Ev. Felix Waruwu
Markus 1:1-8
1 Inilah
permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.
3 ada suara
orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan,
luruskanlah jalan bagi-Nya,"
4 demikianlah
Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan
berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."
5 Lalu
datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk
Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan.
6 Yohanes
memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan
madu hutan.
7 Inilah yang
diberitakannya: "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari
padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.
8 Aku membaptis
kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."
Pendahuluan
Tema yang diberikan kepada saya adalah
“Permulaan Injil tentang Yesus Kristus menurut Markus”. Ketika berbicara
tentang Injil, maka sebenarnya kita membicarakan satu hal yang sangat esensi
dalam hidup kita sebagai orang Kristen. Apalagi ketika kita melihat Alkitab
lebih berfokus pada Injil. Seluruh Alkitab membicarakan Injil dari Kristus
Yesus. Jadi kalau kita melihat bukan hanya Injil Matius, Markus, Lukas dan
Yohanes yang membicarakan Injil, melainkan kitab Kejadian pun membicarakan
tentang Injil. Jadi waktu kita membaca Kejadian 3:15 sejak manusia jatuh di dalam
dosa, maka Tuhan sudah langsung mengatakan, “ Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara
keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau
akan meremukkan tumitnya." Jadi
Tuhan Allah sudah membicarakan Injil di dalam kitab Kejadian. Sejak permulaan
kitab suci sudah membicarakan Injil. Bukan hanya kitab Kejadian tetapi kitab
Pentateukh juga membicarakan Injil. Juga kitab-kitab Sejarah ada Injil di
dalamnya, sampai kitab puisi dan nabi-nabi membicarakan tentang Injil. Apalagi
dalam Perjanjian Baru kita melihat bagaimana Injil diberitakan pada kita.
Jadi
Injil adalah sesuatu yang sangat besar sekali. Rasul Paulus mengatakan Injil adalah
kekuatan (kuasa) Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Kuasa dari Injil dalam kitab Roma disebut sebagai
dynamo (asal kata dinamit). Walau kecil tapi punya kekuatan (daya ledak) yang
besar. Jadi Injil punya kekuatan yang besar untuk menyelamatkan manusia. Ketika
kita melihat perkataan Markus, “Inilah
permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. (Markus 1:1) Berarti Markus
membicarakan sesuatu yang penting sekali di dalam Injil-nya. Kita melihat Injil-nya
berfokus pada apa yang dituliskan Markus khususnya pada ayat 1. Kemudian
dijabarkan dalam seluruh tulisannya. Sehingga pemberitaannya sangat penting dan
memang harus diperhatikan. Kita melihat memang Injil artinya sebuah kabar baik
yang sangat dibutuhkan oleh dunia. Markus menuliskan akan Injil ini sebagai sesuatu
yang sudah lama dinanti-nantikan oleh Israel pada saat itu. Tetapi dalam tulisannya,
ia menulis kepada kita bagaimana permulaan dari Injil yang sudah dinanti-nantikan
ini kemudian tiba di dunia dan hadir bersama kita.
Allah
itu sangat setia kepada janjiNya. Dari kitab Kejadian sampai Markus jaraknya
sekitar 1.500 tahun. Ia tidak pernah meninggalkan apa yang sudah Dia nubuatkan
sehingga sampai akhirnya Injil itu tiba dan mula-mula dicatat oleh Markus.
Markus berkata tentang Injil. Lalu dikatakan tentang Yesus Kristus adalah anak
Allah. Yesus adalah Juruselamat. Kristus adalah yang diurapi. Jadi waktu
melihat di bagian ini, Markus sedang membicarakan tentang bagaimana kesalamatan
yang dibawa oleh Yesus yang Juruselamat dan Kristus yang diurapi dalam
jabatannya sebagai imam, nabi maupun sebagai raja.
