Tuesday, February 12, 2013

Allah Merindukan Memberkati Umat-Nya



Pdt. Bambang Wijanto

Bilangan 6:22-27
22   TUHAN berfirman kepada Musa:
23  "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka:
24  TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
25  TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
26  TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
27  Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."
Yes 66:10-14  
10 Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-soraklah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya!
11  supaya kamu mengisap dan menjadi kenyang dari susu yang menyegarkan kamu, supaya kamu menghirup dan menikmati dari dadanya yang bernas.
12  Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan.
13  Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu; kamu akan dihibur di Yerusalem.
14  Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh dengan lebat; maka tangan TUHAN akan nyata kepada hamba-hamba-Nya, dan amarah-Nya kepada musuh-musuh-Nya.

Tuhan Berinisiatif Memberkati UmatNya
Banyak pendeta mengutip Bil 6:22-27 saat memberi doa berkat. Orang Tionghoa selalu mengharapkan berkat. Waktu berulang tahun di Tiongkok dikatakan, “Semoga kekayaan anda selebar lautan dan umur anda setua gunung.” Ada juga “Semoga tidak ada keburukan yang menimpa kita pada umur berapapun.” Alasannya, kata “umur” terdengar seperti kata “kacau” pada bahasa asalnya (artinya supaya tidak kacau). Itulah bahasa manusia. Kehidupan dikaitkan dengan kekayan dan yang bersifat materi. Itu yang diharapkan siapapun di dunia ini. Apakah harapan seperti ini buruk? Tidak. Allah juga memberikan kekayaan itu untuk dikelola manusia. Tetapi persoalannya, apakah segala ungkapan, harapan atau keinginan itu yang membuat kita mendapat berkat? Tidak! Pada Bilangan 6:22-23 dikatakan “TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, katakanlah kepada mereka”. Artinya Allah sendiri yang berinisiatif untuk memberkati umatNya. Juga dalam kitab Kejadian. Pada waktu Adam-Hawa diciptakan. Allah menjadikan taman Eden. Semua pohon dan buah boleh dimakan dengan bebas, hanya satu pohon yang buahnya  tidak boleh dimakan. Penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.". Semuanya itu Tuhan katakan. Juga Kej 12 pada waktu Abraham akan diberikan visi yang baru ke negeri lain . ayat 16. Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, Demikian juga waktu bangsa Isreal keluar dari tanah Mesir dijanjikan dengan tanah yang penuh berkat.  Itu arti sebenarnya, inisiatif berkat itu dari Allah bukan dari manusia.

Tuhan yang memberi ide dan memberkati umatNya. Dalam kehidupan kita sebagai anak Tuhan kita adalah anak-anak yang pasti diberkati Tuhan, karena Allah punya ide memberkati umatNya. Ini yang harus dipahami. Sehingga waktu mengharapkan berkat itu bukan harapan kita, tetapi Allah merindukan sejak awal untuk memberkati umatNya. Oleh karena itu kita orang yang bersyukur. Kita punya Allah yang seperti ini. Allah rindu memberkati umatNya. Tuhan punya ide (berinisiatif) memberi berkat ke umatNya. Pada kitab Kejadian tertulis,  Tuhan menciptakan Adam-Hawa tujuannya untuk memberi berkat dalam kehidupan mereka. Kalau itu tujuan Allah, maka itu pasti demi kebaikan umat manusia. Akhirnya kita tahu segala sesuatu demi kemuliaan Allah. Karena manusia diciptakan untuk kemuliaan Allah , berkat diberikan kepada umatNya supaya melalui kehidupan umatNya , nama Allah dimuliakan. Berkat apa yang diberikan dalam kehidupan kita? Tuhan memberkati kita berdasarkan kebutuhan (need) kita bukan berdasarkan keinginan (want) kita.

