Ev.
Helen Sung
Yak
1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Hos
10:2 Hati mereka licik, sekarang mereka harus menanggung akibat kesalahannya:
Dia akan menghancurkan mezbah-mezbah mereka, akan meruntuhkan tugu-tugu berhala
mereka.
Maz
119:113 Orang yang bimbang hati
kubenci, tetapi Taurat-Mu kucintai.
Pengertian
Mendua Hati
Yak
1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Dalam bahasa Mandarin orang
yang mendua hati ditulis sebagai orang yang bimbang hatinya artinya orang yang
tidak punya pendirian. Ibarat orang yang kakinya berdiri pada 2 perahu yang
berbeda. Dalam bahasa Inggris orang yang mendua hati adalah orang yang tidak
pasti atau ragu-ragu atau terpecah. Orang yang mendua hati = bimbang =
ragu-ragu = tidak pasti.
Maz
119:113 Orang yang bimbang hati
kubenci, tetapi Taurat-Mu kucintai . Orang yang bimbang hati itu berdosa. Orang
yang mendua hati tidak disukai oleh Allah.
Dalam
hal apa saja kita sering berbimbang hati?
1. Pacaran / Mencari
pacar
Ada orang yang bergelar playboy
karena pandai mengatur waktu sehingga bisa berpacaran dengan beberapa orang
misal : pagi dengan A, malam dengan B, besok dengan C dll. Padahal ada orang
yang mencari satu pacar pun susah karena terlalu banyak memilih. Dalam mencari
pacar,jangan sekedar mencari yang cantik / tampan karena fisik seseorang merupakan
anugerah Tuhan semata sehingga kita mengucap syukur. Yang terlebih penting,
mencari pasangan yang seiman dan takut akan Tuhan.
2. Pernikahan.
Ada orang yang
sudah menikah tapi masih Juga bergaul dengan suami / istri orang lain. Ada juga
menikah dan bercerai berkali-kali. Hal
ini seperti perempuan Samaria yang punya 5 suami (Yohanes 4). Seharusnya
setelah menikah, pasangan suami istri jangan mendua hati. Kalau mendua hati berarti
mata keranjang. Orang yang mata keranjang tidak baik bagi pasangannya dan keluarganya
tidak akan damai. Sebagai orang percaya hidup berfokus pada Tuhan dan keluarga
sehingga rumah tangganya bisa rukun dan terurus dengan baik.
3. Pekerjaan /
Pelayanan.
Ada orang yang suka
berpindah-pindah tempat pekerjaan (kucu loncat). Demikian juga dalam bergereja.
Ada yang suka pindah-pindah gereja. Jangan karena motivasi gaji besar semata
lalu pindah-pindah kerja.
4. Pergaulan
Dalam hidup , kita
membutuhkan teman. Untuk memiliki teman baik, jangan kita mendua hati. Kalau
kita meragukan teman, maka lama-lama kita tidak punya teman.
5. Iman kepercayaan.
Jangan mendua hati terhadap Tuhan sehingga
tidak menghormati dan memuliakanNya. Ada orang Kristen kalau hatinya senang, ia
ke gereja dan bila tidak senang ia tidak ke gereja. Ia hanya ingat berdoa untuk
meminta pertolongan kalau ada kesulitan. Orang demikian tidak sungguh-sungguh
mengenal Allah. Orang seperti ini mencintai dunia juga mencintai Allah. Ia
mencintai Allah untuk minta berkat saja. Saat sakit dan tidak sembuh, ia merasa
Allah tidak mendengar doanya dan bertanya mengapa Tuhan tidak menyembuhkan
sakitnya (seakan-akan Tuhan tidak peduli). Lalu ia dikenalkan pada orang-orang ‘pintar’.
Kita jangan sampai mendua hati tetapi harus siap pikul salib seperti yang
dikatakan pada lirik lagu berjudul “Pikul Salib”
Banyak yang mau masuk surga
tak mau salibNya, Banyak yang rindu pahala serta dunia
Tak hiraukan tak hiraukan
hanya mau berkat (2x)
Banyak yang mau kemuliaan tak
mau yang hina. Bila Tuhan berkati dia puji NamaNya
Bila Tuhan minta dia ia
menolaknya (2x)
Bagi yang mengasihi Dia tiada
kan tanya, Bahkan jiwa yang berharga korban pun rela
B’rilah daku tekad hati pikul
salibNya, B’rikan daku tekad hati setia padaNya.
