Sunday, April 13, 2014

Ransom : Allah Menebusku dan Lunas Terbayarkan

Ev. Lili Suwandi

1 Kor 6:19-20
19  Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah,  —  dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
20  Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Pada 1 Kor 6:19b Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat Korintus (yang kaya namun punya  banyak masalah) dengan kalimat yang indah bahwa “kamu bukan milik kamu sendiri”. Ini berarti aku bukan milik aku lagi tapi milik Tuhan Yesus Kristus karena Allah telah menebusku dan semua utang(dosa)ku lunas dibayar. 3 hal yang dapat dipelajari dari penebusan (ransom) ini.

1.     Pengorbanan tentang Tuhan Yesus. Dia telah mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Sehingga saat memikirkan kasih Tuhan, kita tidak akan mundur. PengorbananTuhan Yesus sedemikian besar, sehingga Dia bahkan berseru kepada Allah,”Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Markus 15: 34b). Saat memikirkan kasih Tuhan, kita seharusnya seperti Rasul Petrus. Ia orang yang berterus terang (spontan). Apa yang dirasakan dan dipikirkan , itu yang langsung dikatakan. Dalam kelemahannya, ia punya kekuatan. Rasul Petrus adalah seorang murid Tuhan yang pintar. Orang Tiongkok (Utara) mendidik anak dengan 3 cara. Yang pertama untuk anak yang pintar, mereka menggunakan mata sebagai bahasa isyarat untuk mengajarnya. Sehingga dengan kedipan mata saja maka sang anak akan mengerti apa keinginan sang ibu (seperti ada kontak batin). Cara yang kedua, bila sang anak tidak mengerti dengan tatapan mata, maka harus diucapkan (diajar dengan mulut) misalnya dengan berkata,”Jangan nakal ya”. Cara ketiga untuk anak yang kurang pandai. Dalam mengajar, sang ibu akan berkata “bodoh” kepada anaknya (sang anak dibodoh-bodohi). Bila seorang hamba Tuhan berkata terus-terang , maka jemaat biasanya tidak suka. Karena biasanya perkataan sejati tidak sedap didengar, sedangkan perkataan yang tidak benar (bohong) diucapkan dengan lambat. Sehingga di kepolisian, seorang pelaku  kejahatan diproses lama untuk mengetahui apakah ia sedang berbohong atau tidak dengan cara mengulang-ulang pertanyaannya. Rasul Petrus dikatakan pintar karena setelah tiga kali ia menyangkal Tuhan Yesus, hanya dengan tatapan mata Tuhan Yesus Rasul Petrus menyadari kesalahan (kelemahan) nya dan menangis tersedu-sedu seperti yang dikatakan pada Lukas 22:61-62 Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku. Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya. Biasanya seorang gentleman seperti Petrus boleh mencucurkan darah dan keringat tapi tidak air mata (gengsi untuk menangis). Ia melihat cinta kasih Tuhan dan pengorbananNya yang luar biasa sehingga ia menangis. Saat di atas kayu salib, Tuhan Yesus mati pelan-pelan karena darahNya keluar setetes-setetes demi saya dan Tuhan Yesus mengucapkan 7 perkataan di kayu salib, di antaranya adalah :
-        Yang pertama, Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Luk 23:34). 
-        Yang kedua, Yesus berkata saat seorang penjahat (penyamun) yang disalibkan bersama Yesus berkata : "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."  Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:42-43).  Penjahat tersebut tidak sempat datang ke gereja, dibaptis atau ikut katekisasi. Tatkala menyadari siapa Tuhan Yesus yaitu Juruselamat,  Ia mengaku sebagai orang berdosa dan minta pengampunan.
-        Perkataan yang ketiga dan keempat dapat dilihat pada Yoh 19: 27-29 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"  Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.  Tuhan Yesus menitipkan ibunya (Maria) kepada muridNya (Rasul Yohanes). Hal ini menunjukkan bahwa Yesus adalah anak yang berbakti kepada orang tua. Ada yang bilang orang Kristen tidak berbakti kepada orang tua karena  kalau orang tuanya meninggal setelah meninggal tidak dikasih makan di kuburannya. Padahal seharusnya kalau sayang orang tua, maka kita harus menunjukkan kasih itu selagi orang tua hidup. Jangan saat hidup hanya dikasih makan supermie, sedangkan setelah meninggal dikasih daging samseng (artinya: tiga macam daging yang terdiri dari tiga jenis macam binatang yaitu ikan bandeng, ayam betina, dan daging babi) padahal sudah tidak bisa makan lagi. Saat ini, anak harus meneladani Tuhan Yesus supaya iman yang kita peroleh adalah iman yang sejati.

