Sunday, May 19, 2013

Keluarga Ishak

Ev . Debora Fu

Ef 6:4   Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

Kej 27
1   Ketika Ishak sudah tua, dan matanya telah kabur, sehingga ia tidak dapat melihat lagi, dipanggilnyalah Esau, anak sulungnya, serta berkata kepadanya: "Anakku." Sahut Esau: "Ya, bapa."
2  Berkatalah Ishak: "Lihat, aku sudah tua, aku tidak tahu bila hari kematianku.
3  Maka sekarang, ambillah senjatamu, tabung panah dan busurmu, pergilah ke padang dan burulah bagiku seekor binatang;
4  olahlah bagiku makanan yang enak, seperti yang kugemari, sesudah itu bawalah kepadaku, supaya kumakan, agar aku memberkati engkau, sebelum aku mati."
5  Tetapi Ribka mendengarkannya, ketika Ishak berkata kepada Esau, anaknya. Setelah Esau pergi ke padang memburu seekor binatang untuk dibawanya kepada ayahnya,
6   berkatalah Ribka kepada Yakub, anaknya: "Telah kudengar ayahmu berkata kepada Esau, kakakmu:
7  Bawalah bagiku seekor binatang buruan dan olahlah bagiku makanan yang enak, supaya kumakan, dan supaya aku memberkati engkau di hadapan TUHAN, sebelum aku mati.
8  Maka sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku seperti yang kuperintahkan kepadamu.
9  Pergilah ke tempat kambing domba kita, ambillah dari sana dua anak kambing yang baik, maka aku akan mengolahnya menjadi makanan yang enak bagi ayahmu, seperti yang digemarinya.
10  Bawalah itu kepada ayahmu, supaya dimakannya, agar dia memberkati engkau, sebelum ia mati."
11  Lalu kata Yakub kepada Ribka, ibunya: "Tetapi Esau, kakakku, adalah seorang yang berbulu badannya, sedang aku ini kulitku licin.
12  Mungkin ayahku akan meraba aku; maka nanti ia akan menyangka bahwa aku mau memperolok-olokkan dia; dengan demikian aku akan mendatangkan kutuk atas diriku dan bukan berkat."
13  Tetapi ibunya berkata kepadanya: "Akulah yang menanggung kutuk itu, anakku; dengarkan saja perkataanku, pergilah ambil kambing-kambing itu."
14  Lalu ia pergi mengambil kambing-kambing itu dan membawanya kepada ibunya; sesudah itu ibunya mengolah makanan yang enak, seperti yang digemari ayahnya.
15  Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.
16  Dan kulit anak kambing itu dipalutkannya pada kedua tangan Yakub dan pada lehernya yang licin itu.
17  Lalu ia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah diolahnya itu kepada Yakub, anaknya.
18  Demikianlah Yakub masuk ke tempat ayahnya serta berkata: "Bapa!" Sahut ayahnya: "Ya, anakku; siapakah engkau?"
19  Kata Yakub kepada ayahnya: "Akulah Esau, anak sulungmu. Telah kulakukan, seperti yang bapa katakan kepadaku. Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini, agar bapa memberkati aku."
20  Lalu Ishak berkata kepada anaknya itu: "Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!" Jawabnya: "Karena TUHAN, Allahmu, membuat aku mencapai tujuanku."
21  Lalu kata Ishak kepada Yakub: "Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan."
22  Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya itu merabanya serta berkata: "Kalau suara, suara Yakub; kalau tangan, tangan Esau."
23  Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya. Ishak hendak memberkati dia,
24  tetapi ia masih bertanya: "Benarkah engkau ini anakku Esau?" Jawabnya: "Ya!"
25  Lalu berkatalah Ishak: "Dekatkanlah makanan itu kepadaku, supaya kumakan daging buruan masakan anakku, agar aku memberkati engkau." Jadi didekatkannyalah makanan itu kepada ayahnya, lalu ia makan, dibawanya juga anggur kepadanya, lalu ia minum.
26  Berkatalah Ishak, ayahnya, kepadanya: "Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku."
27  Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN.
28  Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.
29 Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia."