Yohanes Pembaptis
Hari
ini pertama-tama saya mengajak kita untuk memikirkan khususnya di dalam tulisan
dari Markus. Di dalamnya ia membahas tentang Injil. Pada permulaan dari Injil
ia langsung mengaitkan dengan Yohanes Pembaptis. Itu sebabnya di ayat kedua Dia
mencatat seperti ada tertulis dalam
kitab Nabi Yesaya. Seperti ada tertulis
dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului
Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu (Markus 1:2). Yohanes Pembaptis
sendiri sebagai pembuka jalan.Ia adalah seorang yang mendahului (seorang utusan
yang akan mempersiapkan jalan bagi Yesus Kristus yang adalah Injil itu).
Mungkin kita coba bandingkan. Yesaya 40:3-4 (karena ini dikutip dari sana). Ada suara yang berseru-seru:
"Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang
belantara jalan raya bagi Allah kita!
Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan;
tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang
berlekuk-lekuk menjadi dataran;
Yohanes Pembaptis mempersiapkan jalan bagi kedatangan
Kristus
Jadi
pelayanan dari Yohanes Pembaptis adalah mempersiapkan jalan bagi kedatangan
Kristus. Ia membuat bagaimana jalan ini bisa lancar dan aman. Seperti voorrijder yang membuka jalan. Seperti
bulldozer yang sedang membuka jalan supaya jalan bisa lancar. Sehingga waktu
datang seseorang, tidak ada hambatan yang dilewati. Kita bisa melihat, saat ada
kunjungan raja/presiden, umumnya ada yang membuka jalan. Bahkan ke daerah yang
dituju ada orang yang mempersiapkan segalanya dengan baik. Sehingga waktu ia
datang semua bisa aman. Tugas Yohanes Pembaptis sangat mulia. Bagaimana Injil
(Kristus) datang, orang-orang itu sudah
siap. Apa yang dilakukan Yohanes Pembaptis dalam membuat jalan ini? Markus 1:
4. Setiap lembah harus ditutup, dan
setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi
tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; Jadi kalau
ada lembah harus ditimbun. Kalau ada bukit harus diratakan. Maka tanah yang
berlekuk itu semua harus dibuat dataran. Semua itu bisa jalan. Ini suatu tugas
yang tidak mudah. Tugas yang dikerjakan Yohanes Pembaptis bagaimana tanah itu
bisa diratakan (dibuat jalan). Kalau ada bukit dibuat jalan mungkin masih mudah
dengan menggunakan bulldozer (alat-alat berat), masalahnya yang dihadapi adalah
bukan tanah tapi hati manusia (jiwa manusia). Hati manusia belum tentu baik,
hati manusia bisa penuh dengan
kesombongan , keangkuhan, kejahatan. Sehingga tidak mudah untuk diratakan dan
ditaklukkan. Tidak mudah untuk bisa melakukan perubahan-perubahan di dalam hati
manusia. Tetapi ini suatu tugas yang sangat besar. Bagaimana hati manusia yang
penuh liku-liku bisa dibuat lurus sehingga menyambut Injil, hati manusia yang
penuh kesombongan bisa diratakan menjadi tanah yang siap menyambut Injil Tuhan.
Ini suatu tugas (pekerjaan) yang tidak mudah.
Jangankan orang lain, mungkin diri
sendiri susah sekali bertobat. Misalnya untuk memberikan hati untuk melayani Tuhan
terkadang kita bergumul setengah mati dan bagaimana hati ini mau benar-benar
dipersembahkan kepadaNya. Apalagi hati manusia penuh dengan kesombongan , tidak
mudah menaklukkan hati ini. Banyak orang angkuh, tidak mau percaya dan tidak
mau menyambut Yesus dalam hidupnya. Dalam pelayanan, kita menjumpai banyak
orang. Bahkan ada yang sudah hampir mau mati pun masih menolak Yesus Kristus.
Ada
seorang jemaat kami yang punya seorang koko yang badannya besar sekali. Waktu
itu saya bertiga besuk ke rumah sakit. Rencananya kami mau memberitakan Injil
kepadanya. Badannya begitu besar. Dia tinggi, gemuk dan perutnya besar sekali.
