Sunday, April 3, 2016

Perjumpaan di Emaus


Pdt. Hery Kwok

Lukas 24:13-18, 25-32
13  Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,
14  dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
15  Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
16  Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
17  Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
18  Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
25  Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!
26  Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
27  Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
28  Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
29  Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
30  Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
31  Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
32  Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

Pendahuluan

                Kita telah melalui 2 ibadah raya yakni Jumat Agung dan Paskah. Tema Jumat Agung “Di SalibMu Ku-Bertelut” (menyembah kepada Allah). Tujuannya agar seluruh hidup kita (apa yang kita buat, apa yang kita pikirkan dan rasakan) untuk memuliakan Tuhan (berfokus untuk Tuhan). Faktanya : manusia yang berdosa hanya hidup untuk DIRI SENDIRI. Untuk setiap kegiatan yang selalu dilihat adalah dirinya sendiri. Contoh : saat melihat foto, bila tidak ada “saya” maka  saya tidak mau melihat. Saat makan bersama, saya ingin mengambil makanannya duluan (jarang ada yang mempersilahkan orang lain lebih dahulu). Orientasinya selalu diri saya. Juga di jalan raya, saat macet banyak mobil pribadi yang masuk ke jalur busway.  Karya Kristus di Salib, membuat hidup kita untuk Tuhan. Cara hidup kita meneladani / mengikuti contoh hidup TUHAN YESUS yang RENDAH HATI. Fil 2:5-10 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,   yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,   melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.  Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Rendah hati : taat & setia melakukan apa yang Firman Tuhan ajarkan (dalam ibadah, doa, pengampunan, pergumulan dan lain-lain). Orang yang tinggi hati, tidak pernah beribadah dengan baik. Buatnya bila tidak beribadah ,tidak ada dampaknya. Orang yang rendah hati bersedia diajar beribadah karena ia layak disembah karena Ia Pendipta saya, bersedia diajar berdoa  seperti Tuhan Yesus berkata kepada Petrus (tidak sanggupkah kamu berjaga-jaga barang 1 jam),Yesus tidak minta berdoa 24 jam sedangkan bagi orang yang tinggi hati tidak melihat efek berdoa. Bagi dia yang penting bekerja mati-matian. Orang yang tinggi hati sulit mengampuni bila ada yang menjengkelkannya. Bahkan ada  hamba Tuhan , majelis dan aktifis yang tidak mau mengampuni. Sedangkan untuk tema khotbah di Paskah “Stand Up For Jesus” (berdiri, hidup untuk Kristus). Tujuan : jemaat mengalami KUASA KEBANGKITAN KRISTUS sehingga hidupnya melayani Tuhan.  Harga manusia yang sudah ditebus Kristus sedemikian mahal sehingga harganya luar biasa dan jauh melampaui harga barang-barang mewah yang ada di dunia (seperti mobil dan perhiasan mewah). Dengan keberhargaan kita , kita melayani dan hidup bagi Kristus. Karena tidak ada barang berharga yang bisa mengimbangi harga kita. Karya Kristus: Dia Bangkit sehingga kematian dikalahkan (apa yg menjadi ketakutan kita sudah dikalahkan). Cara hidup kita : memahami betapa berharganya hidup yang sudah ditebus sehingga sekarang hidup kita untuk melayani Tuhan.

Perjumpaan di Emaus

Lukas 24:15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Kehadiran Kristus di antara 2 muridNya dan berjalan bersama-sama dengan mereka merupakan bentuk keterangan bahwa Yesus ada di antara mereka. Ayat 16, Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Saat Yesus mendekati murid-muridNya, apa yang membuat mereka tidak mengenal Yesus? Ini aneh. Kalau saya berjumpa seseorang beberapa kali, waktu berjumpa lagi saya ingat sedikitnya wajahnya walau mungkin saya tidak ingat namanya. Seperti saat reuni, walau tidak ingat nama tapi tetap masih bisa mengingat. Memori yang Tuhan berikan bagus. Tetapi mengapa mereka tidak mengenal Yesus? Murid-muridNya tidak tahu yang berjalan bersama mereka adalah Yesus. Ada yang menghalanagi mata mereka.

Apa yang menghalangi mata murid-murid Yesus dalam mengenal Yesus?

