Monday, April 6, 2015

Tinggikan Dia!


Pdt. Arganita Saragih

Lukas 3:10-20
10   Orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?"
11  Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."
12  Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?"
13  Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."
14  Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."
15  Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias,
16  Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
17  Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
18  Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak.
19 Akan tetapi setelah ia menegor raja wilayah Herodes karena peristiwa Herodias, isteri saudaranya, dan karena segala kejahatan lain yang dilakukannya,
20  raja itu menambah kejahatannya dengan memasukkan Yohanes ke dalam penjara.
               
Pendahuluan

                Mengapa tema “Tinggikan Dia” menjadi sangat penting? Karena natur manusia berdosa sehingga manusia ingin ditinggikan (tidak ada yang mau direndahkan). Penyakit psikis pemimpin dan orang masa kini adalah harga diri. Harga diri penting karena begitu harga dirinya tersinggung maka eksistensi diri dan pengakuan terhadap dirinya tercabik dan merasa direndahkan. Sehingga orang berlomba-lomba ingin menjadi sukses, berada, punya banyak gelar dan jabatan yang tinggi agar ia menjadi orang yang dihargai dan ditinggikan oleh orang lain (diakui keberadaannya oleh orang lain). Kejatuhan Adam dalam Taman Eden karena ia ingin meninggikan diri seperti Allah. Keberdosaan Adam diturunkan  kepada manusia yang lahir di dunia sehingga manusia lahir dalam keberdosaaan. Namun  Yesus sudah bangkit  agar orang yang sudah diselamatkan berbeda dengan orang dunia yang ingin dirinya ditinggikan, Kita sebagai orang percaya kita harus mawas diri agar kita jangan memiliki keinginan untuk ditinggikan.
                Saat tokoh Yesus dalam drama yang dipentaskan tadi keluar dari goa, saya merasa merinding. Melihat Yesus bangkit membawa kunci kerajaan Allah, saya bergumul saat menyampaikan firman Tuhan. Ada kegentaran luar biasa saat naik  mimbar. Saya berpikir apakah sebabnya Yohanes Pembantis pada Yohanes 3:28 diberi mandat untuk membuka jalan sebelum Yesus melayani? Yohanes Pembaptis yang merupakan nabi terakhir dari Perjanjian Lama mengatakan, "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.” (Markus 1:7). Ia mengetahui keberadaannya, walau ia dipakai oleh kerajaan Allah (Yohanes Pembaptis dipakai luar biasa dengan banyak pengikut sehingga banyak orang yang bertobat. Ia menegur pemuka agama,”Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati “(Mat 12:34  ). Ia menyadari bahwa kuasanya bukan berasal dari dirinya, tapi berasal dari surga, yaitu Allah Bapa. Sehingga ia mengatakan “membuka tali kasutNyapun aku tidak layak”. Ketika pengikutnya pergi mengikut Yesus Yohanes Pembaptis tidak marah! Semuanya bukan karena kuat kuasa diri tetapi karena anugerah Allah. Kita seringkali lupa saat memiliki kekuasaan dan karisma yang besar, punya  banyak harta  untuk mengontrol orang lain, memiliki jabatan tertentu sehingga mampu menguasai banyak hal. Kita lupa yang memberikannya adalah Allah yang menang atas kuasa maut.

Prinsip Meninggikan Allah

1.     Orang yang meninggikan Allah adalah orang yang memiliki belas kasihan. Allah yang turun menjadi manusia, merendahkan diriNya karena Dia memiliki belas kasihan agar  manusia tidak bisa masuk ke kesengsaraan kekal yang tidak ada ujungnya dan, mati mengalami penderitaan luar biasa tanpa akhir. Itulah neraka yang seharusnya kita disana. Alkitab mengatakan neraka adalah lautan api dan belerang. Di sana ada kertak gigi dan kegelapan tiada akhir (Mat 8:12  sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.") ,tetapi Allah turun menjadi manusia, karena dosa harus ditebus oleh kematian. Allah kita tidak bisa mati. Sangat salah seorang filsuf mengatakan Allah orang Kristen adalah Allah yang bisa mati. Karena Dia tidak bisa mati maka Dia menjelma menjadi manusia agar bisa menebus dosa manusia. Tanpa belas kasihan tidak ada karya keselamatan Kristus di kayu salib. Kalau Kristus hanya mati dan tidak bangkit maka kematiaanNya sama seperti kematian manusia lain. Ketika bangkit, belas kasihanNya mengalahkan iblis sehingga manusia bisa masuk ke dalam kerajaan sorga nan kekal. Orang yang meninggikan Allah adalah orang yang memilik belas kasihan seperti yang dikatakan pada Lukas 3:10-11. Orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?"   Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian." Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?"  Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."