Saya sudah berdoa di rumah, saya mau memberitakan Injil kepadanya. Saya berdoa,
“Tuhan bukakan jalan”. Waktu sampai di rumah sakit, saya mulai memberitakan
Injil. Saya bertanya,”Ko, pernah tidak mendengar tentang Yesus?” Dia
menjawab,”Yesus itu biasa-biasa saja! Yesus itu wajar saja. Bukan orang yang
seperti apa yang saya butuhkan”. Lalu ia mulai cerita, “Kalian tahu saya ini
siapa? Saya besar dari mana? Saya ini hidup bagaimana? Saya bukan orang yang besar
di rumah. Saya hidup di jalanan”. Dia seperti kepala geng, orang yang hidupnya
bukan di rumah tapi dijalan. Mukanya sangar dan tatapan matanya sangat tajam.
Sekarang orangnya sudah meninggal. Padahal waktu itu kami ingin mengabarkan
Injil kepaanya lagi. Kami besuk lagi sewaktu dia akan meninggal. Saya bawa
rekan yang lebih senior. Sewaktu kami masih berada di jalan, dikabarkan dia
sudah meninggal. Waktu sampai di rumah sakit, sudah tidak ada lagi nyawanya.
Sudah tidak ada lagi kesempatan ia untuk bisa percaya Tuhan. Sebelumnya waktu
saya kabarkan Injil ia begitu sombong. Begitu angkuh dan tidak membutuhkan
Tuhan Yesus. Itulah hati manusia. Kita banyak menemui orang seperti ini. Begitu
angkuh dan tidak membutuhkan Yesus dalam kehidupan.
Dalam
pelayanan kita, kita bisa menjumpai hal seperti ini. Tetapi mengherankan sekali
, dalam panggilan Yohanes Pembaptis, ia harus meluruskan, meratakan supaya hati
manusia ditembus oleh Injil Tuhan. Yohanes Pembaptis memang luar biasa. Di
dalam ayat ke 5, setelah ia berkhotbah, justru datanglah orang-orang dari
seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem sambil mengaku dosanya mereka
dibaptis di sungai Yordan. Hal ini mengherankan. Justru khotbahnya yang sangat
pendek mengguncangkan kota-kota Yudea dan Yerusalem. Orang-orang itu hatinya
diguncangkan. Hati mereka akhirnya bertobat dan kembali kepada Tuhan. Ini
sungguh luar biasa. Khotbahnya pendek,”Bertobatlah dan berikan dirimu dibaptis
dan Allah akan mengampuni dosamu!” hanya itu kalimatnya. Tetapi bayangkan
orang-orang datang dari Yudea dan Yerusalem, hatinya tergoncang. Mereka mau
ikut Tuhan. Ini sungguh menjadi sesuatu yang ajaib dan dahsyat sekali. Ini
khotbah yang sangat menggocang dunia saat itu. Ia tidak berkhotbah di atas
mimbar, tetapi mimbarnya di padang gurun. Ia bukan berada di bait suci dan
gedung yang besar, ruangan ber-AC, ruangan yang nyaman tetapi di tempat yang
tidak nyaman sekali. Di padang gurun,
seorang hamba Tuhan berkhotbah,”Bertobatlah!” Tetapi orang-orang yang mendengar
hatinya tergoncang, hatinya dilembutkan dan kembali kepada Allah dan mau
mempersiapkan hati mereka untuk mengikut Tuhan Yesus Kristus. Ini hal yang
sanagt penting sekali. Sebenarnya Yohanes Pembaptis bukan orang yang sangat
besar sekali. Ia seorang nabi Tuhan. Tapi nabi Tuhan yang hidupnya sangat
sederhana sekali. Ia hanya memakai jubah bulu unta, ikat pinggang kulit,
makanannya belalang dan madu hutan. Ini bukan hamba Tuhan yang mewah. Ia
seorang hamba Tuhan yang hidupnya sederhana sekali.
Saya pernah makan madu asli dari
sarangnya langsung. Ada di batang pohon. Enak sekali. Kalau belalang, kalau
dimakan juga enak. Setelah dibakar rasanya
garing-garing, pakai sambal enak sekali. Seorang hamba Tuhan hidupnya sederhana.