30  Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru saja Yakub keluar meninggalkan Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya, dari berburu.
31  Ia juga menyediakan makanan yang enak, lalu membawanya kepada ayahnya. Katanya kepada ayahnya: "Bapa, bangunlah dan makan daging buruan masakan anakmu, agar engkau memberkati aku."
32  Tetapi kata Ishak, ayahnya, kepadanya: "Siapakah engkau ini?" Sahutnya: "Akulah anakmu, anak sulungmu, Esau."
33  Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat serta berkata: "Siapakah gerangan dia, yang memburu binatang itu dan yang telah membawanya kepadaku? Aku telah memakan semuanya, sebelum engkau datang, dan telah memberkati dia; dan dia akan tetap orang yang diberkati."
34  Sesudah Esau mendengar perkataan ayahnya itu, meraung-raunglah ia dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya serta berkata kepada ayahnya: "Berkatilah aku ini juga, ya bapa!"
35  Jawab ayahnya: "Adikmu telah datang dengan tipu daya dan telah merampas berkat yang untukmu itu."
36  Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?"
37  Lalu Ishak menjawab Esau, katanya: "Sesungguhnya telah kuangkat dia menjadi tuan atas engkau, dan segala saudaranya telah kuberikan kepadanya menjadi hambanya, dan telah kubekali dia dengan gandum dan anggur; maka kepadamu, apa lagi yang dapat kuperbuat, ya anakku?"
38  Kata Esau kepada ayahnya: "Hanya berkat yang satu itukah ada padamu, ya bapa? Berkatilah aku ini juga, ya bapa!" Dan dengan suara keras menangislah Esau.
39  Lalu Ishak, ayahnya, menjawabnya: "Sesungguhnya tempat kediamanmu akan jauh dari tanah-tanah gemuk di bumi dan jauh dari embun dari langit di atas.
40  Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu."
41   Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh."
42  Ketika diberitahukan perkataan Esau, anak sulungnya itu kepada Ribka, maka disuruhnyalah memanggil Yakub, anak bungsunya, lalu berkata kepadanya: "Esau, kakakmu, bermaksud membalas dendam membunuh engkau.
43  Jadi sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku, bersiaplah engkau dan larilah kepada Laban, saudaraku, ke Haran,
44  dan tinggallah padanya beberapa waktu lamanya, sampai kegeraman
45  dan kemarahan kakakmu itu surut dari padamu, dan ia lupa apa yang telah engkau perbuat kepadanya; kemudian aku akan menyuruh orang menjemput engkau dari situ. Mengapa aku akan kehilangan kamu berdua pada satu hari juga?"
46  Kemudian Ribka berkata kepada Ishak: "Aku telah jemu hidup karena perempuan-perempuan Het itu; jikalau Yakub juga mengambil seorang isteri dari antara perempuan negeri ini, semacam perempuan Het itu, apa gunanya aku hidup lagi?"

Kej 24:16-20
16  Anak gadis itu sangat cantik parasnya, seorang perawan, belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; ia turun ke mata air itu dan mengisi buyungnya, lalu kembali naik.
17  Kemudian berlarilah hamba itu mendapatkannya serta berkata: "Tolong beri aku minum air sedikit dari buyungmu itu."
18  Jawabnya: "Minumlah, tuan," maka segeralah diturunkannya buyungnya itu ke tangannya, serta diberinya dia minum.
19  Setelah ia selesai memberi hamba itu minum, berkatalah ia: "Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai semuanya puas minum."
20  Kemudian segeralah dituangnya air yang di buyungnya itu ke dalam palungan, lalu berlarilah ia sekali lagi ke sumur untuk menimba air dan ditimbanyalah untuk semua unta orang itu.

Sangat disayangkan ada keluarga Kristen yang tidak memuliakan Tuhan sehingga tidak bisa memberi kesaksian. Pada Perjanjian Lama ada kisah tentang keluarga Ishak yang penuh air mata , kebohongan, kebencian , dendam dan balas dendam. Mengapa keluarga Kristen berantakan dan tidak baik?