2.     Orang yang percaya Kristus harus mengetahui bahwa dirinya harus merendahkan diri terlebih dahulu untuk ditinggikan Allah. Yesus , Allah yang turun ke dunia merendahkan diri sama seperti kita dan memiliki kekurangan oleh kedagingan manusia, tapi Dia rela merendahkan diri. Ini merendahkan diri yang luar biasa! Berbeda dengan Lucifer (Bintang Timur, putera Fajar, Yesaya 14:12) yang ingin meninggikan diri (menjadi seperti Allah).  Bagaimana cara agar dapat merendahkan diri? Hal ini sangat sulit dimiliki, karena hanya bisa didapat dari anugerah Allah. Kita harus memintanya kepada Allah. Manusia sulit untuk bisa rendah hati. Bila dipuji sedikit, membuatnya tinggi hati dan menganggapnya itu yang terpenting. Sehingga bila orang tersebut dipuji maka semua yang diinginkan darinya akan diberi. Itu namanya senang dijilat. Sekarang banyak orang dijilat orang lain dan hal ini tidak terkecuali masuk dalam gereja. Saya sangat takut dengan orang seperti ini. Saya memiliki tipe temperamen sanguin yakni tipe orang yang mudah sombong, fasih lidah dan bisa memukau orang sehingga banyak orang menyukai. Saya berdoa agar Tuhan menolong saya agar saya semakin kecil dan Yesus semakin besar. Seorang dosen saya berkata, kita akan jatuh dalam dosa kesombangan bila kita meninggikan diri. Ada hamba Tuhan yang awalnya memiliki pelayanan yang luar biasa bagus, tapi 25-30 tahun kemudian hancur karena jika Tuhan tidak ditinggikan maka pelayanan pun akan dihancurkan. Karena Tuhan tidak ingin orang atau pelayanan yang meninggikan diri. Saya melakukan pelayanan di sekolah-sekolah Kristen yang hampir bangkrut (rusak). Terlepas dari salah kelola namun hal ini terjadi karena Tuhan tidak ditinggikan di situ. Hidup kita akan hancur karena Tuhan tidak ditinggikan namun  kalau kita hancur bersyukurlah karena Tuhan ingin menginginkan agar kita kembali ke natur semula untuk meninggikan Allah. Manusia tidak pernah diciptakan untuk meninggikan diri sendiri, nenek moyang atau gerejanya tetapi manusia diciptakan untuk meninggikan Allah. Ketika hari ini kita mungkin mengalami kesulitan, keterpurukan , tugas yang begitu berat, evaluasilah apakah karena kita tidak meninggikan Tuhan? Uni Soviet (1922-1991) merupakan negara adidaya namun akhirnya hancur pada tahun 1991. Di bandara internasionalnya pernah dipasang tulisan, “Tuhan tidak ada di sini”. Mereka merasa seakan kuat tanpa Allah sehingga Tuhan menghancurkannya sehingga menjadi negara yang terpecah-pecah. Hati-hati menjadi tinggi-hati. Rendah hati adalah modal untuk hidup dalam Tuhan. Kalau kita bisa melayani itu karena anugerah Tuhan semata. Orang rendah hati tidak takut direndahkan. Karena kita adalah hamba Tuhan , maka kita tidak mudah patah hati dan tidak merasa sakit hati, karena harga dirinya sudah diserahkan kepada Allah. Orang inilah yang akan ditinggikan Tuhan. Ketika dimaki tidak membalas, dia tidak mudah menangis karena direndahkan orang, maka ia akan ditinggikan Yesus. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan (Matius 23:12). Dialah Allah yang patut ditinggikan.