Tetapi Tuhan memakain dia dengan sangat hebat. Khotbah-khotbahnya
menggoncangkan hati manusia. Sampai penduduk Yudea dan Yerusalem mau datang.
Saya merenungkan firman Tuhan ini, kira-kira mimbar hari ini apakah mimbar ini
menggoncangkan hati kita? Tiap minggu kita datang beribadah, apakah hati ktia
tergoncang saat mendengarkan firman Tuhan? Sehingga akhirnya kita mau berkata,”Ini
aku Tuhan. Aku mau ikut Engkau terlebih lagi.” Saat saya masuk ke ruangan
ibadah ini sedang ada puji-pujian, rasanya berbeda. Itu sudah mempersiapkan hati
saya benar-benar masuk di dalam ibadah. Ini bagus sekali. Jadi kita lebih siap
masuk ibadah. Hati kita lebih tenang menyambut firman dan memuji Tuhan. Suasana
ibadah bagi saya sangat bagus. Tetapi setelah itu apakah setelah itu kita sungguh-sungguh
mengalami Tuhan dan berjumpa dengan firmanNya? Tentu kita berharap, paling
tidak setiap kali kita beribadah kita mengalami guncangan-guncangan yang menggentarkan
hati kita, menghidupkan rohani kita, dan membawa kesadaran dan pencerahan yang
baru sehingga hidup kita tidak terus begitu. Menjadi anak-anak Tuhan yang terus
bertumbuh setiap hari.
Tentunya
apa yang dikerjakan oleh Yohanes Pembaptis ini juga menjadi pelajaran bagi
hamba-hamba Tuhan. Karena ini suatu khotbah yang luar biasa penting. Bagaimana kita
mengkhotbahkan firman Tuhan dengan bersandar penuh pada kuasa Roh Kudus. Yohanes
Pembaptis sangat dipakai dan diurapi Tuhan.
Kekuatan dan kuasanya bukan dari dirinya , tetapi dari atas yaitu dari Allah ,
Pencipta Langit dan Bumi. Walaupun ia seorang hamba Tuhan yang sangat diurapi
Tuhan dan dipenuhi oleh Roh Tuhan sehingga banyak orang yang bertobat, tetapi
ia sangat tahu panggilan utamanya adalah menjadi seorang yang mempersiapkan jalan
untuk Kristrus. Ini menjadi suatu bagian yang sangat penting. Sekalipun Tuhan begitu
memakainya, tetapi ia sadar sekali, fokus dari pelayanannya bukan kepada dirinya
tetapi kepada Kristus yang sedang ia beritakan, yang sedang ia persiapkan orang
untuk menyambutnya. Di dalam ayat berikutnya (7-8) ia memfokuskan pelayanannya bukan
pada apa yang dia telah kerjakan tetapi fokus kepada Yesus yang akan disambut. Sesudah aku akan datang Ia yang lebih
berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak
(Markus 1:7). Ini kalimat yang sangat penting. Fokus pelayanan dia bukan
lagi pada dirinya, tetapi fokusnya kepada Yesus. Dalam pelayanannya dia sangat
meninggikan dan mengagungkan Kristus dan memuliakan Kristus setinggi-tingginya
dalam hidupnya. Ayat 8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia
akan membaptis kamu dengan Roh Kudus." Ini sesuatu yang sangat besar
sekali. Sehingga kita melihat fokus pelayanannya kepada Kristus. Sehingga hari
ini menjadi perenungan bagi kita, mengapa Markus membawa kita untuk merenungkan
hal ini. Apa maksudnya buat kita? Mengapa ia membawa kita melihat permulaan
ijin dan membuat kita melihat tentang Yohanes Pembaptis yang sedang menyiapkan
jalan untuk menyambut kedatangan Yesus. Jadi poin pertama, Yesus Kristus yang
sedang diberitakannya bukan sekedar manusia biasa tetapi Yesus Kristus adalah
juga anak Allah yang penuh dengan kuasa. Tujuan dari Markus adalah bagaimana ia
mendorong setiap pembaca tulisannya agar mereka bisa mengenal dan mengetahui
siapa Kristus dan Injil yang akan hadir ke tengah manusia. Ia menyebutkan
Kristus sebagai anak Allah. Sebutan sebagai Anak Allah Ini memberikan penegasan
utama kepada kita bahwa Kristus lebih dari sekedar manusia. Sehingga apa yang
dikerjakan oleh Kristus adalah sama dengan apa yang dikerjakan oleh Allah.