Ishak adalah anak Abraham. Ia anak yang baik dan rela dipersembahkan kepada Tuhan. Ia anak yang penurut. Ia mau mengalah dalam segala hal. Ia adalah orang yang sangat lemah lembut. Kalau ia membuat suatu sumur dan ada orang yang merebutnya, maka ia  akan dikasih. Kalau ada orang yang mengusirnya, maka ia akan pergi. Ia mengalah sehingga tidak punya musuh. Ia sangat baik sehingga Tuhan sangat memberkatinya. Saat orang-orang lain kelaparan, Tuhan memberkatinya. Ia mendapat hasil yang berlipat ganda. Tetapi bila tidak dibenahi, maka ia akan menjadi orang yang lemah. Saat ia harus berbicara ia tidak berbicara. Saat ia harus berdiri , ia tidak berdiri. Suatu kali, ada orang mau merebut istrinya, ia bersembunyi. Betapa lemahnya, bahkan ia mau memberikan istrinya kepada orang lain. Dalam kehidupan pernikahannya, saat ia menghadapi masalah, ia bersembunyi. Ia seorang kepala keluarga, ia seorang suami. Seharusnya ia berperan sebagai suami, untuk menunjukkan kuasa sebagai seorang suami. Harus dengan segala kuasa menjaga keluarganya. Tetapi ia tidak melakukannya. Saat mendapat anak kembar, ia tidak mengasihi secara sama. Sehingga ada 2 kubu dalam keluarga. Ada kubu ayah dan kubu ibu. Ishak menyayangi Esau karena Esau sangat pandai berburu. Setelah berburu, Esau memasak yang enak untuk ayahnya, karena Ishak orang yang suka makan. Saat istrinya bertengkar dengan menantunya, ia bersembunyi di dapur, makan banyak dan tidak akan bersuara sama sekali. Ia tidak mau ikut campur antara mertua dan menantu. Akan tetapi seharusnya sebagai kepala keluarga, ia harus berbicara, istrinya tidak boleh berlaku tidak adil kepada menantunya dan tidak membolehkan menantunya bertengkar dengan mertuanya. Sedangkan Yakub anak pendiam , kebanyakan waktu di rumah dan banyak bicara dengan mamanya. Ia menjadi kesayangan Ribka. Sehingga suami istri mempunyai anak kesayangan masing-masing. Mereka tidak bersehati. Tidak bisa berdiskusi. Saat tua, Ishak mengira ia akan meninggal, sehingga ia memanggil Esau untuk memberkatinya. Ia menyuruh Esau berburu, memasak dan akan memberkatinya. Di dalam keluarga orang Israel, memberkati anak sulung adalah sangat mulia. Seharusnya ia bicara dengan istrinya, Ribka. Tetapi hal ini tidak dilakukan Ishak. Ribka mendengarnya secara tidak langsung dan ia menentang. Sebab itu ia menyuruh Yakub membohongi ayahnya. Saat Esau berburu dan akhirnya tahu Yakub merebut hak sulungnya, Esau sangat marah dan bersumpah kalau ayahnya meninggal ia akan membunuh Yakub. Karena suami istri tidak sekata, menimbulkan hal yang tidak baik. Sebagai orang tua (suami istri) harus sehati. Terus terang dalam keuangan, pekerjaan, pendidikan anak. Harus sehati , jujur dan memutuskannya dengan baik. Keluarga seperti ini baru akan kokoh. Saat di Bogor, saya melayani keluarga dengan 3 anak. Tahun 60-an banyak orang TIonghoa Indonesia pulang ke Tiongkok. Saat itu, suami istri membawa 3 anak pulang ke Tiongkok dan mengatakan bahwa mereka piknik, jalan-jalan. Sebetulnya, papanya bermaksud untuk memindahkan anaknya ke Tiongkok. Setelah semua dokumen selesai diurus, baru ia bicara ke istrinya. Istrinya baru tahu saat mau berangkat ke Tiongkok. Jadi rencananya ketiga anak di Tiongkok, sedangkan di Indonesia hanya suami-istri tersebut. Ketigas anaknya masih kecil berumur 10, 8 dan 6 