Monday, August 19, 2013

Hidup yang Dimerdekakan

Pdt Hery Kwok

2 Kor 5:17
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Hari ini kita memperingati kemerdakaan Indonesia. Sebagai bangsa Indonesia bersuku Tionghoa, kita juga dengan antusias merayakan kemerdekaan Indonesia. Saya pernah ketemu hamba Tuhan yang raut mukanya mirip orang Tionghoa. Lalu saya tanya marganya apa? Dijawab marganya “Liong”. Herannya ia berbahasa Batak. Saya tanya, “Kok Bapak marganya Liong?” Dijawabnya, “Marga saya sebenarnya Sinaga” (Naga dalam  Tionghoa adalah “liong”).

Suatau kali ada seorang anak yang bertengkar dengan papanya karena perilaku sang anak yang tidak baik. Kata papanya,”Percuma kamu tiap minggu pergi ke gereja, karena hidupmu tidak berubah. Kamu sering melawan orang tua. Kamu jadi orang Kristen sama saja seperti sebelum kamu mengenal Tuhan.” Sang anak marah, naik ke atas loteng, masuk ke kamarnya dan membanting pintu kamar. Perkataan papanya menusuk hatinya karena memang benar, waktu dia ke gereja hidupnya sama seperti sebelumnya, tIdak ada perubahan dengan sebelum ia mengenal Tuhan. Banyak orang Kristen hidupnya sama dengan ilustrasi tadi. Di rumah , suami istri berbicara kasar satu dengan yang lain. Padahal keduanya sudah mengenal Kristus, belajar di gereja, namun satu sama lain bicaranya kasar. Suami memaki istri dan sebaliknya. Bahkan seringkali kata-kata di kebun binatang keluar. Demikian pula antara anak-anak dan orang-tua. Orang tua memaki anaknya dengan kasar dan sebaliknya sang anak melawan orang tuanya. Seorang pengusaha sebelum mengenal Tuhan sering melakukan usaha dengan tipu sana-sini yang penting menghasilkan uang. Ternyata setelah belajar tentang kekristenan, usahanya tetap kotor. Sebelum dan setelah mengenal Kristus, tetap suka hutang sana sini dan tidak bayar. Demikian juga dengan hidup di gereja juga begitu. Kalau hidup seperti itu, bagaimana Kristus bisa dikenal melaluimu? Jangan membuat orang dunia bingung membedakannya. Dalam 2 Kor 5:17, Rasul Paulus memberi pengajaran yang sangat baik bahwa harus ada perbedaan antara sebelum dan setelah mengenal Kristus. Mungkin sebelum kenal, kamu kasar terhadap anak-anak atau pasangan, setelah percaya maka kamu harus hormat kepada orangtuamu karena Alkitab mengajarkan begitu. Orang Tionghoa sering tidak mau masuk Kristen, karena khawatir anaknya tidak mau menghormati dia sebelum dan setelah ia meninggal. Hal ini salah. Kekristenan mengajarkan, justru waktu orang tua hidup, anak harus menghormatinya. Waktu hidup anak harus mengajak orang tua makan yang enak dan sehat. Jangan waktu setelah mati baru ditangisi dan dibawakan makanan kesukaannya. Karena kalau sudah meninggal, makanan yang dihidangkan di kuburan dimakan oleh orang yang ada di kuburan.