Markus 2:7 "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah.
Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" Ayat 10a Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini
Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" Ini memberikan suatu
pelajaran penting kepada kita bahwa Yesus yang adalah anak Allah mempunyai kuasa
untuk mengampuni dosa manusia. Dia bukan manusia biasa. Dia bukan sekedar
manusia tetapi Ia adalah satu-saatu anak Allah yang datang ke dunia berkuasa
mengampuni dosa manusia. Di dalam seluruh Alkitab dinyatakan bahwa hanya di
dalam Kristus lah kita mendapat pengampunan atas dosa kita. Semua pemimpin
agama di dunia ini tidak pernah ada satu pun yang berani berkata bahwa ia
berkuasa mengampuni dosa manusia. Tetapi Kristus Anak Allah yang adalah Injil
yang dikabarkan oleh Markus berkuasa mengampuni, menghapuskan, menguduskan manusia
dari dosa. Ini satu berita yang sangat baik. Penuh anugerah bagi kita manusia.
Memberikan janji kesalamatan bahwa di dalam Kristus, kita mendapatkan
pengampunan atas dosa kita. Yesus Kristus juga mempunyai kuasa untuk melakukan mujizat-mujizat
karena Ia bukan sekedar manusia tetapi Ia adalah Anak Allah. Ia berkuasa atas
penyakit, mengusir roh jahat. Ia berkuasa melakukan banyak hal termasuk
meredakan angin, topan-badai dan lain sebagainya. Bila kita melihat Markus 5,
Yesus mengusir setan pada seorang yang dipenuhi setan dan Ia bertanya ke orang
itu“ Siapa kamu?” Ia menjawab,”Aku Legion”.
Itu ribuan setan tetapi Yesus punya kuasa mengusir setan itu keluar dari
orang yang dirasuk. Karena kuasa Kristus jauh lebih besar. Memang dalam bagian
ini Markus tidak menuliskan secara doktrinal bagaimana kuasa Yesus sebagai Anak
Allah tetapi dari tindakan / perbuatan Yesus jelas sekali siapakah sebenarnya
Dia. Dia adalah Anak Allah yang penuh kuasa. Ini pelajaran penting. Tuhan Yesus
yang adalah Anak Allah mempunyai kuasa mengampuni dosa manusia.
Yohanes Pembaptis mengutamakan Yesus Kristus
Hal
yang kedua , yang dapat kita pelajari dari Yohanes Pembaptis adalah Ia sangat
meninggikan dan mengutamakan Yesus Kristus di dalam pelayanannya. Ia tidak
menempatkan diri sebagai murid. Ia tidak menempatkan dirinya sebagai seorang
hamba yang merasa layak mau melepaskan
kasut dari Tuhan Yesus. Lebih rendah dari murid dan hamba. Dirinya ditaruh di
bawah itu. Pada waktu melepaskan kasut nya saja aku tidak layak. Kalau hamba
masih layak, bisa melepaskannya. Kalau murid itu mungkin bukan tugasnya, tetapi Dia lebih dari itu
karena Kristus demikian ditinggikannya namun dirinya menjadi semakin kecil. Dia
pernah berkata,“Dia harus semakin besar dan aku harus semakin kecil”. Sehingga
ia benar-benar meninggikan Kristus dalam hidupnya dan ia betul-betul
merendahkan diri. Ini menjadi bagian penting dalam hidup kita sebagai pengikut
Tuhan. Yaitu yang utama adalah mengutamakan dan meninggikan Yesus, menempatkan
Dia sebagai satu-satunya yang terbesar (terutama) dalam hidup dan pelayanan kita
. Karena terlalu banyak orang ketika
sedang melakukan pekerjaan Tuhan lupa siapa yang kita layani. Kita seringkali menunjukkan
ini adalah pekerjaanku. Tetapi dalam hal
ini kita belajar satu hal bahwa Yesus adalah yang terutama.