tahun. Saat akan ditinggalkan di Tiongkok, anaknya berkata, “Mama jangan tinggalkan saya”. Tetapi KA sudah berangkat. Suaminya memberikan 3 anak ke orang tua angkat dan menarik istrinya naik ke atas KA dan meninggalkan Tiongkok kembali ke Indonesia. Setelah itu istrinya sakit, tidak mau makan dan tidak bisa tidur. Saat itu hubungan Indonesia-Tiongkok terputus. Mama ini menderita tekanan jiwa, sakit jiwa. Setiap hari , ia berjalan ke sana kemari mencari anaknya. Selama 30 tahun, ia hidup seperti orang tidak berguna, tidak bisa mandi dan merawat diri sendiri. Kemudian hubungan diplomatik Indonesia – Tiongkok membaik. Istrinya dibawa ke Tiongkok bertemu anak-anaknya. Anaknya tidak mengenal orang tuanya dan sudah berkeluarga. Istrinya tidak mengakui mereka sebagai anak-anaknya. Ia tidak menerima kenyataan tersebut, karena saat ditinggalkan anaknya masih berusia 10,8 dan 6 tahun. Selama istrinya sakit, suaminya punya simpanan. Betapa egois dan tidak punya belas kasihannya sang suami. Anak-anaknya sejak kecil kehilangan kasih sayang orang tua, dan yang lebih celaka istrinya menjadi orang yang tidak berguna. Sama juga keluarga Ishak seperti ini.  Sewaktu mau memberkati anaknya yang sulung, ia tidak mau berdiskusi dengan istrinya. Inilah kelemahan.

Tokoh yang kedua Ribka. Kej 24:16-20.  Ribka sangat cantik. Hatinya juga bagus. Ia sangat rajin. Mempunyai kasih dan perhatian. Abraham menyuruh hambanya pergi ke desanya mencari menantu. Setelah menjalani perjalanan jauh, sampai suatu sumur mau minum. Ribka melihatnya, dan memberi minum. Juga semua untanya diberi air. Ia melakukan segala sesuatunya dengan seksama dan serius. Alkitab mengatakan dengan cepat. Ia berlari. Semua kata kerja mendeskripsikan kata sifatnya. Saat dikatakan hamba Abraham untuk meminangnya untuk anak tuannya, Ribka tidak berdisikusi dengan orang tuanya, tetapi ia memutuskan sendiri. Padahal ia tidak tahu dan kenal bagaimana parasnya. Ribka mau kawin dengan laki-laki yang tidak dikenalnya. Pergi ke daerah yang begitu jauh. Tetapi Ribka punya pendirian. Dengan berani putuskan. Ini sifatnya. Setiap kita mempunyai sifat. Kita akan dipengaruhi oleh sifat kita. Orang punya sifat seperti apa akan mengeluarkan perkataan seperti apa. Seringkali kita tidak mau serahkan sifat, hanya bersandar diri sendiri. Berdasarkan keputusan sendiri. Hal ini tidak baik. Ribka, sangat kokoh, kuat. Ia tidak akan turut suami. Saat ia masuk ke dalam keluarga Ishak, mertuanya sudah tidak ada. Masalah apapun dalam keluarga ia putuskan. Jika sifat-sifat tersebut, tidak diatur oleh Tuhan akan menjadi masalah. Sifat apapun akan dipakai oleh TUhan. Tuhan bisa memakai orang yang berbakat seperti Samson untuk melakukan berbagai hal. Tuhan memakai Gideon melakukan perkara besar. Sifat apapun yang kuat dan lemah harus diserahkan ke tangan Tuhan. Menurut kehendak Tuhan dan bisa dipakai Tuhan. Tuhan melalui menantu Ribka untuk menentangnya. Tetapi Ribka tidak menyadarinya. Ia adalah wanita yang punya pendirian yang sangat keras. Tetapi istri Esau menentangnya. Sehingga Ribka akhirnya gagal. Kej 27:46  Kemudian Ribka berkata kepada Ishak: "Aku telah jemu hidup karena perempuan-perempuan Het itu; jikalau Yakub juga mengambil seorang isteri dari antara perempuan negeri ini, semacam perempuan Het itu, apa gunanya aku hidup