Uraian Bilangan 6:24-27

A.      Tuhan Memberkati Engkau
1.       Kata Yahweh (TUHAN) dikatakan 3 kali. Memberikan pemahaman bahwa Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus akan hadir dalam seluruh aspek kehidupan manusia secara utuh. Ini artinya Allah merupakan sumber segala berkat.  Ayat 24 ada 3 kata bahasa Yunani, ayat 25 ada 5 kata, ayat 26 ada 7 kata, total  15 – 3 kata Yahweh = 12 kata. Ini menuju ke-12 suku Israel, Ini berkat yang diberikan kepada umat Allah.  Ini tidak diberikan kepada orang lain. Ini berkat yang eksklusif. Berkat yagn diterima sebagai orang yang percaya kepada Allah. Tuhan memberkati engkau seperti di Perjanjian Lama menggunakan kata ini. Mengapa Harun yang harus mengucapkan berkat itu? Karena ia seorang imam. Sekarang ini pendeta yang menumpangkan tangannya. Tapi tidak berarti Harun atau pendeta yang memberi berkat, tapi itu wakil dari Allah. Seluruh inisiatif dari Allah yang menrindukan umatNya.
2.       Berkat yang dicurahkan untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang esensial umatNya. Bukan materi. Itu berkat yang dibutuhkan umat manusia (Allah). Jelas itu berkat yang bukan kebodohan (non esensial).  Berkat yang dibutuhkan secara esensial dan Tuhan yang memberikan.

B.       Melindungi engkau
Kata melindungi berarti melindungi dari yang jahat. Maz 91:1 sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Artinya kita perlu perlindungan bukan saja secara fisik tapi juga dari yang jahat. Kenapa lebih banyak menlindungi dari yang jahat? Itu kebodohan kita. Contohnya : 1 Tim 6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Bagian ini memberikan pemahaman, kalau diberikan berkat , kita bersyukur. Tuhan tidak sekedar memberi berkat / kekayaan itu tetapi memberikan kebutuhan esensial agar kita diluputkan dari kejahatan, supaya kalau diberikan kekayaan, jangan sampai hati cinta uang dan menyimpang dari iman. Sehingga berkat yang diberikan berkat esesnsial yang diberikan kepada umatNya. Tuhan melindungi supaya dalam diri kita tidak timbul kejahatan karena cinta uang. Sehingga kalau menerima berkat, berkat itu begitu utuh. Bukan sekedar mendapat kelimpahan rejeki.  Tetapi Tuhan juga ingin menjaga hidup ini.

C.     Tuhan Menyinari Engkau dengan wajahNya.
Artinya kehadiran Tuhan supaya dikenal umatNya. Waktu Musa dipanggil di padang Midian, ada semak belukar terbakar dengan api yang menyala dan ada sinar yang terang supaya Musa menyadari kehadiran Allah. Di dalam berkat ini Tuhan ingin mengatakan apa? Tuhan dalam kehidupan kita menyatakan kehadiranNya. Kita mampu mengenal kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Supaya dalam seluruh aspek kehidupan kita, kita menyadari Allah Hadir. Ini kerinduan Allah. Kehadiran Allah merupakan kebutuhan esensial dalam kehidupan ini. Waktu bekerja , belajar sebagai siswa / mahasiswa kita membutuhkan Allah, mengajar sebagai dosen/guru membutuhkan hikmat Tuhan dan kehadiran Allah memberikan kehangatan dan keceriaan yang sejati. Inilah kerinduan Allah. Supaya dalam seluruh aspek kehidupan, kita mengenal kehadiran Dia. Itulah yang memberikan kehangatan dan keceriaan sejati. Berbeda dengan yang diungkapkan Amsal 14:13. Di dalam tertawapun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan. Amsal ini mengungkapkan kalau kita tidak mendapatkan dari Tuhan, maka dalam tertawapun hati sebenarnya merana. Banyak orang tertawa di depan orang lain, tetapi sebenarnya dalam hatinya sedih, merana. Maksudnya supaya kehidupan kita benar penuh kehangatan dan keceriaan.
Maz 4:7-9 (Banyak orang berkata: "Siapa yang akan memperlihatkan yang baik kepada kita?" Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya TUHAN! Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.  ) adalah aplikasinya. Aplikasi yang punya konteks yang sama, “biarlah cahaya wajahMu menyinari” Ini ada ungkapan yang bagus dalam bahasa Ibrani. Dalam sastra, “kelimpahan gandum dan anggur”, artinya bila orang yang ditanya, apa yang baik bagi kita yaitu kelimpahan gandum dan anggur. Kita tertawa karena kelimpahan panen gandum dan anggur. Tapi pemazmur bilang yang baik bukan itu. Pemazmur berkata, biarlah cahaya wajahMu menyinari kami ya Tuhan. Itulah yang akan memberikan sukacita yang lebih banyak daripada saat kelimpahan gandum dan anggur. Ayat 9, Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman. Inilah yang dikatakan “Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya” supaya kita diberikan keceriaan dalam hidup kita. Artinya kalau kita berdoa kepada Tuhan, Tuhan berikan rejeki, berikan kelimpahan gandum dan anggur. TUhan mengatakan, yang Aku berikan itu tidak memberikan rasa aman dalam hidupku. Tetapi kehadiran Tuhan dalam hidupmu yang memberi rasa aman.
Ini yang harus disadari, jangan berdoa “Tuhan berikan rejeki saja.” Itu tidak memberi rasa aman dalam diri kita. Tetapi di sinilah kita melihat Allah merindukan memberi berkat dalam kehidupan manusia. Tuhan ingin agar hidup kita utuh. Sehingga melalui hidup yang aman, kita memuliakan Tuhan.