1.     Cara pandang / menilai (perspektif) yang keliru sehingga tidak percaya
Ada penafsir yang mengatakan bahwa yang menghalangi mata mereka adalah kesedihan mereka.Dia yang diharapkan untuk membebaskan Israel yang secara politik dijajah Romawi tetapi Dia mati. Tuhan Yesus dicambuk, disalib dan akhirnya mati. Selain ada kekecewaan, mereka merasa sedih dan mukanya muram. Muka orang muram ketahuan karena seperti pepaya lonjong. Tetapi bukan itu yang menjadi jawabannya. Yang menghalangi mata mereka bukan sekdar kesedihan. Waktu papa saya meninggal, saya menangis. Namun walau menangis, saya mengenali pelayat yang datang. Lukas 24:25 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!. Ini yang membuat mereka tidak mengenal Yesus.
Peristiwa bangkit sangat sulit masuk di kepala. Hukum alamnya, setelah orang mati tidak ada lagi dalam arti fisiknya tidak bisa bergerak. Rohnya kembali kepada Allah. Para muridNya hanya tahu Yesus mati. Jadi ini sesuatu yang penting, kepercayaan Ini bisa terjadi dalam diri kita. Kalau tidak percaya, maka tidak akan mengalami kebangkitan karena menutup diri terhadap kebenaran.. Waktu tidak percaya pada ayat 25 Yesus menyebut mereka orang bodoh. Bodoh tidak sama dengan orang yang tidak berpendidikan. Dari kecil, anak-anak sudah masuk sekolah. Saya dan hamba Tuhan lainnya dididik setelah dewasa. Bodoh yang dimaksud kitab suci, adalah bicara tentang perspetif. Cara memandang apa yang dinilai? Ayat 18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?". Yesus dipandang mereka sebagai orang asing. Kepercayaan mereka mengklaim bahwa Yesus orang asing. Jadi sesuatu yang sangat mengerikan adalah  waktu manusia tidak menaruh waktu pada firman Allah. Jadi kita menilai Yesus dari cara menilai yg salah Maka TIDAK PERCAYA KEPADA FIRMAN TUHAN. Kita seringkali gagal. Saat doa tidak dijawab, maka kita seringkali curiga. Kalau tidak diberkati padahal mengikuti firman Tuhan, maka tidak berani katakan kebenaran firman Tuhan sungguh nyata. Karena berdasarkan perspektif saya. Yang menghalangi mereka adalah cara melihat berdasarkan apa yang kita pikirkan. Saya pikir Dia sudah mati dan sudah dikubur tidak mungkin bangkit lagi. Waktu Lazarus mati, Marta mengatakan , “Guru dia sudah empat hari sehingga bau busuk.” Memang benar kalau sudah 4 hari dikubur, maka jasadnya akan menjadi busuk. Secara logika dengan kebenaran firman Tuhan tabrakan. “Kamu akan melihat kemuliaan Yesus kalau percaya,”kata Yesus.  Mereka tidak percaya kepada Allah. Apa yang dilakukan 2 murid di Emaus adalah gambaran orang Kristen dalam perjalanan hidup orang Kristen. Mungkin kita membaca kitab suci, tetapi apakah benar Kitab Suci tertanam dalam pikiran dan kita berubah?. Seharusnya hal ini ada dalam renungan dan pikiran kita. Ini yang menyebabkan Lukas mencatatnya. Tujuan Yesus menjumpai murid-muridNya itu, Dia ingin murid-muridNya mempunyai pengenalan akan Tuhan. Pengenalan akan Tuhan adalah  pengetahuan dan pengalaman bersama dengan Tuhan. Dia ingin 2 orang murid-muridNya mempunyai pengenalan akan diriNya di mana kuasa kebangkitan Yesus ada dalam diri mereka melalui firman Tuhan. Yesus mengatakan mereka bodoh karena kitab suci mengatakan bahwa Kristus harus mati. Kitab Musa mencatatnya begitu. Di kitab suci mereka ada itu (Mesis harus mati). Jadi seharusnya mereka percaya baru mengalami kekuatan firman Allah.

Beberapa hari lalu, saya ngobrol dengan orang di kantor . Sebelum kerja diadakan ibadah. Setelah itu saya bercakap-cakap dengan dia. Dia bercerita satu hal. Dia berkata, “Dulu saya bergumul, karena waktu menikah dengan istri, saya mendapat anak yang berikutnya, istri saya hamil lagi di usia 40 tahunan dan kehamilannya bermasalah dan beresiko. Jadi dia bergumul  untuk menggugurkan. Dokter memberi rekomendasi untuk menggugurkannya. Waktu ia harus mengikuti saran itu, hatinya gelisah. Menjelang waktunya, hatinya tidak sejahtera. Lalu ia berdoa dan meminta Tuhan memberi konfirmasi supaya ia bisa punya kekuatan. Lalu ia membuka Kitab Amos yang mengatakan, “Masakan orang tua membuang anaknya?” Waktu ia melihat ayat itu, ia merasa Tuhan sedang menegur , menampar dan mengingatkan dia. Kalau Tuhan memberikan anak, pasti Tuhan punya maksud. Jadi ia bilang ke istrinya untuk membatalkan rencana untuk menggugurkannya. Keputusan inipun di sampaikan ke dokter. Ternyata hari ini anaknya sudah besar, sudah bekerja dan tidak ada masalah apa-apa. Firman Tuhan berbicara dan ia yakin, pegang dan lakukan. Ini yang Tuhan Yesus mau kepada kedua orang murid di Emaus. Agar mereka mengalami kuasa dari Allah sendiri yang sudah bangkit. Di sanalah kebenaran firman Tuhan yang membuat kita melihat waktu kita membaca firman Tuhan, kita percaya pada firman Tuhan dan Tuhan Yesus . Kalau bilang percaya Tuhan Yesus tapi tidak melakukan firman Tuhan, berarti belum percaya padaNya. Hanya mulut yang katakan tetapi hati tidak takuk kepada firman Tuhan. Waktu firman Allah berbicara demikian, itulah Yesus sedang berbicara demikian. Lukas ingin memberi catatan sederhana, waktu engkau kenal Yesus maka engkau akan kenal melalui firmanNya. Waktu firmanNya ada di dalam hatimu, maka Yesus ada di dalam hatimu. Dengan kata lain Firman Tuhan sangat penting, sehingga tidak bosan visi kita. Pengajaran yang kokoh ada dalam diri tiap orang dan tiap keluarga. Setiap keluarga sangat mendalami dan menghidupi firman Allah.

