Sunday, May 12, 2013

Wanita Kristen dan Tantangan Zaman



Ev. Susan

Amsal 31:10-31
10   Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
11  Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
12  Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.
13  Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.
14  Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya.
15  Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.
16  Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya.
17  Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya.
18  Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam.
19  Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal.
20  Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin.
21  Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.
22  Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya.
23  Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.
24  Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang.
25  Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.
26  Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.
27  Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.
28  Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:
29  Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.
30  Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
31  Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!

Ada satu realita yang membahayakan bagi para wanita umumnya dan bagi wanita Kristen khususnya yaitu tuntutan kesetaraan gender (jenis kelamin) yang mencuat hari-hari ini di pelbagai belahan dunia. Kesetaraan bukan seperti yang dimaksud oleh Raden Ajeng Kartini sebagai emansipasi, tetapi mengarah ke emansipasi liberal yang sebenarnya menolak peran wanita dalam rumah tangga. Pekerjaan di dalam rumah tangga dianggap sesuatu yang kolot.  Sehingga bagi banyak wanita modern , nomor 1 adalah karir, pernikahan dan anak nomor sekian.
Ada beberapa gejala terkait dengan wanita dengan emansipasi liberal :
1.       Wanita modern berpikir menjadi orang tua tunggal merupakan hal terbaik dalam hidupnya. Orang tua tunggal bukan berarti suaminya meninggal dan ingin urus anaknya sendiri, tetapi wanita ini tidak mau menikah dengan pria (punya suami) tetapi mau punya anak. Sehingga melakukan sex bebas atau melalui kemajuan teknologi membuat hal ini bisa terjadi.
2.       Wanita seringkali menjadi penyebab terjadinya perceraian. Saya pernah membaca buku berpuluh tahun lalu saat remaja yang mengatakan bahwa dari 9 pernikahan yang gagal (bercerai) , 8 di antaranya disebabkan oleh suami yang selingkuh (hanya 1 yang setia). Tetapi hari ini sudah berubah drastis, dari 4 pernikahan maka ada 1-2 wanita yang menyebabkan perceraian karena perselingkuhan. Secara lelucon dia mengatakan, “Emangnya suami saja yang bisa selingkuh, gua juga bisa.”  Itu salah 1 bentuk emansipasi yang liberal.
3.       Wanita sekarang mengejar karir dan membuat waktunya tersita untuk karir , yang lainnya nomor sekian. Ibu-ibu tidak betah di rumah, tidak telaten mengurus anak-suami atau melakukannya seadanya.  Sekitar 10 tahun lalu, seorang murid lelaki yang saya ajar di sekolah dari tahun 1 ia masuk SMA sampai ke 3 ,sarapannya nasi goreng saja.  Saya tanya kepada si anak, “Memangnya mamamu tidak bisa masak yang lain? Papamu bagaimana?” Mamanya bilang, “Saya tidak punya waktu untuk masak yang lain. Suami kalau mau masak sendiri karena saya sudah mau bekerja.” Dari segi lagu, saya perhatikan zaman saya kecil lagu yang dikarang topiknya tentang keluarga dan mama. Tetapi sekarang tidak.  Contoh lirik lagu  waktu saya SD : Oh ibu… ibuku hatiku biru seorang diri, bila kuingat masa yang telah silam. Waktu remaja lagu Edi Silitonga : ma..ma… kembalilah kepadaku. Hanyalah dirimu harapanku…oooo mama.  Satu lagu lagi seorang anak yang bertemu pacar dan ingin bertanya pada papa dan mamanya, : mama… aku ada tanya… papa aku mohon doa.. Di gereja sampai hari ini lagu puluhan tahun lalu tentang mama : Di waktu kecil masih kecil. Gembira dan senang.. Tanpa disadari gejala-gejala ini, menunjukkan figur wanita yang baik / bijaksana semakin hari semakin langka. Sehingga ada pepatah : seorang ibu seperti koleksi barang antik, makin lama makin mahal harganya karena ibu makin sulit ditemukan. 

Apakah di gereja figur ibu / mama / wanita, menjadi langka dan menjadi barang antik? Kalau antik dan mahal, bukankah wanita berlomba jadi barang antik?. Amsal 31:10-31. Wanita di Amsal ini adalah wanita yang berpotensi besar. Bukan wanita yang bodoh tetapi yang diberi banyak kemampuan dan pemikiran yang luar biasa. Itu sebabnya ayat 30 kemolekan adalah bohong, kecantikan sia-sia, wanita yang baik bukan sekedar cantik saja. Amsal 31 berisikan nasehat ibu kepada anaknya yang bernama Lemuel. Kalau cari istri cari yang seperti ini di Amsal 31. Ibu ini menasehati jangan cari istri yang sekedar cantik, tapi baik, berkarakter dan rajin.  Ada? Pasti ada, karena ada, maka sebagai ibu yang bijak mengatakan kepaa anaknya , “Cari wanita seperti itu”. Sehingga walau tidak dituliskan, ibu yang baik kalau punya anak perempuan, akan ia didik anaknya seperti yang disebutkan kriterianya ini. Ayat 11, Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Wanita ini adalah wanita yang dapat dipercaya, bukan saja oleh suami tetapi juga oleh orang-orang di sekitar.  Orang yang dapat dipercaya, orang yang hatinya baik, tutur katanya baik, kalau bicara pasti bisa dipegang.  Sehingga wanita di sini bukan wanita tukang gosip, murahan dan suka mencari masalah. 