Pada Tahun 2002, Cahaya Bagi Negeri (CBN), production house yang memproduksi program TV di antaranya yang paling dikenal adalah Solusi, tayang sejak tahun 1999). Bagi pemirsa yang ingin didoakan atau berkonsultasi tentang permasalahan hidup dapat menghubungi layanan Counselling Center CBN 24 jam melalui telepon, SMS, chatting dan email. CBN meminta saya bergabung untuk menyampaikan khotbah yang diambil gambarnya untuk ditayangkan. Kalau saya menerimanya maka saya akan menjadi orang terkenal. Saya bergumul, “Tuhan Engkau tahu kelemahanku”, akhirnya dengan kekuatan dari surga saya berhasil menolak karena tidak ingin keterkenalan dan uang membuat saya takut kalau Tuhan tidak ditinggikan dan  Roh Kudus tidak bekerja. Sebelum saya naik ke mimbar, Tuhan bekerja luar biasa. Itu pun dirasakan oleh jemaat yang hadir. Hanya karena Kristus, gereja ini akan tetap ada sampai saat ini dan sampai Tuhan Yesus datang kedua kali. Tidak boleh kita yang ditinggikan melainkan hanya Yesus yang ditinggikan. Yohanes Pembaptis tetap meninggikan Allah walau akhirnya dipenggal karena pemberitaan Injil.


Mulai sekarang kita lepaskan keinginan daging agar dilihat orang dan membuat kita sombong karena apa yang kita miliki semata hanya anugerah Allah. Hari ini kita memiliki kefasihan dan kemampuan yang dimliliki karena anugerah Allah. Jangan sampai hal-hal yang kita miliki menjadi berhala dalam kehidupan kita. Tadi pagi saya memimpin KKR Paskah. Saya berdoa agar jemaat sungguh-sungguh diubahkan dalam Tuhan. Dari 223 orang yang datang, yang maju ke depan sebanyak lebih dari 100 orang. Ketika orang bertobat dari kelakuannya yang jahat, saya menangis di atas mimbar. Siapa saya Tuhan yang bisa membawa orang bertobat?  Saya menangis melihat kuasa Tuhan, sedangkan saya tidak ada apa-apanya! Seperti Yohanes Pembaptis mengatakan “membuka tali kasutNyapun saya tidak layak!” saya berkata, “Siapa saya Tuhan sehingga Tuhan pakai?” Saya melayani di SKKK Makasar belum setahun sudah berkembang. Siapa saya Tuhan? Semata-mata Tuhan yang memberi hikmat sehingga satu per satu bisa diselesaikan. Orang yang tadinya curhat bisa dibenarkan. Iblis dikalahkan di sana, karena kuasa Tuhan bukan karena aku. Tidak ada orang yang mampu melakukan pekerjaan walauapun “kecil” kalau bukan dari Tuhan! Kalau bukan kerendahan hati! Saya bersyukur GKKK terutama di Bandung, ketika pelayanan dipegang oleh Pdt. Philip Andrew dalam waktu 5 tahun ribuan orang datang. Saya berdoa agar GKKK Mangga Besar juga memperoleh hal yang sama. Tuhan akan memulihkan sehingga lingkungan di sekitar gereja ini dibongkar ke kiri dan ke kanan untuk dibesarkan menjadi lahan gereja karena untuk menampung banyak orang yang bertobat! Tinggikan dia tidak ada yang lain! Yesus Kristus ditinggikan Bapa, kebangkitanNya karena Dia mau merendahkan diri. Jika ada yang merasa cukup dalam melayani Tuhan, maka kembalilah kepada Tuhan! Paskah seharusnya membawa pemahaaman diri untuk kembali kepada natur kita. Paskah membawa kita kembali kepada keberadaan kita yang nothing (tidak ada apa-apanya). Kita jadi apa-apa karena salib Kristus. Jiwa kita diselamatkan sehingga kita menjadi warga negara surge juga  karena salib Kristus! Kita  mampu melakukan pelayanan kita karena salib Kristus. Sebagai orang percaya dan hamba Tuhan, kita memang sudah dalam posisi rendah, sehingga jangan sakit hati, karena kita seharusnya direndahkan karena Krisuts ditinggikan. Kita tidak layak bahkan untuk membuka tali kasutNya pun!

No comments:

Post a Comment