D.      Dan Tuhan memberi engkau kasih karunia.
Kenapa belas kasihan? Maz 4:7 kiranya Allah menyinari kita dengan wajahNya. Maz 80:4 (Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.). Pengertian ini adalah manusia membutuhkan belas kasihan dari Allah. Kita jangan menggapngap hidup oke saja. Perlu dalam hidup, kita membutuhkan belas kasihan Allah. Dalam keberdosaan, kita butuh pengampunan Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, kita butuh belas kasihan dalam seluruh hidup kita. Ada seorang bapak mengatakan, “waktu saya sombong, saya merasa tidak membutuhkan Allah.” Lalu ia berkata, “Tetapi rasa sombong dalam diri manusia, bukan saja dirasakan dalam manusia, tetapi kata timbul ini secara tidak sengaja.” Hidup normal dan wajar. Kita tidak setiap hari membutuh belas kasihan Allah. Hidup kita sudah ok. Dalam kondisi seperti inilah saya jatuh. Suatu kali saya bertemu anak yang terpisah dari orang tuanya di mal. Ia menangis. Lalu waktu ditanya, orang tuanya ke toko di sana sambil menunjuk ke satu toko. Kami coba mengantar, tetapi saya tahu di toko itu pasti tidak ada. Ternyata memang tidak ada. Ini memberikan rasa aman saja. Kemudian kami pergi ke tempat informasi untuk diumumkan. Kemudian kami titipkan sang anak, tetapi anak itu memegang tangan saya. “Kalau tidak ketemu papa, apakah bapak bisa pulangkan saya ke rumah?” dia bertanya dengan rasa ingin dibelaskasihani. Saya kemudian berpikir, apakah saya juga seperti anak kecil ini di hadapan Allah, sebagai manusia yang perlu belas kasihan Allah?  Tuhan ingin memberikan belas kasihan itu. Karena kita manusia yang patut diberikan belas kasihan. Apakah waktu kita mengaduh kesedihan, hanya sekedar mengaku, bukankah dalam diri kita ada kehancuran hati, membutuhkan pengampuan dengan hati yang hancur? Berkat ini diberikan hanya kepada orang yang memerlukan belas kasihan. Berkat diberikan kepada orang yang hidupnya merasa tidak bisa apa-apa tanpa kehadiran Allah. Itulah ungkapan “kiranya Ia menyinari kita dengan wajahNya”. Aku butuh belas kasihan Allah. Aku butuh berkat Allah. Dan kiranya Dia menyinari kita dengan wajahNya. Itulah artinya Tuhan memberi kasih karunia kepada kita karena kita membutuhkan kasih karunia.

