Monday, October 13, 2014

Alkitab vs Games/Kesibukan/Entertainment


Pdt. Hery Guo

2 Tim 4:13 Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu.
2 Tim 3:15-16
15  Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
16  Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
1 Tim 4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.

Pendahuluan

                Tema hari ini adalah Alkitab dibandingkan dengan hal-hal dalam kehidupan sehari-hari seperti games (permainan), kesibukan dan entertainment (hiburan). Seringkali ditemukan bahwa Alkitab tidak benar-benar menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari karena manusia lebih mementingkan hal-hal lain. Suatu kali saya diundang seorang sahabat untuk menghadiri perayaan ulang tahun cucunya yang pertama. Kami datang ke sebuah restoran dan menikmati sukacita karena cucunya berulang tahun. Pada waktu akan selesai, saya sampaikan kepada papa anak tersebut bahwa saya akan berdoa untuk anaknya agar ia diberkati dari kecil hingga dewasa. Sebelum saya berdoa, papa anak tersebut menggendong anaknya lalu datang ke sebuah meja yang di atasnya telah ditaruh beberapa barang. Barang-barang tersebut adalah telpon seluler, uang dolar dan beberapa barang elektronik  lainnya. Dia berkata ke anak tersebut, “De, ini ada barang-barang. Dede ambil yang Dede mau.” Lalu saya bertanya ke papanya, mengapa ia mengatakan hal tersebut ke anaknya. Ia berkata, “Nanti apa yang diambil anak saya, maka nantinya ia akan menjadi seperti itu.” Saya berpikir kalau di sana ada pisau atau golok, maka kalau sudah besar ia bisa menjadi pembunuh. Anak itu kemudian mengambil suatu barang dan semua orang pun bertepuk tangan. Yang diambil ternyata telepon seluler dan papanya berseru, “Hore!!! Kerjanya nanti TI (teknologi informasi). Saya bertanya-tanya dalam hati, “Apa hubungannya telepon seluler dengan menjadi pekerja di bidang TI? Kemudian papanya berkata lagi, “Ayo Ade ambil lagi apa yang kamu mau.” Lalu sang anak mengambil dolar dan semua orang bertepuk tangan. Dikatakan , “Nanti kalau sudah besar bisa menjadi taipan.” Saya tergelitik dan betanya dalam hati “Apakah benar anak itu akan menjadi sesuai dengan barang yang diambilnya.  Ini tradisi dari mana, yang mencoba memprediksikan orang akan menjadi apa di masa depan dengan melihat pilihan barang yang diambil? Anak satu tahun ini tidak tahu apa yang dipikirkan orang tuanya. Waktu ia mengambil telepon seluler , ia tidak bermkasud kalau sudah besar akan menjadi pekerja TI. Atau waktu mengambil uang dolar, ia tidak mengira akan menjadi bankir atau konglomerat. Anak satu tahun tidak punya pikiran seperti orang dewasa. Apa yang menarik dalam pandangan anak kecil, itu yang diambilnya.