Ayat 12 dan 20 : Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya. 20  Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin.
Ini berarti wanita ini mempunyai kebaikan hati, belas kasihan melihat orang lain sedang kesusahan. Wanita ini bukan wanita yang egois, individualis tetapi membagi kepada orang lain apa yang dipunyainya. Tetapi hari ini, wanita banyak mementingkan prestise diri sendiri dibanding kemurahan.  Dia adalah seorang yang rajin dan trampil.

Ayat 13 dan 15 Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan. Dia rajin tidak bermalas-malasan, tidak tidur sampai siang padahal suami yang bekerja. Dia adalah orang yang pintar mengelola pekerjaaan  (dikasih ke pelayannya dengan tepat). Apa yang perlu pelayannya kerjakan, dikerjakan. Yang tidak perlu, tidak dikerjakan. Hari ini tidak jelas yang mana majikan dan yang mana pembantu. Pendidkan anak , mental dan religi diserahkan ke bukan orang tua. Ini tidak dimaksudkan dalam Amsal 31.

Ayat 26, Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya. Ia adalah orang yang bijaksana tahu berkomunikasi dan pendidik yang baik. Wanita ini sunggah wanita yang cerdas sekali. Semua wanita yang diciptakan Tuhan pasti mempunyai kecerdasasan (bukan orang yang bodoh). Oleh sebab itu wanita harus menggali potensi dalam dirinya secara baik. Dalam peran sebagai istri kalau sudah menikah, wanita ini suaminya dikenal di pintu gerbang kalau ia duduk bersama dengan tua-tua negeri. Suaminya itu dikenal dengan nama yang baik karena istrinya.  Para tua-tua negeri dan bapa-bapa sering duduk di pintu gerbang untuk tukar pikiran, sosialisasi, mencari tahu banyak hal dan mengadili banyak perkara.  Kalau ada orang yang tidak kenal bapak ini, maka dikatakan ia adalah Bapak A ,istrinya, Si A adalah istri dari Bapak ini. Waktu menyebut istrinya , maka orang mengatakan hebat karena istrinya hebat. Karena baik, rajin, terkenal di masyarakat dengan reputasi yang baik.  Tetapi kalau respon orang berbeda, “Oh… istrinya yang itu?” Kira-kira istrinya reputasinya baik atau tidak? Itu sebabnya seorang berkata, dibalik keberhasilan dari seorang laki-laki ada seorang wanita. Contoh salah satu istri Daud , Abigail, yang disebut sebagai wanita yang bijaksana Waktu Daud hendak membunuh Nabal, ia menasehati mengapa kamu harus melakukan itu? Orang itu adalah orang yang bodoh, mengapa kamu harus bermasalah dengan orang bodoh? Kalau kamu bermasalah yang akan rugi ya kamu. Biarkan Tuhan yang bekerja. Itu kata-kata Abigail. Pada kitab Raja-Raja dan Tawarikh, Raja Daud menjadi referensi , paradigma, bahwa ia adalah raja yang baik. Semua raja setelah Daud , apakah disebutkan apakah ia sebaik dan setaat Daud atau dikatakan tidak seperti Daud. Daud berhasil menjadi raja yang hebat pasti ada dukungan istri yang bijak bernama Abigail.

Ayat 16,  Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya. Ia adalah istri yang bisa mengembangkan pendapatan suaminya. Suami sekarang pasti mau punya istri seperti ini. Kalau cari mantu kalau bisa punya mantu yang bisa menghasilkan uang. Intinya bukan uangnya. Tetapi wanita ini bisa mengembangkan apa yang ada dalam suaminya menjadi sesuatu yang lebih berguna. Bisa jadi, ia sangat hemat dan kreatif. Keponakan wanita saya sekarang berusia 18 tahun tetapi mamanya mendidiknya dengan cara “semua pekerjaan tidak perlu dikerjakan, mama yang kerjakan”. Sekarang ia kuliah dan saat ia pulang libur, tidak berubah. Kebiasaan bangun siang, tidak pernah cuci baju sendiri dan makanan sudah disiapkan di meja. Saya menegur baik mama (sepupu) maunpun poponya (i-i), bahwa ia akan menjadi wanita malas yang tidak tahu apa-apa. Anaknya berkata, “Kenapa repot-repot, nanti kalau dapat suami kaya, semuanya juga ada”. Saya berkata, “Siapa yang menjamin ada orang kaya yang mau dengan kamu? Kalaupun ia kaya, siapa jamin hartanya tidak habis? Siapa yang jamin 4-5 tahun lagi , ia tidak di PHK? Kamu masak, cuci, beresin rumah tidak bisa, mau menjadi apa?” Kalau peran kita sebagai ibu, yang jelas jangan seperti sepupu saya.

