar sehingga kita melihat Alkitab menyatakan kesalahan kita agar kita bisa mmperbaiki kesalahan kita. Alkitab mengajarkan banyak hal pada kita. Yang diajarkan Alkitab bukan yang sudah lalu (kuno), tetapi yang sampai hari ini bisa bermanfaat dalam hidup kita. Kita melihat Alkitab memperbaiki kelakuan kita. Kalau kita melihat di Alkitab, bagaimana Tuhan berfirman kepada Rasul Paulus  sehingga seluruh hidupnya berubah.

3.    Memperbaiki Kelakuan

Kalau kita mencari kesaksian dari orang bertobat dan Tuhan mengubah hidupnya sangat banyak. Bahkan ada seorang yang dulunya pemakai narkoba namun firman Tuhan telah mengubah hidupnya dan kemudian ia menjadi seorang hamba Tuhan. Alkitab bukan sekedar buku tetapi Firman Allah yang bisa mengubah seluruh hidup orang. Dia bisa mengubah hidup orang yang hancur menjadi sesuatu yang berguna. Apakah kita setiap hari membaca firman Tuhan? Kalau benar, kita sendiri akan mengalami bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup kita dan bisa mengubah cara pandang kita yang salah. Saya dulu menangani remaja dan biasanya setelah retreat atau KKR di sekolah , terkadang ada beberapa remaja yang menyampaikan kesaksian. Karena masih sekolah, kesaksiannya seputar masalah di sekolah dan umumnya mencontek. Kalau belum mengenal Tuhan, maka biasanya siswa suka mencontek. Sewaktu sekolah dulu format soal ujiannya benar atau salah. Teman saya yang suka mencontek menggunakan cara dengan pura-pura membuka jendela. Sekali berdiri untuk melakukannya, ia bisa melirik 10 soal. Sesudah percaya kepada Tuhan Yesus dan tahu itu salah, maka saat mau berdiri untuk membuka dan menutup jendala ia merasa salah, karena firman Tuhan sudah bekerja di hatinya dan memperbaiki kelakukannya. Bahkan bila ada temannya yang memberi jawaban atas pertanyaan di soal ujian, ia tidak berani membukanya lagi. Firman Tuhan akan menegur kesalahan dan memperbaiki kelakuan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik. Namun sebaliknya ada orang yang walaupun sudah membaca Alkitab tiap hari tetapi tidak tenang hatinya. Ada juga pria yang sudah menikah tapi di luar mengaku masih jomblo dan berkata,”Semua orang juga melakukan hal itu.” Tetapi setelah mendengar dan membaca firman Tuhan apakah masih seperti itu? Karena Firman Tuhan akan memperbaiki kelakuan tersebut, tidak seperti orang lain yang melakukan sesuka-suka hatinya. Maka firman Tuhan tidak pernah kuno pada zaman ini.