Yang Utama Lebih Penting dari Yang Menarik

                Berbicara tentang Alkitab versus games, kesibukan dan entertainment, akan ditemukan perbandingan mana yang lebih menarik di antara keduanya. Ada yang bilang, yang menarik games karena Alkitab tidak menarik. Hal ini dapat diuji dari pertanyaan sederhana ,”Selama menjadi orang Kristen, siapa yang telah membaca Alkitab dari kitab Kejadian sampai  kitab Wahyu sebanyak satu kali? Dua kali? Tiga kali?” lalu bandingkan dengan pertanyaan “Siapa yang sampai saat ini, sekalipun belum pernah bermain games atau menikmati entertainment (contoh : ke bioskop, pesta)?” Ada juga yang menikmati membaca Alkitab karena bisa tidur dengan cepat! Ada perbedaan yang sangat penting antara yang utama dengan yang menarik. Dunia menarik kita, memberikan kita suatu hal yang sangat luar bisa yakni kemenarikan sehingga orang memilih yang menarik. Setelah Tuhan Yesus berpuasa 40 hari, Dia digoda iblis 3 kali (Lukas 4, Matius 4) yakni untuk mengubah batu menjadi roti, menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah dan kemegahan kerajaan dunia.  Iblis menawarkan hal yang menarik supaya orang mengambilnya. Pada Kitab Kejadian pasal 3, saat manusia pertama jatuh ke dalam dosa, iblis menawarkan buah pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Saat itu perkataan Tuhan (Kej 2:16-17) tidak menarik dalam pandangan Adam-Hawa tapi perkataan iblis menarik yaitu saat iblis mengatakan, bahwa mereka tidak akan mati kalau memakannya (Kej 3:4-5). Jadi dunia sedang membawa orang-orang yang hidup di dalamnya untuk mengambil hal-hal yang menarik dan mengikuti penawarannya. Namun apa yang menarik dalam dunia berbahaya. Contoh : saat jatuh cinta, apa yang membuat orang jatuh cinta dan menikah? Karena ada yang menarik dalam pasangannya. Ada yang mengatakan,”Saya ingin menikah karena ia ganteng (cantik) dan menarik”. Waktu dunia menetapkan apa yang menarik itu berbahaya sekali karena begitu suami (istri) sudah tidak menarik, maka akan ditinggalkan. Itu sebabnya dunia membawa orang untuk terus mencari yang menarik sehingga orang terus mencari “daun muda”.
                Kalau kita bicara tentang games, kesibukan dan entertainment, maka yang ada dalam telepon seluler termasuk BB, ipad dan gadget lainnya itu adalah sesuatu yang menarik. Alkitab itu ditinggalkan karena seperti nya tidak menarik.  Tes singkat untuk membuktikannya, kalau kita ketinggalan Alkitab di gereja, maka biasanya kita kembali lagi ke gereja untuk mengambilnya karena minggu depan pasti ketemu dan tidak akan ada yang mengambil, sehingga tidak perlu balik lagi. Tapi kalau ketinggalan telepon seluler dan di jalan baru teringat, maka kita akan kembali. Karena itu yang menarik kita. Menarik karena dimasukkan hal-hal yang bersifat kebutuhan dalam hidup kita. Waktu dulu kecil , saya memperhatikan tukang tape yang menjajakan barang dagangannya. Saat ia membuka daun yang membungkus tape, aromanya harum dan lalat pun terbang mengelilinginya. Tapi sekarang tape dibungkus dengan menarik dan dijual di pasar swalayan, maka orang akan membelinya di pasar swalayan dibanding membelinya di tukang tape. Dalam sistem dunia, hal yang dibutuhkan dikemas dengan menarik sehingga orang mencarinya. Yang menarik belum tentu yang utama, ini yang menjadi masalah dalam hidup. Orang senang dengan yang menarik sampai kecanduan, sehingga ada yang terus bermain games tanpa  menghiraukan waktu. Kemarin ada berita seorang anak SD jatuh dari lantai 4 karena ia takut ada razia telepon seluler gurunya. Sekolahnya  melarang siswa membawa telepon seluler  tapi dilanggar karena menarik dalam hidup anak sekolah. Itu sebabnya ia rela melanggar aturan sekolahnya. Saat guru menerangkan pelajaran, ada siswa yang sepertinya menyimak padahal sedang memencet tombol di telpon selulernya atau bermain games.. Saat ibadah berlangsung, saya suka duduk di antara jemaat. Sementara pembicara berkhotbah, ada jemaat yang sibuk main telepon seluler. Saya melihat hal yang menarik dunia mengalahkan yang utama. Itu sebabnya saya menghimbau jemaat, kalau ke gereja sebaiknya membawa Alkitab, kecuali bisa mendisiplinkan diri untuk membaca Alkitab di telepon seluler (tidak tergoda untuk melihat pesan). Godaannya waktu buka Alkitab di telepon seluler adalah pada saat bersamaan ada pesan masuk. Karena dikira ada order dari pembeli yang masuk, maka ia tergoda untuk membukanya.
                Pengusaha tidak mau melewatkan kesempatan untuk mendapat order. Ini tidak mudah karena merupakan sesuatu yang menarik diminati dunia ini. Hal ini berbeda dengan apa yang diteladankan Rasul Paulus ke Timortius.  Dalam 2 Tim 4:13 Rasul Paulus yang sedang di penjara menulis surat ke Timotius Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu. Rasul Paulus hanya mau 2 hal yaitu  jubah dan kitab-kitab (perkamen) yang dibutuhkan. Ia meminta jubah karena secara fisik ia kedinginan sehingga ia butuh jubah untuk menutupi badannya. Tetapi kebutuhnan jiwa dan rohaninya diperhatikan supaya ia dibawakan kitab-kitab untuk memenuhi kebutuhan rohani. Saat saya menjadi pengacara dan mengadakan pelawatan ke penjara, saya melihat banyak orang datang membesuk keluarganya yang di penjara. Ada seorang ibu yang membawa rantang yang cukup besar yang berisi daging rendang dan jengkol kesukaan suaminya. Bagi sang suami daging rending dan jengkol merupakan makanan yang penting. Waktu yang utama itu menjadi fokus maka yang lain tidak menjadi fokus.  Semenarik apapun, maka yang lain tidak diperhatikan lagi. Kita tidak akan mengabaikan yang utama demi yang menarik saja. Rasul Paulus seorang Rasul Tuhan yang rohaninya luar biasa, tapi ia tetap membutuhkan Kitab Suci. Itu sebabnya dalam 1 Tim 4:13, ia mengatakan, Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar. Kata bertekun di sini dalam bahasa aslinya mengandung arti Rasul Paulus mendesak (mendorong) Timotius. Rasul Paulus menganggap membaca Kitab Suci hal yang penting dan mendesak supaya Timotius membaca Kitab Suci sejak kecil. Karena dalam 2 Tim 3:15 dikatakan bahwa sejak kecil Timotius mengenal Kitab Suci dan Rasul Paulus mendesaknya untuk terus membaca Kitab Suci. Rasul Paulus menekankan peran penting Alkitab dalam kehidupan rohani sehingga yang lain tidak menjadi yang utama.