2.   Pengenalan akan Tuhan dalam gereja mula-mula (pengetahuan dan pengalaman ) melalui : Ekaristi / perjamuan Kuus. Lukas memberi catatan penting, ekaristi adalah alat atau sarana yang Tuhan pakai untuk mengingatkan Tuhan Yesus hadir dalam hidup orang percaya. Sehingga tiap awal bulan kita mengadakan perjamuan kudus. Jadi tidak main-main, Allah hadir , ada dan bersama-sama. Lukas memberi catatan bahwa Allah memakai alat perjamuan kudus (ekaristi) untuk menyatakan kehadiranNya dalam ibadah yang Tuhan perintahkan. Sehingga jangan main-main, kalau mau ambil perjamuan kudus tetapi masih hidup dalam perjudian, tukang tipu, omong gosip jangan ambil karena menghinakan tubuh Kristus. Karena Dia ada dan kita hormati. Kalau kita sadar dan mau berubah, di situlah kita diberikan undangan yang luar biasa.


Penutup

Alkitab memberikan contoh orang yang hidupnya baik.
1.     Zakheus yang adalah pemunugut cukai alias pemeras seperti  tukang pajak yang mintanya lebih (Lukas 19). Karena dia sendiri harus setor kepada Kaisar. Waktu setor ke pejabat Romawi dia harus beri uang sehingga harus ambil lebih . Kalau mau menjadi kepala cukai juga harus menyogok. Suap dari zaman dulu sudah ada dan tidak bisa berhenti. Zakheus waktu mendengar Tuhan mau melewati jalan itu, dia lari mendahului karena ia pendek. Inilah spirit orang yang mau mengenal Allah, antusiasnya hebat sekali. Itu kemudian dinyatakan dalam diri Rasul Pausul sewaktu menulis surat ke jemaat Korintus, “Aku bekerja luar biasa sampai melebihi orang-orang, tetapi bukan aku melainkan kasih karunia Allah.” Itu   orang-orang yang punya perjumpaan hidup dengan  Kristus secara baik. Semangatnya tidak pernah hilang. Kalau spirit dan pelayanan lemah dan merasa bosan, coba pikirkan hubungan kita dengan Allah. Orang yang berjumpa Kristus semangatnya hebat sekali. Rasul Paulus tidak pernah merasa lelah (mau cuti dulu). Waktu merasa ada tantangan di Makedonia, dia terus berdoa dan Tuhan memberi jalan kepadanya. Ia tidak pernah berhenti. Ia memiliki kepentingan pribadi tetapi tidak pernah mengungguli pelayanan kepada Tuhan.
2.       Perempuan Siro Fenisia (Matius 15:21-28). Ia berkata kepada Tuhan waktu anaknya sembuh dari kerasukan setan. Siri Fenisia dulu dianggap kafir. Ia dikatakn, tidak pantas roti yang seharusnya diberikan ke anak-anak tetapi diberikan kepada anjing. Bukan berarti kasar, tetapi Yesus hendak memberikan pelajaran yang hebat. Perempuan itu berkata, Benar. Aku memang anjing. Tetapi anjng dapat remah-remah dari apa yang dimakan anak-anak. Aku ambil itu saja mau. Aku tidak akan memalingkan muka. Kalau tadi bicara spiritnya, ini bicara perjuangan spiritnya. Ia tidak pernah putus asa walau sepertinya ia ditolak Allah. Kalau kita doanya sepertinya tidak dijawab menjadi lemas. Saat dagangan sepi kita menjadi kendor. Ini membuat kita menjadi seperti murid di Emaus di mana Tuhan harus datang menjumpai karena tidak percaya.

3.       Perempuan yang mengalami pendarahan yang sudah lama (Matius 9:20-22, Markus 5:25-34, atau Lukas 8:43-48). Ia harapkan waktu Yesus melewati dia, asal aku pegang jubah / bajunya aku akan mengalami kesembuhan. Spriitnya punya keyakinan yang kokoh. Yang jadi spiritnya antusias, di sini spiritnya punya kepastian pada Allah. Aku sembuh asal pegang jubah Yesus. Keyakinan itu membuat Tuhan menghargai perempuan ini. Keyakinan ini jarang. Waktu banyak duit yakinya kuat, kalau tidak ada duit, jadi lemas. Makanya Yesus harus menjumpai 2 murid di Emaus yang tidak percaya, Allah harus mengembalikan agar mereka kemudian menjadi orang-orang yang berkiprah dalam gereja mula-mula. Allah juga ingin kita seperti itu. 

No comments:

Post a Comment