Banyak yang mau masuk ke
sorga, tetapi tidak mau pikul salib. Jangan katakan kita mau pikul salib, kalau
saat merasa sedikit tidak enak badan dan pusing kepala , tidak mau datang
karena berpikir bahwa minggu depan masih ada waktu. Hal itu berarti kita tidak
menganggap menyembah Tuhan itu sebagai hal yang utama. Kalau menjadikanNya yang
utama, bagaimana pun tidak enak badan, kita tetap akan menyembah dan mengasihi Tuhan.
Ada orang yang pada hari minggu masih mau berbisnis dengan alasan ramai. Apa Tuhan
kurang memberkati usahanya dari Senin-Sabtu? Saya mengharapkan setiap kita
menjadikan hari Minggu sebagai harinya Tuhan. Setelah pulang dari gereja, barulah
jalan-jalan.
Beberapa Tahun lalu saya dan
Sung mu shi ke Amerika. Kami melihat orang-orang di sana pada hari minggu jalan-jalan ke tempat
wisata. Padahal 30 tahun lalu, mereka membawa keluarganya datang ke gereja.
Bagaimana dengan kita? Banyak yang rindu pahala dan dunia. Kita suka pahala
dari Tuhan tetapi godaan dunia, seringkali tidak bisa kita tolak. Ada orang yang
tidak sungguh-sungguh mengikuti jalan Tuhan dan hanya mau berkat saja. Mungkin dia tidak setiap minggu datang ke gereja.
Menurutnya “Kita jangan menjadi orang Kristen yang ekstrim.” Seharusnya kita
menyembah Tuhan seminggu sekali (Tuhan mau agar kita seminggu minimal sekitar 2
jam ke gereja). Orang seperti ini terkadang tidak membaca Alkitab dan berdoa
setiap hari. Ia tidak peduli dengan urusan gereja. Apakah Tuhan akan memberkati
orang seperti ini?
Orang yang dengan tulus hati
mengasihi Tuhan ,saat menghadapi penderitaan dan kesusahan, tidak akan bertanya
atau menyalahkan Tuhan (Tuhan mengapa begini atau begitu?). Karena darahNya
yang berharga telah dipersembahkan untuk menebus dosa manusia. Di dalam kitab
suci, murid-murid Tuhan Yesus dan tokoh-tokoh iman rela mati bagiNya. Contoh : Rasul
Paulus yang dianiaya, dipukul, di penjara, banyak sekali menghadapi pengujian. Orang-orang
percaya ada yang digergaji, dipotong lehernya, dihukum dan mereka mengembara
tidak menentu. Dunia ini sebenarnya tidak layak bagi mereka. Iman mereka
terlalu agung. Mereka tidak pedulikan diri mereka dan kesulitan mereka. Bagi Tuhan
mereka rela dan mau mati. Mereka dengan
setia mengikut Tuhan.
Berbeda dengan di Indonesia.
Kita bisa dengan bebas ke gereja namun seringkali malas. Kebaktian doa hari Rabu
pun tidak datang. Padahal kebaktian doa itu penting. Kita saat ini memiliki
gedung gereja karena doa. Hamba Tuhan dan para jemaat terus berdoa. Sebulan
sekali diadakan doa semalam suntuk. Para pemuda yang tidak punya uang, mulai menghemat
dan tidak jajan. Uang yang terkumpul lalu dipersembahkan. 30 tahun lalu, para pemuda
ini sangat beriman. Saya berharap pemuda sekarang juga beriman (iman yang tidak
berubah). Walaupun menghadapi banyak kesulitan, bersandarkan Tuhan kita bisa
lewati semua. Kiranya Tuhan memberikan tekad bulat (komitmen) kepada kita untuk
setia, tidak mementingkan diri sendiri dan fokus pada Tuhan. Usaha yang kita
lakukan (bekerja, berusaha, menempuh pendidikan,melakukan pekerjaan rumah
tangga dll) untuk memuliakan Tuhan. Jadi baik orang tua dan anak melakukan pekerjaan
semata untuk kemuliaan Tuhan. ibu-ibu masak di rumah,ke pasar dan melakukan
pekerjaan rumah tangga juga untuk Tuhan. Jadi waktu masak, jangan melakukannya
dengan marah-marah. Di dalam Tuhan, orang-orang
Kristen menjadi anak-anak Allah. Semua untuk Tuhan. Dengan demikian,
barulah hidup kita di dunia ini berharga. Jadi jangan mendua hati. Khususnya
dalam iman kepercayaan. Ketika ada kesulitan, penderitaan, sakit-penyakit
berdoalah kepada Tuhan yang akan memberi kekuatan.
No comments:
Post a Comment