Kitab Suci : Sumber Hikmat

                Kitab Suci memberi hikmat kepada orang yang membacanya. Waktu Salomo hidup, ia mengenal firman Tuhan dan ia diberi hikmat untuk membedakan mana ibu yang asli dan palsu (1 Raja-Raja 3:16-27). Melalui Kitab Suci yang dibaca Salomo, diberikan pikiran yang luar biasa dan berhikmat. Tapi pada masa tuanya, ia tidak lagi membaca Kitab Suci, dan ia lebih percaya kepada Baal yang disembah istrinya, sehingga ia tidak lagi menjadi cemerlang. Kepemimpannya menjadi hancur. Waktu kita membaca Kitab Suci secara teratur , maka Allah akan memberi hidikmat.  Kitab Suci dapat memberi hikmat yang demikian agung dan mulia, karena Kitab Suci diberikan Allah melalui orang yang diutusNya supaya mengatakan apa yang ingin disampaikan. Kitab Suci sebagai sumber hikmat, sehingga bila membacanya kita juga penuh hikmat.
                Ada pepatah yang disampaikan orang Tionghoa : jangan pernah bergaul dengan orang bodoh, karena nanti kamu jadi bodoh, tetapi bergaullah dengan orang yang pintar sehingga kamu menjadi pintar. Saat bergaul dengan orang berhikmat maka kita akan mendapat hikmat. Terdapat 7 hal penting yang diajarkan kepada katekisan dalam membaca Kitab Suci yaitu katekisan belajar membaca Alkitab, belajar melalui alam, belajar dari orang yang memberontak, Yesus menebus dosa manusia, Roh Kudus menyertai orang percaya, gereja tempat orang percaya menjadi tubuh Kristus, malaikat dan setan.   
                Mengapa kita diberi Alkitab oleh Tuhan? Mengapa kita harus membaca Alkitab setiap hari? Supaya orang digerakkan oleh Roh Kudus . sehingga kita mengenal Wahyu Allah (tindakan Allah yang menyatakan sesuatu yang tersembunyi yang tidak mungkin diketahui tanpa dinyatakan). Allah menyatakan diri melalui firman Allah yang ditulis oleh orang yang dipimpinNya. Waktu membaca Kitab Suci, kita juga menemukan Allah yang mengasihi dan tidak membuang orang berdosa. Seberdosa dan sejahat apapun kita, Allah mau mengampuninya. Ini berita yang luar bisa, yang disampaikan Kitab Suci kepada kita. Sehingga yang utama menjadi sesuatu yang sangat penting  agar Timotius membaca kitab suci. Origenes, salah satu bapa gereja (sebutan bagi para teolog dan filsuf yang berpengaruh dan hidup di era awal Gereja Kristen), mengatakan, “Tujuan utama manusia adalah mengenal Tuhan dan  berhubungan secara terus menerus denganNya.” Waktu kita mengenal Dia dalam hubungan yang terus menerus dengan Dia, maka kita akan mengetahui tujuan kita. Pdt. Dr. Stephen Tong (74, pendiri Gereja Reformed Injili Indonesia), mengatakan, “Banyak orang yang tidak mengetahui tujuan hidupnya, kenapa ia lahir dan ada di dunia. Ia hanya mengatakan bahwa ia lahir karena papa-mama dan itu dianggap cukup.” Tapi Kitab Suci menjelaskan mengapa kita hadir di dunia. Pastor Rick Warren (60, pendiri dan pendeta senior dari Saddleback Church) mengatakan, “Digerakkan oleh tujuan membuat kita menekankan hal yang sama waktu kita tahu apa tujuan hidup kita.” Orang cari duit pintar, tapi tidak tahu apa tujuan hidupnya. Kalau tujuan hidupnya cari uang, maka waktu mati tidak bisa membawa uang. Itu konsekuensi logis, apa yang dicari harusnya bisa dibawa pulang. Waktu melihat orang mati, kita tidak melihat ada orang mati menggenggam uang, padahal manusia giat mencari uang dan tidak mencari Tuhan. Kitab Suci lah yang menjelaskan tentang tujuan hidup kita. Allah menghadirkan kita, agar kita hidup menyenangkan dan taat kepada Dia. Karena Dialah yang menciptakan kita sehingga kita harus sungguh-sungguh menyenangkan hatiNya. Di dalam Kitab Suci kita akan dibawa ke pemikiran rohani yang benar.