4.    Mendidik orang dalam kebenaran

Selama hidup di dunia manusia harus terus belajar. Jikalau bisa berfungsi untuk mengajar dan mendidik, maka Firman Tuhan tidak pernah menjadi kuno. Ajaran Firman Tuhan sangat aktual dan isu-isu yang dibahas juga aktual. Saya pernah mengikuti seminar tentang bibliosexiology yang dibawakan oleh Dr. Andik yang berprofesi sebagai dokter dan pernah belajar teologia. Sekarang ini sedang ramai LGBT (lesbin, gay, bisexual and transgender). Seminar itu menyampaikan bahwa LGBT adalah salah. LGBT adalah isu yang booming. Ada yang menyetujui, bahkan ada negara yang sudah melegalkannya. Tetapi kalau kita baca di kitab Roma 1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.  Alkitab mengajarkan kebenaran maka bukalah Alkitab yang akan mengajarkan dengan jelas sekali. Alkitab yang mengajarkan kebenaran ini dari zaman ke zaman ia tetap aktual. Sehingga sewaktu saya berbicara dengan adik dan anak saya yang membaca Alkitab setiap hari, mereka mengatakan bahwa firman Tuhan selalu baru bagi mereka.
Saya ingat saat baru lulus SMA di Medan, saya berempat dengan teman dan sepupu saya berjalan-jalan ke air terjun yang katanya sangat bagus. Waktu itu, sepupu saya naik motor dengan temannya dan saya juga dengan teman yang lain naik motor juga ke tempat itu. Waktu itu saya tidak tahu bahwa jalan menuju air terjun melewati kebun sawit yang seperti hutan dan hanya ada beberapa desa kecil. Sewaktu pulang di sore hari, langit sudah agak gelap. Kami melewati desa yang mungkin sedang bertempur dan kami tidak tahu ada segerombolan orang membawa kayu dan wajahnya sedang marah. Saat melewati tempat itu, hati saya merasa takut bukan main. Saya melihat waktu sepupu saya lewat dan saya berdoa agar dia juga bisa lewat dengan selamat. Saat itu saya mengajar di sekolah Minggu dan  saya teringat sebuah lagu sekolah Minggu yang liriknya diambil dari kitab Mazmur (Waktu aku takut, aku berdoa kepadaMu). Kami melewati daerah itu dengan gerombolan orang-orang yang memegang kayu. Kalau mereka memukul kami sampai mati dan dilempar ke kebun kelapa sawit, maka tidak ada yang tahu. Sepanjang jalan saya pun bernyanyi. Puji Tuhan, kami tetap dapat lewat walau kayu yang diayunkan hampir mengenai kaki saya. Sampai di Medan, saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan. Firman Tuhan yang kita baca itu, saat kita mengalami sesuatu akan hidup dan berkumandang dalam hati kita karena firman Tuhan itu hidup dan kekal.
Saya mengenal seorang guru Mandarin di sekolah Metodis. Ia membagi cerita tentang masa hidupnya yang paling suram. Saat itu suaminya sakit keras dan berobat di Singapore. Ia berada seorang diri dan harus memikirkan biaya untuk pengobatan suaminya. Suaminya sedang di kamar operasi sedangkan ia berada sendirian di kamar dan AC di Rumah Sakit Singapore dingin sekali. Ia mengatakan karena bukan saja AC-nya dingin tetapi hatinya dingin karena berada sendirian tanpa mengetahui bagaimana hasil operasi suaminya. Tetapi dia mengatakan saat itu firman Tuhan yang menemani dan menguatkannya. Karena operasinya di Singapore maka banyak saudara dan teman yang tidak bisa menemaninya, tetapi ia mengatakan bahwa saat ia sendirian dan ketakutan, merasa begitu sedih dan down, firman Tuhan menguatkan dan menghiburnya. Firman Tuhan ini hidup. Melalui Firman Tuhan kita mengetahui penyertaan Tuhan yang  menguatkan kita. Bukan saja firman Tuhan tidak kuno karena isinya aktual, sesuai kebutuhan kita dan isu zaman ini, tetapi saya ingin mengatakan bahwa firman Tuhan itu kekuatan Allah bagi kita. Setiap kali sewaktu saya mengalami masalah, firman Tuhan menjadi kekuatan bagi saya. Maz 121:1 Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Firman Tuhan ini yang selalu menguatkan kita. Firman Tuhan adalah baru setiap pagi. Apakah kita membaca Alkitab setiap hari? Setiap hari, saya membaca Alkitab, dan setiap membacanya ada keajaiban , ada hal yang indah dan  manis yang mengajar saya. Sehingga saya rindu agar setiap kita membaca dan memperoleh berkat dari Tuhan. Sehingga kita bisa merasakan indahnya firman Tuhan itu, kita bisa mengecap manisnya firman Tuhan. Karena Tuhanlah pertolongan bagi kita. Ia tidak pernah menjadi kuno. Karena Ia hidup dan kekal. Biarlah firman Tuhan ini boleh mengingatkan kita dan kita boleh membacanya bukan hanya membeli Alkitab dan menaruhnya saja. Amin.


No comments:

Post a Comment