E.       Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu
Secara terminology kalimat ini  artinya : senyum. Hal ini memberikan pemahamaman tentang kasih sayang, perhatian dan kepedulian. Mother Teresa  berkata,”Kemiskinan tidak hanya berarti lapar, ketelanjangan dan tidak punya rumah. Tidak dikehendaki, tidak dikasihi dan tidak dipedulikan adalah kemiskinan yang paling miskin. Suatu ketika Mother Teresa mendengar tangisan bayi dari arah tumpukan sampah. Tidak ada yang mau menghiraukan bayi dalam bak sampah, tapi ia datang dan mencari di tumpukan sampah yang bau. Lalu dengan tangannya ia geser tumpukan sampah. Bayi itu ada dalam tumpukan sampah! Setelah berhasil menemukan, lalu ia mengangkat bayi ini. Wajah bayi penuh dengan kotoran sampah. Tetapi mother Teresa menciumnya. Lalu ia kemudian mengungkapan kata ini ,”Bayi itu tidak punya rumah dan lapar. Bayi itu memang telanjang.” Menurut orang dunia, lapar, telanjang tidak punya rumah merupakan orang miskin. Tetapi Mother Teresa berkata, “tidak dipedulikan, tidak dikasihi. Itulah kemiskinan yang paling miskin”.
Itulah arti Tuhan mengatakan “Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu”. Dia memberikan kasih dan perhatian dalam hidup ini. Itu memberi pemahaam, bila tak seorang pun yang mempedulikan kita, kita masih punya Tuhan yang mempedulikan kita. Artinya yang lebih dalam, dalam situasi apa pun yang kita hadapi, dalam kehidupan seberat apa pun, di dalam semenderita apa pun, Tuhan tidak meninggalkan kita. Tetap dalam penderitaan dan kerumitan , Tuhan peduli dan penuh perhatian kepada kita. Waktu bangsa Israel di padang gurun menghadapi begitu banyak kesulitan, Ia memberkati umatNya, Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu, artinya umat Israel dihibur. Dalam situasi seperti ini, Tuhan kasih, peduli dan perhatikan dirimu.

F.       Tuhan memberikan engkau damai sejahtera.
Kedamaian yang terjadi setelah manusia hidup damai dengan Allah, tetapi sungguh kita bersyukur Tuhan melakukan perdamaian dengan kita manusia berdosa. Yes 66:10-14   Tuhan memberikan damai sejahtera. Tuhan berinisitaif melakukan perdamaian dengan manusia, Tuhan memberi damai sejahtera dalam hidup kita. Damai sejahtera seperti apa? Yes 66 : damai sejahtera yang begitu luar biasa. Bagaimana bayi yang menyusu, menjadi kenyang dengan susu yang menyegarkan. Waktu bayi disusui, digendong, dibelai di pangkuan ibunya. Bayi seperti itu merasa aman. Dia tidak merasa mau dipisahkan dari ibunya. Waktu dibelai, dia merasa kehangatan. Waktu digendong, ia merasakan orang yang memanggul dan memberikan kekuatan dalam dirinya. Kondisi seperti inilah yang diberikan kepada kita menggambarkan damai sejahtera. Kita bayi yang digendong Allah. Dia membelai , memangku kita, memberikan rasa kehangatan dan aman dalam hidup kita. Itulah Allah kita yang luar biasa. Dia melakukan perdamaian dalam hidup kita. Sehingga waktu doa berkat diberikan , TUhan memberikan engkau damai sejahtera. Damai sejahtera kutinggalkan ,kuberikan kepadamu, apa yang kuberikan tidak sama. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Ini yang diberikan Tuhan tidak diberikan dunia padamu. Damai sejahtera itu ditingalkan bagi kita. Fil 4: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Ini luar biasa. Tuhan memberikan berkat. Itu tidak akan kau peroleh dalam dunia ini. Hanya dari Allah!

G.       Umat pilihan Allah (BIl 6:27)  adalah milik Allah artinya kita tidak boleh melupakan Allah yang telah memberikan berkat. Umat ini yang memperoleh jaminan dari Allah mendapat berkat. Saat dapat berkat seringkali kita tertuju pada berkat itu sendiri. Tuhan katakan jangan tertuju pada berkat itu sendiri, tetapi tujukanlah hatimu pada sumber yang memberikan berkat yaitu Allah. Itulah yang harus dilakukan dan diingat.

Dalam rangka chinese new year ini, mari kita mengenali ajaran Alkitab yang benar. Allah merindukan memberkati umatNya dan biarlah kita menerima berkat bukan berdsarkan keinginan tapi berdsarakan kebutuhan. Demikian juga waktu berdoa. Itu yang memberikan kita damai sejahtera dan memberikan kita kesukacitaan dan kehangatan , keceriaan dalam diri kita. Jangan sampai seperti yang dikatakan Amsal, di dalam tawa hati kita merana. Tetapi kita benar-benar merasakan damai sejahtera. 

No comments:

Post a Comment