                2 Tim 3:1616  Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Orang bisa diperbaiki kelakuannya waktu ia menerima firmanNya dan diubahkan. Kita adalah orang berdosa. Hal itu dikatakan Kitab Suci. Namun kalau ada yang berkata kita adalah orang jahat dan berdosa, maka kita marah. Masa orang tua dikatakan orang jahat dan berdosa? Kitab Suci mengatakan hati orang berdosa akan  berubah karena firman Allah berkuasa untuk mengubah hati manusia. Firman Allah untuk menyadarkan manusia bahwa ia membutuhkan Tuhan. Nabi Yesaya menulis,”Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” (Yes 55:11). Firman Allah yang membawa hidup orang-orang suci berarti dalam dunia ini. Tagi pagi saya membaca renungan dari Ibrani 11 tentang saksi-saksi iman yaitu tokoh yang dikisahkan di Kitab Suci yang punya pergumulan dan merenunginya agar dapat menjadi pemenang, karena mereka memiliki iman kepada Allah yang besar. Dari Allah yang menyatakan diriNya dalam Kitab Sucilah mereka dapat menjadi pemenang. Membaca Kitab Suci kita dibawa ke pemahaman  bahwa Allah Maha Besar dan berdaulat atas semua orang. Ia mempunyai kepedulian yang penuh dan menentukan orang-orang. Kesadaran itu membawa orang saleh (contoh : Daniel) tidak takut saat berhadapan dengan gua singa (Daniel 6:16). Bagaimana Daniel berkata bahwa ia tetap ikut Tuhan dan ia dengan berani masuk ke gua singa. Karena kerohanian Daniel bertumbuh dari Kitab Suci yang dibacanya tiap hari. Pergumulan saat membaca Kitab Suci yang membuat kita bertumbuh. Tantangan kita tidak jauh dari pergumulan. Kita mencari uang supaya bisa memberi makanan kepada keluarganya. Hampir sebagian besar uang digunakan untuk makan dalam hidup kita. Sehingga dikatakan “Jangan kawatir. Karena Bapa di surga pasti memelihara kita seperti juga burung-burung di udara (Mat 6:25-26). Saat membacanya kita dapat penghiburan luar biasa, karena kita dipeliharaNya. Sehingga Kitab Suci harus terus dipelihara. Kita tidak tahu seberapa jauh kita dengan semangat membaca Kitab Suci yang merupakan perkataan Tuhan yang sangat berharga. Waktu mengalami hidup baru dan percaya kepada Tuhan, TUhan membiarkan agar kita tetap bisa berkomunikasi denganNya. Dia berikan firman untuk menyertai dan menolong hidup kita. Tanpa memahami, kita akan merasa Alkitab membosankan dan rasanya enggan untuk dibaca. Itu sebabnya Alkitab dianggap seperti obat tidur yang bila tidak bisa tidur tinggal membacanya. Terkadang zaman teknologi yang agak jadul (kuno) dapat membuat kita mengerti arti hubungan. Terkadang teknologi yang canggih tidak membuat kita menjadi romantis dan bahkan tidak membuat hati kita mengekspos perasaan hati kita. Perasaan itu tidak bisa diterjemahkan melalui pesan di telpon seluluer. Tapi waktu kita bisa menulis surat dengan kata-kata dan mengungkapkan isi hati kita, maka yang membacanya bisa berbunga-bunga. Karena surat yang dibaca adalah perkataan hati si penulis untuk menyatakan isi hatinya kepada kekasih.  Saya waktu pacaran membuat surat-surat yang bila dikumpulkan bisa menjadi 1 novel. Apa yang ada di hati, kita tulis dan sampaikan dan waktu dibaca senangnya minta ampun. Kalau merasakan firman Tuhan seperti surat kepada kita, dan itu sangat indah maka kita akan senang membacanya. Karena itulah yang utama dalam hidup rohani kita. Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata, manusia tidak hidup dari roti saja tapi dari perkataan yang keluar dari firman Tuhan (Mat 4:4). Perkataan Allah yang digerakkan manusia untuk menulisnya disebut Kitab Suci. Kita dikuatkan dan diingatkan bahwa yang utama adalah firman Allah. Kalau yang utama menjadikan hal-hal yang lain tidak penting, itu membawa kita semangat membaca Kitab Suci.