Ciptaan yang Baru
Siapa di dalam kristus ia adalah ciptaan yang baru. Yang dimaksud dengan kata “baru”
1.     up-to-date.  Misalnya : pakaiannya up-to-date. Jadi orang sering bilang mengikuti zaman, selalu baru. Dulu pernah ada film yang berjudul ghost, dimainkan oleh Demi Moore yang berpotongan rambut seperti lelaki namun cantik sekali. Lalu banyak yang mengikuti modenya, walau tidak cocok. Up-to-date yang dimaksud tidak seperti itu, karena setelah zamannya berlalu, maka ia akan menjadi kuno.
2.     fresh. Seperti di toko roti, pegawainya menggunakan istilah fresh from the oven untuk roti yang baru saja dari tempat perapian. Orang yang makan rotinya enak sekali. Tetapi itu bukan arti baru yang dimaksud Rasul Paulus. Karena bila demikian maka setelah beberapa saat rotinya menjadi dingin dan berkurang enaknya.
“Ciptaan baru” berbicara tentang kualitas orang yang lahir baru, tidak bisa pudar oleh waktu dan zaman. Pada waktu percaya kristus, hari ini percaya dan selamanya kualitasnya terus berjalan. Bagaimana saya menjadi ciptaan yang baru? Jadi siapa yang ada di dalam Kristus artinya setiap orang yang percaya, hidup dalam bimbingan Kristus ia adalah ciptaan yang baru, yang lama sudah  berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang.
Ada 2 hal menarik yang disampaikan Rasul Paulus.
1.     Status orang yang percaya kepada Kristus artinya siapa kamu di hadapan Tuhan. Secara etnis kita orang Tionghoa tetapi secara status kita orang Indonesia. Status ini penting, karena kemana kita pergi, menyatakan siapa kita. Sewaktu pulang dari Israel, pesawat yang saya tumpangi  mampir di bandara Dubai. Di dalam pesawat, banyak TKI yang pulang juga. Karena pesawat yang ditumpangi ditunda keberangkatannya 10 jam, akhirnya saya berkenalan dengan orang Indonesia yang salah satunya TKI.  2 jam sebelum masuk pesawat, ada seorang TKI yang terkejut dan pucat mukanya karena paspornya hilang. Rupanya selama di bandara dia berkeliling belanja sana-sini dan paspornya terjatuh. Kehilangan paspor di negara orang merupakan hal yang celaka luar biasa. Karena orang tahu statusmu dari surat yang bernama paspor. Waktu statusmu jelas, orang tahu dan tidak mempermasalkanmu. Rasul Paulus bilang, siapa di dalam Kristus, ia punya status baru. Statusmu tidak seperti orang yang dihukum tapi orang yang dimerdekakan dan akan masuk ke sorga karena dikerjakan oleh Tuhan Yesus di kayu salib. Jadi ciptaan baru merupakan status yang diubahkan secara revolusioner. Artinya pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan oleh kita, tetapi oleh Allah dan berlangsung seketika. Engkau menjadi ciptaan baru bukan karena berbuat amal, baik atau sekedar memberi banyak sumbangan namun dimulai dari percaya kepada Kristus dan mengalami perubahan revolusioner oleh Kristus. Perubahan tidak dibuat oleh manusia dan manusia tidak bisa mengusahakannya. Jangan berpikir waktu melakukan kebaikan, maka statusmu berubah menjadi baru. Kristus yang membuatnya sehingga status kita menjadi baru. Rasul Paulus berkata, “Hanya di dalam Kristus” artinya tidak ada tambahan lain. Banyak orang Tionghoa yang percaya Kristus tapi ditambah adat nenek moyang ( kepercayaan-kepercayaan lama). Itu salah besar.
2.     Yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang. Rasul Paulus berbicara perubahan yang terjadi secara proresif atau bertahap. Perubahan itu terjadi dari hari ke hari sejak percaya kepada Kristus dan berubah karakternya. Perubahan itu terjadi , waktu firman Allah ada di dalam kita. Waktu firman Allah bicara, Hai suami kasihilah istrimu, hai istri taatilah suamimu, perubahan itu harus terjadi sehingga waktu suami istri bermasalah, tidak lagi berbicara kotor dan membuat sakit hati. Namun tidak berarti tidak bisa marah, tetapi tetap baik. Maksudnya waktu marah, tidak langsung mengatai dengan kata yang jahat. Misalnya bawa anak masuk ke kamar dan bicara, sehingga sang anak melihat papanya berbeda tidak seperti dulu. Itulah yang dimaksud bahwa sebagai yang baru yang lama berlalu dan yang baru datang. Sebelum kenal Kristus, kita orang jahat, tidak ada manusia yang tidak berdoa. Semua orang berdosa. Kita semua orang berdosa. Kita hidup dalam keberdosaan kita. Pikiran dan hati kita jahat. Pikiran kita dulu suka gosipin orang termasuk gosipin hamba Tuhan. Jadi waktu dalam Kristus, kita berubah. Dari hari ke hari, kita harus terus berubah. Waktu berusaha, setelah percaya, tinggalkan tipu menipu dan jangan melakukan suap. Sebagai anak muda, kuliah jangan menyontek. Sewaktu saya studi S2 pendidikan saya belajar bersama kepala sekolah karena itu program untuk para kepala sekolah. Waktu ujian dosennya berkata, “Karena kamu mahasiswa S2 , kamu bukan anak-anak. Saya percaya kamu bisa dipercaya.” Soalnya cukup sulit.  System ujian dengan tutup buku. Saya duduk di depan, dan kerjakan yang bisa dulu supaya waktunya cukup. Saat meng istirahat badan dan menoleh ke belakang, saya terkejut karena kepsek sedang buka buku! Padahl merekalah yang bilang ke anak-anak di sekolah agar jangan menyontek. Setelah selesai, saya tanya, “Kenapa bapak menyontek?” Lalu saya dimarahi. “Hus, itu bukan nyontek. Itu hanya cocokkin jawaban.” “Sama saja”, saya bilang. “Kamu lakukan seperti itu, kamu sendiri bilang tapi tidak lakukan.”

Hari ini kita memperingati kemerdakaan Indonesia. 68 tahun kita terbebas dari jajahan bangsa asing secara fisik. Kemerdekaan membuat kita tidak terbelenggu orang asing. Waktu engkau dan saya percaya Kristus, engkau dimerdekakan dari dosa. Dosa tidak mampu lagi berkuasa atas kita. Sering kita tidak menyadari dan tidak mampu menghindari jebakan dosa. Acapkali kita bermain dengan dosa, itu yang membuat hidupmu tidak berubah. Ingatlah , kita dimerdekakan dari dosa oleh Kristus. Sekarang status kita sudah menjadi anak Tuhan . Status yang baru ini membuat kita berubah secara karakter di dalam Kristus. Gereja kalau mau dipenuhi oleh jiwa yang baru, salah satunya waktunya kita diubahkan oleh Kristus. Engkau sekarang peduli dengan orang. Waktu mempedulikan sesama, mereka bingung darimana orang ini. Setelah tahu dari GKKK Mabes, mereka mau datang. Jangan justru sebaliknya. Gereja mula-mula disukai banyak orang. Orang-orang Yunani melihat orang Kristen memberikan apa yang dimilikinya. Waktu orang lain melihat orang Kristen mula-mula mereka mau belajar mengenal Tuhan Yesus. Waktu hidup kita seperti itu, gereja Tuhan akan dipenuhi oleh orang-orang. Mari kita nyatakan hidup yang berubah dalam pikiran, hati dan perbuatan kita karena Kristus.

No comments:

Post a Comment