Apakah
ada perbedaan antara nomor satu dan satu-satunya? Banyak oranag berpikir, aku
mau taruh Tuhan (gereja) nomor satu dalam hidupku. Nomor dua keluarga. Nomor
tiga pekerjaan. Nomor empat teman. Nomor lima hobi. Tetapi saya melihat ini
sebagai hal yang kurang tepat. Karena Tuhan tidak pernah meminta diriNya jadi
nomor satu dalam hidup kita. Yang Tuhan minta dalam hidup kita adalah Dia
menjadi satu-satunya! Jadi bicara mengenai meninggikan dan mengutamakan Tuhan,
maka Ia menjadi satu-satunya dalam hidup kita (bukan nomor satu). Tuhan pernah
berkata, “Jangan ada padamu Allah lain di hadapanKu kecuali Aku!” Itu bicara
satu-satunya. Di dalam Mazmur 73 dikatakan,”Tidak ada kuingini di bumi ini
selain Engkau!” Ini juga bicara tentang satu-satunya. Banyak bagian yang lain
yang berbicara ‘satu-satunya’. Satu-satunya menjadi yang utama dalam segala hal
yakni di dalam keluarga, pekerjaan , hidup kita dan apapun juga Tuhan menjadi
yang utama. Artinya ketika berada di gereja, tempat kerja, studi kita Tuhan
menjadi yang utama. Di tempat kerja, studi, bisnis, kantor (tempat kerja), Dia
selalu yang utama. Satu-satunya berarti dalam seluruh hidupku,”Tuhan menjadi
satu-satunya yang utama. Kalau kita berkata,”Tuhan nomor satu” maka yang lain
bisa ada. Dalam hidup ini kita tidak pernah mengatakan,”Ini istri saya nomor satu!”
berarti ada nomor dua, tiga , empat lainnya. Selalu berkata,”Ini istri saya
satu-satunya!”. Kita boleh belajar dari Yohanes Pembaptis bahwa Tuhan itu utama
dalam hidup kita (satu-satunya)
Penutup
Sebuah perenungan buat kita
hari ini,, apakah Yesus yang adalah Injil yang telah hadir ini, sudah Ia
menjadi yang utama dalam hidup, pelayanan, keluarga , pekerjaan , studi kita
dan di mana pun kita berada? Kalau belum saya mengajak kita untuk merenungkan
akan firman Tuhan ini. Hari ini kita sudah mendengar tentang Injil ini, tetapi
Injil ini bukan untuk memberi kita pengetahuan saja, tetapi bagaimana Injil ini
bisa menjadi yang utama dalam hidup kita. Ada sebuah lagu (Yang Terutama Di
Dalam Hidup Ini oleh Ir. Djohan E. Handojo, Gracewita Hutagalung) yang liriknya
mengatakan Yang terutama di dalam hidup
ini, meninggikan nama Yesus. Yang terutama di dalam hidup ini memuliakan
nama-Nya. Haleluya, haleluya. Saya mau cinta Yesus.
Mungkin pujian ini
sering kita nyanyikan, tetapi apakah kita sudah menempatkan Dia sebagai yang
utama dalam hidup kita? Apakah Yesus sungguh-sungguh telah menjadi yang utama
di dalam hidup kita? Kita menampatkan Dia sebagai satu-satunya yang kita kasihi
dan muliakan, ataukah selama ini kita hanya lebih berfokus pada diri kita? Mari
kita mengambil waktu sejenak untuk mengaplikasikan firman Tuhan hari ini,
belajar dari Yohanes Pembaptis. Ia sangat menempatkan Yesus yang terutama dalam
hidupnya. Fokus pelayanannya sangat meninggikan Yesus , sekalipun ia sangat
dipakai oleh Tuhan. Di dalam pelayanan kita hari ini siapa yang kita banggakan?
Apakah Yesus semakin besar atau kita yang semakin besar?
No comments:
Post a Comment