2.     Kita harus mengenal diri kita sendiri bahwa kita milik Allah. Sehingga kita jangan sombong (angkuh). Manusia diberkati Allah sehingga memiliki kepandaian dan bisa membuat kapal terbang. Namun saat pesawat MAS dengan nomor penerbangan MH 370 hilang, sampai saat ini belum bisa ditemukan. Manusia bisa menjadi hebat tapi tidak ada artinya bila tanpa Tuhan. Selain beriman, manusia memiliki kebijaksanaan. Manusia yang ingin membesarkan diri , dalam bahasa Mandarin (zi, sendiri) (da, besar) yang artinya sendiri menjadi besar tapi kalau kedua huruf digabung menjadi huruf chou (bau). Jadi orang jangan membesarkan diri tapi harus selalu bersyukur kepada Tuhan dalam segala perkara dan meninggikan Kristus sehingga hidup menjadi indah. Dalam bahasa Mandarin, huruf “indah” (mei, ) terdiri dari 2 huruf yakni (yang,  domba) dan (da, membesarkan). Hidup bisa jadi indah dengan membesarkan (meninggikan) anak domba Allah. Saat kita meninggikan Allah dan merendahkan diri, maka hidup menjadi indah. Tatkala Tuhan Yesus menebus kita, Roh Allah tinggal di dalam kita sehingga kita perlu bersyukur kepada Tuhan dalam berbagai hal (termasuk dalam kesulitan). Bersyukur dalam bahasa Mandarin (xie) terdiri dari 3 huruf yakni yaitu(zhi, kata- firman) , (shen, tubuh-Allah) dan (cun, inci - ukuran). Melalui kata, tubuh dan ukuran yang menjadi tolok ukur kita adalah Alkitab (Firman Allah menjadi ukuran kita). Sehingga kita perlu hidup bersyukur kepada Tuhan agar kita bisa hidup dengan tenang. Dengan hidup penuh ucapan syukur maka kita bisa menikmati betapa besar anugerah Tuhan dalam hidup kita. Roh Allah ada dalam hati kita sehingga kita menjadi luar biasa, karena bisa memahami bahwa kita sudah ditebus. Ada seorang anak muda Kristen yang berhasil karirnya. Suatu hari ia diundang rekan bisnisnya keluar negeri dan disodorkan seorang teman wanita (lady-escort) gratis. Namun ia menolak dan berkata, “Saya adalah anak dari Tuhan yang sudah menebus diri saya dengan darahNya yang sangat mahal”. Sehingga rekan bisnisnya merasa malu dan meminta wanita tersebut keluar. Sang anak muda menyadari bahwa tubuhnya adalah bait Allah sehingga jangan dipakai untuk berzinah (1Kor 3:16  Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?). Perzinahan  (fornication) bisa bermakna ganda yaitu tubuh yang berzina atau penyembahan berhala (berzina rohani).