lagi?". Ribka kalah di bawah tangan dari menantu. Dia sangat galak, tetapi Tuhan memakai menantunya yang lebih galak. Ia begitu marahnya dan tidak mau hidup lagi. Ia membenci menantunya dan tidak mau menyebut namanya. Akan tetapi Ribka tidak mau berpaling. Kita melihat tokoh ini bukan kebetulan. Apa yang tercantum dalam Alkitab bukanlah sekedar sejarah tetapi Tuhan mau bicara kepada kita. Kita tinggal di daerah ini, mungkin melalui lingkungan, Tuhan akan membentuk kita. Kita mempunyai suami, mertua, anak , menantu, kita harus melihat melalui orang-orang ini, Tuhan ingin membentuk dan mengubah kita. Kita melihat tangan Tuhan. Jika kita tidak mau menyerahkan keegosian kita ke dalam tangan Tuhan, kita akan rugi. Jika kita mau menyerahkan ke Tuhan, Tuhan memimpin kita masuk untuk mendapatkan berkat yang berkelimpahan. Seringkali kita mempunyai sifat yang begitu keras, apa yang diputuskan semua harus mendengarnya. Dalam gereja, semua harus saya yang putuskan. Jika demikian, gereja ini akan mengalami masalah. Dalam pekerjaan atau kantor, jika semuanya harus kita yang memutuskan , kita akan bermasalah. Jika dalam keluarga, semua harus dengar perintah  saya, keluarga seperti ini pasti bermasalah. Kita tidak boleh menentukan sendiri. Bukan kita putuskan sendiri. Kita harus bertanya apakah ini yang dikehendaki Tuhan. Kalau bukan kehendak Tuhan pasti bermasalah. Kita harus belajar seumur hidup kita, Tuhan berkuasa. Apa yang dikatakan Tuhan yang paling tepat. Kita punya kedudukan dan pendirian. Akan tetapi jika pendirian kita , kita tidak membiarkan Roh Kudus memimpin kita. Roh Kudus akan tinggal dalam hati kita dan memimpin kita. Roh Kudus akan memimpin pekerjaan, gereja dan kehidupan kita. Kita harus menyerahkan pendirian kita kepada TUhan. Kesalahan terbesar Ribka, ia seorang ibu yang begitu berani dan keras, tetapi ia kehilangan anak yang disayangi. Saat Ishak tua, ia mau memberkati anak sulungnya setelah makan yang enak. Tetapi ditipu oleh Yakub. Ribka membuat Yakub melakukannya terlebih dahulu. Ia masuk dan menyuruh Yakub membawanya ke Ishak. Kita melihat tipu muslihat Ribka. Kej 27:5-8. Ribka menyuruh Yakub membawa kambing ke Ishak untuk mendapat berkat. Kita melihat seorang ibu yang tidak menciptakan kedamaian di antara kedua anaknya. Ia menjalankan muslihat menipu ayah mereka. Ishak makan sampai lupa daratan. Ia berkata,”Ini adalah tubuh dari Esau, tetapi suaranya Yakub.” Dia tidak mau pikir panjang dan bertanya. Ia mencium bau masakan yang enak dan tidak memikirkan apa lagi dan makan. TIpu muslihat ini berasal dari Ribka. Begitu beraninya Ribka. Ia mengajarkan ke Yakub hal yang tidak baik. Tubuh Yakub licin, Esau penuh bulu. Dengan liciknya Ribka  mengambil jubah domba untuk menutupi tubuh Yakub dan memakaikan baju Esau. Dia mengatakan , “Pokoknya kamu ikut apa yang kukatakan, dengar apa yang kukatakan. Saya akan menanggung segalanya. Seorang wanita yang begitu berani, tidak takut suami  dan Tuhan. Menyebabkan perpecahan keluarganya. Ia kehilangan anak yang begitu dikasihi. Kemudian anak tersebut, Esau mau membunuh Yakub. Hidup di dalam kebencian dan balas dendam. Tetapi Yakub, ia harus pergi dari keluarganya. Untuk menghindar. Menjadi anak yang kehilangan keluarga. Tetapi mamanya, kehilangan anak yang dikasihinya, Yakub. Setelah meninggalkan