Tetapi ayat 14 (Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya) dan 28 (Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia), kalau anak-anak dan suaminya memuji dia, ia istri yang luar biasa dan ibu yang baik untuk anak-anaknya. Sebagai ibu yang baik, bukan saja mengurusi fisik tetapi juga mengurusi hal yang bersifat rohani (moral).  Timotius berhasil pelayanan bukan karena Paulus sebagai gurunya tetapi ada ibunya Eunike dan neneknya Louis. John dan Charles Wesley , membawa kebangunan rohani di Amerika ketika ditanya apa kunci keberhasilannya? Dijawab, “Semuanya karena ibu saya.” Ibunya mendidik anak laki-lakinya dengan begitu luar biasa. Berarti di dunia zaman sekarang, ada wanita yang luar biasa seperti yang ditulis dalam Amsal 31.

Ada 2 pelajaran penting :
1.     Marilah kita wanita Kristen, mengerti dan menjalani peran wanita, apakah dipanggil sebagai hidup melajang atau menikah baik punya anak atau tidak, dipanggil menjadi ibu yang punya anak, maka kita menjalani panggilan kita dengan takut akan Tuhan seperti pada ayat 30 (tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji).  Kejadian 1:28 Allah menetapkan wanita harus ikut mengembangkan mandat budaya bersama lelaki.  Wanita bertanggung jawab mempengaruhi sejarah dunia ini, berjalan seperti  apa, melalui anak-anak yang dibentuk. Seharusnya dibentuk seperti serupa Allah bukan memberontak terhadap Allah. Tokoh sejarah dunia terkenal, Abraham Lincoln adalah tokoh yang menghapuskan diskriminasi terhadap golongan kulit hitam.  Keberhasilan dia, terinpirasi karena ibunya. Ibunya seraing berdoa untuk dia, dan sering menyampaikan hal-hal tentang diskriminasi kepada dia. Dunia menangis ketika ibu Theresa meninggal , seorang wanita yang punya hati yang luar biasa. Wartawan bertanya, “Apa yang dilakukan wanita untuk mendamaikan dunia?” Ia menjawab,”Pulang ke rumah dan pelihara baik-baik keluargamu.” Artinya kalau dalam keluarga ada perdamaian, maka dunia jadi damai. Wanita punya tanggung jawab untuk memberikan perdamaian dalam keluarga. Tetapi hari ini dari pagi sampai malam ribut dengan suami, anak dan tetangga, tidak ada damai. Dunia bisa menangis seperti Indonesia menangis, karena ada wanita yang koruptor.
2.    Wanita Kristen menjadi bijak mengatur antara karir dan keluarga secara seimbang. Keseimbangan bukan hanya kuantitas tetapi juga kualitas. Ketika kita tidak punya waktu untuk menanamkan nilai etika, moral, religius, kepada anak, maka ia bertumbuh seperti kita juga tidak punya waktu untuk anak-anaknya nanti. Ada satu kalimat yang mengatakan ,”Sekolah mengajar anak-anak cara membaca dan cara menulis, tetapi ibu-ibu harus mengajar apa yang perlu dibaca , apa yang perlu ditulis, apa yang tidak perlu dibaca dan apa yang tidak perlu ditulis”. Amsal 22:6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. Atau hubugan dengan suami, sebagai istri harus punya waktu menjadi istri yang rohani bagi suami kita.  Jangan seperti Isebel terhadap Ahab suaminya sehingga dua-duanya dimurkai Tuhan. Atau seperti Safira yang mendukung suaminya berbuat jahat sehingga keduanya dihukum Tuhan. Tetapi kebijakan seorang wanita haruslah dimulai dengan punya waktu untuk berhubungan dengan Tuhan. Kalau wanita-wanita Kristen tidak punya waktu untuk mendengar suara Tuhan, maka segala sesuatu akan menjadi kacau balau.

Hai wanita, walaupun anda tidak membangun katedral yang indah yang dikagumi oleh orang-orang di seluruh dunia, tetapi anda akan dipuji karena kehidupan, tingkah laku, dan kehadiranmu. Itu adalah katedralmu yang indah. Bangunan yang indah hanya dikagumi, tetapi istri yang indah sifatnya, kelakukannya itu jauh melebihi katedral yang indah sekalipun .

No comments:

Post a Comment