Penutup


                Kalau dalam sehari kita membaca sekitar 4 pasal maka kita akan selesai membaca Alkitab dalam waktu setahun. Alkitab bisa dibaca dari manapun, ada yang membaca dari kitab Mazmur, kitab-kitab Perjanjian Baru atau bisa juga membaca dari kitab Kejadian sampai Wahyu agar berurutan. Bacalah terus firman Tuhan dan bila ada bagian yang tidak dimengerti dicatat terlebih dahulu untuk ditanyakan ke rohaniawan. Ada ilustrasi yang menggambarkan hal ini. Kalau makan ayam, kita makan dagingnya (bukan tulangnya). Jadi bila bertemu bagian yang “keras” saat membaca Alkitab maka tanyalah rohaniawan. Ada seorang jemaat yang bertanya tentang Saul yang meminta perempuan pemanggil arwah di En-Dor untuk memanggil arwah Samuel (1 Sam 28), apakah roh yang dipanggil itu roh Samuel atau bukan? Setelah mempelajarinya terlebih dahulu, saya katakana bukan, karena orang mati tidak mungkin kembali ke dunia tapi kembai ke Penciptanya, itu bukan Samuel tapi  roh jahat. Hal tentang orang mati tidak mungkin ke dunia orang hidup, kita ketahui dari Kitab Suci (Lukas 16:26). Ada orang yang mencaritahu dari cerita yang mengatakan bahwa roh orang yang meninggal kembali ke rumahnya setelah meninggal. Sehingga ada orang yang tetap sembahyang kepada orang mati setelah meninggal. Padahal Kitab Suci memberi jawaban yang absout (pasti) tentang hal ini dan itu yang utama yang harus menjadi bagian dalam hidup kita. Waktu kita tahu yang utama, maka “yang menarik” tidak menjadi perhatian lagi. 

No comments:

Post a Comment