rumah, Yakub tidak kembali. Karena saat Yakub kembali ke rumah Ribka sudah meninggal. Ia berumur pendek, karena kehilangan Yakub yang sangat dia kasihi. Ia tinggal dengan Esau yang dendam dengan mamanya, belum lagi pertentangan dengan menantunya, sehingga Ribka umurnya sangat pendek. Ibu ini sangat mengasihi anaknya, tetapi tidak bijaksana dalam mengasihi anaknya. Hal tersebut mengingatkan,  sebagai orang tua kita harus mengasihi anak kita, tetapi kita harus mengetahui apa yang terbaik untuk mereka. Ada seorang ayah yang sangat mengharapkan anaknya. Anaknya dari SD-SMA peringkat satu. Ayahnya ingin  anaknya jadi dokter. Saat masuk universitas dan diminta jadi dokter, anaknya tidak mau. Ia tidak tertarik jadi dokter. Papanya mengatakan, kamu harus dengar karena apa yang papa katakan pasti baik. Kalau sekolah jadi dokter yang berhasil, penghasilannya besar. Anak tersebut kecuali sekolah tidak bisa melakukan apa-apa. Setelah kuliah, sebenarnya pelajaran sangat baik. Akan tetapi saat praktek, setiap kali lihat darah pingsan. Dosen mengatakan kau tidak memiliki keberanian, ubahlah subjek kamu. Tetapi papanya berkukuh. Sebelum selesaikan kuliahnya, anak tersebut menjadi gila. Papanya yang mengatakan, “Anakku, papa begitu mengasihimu mau engkau jadi anak yang rajin” malah mencelakakan anaknya. Para orang tua, kita terhadap sekolah, pekerjaan, pernikahan anak kita, mendampinginya tetapi tidak ikut campur. Kita berdoa bagi mereka. Kiranya anak kita bisa turut kehendak Tuhan bukan menggenapi impian orang tua. Ada anggota gereja yang merupakan orang Hokcia yang sangat kolot. Ia ingin anaknya kawin dengan orang Hokcia juga. Ketiga anaknya yang pertama kawin dengan orang Hokcia. Anak kempat punya kekasih bukan orang Hokcia. Akhirnya putus. Mamanya cari jodohnya dari Jakarta, Surabaya dan Tiongkok, tetapi anaknya tetap tidak mau. Tetapi umur anaknya makin tua sehingga 38 tahun, mamanya gelisah. Ada orang yang mengenalkan gadis hok cia, tampa pacaran , sang anak menikah tanpa ada perasaan. Sama sekali tidak ada kasih sayang. Keluarga ini tidak ada komunikasi, seperti kuburan. Anak laki-laki ini sangat sengsara. Kemudian anak tersebut jadi gila, dirasuk setan dan tidak boleh punya anak. Memang akhirnya ia tidak punya anak. Hidup berpuluh  tahun, akhirnya ia berkata, “Se mu kalau bukan saya ingat nama Tuhan, saya mau bunuh diri.” Saya berkata, kalau saat ini kamu tidak dapat menanggung penderitaan, kalau kamu bunuh diri masuk neraka lebih lagi tidak bisa menanggung penderitaannya. Saat ini istrinya menderita kanker otak. Ia melayani istrinya. Ibunya sudah berumur 80an , setengah tahun sebelum meninggal ia berkata,”Se mu, saya mempunyai satu permintaan kepada Tuhan. Saya membenci keluarga saya. Saya dibuat penuh masalah oleh menantu saya.” Setelah ia mengatakan hal tersebut, ia sakit dan tidak dapat bangun. Hal-hal tersebut di depan mata kita, nyata. Baik jadi papa dan mama, kita harus mengasihi keluarga kita dan anak kita. Kita punya sifat masing-masing. Akan tetapi jangan sifat kita menjadi penguasa. Memaksa anak tunduk kepada kita. Kita akan menyengsarakan keluarga kita dan tidak dapat membereskan. Kiranya Tuhan menolong, jangan seperti keluarga Ishak –Ribka. Ini peringatan kepada kita. Tuhan Yesus memberkati semua jemaat di sini.


No comments:

Post a Comment