3.     Muliakanlah Tuhan dengan hidup kita. Ada 3 prinsip dalam memuliakan Allah yaitu :

a.     Setiap hal boleh kita lakukan tapi jangan diperhamba. Ada orang yang suka merokok sampai kecanduan (tidak bisa menghentikan kebiasaan merokoknya). Ada juga yang suka kopi (setiap pagi, siang dan malam, ia harus minum kopi minimal 1 gelas) sehingga kalau tidak minum kopi maka kepalanya menjadi pusing. Jangan tanya,”Ini boleh atau tidak?”. Segala sesuatu boleh (halal) ,tapi jangan sampai dibelenggu. Kalau sudah terbelenggu, maka kita harus mengatakan, “Tuhan, hidup saya bukan untuk ini.”
b.   Segala sesuatu boleh, tetapi harus ditanya berguna tidak dan apakah membangun orang lain tidak. Baik kita makan atau minum , makan sampai mati jangan sampai mati tidak makan. Waktu anak masih kecil, saya tidak pernah tanya kepada anak saya tentang hari ini mereka mau makan apa. Suami saya saja tidak komplain. Saya harus mengajar dan menyampaikan khotbah. Apa yang mama dan papa makan, anak harus bisa makan walau saat sedang sibuk saya hanya bisa menyiapkan 1 jenis makanan saja, yang penting sehat. Kamu ingat kamu tidak selalu akan dengan mama. Suatu kali dengan moto itu kamu akan easy goling. Sekarang mereka sudah besar dan jauh dari saya, benar sih mama. Mereka, jangan banyak ngomong dengan mama tidak bakal menang.  Memang tidak mudah menjadi seorang mama. Dalam bahasa Mandarin kata (ma) terdiri dari dua kata yaitu (nǚ, perempuan) dan (ma, kuda) sehingga kata mama punya konotasi seorang perempuan yang bekerja seperti kuda. Hidup bukan untuk makan, tapi makan untuk sambung hidup.
c.   Semua boleh dilakukan, tetapi belum tentu bisa dilakukan karena semuanya harus memuliakan Tuhan. Makan itu hak saya. Tetapi kalau kita makan harus memuliakan Tuhan, jangan sampai mendewakan perut dan makan terus. “Makan sampai mati” adalah moto yang salah karena tubuh kita adalah bait Allah.
Untuk memuliakan Tuhan :
-   Harus bayar harga (waktu, uang dan perasaan). Seperti persembahan Maria saat diadakan perjamuan untuk Yesus, dia bukan saja meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu murni yang sangat mahal bahkan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya. Rambut adalah mahkota wanita. Wanita cantik karena ada rambutnya. Tatkala Maria mempersembahkan, yang mengkritik nya adalah murid Yesus sendiri yang menjadi bendahara (Yudas, yang kemudian menjual Tuhan Yesus) seperti tertulis pada Yoh 12:5, "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?" Tetapi Maria melihat Tuhan Yesus tidak melihat murid-muridNya. Dia menyeka Tuhan Yesus dengan rambutnya, mahkotanya.  Meskipun korban perasaan, tapi Maria rela. Sehingga Yesus berkata, “Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia." (Markus 14:9).
-   Melakukan yang baik. Tuhan mengorbankan diriNya untuk kita, apa yang kita korbankan untukNya? Kalau baik, jangan tolak, berbuatlah kebaikan. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa (Yak 4:17). Mungkin kita tidak melihat hasilnya saat ini, tapi apa yang ditaburkan tidak akan sia-sia. Kalau tahu baik, tidak dilakoni, kita berdosa kepada Tuhan. Tuhan Yesus telah menebus kita dan lunas dibayar, apa yang kita persembahkan kepada Tuhan saat ini?

Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari rumah ke rumah, menemukan bahwa di kantongnya hanya tersisa beberapa sen saja, dan saat itu dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya, hanya untuk menutupi rasa laparnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya punya keberanian meminta segelas air untuk menghilangkan dahaganya. Ketika wanita muda tersebut melihat, dan ia berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah sangat lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, “Berapa uang yang harus saya bayar untuk segelas besar susu ini?” Wanita itu menjawab, “Kamu tidak perlu membayar apapun.” “Orang tua kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk sebuah kebaikan, “Kata wanita itu menambahkan. Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata, “Dari dalam hatiku yang paling dalam aku berterima kasih pada anda.” Belasan bahkan puluhan tahun kemudian, wanita muda ini sudah menjadi tua, ia mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota kecil dimana ia tinggal, sudah tidak sanggup menanganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut. Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tua tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui ruang rumah sakit, menuju kamar si wanita tua tersebut. Dengan jubah kedokterannya ia menemui si wanita tua itu. Ia langsung mengenali wanita tua itu dengan pasti pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya yang terbaik untuk menyelamatkan hidup wanita tua itu. Mulai hari itu, ia selalu memberikan perhatian khusus pada penanganan wanita tua itu. Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya wanita tua ini disembuhkan. Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk minta persetujuan. Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien. Wanita tua itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut sekalipun ia harus mencicil seumur hidupnya. Akhirnya ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca sebuah tulisan yang berbunyi. “TELAH DIBAYAR LUNAS DENGAN SEGELAS BESAR SUSU.” TERTANDA, DR. HOWARD KELLY. Air mata kebahagiaan membanjiri mata wanita tua ini, ia ingat pada peristiwa beberapa tahun lalu. Ia kemudian berdoa, “Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia.” (http://sangpemulungkisah.blogspot.com/2012/10/segelas-susu.html)

Ev. Lili Suwandi (Wang Lie Lie), istri dari Pdt. Samuel Suwandi, melayani di Bandung dan sekarang sudah emeritus (selama 5 tahun). Dikaruniai 2 putri (di luar negeri) dan 1 putra (di Indonesia). Masuk ke Sekolah Alkitab Asia Tenggara (SAAT) angkatan 66 (angkatan terakhir yang menggunakan bahasa Mandarin) di bawah Pdt. Paulus Sung 2 tahun.

No comments:

Post a Comment