Pdt. Hery Kwok
Matius 12:15b-21
Banyak orang mengikuti
Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
16 Ia dengan keras melarang mereka
memberitahukan siapa Dia,
17 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh
nabi Yesaya:
18 "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih,
yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke
atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.
19 Ia tidak akan berbantah dan tidak akan
berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
20 Buluh yang patah terkulai tidak akan
diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai
Ia menjadikan hukum itu menang.
21 Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan
berharap."
Pendahuluan
Mat 12:20 Buluh yang patah
terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan
dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Buluh adalah sejenis
tumbuhan seperti alang-alang yang tumbuh liar yang sangat umum di sepanjang tepi
sungai di Israel. Seseorang dapat menemukan ribuan bahkan puluhan ribu
alang-alang. Buluh yang patah sangat lumrah untuk dibuang karena selain tidak
berharga sama sekali, sekaligus menjadi tidak berguna sama sekali. Buluh ibarat
bunga yang sangat tipis yang diterbangkan angin. Seringkali tidak bisa
bertahan, sangat rapuh, terkulai tapi tidak dipatahkan Tuhan. Sumbu yang sudah
redup tapi tidak dipadamkan. Ayat ini hebat.
Ada sebuah keluarga yang
terdiri dari papa-mama dan 3 anak (usia pemuda, remaja dan sekolah minggu).
Papanya berdoa , “Tuhan kalau engkau bisa menjawab 3 pertanyaan saya maka saya
sekeluarga akan mengikuti dan melayaniMu.
Pertanyaan pertama : Mengapa Engkau menciptakan manusia tidak seperti robot,
karena robot sempurna sedangkan manusia tidak? Mengapa manusia diberikan rasa
lapar sedangkan robot tidak pernah merasa lapar? Tuhan tersenyum dan menjawab, “Kalau
kamu tahu mengapa Saya kasih rasa lapar, maka kamu akan mengerti mengapa Saya
menciptakan dunia ini dengan segala isinya. Supaya kamu mengusahakan , bekerja
dan kamu makan dengan apa yang Saya kasih. Dengan laparmu , kamu tahu bahwa Saya
memeliharamu. Kamu tidak dijadikan robot
yang katamu sempurna, supaya waktu kamu lapar, Saya memberikan kamu
binatang-binatang di udara, air dan daratan untuk menjadi makananmu. Saya berikan
juga buah-buahan. Saya berikan supaya kamu bisa makan, artinya kamu tahu saya
memeliharamu dengan baik”. Tuhan telah memberikan jawaban yang sempurna. Lalu
ia mengajukan pertanyaan yang kedua,”Baiklah.
Saya bekerja, lelah , mendapat uang , bisa membeli makanan dan mengerti Tuhan
pelihara saya. Yang kedua, mengapa Tuhan menciptakan air mata? Sehingga anak-anak
saya sering menangis. Waktu ujian gagal, tidak lulus sekolah dan terjatuh, mereka
menangis. Waktu istri saya melahirkan anak pertama ia juga menangis.” Tuhan
menjawab, “Waktu bisa menangis, kamu akan tahu bahwa hidup ini indah. Coba
tanya istrimu waktu melahirkan anak petama. Ia besukacita karena Tuhan memberikan
keturunan. Tanya anakmu mengapa ia menangis saat tidak naik kelas. Ia menyesal.
Jadi ia tahu hidup indah dan berwarna ada suka dan duka. Seperti pohon ada yang
berwarna merah, coklat, kuning dan hijau. Maka Saya memberikan air mata untuk
memberikan keindahan dalam hidup.” Ia pun bertanya lagi,”Pertanyaan yang
ketiga, pasti Engkau tidak bisa menjawab. Tuhan mengapa engkau memberi saya hati
yang rapuh, tidak kuat dan hancur? Maksudnya saya sering kecewa, patah hati dan
putus asa. Waktu saya tidak mendapat pekerjaan sepertinya hidup susah sekali,
waktu anak sakit hati saya sedih. Mengapa engkau kasih hati seperti itu?” Tuhan
pun menjawab,”Saya memberikan hati seperti itu, supaya kamu mengenal Saya dan
berharap kepadaKu. Kamu akan mengerti mengapa Aku berada bersamamu. Supaya kamu
mengerti bahwa Saya memberikan hidup dan mengerti bahwa Saya ada bersama saat
kamu mengalami kesulitan.”
Buluh Patah Tidak Diputus,
Sumbur Puda Nyalanya Tidak Dipadam
Pada Mat 12:20
dikatakan buluh yang sudah patah tidak diputus dan sumbu yang sudah pudar
nyalanya tidak dipadamkan, tetapi Tuhan akan memeliharanya. Ayat ini sungguh
hebat. Pdt. Joseph Teo kemarin menyampaikan bahwa gereja yang sehat
pertama-tama gereja yang memberi keteladanan. Hamba Tuhan, majelis dan aktifs
memberi keteladanan. Berikan juga keteladanan di rumah. Kalau tidak, hati bisa
jadi kecewa. Jemaat bisa tidak datang ke gereja , tidak melayani dan tidak mau
lagi melakukan kegiatan di gereja. Pdt. Joseph Teo berkata, “Apakah saya
membuat hati orang menjadi susah?” Kalau ya, saya tidak bisa memulihkannya.” Pdt.
Hendra G. Mulya dalam sesi “Tegar di Tengah Badai” berkata orang Israel tidak
pernah mengerti keberadaan Allah di tengah mereka, sehingga hidupnya tidak
benar. Akhirnya di atas bait Allah berdiri mesjid Al Aqsa. Hal yang sama bisa
terjadi dengan gedung gereja GKKK Mabes. Beberapa puluh tahun ke depan, saat
orang-orang melewati Jl. Madu 274 yang ada bukan lagi gedung gereja tetapi tempat hiburan
seperti klub malam dan tempat orang dugem. Waktu mendengarnya hati saya
tertusuk. Kalau hal ini terjadi, saya tidak bisa bicara lagi karena hati saya
hancur. Hati yang hancur adalah hati dimana Tuhan memberikan pengenalan akan
firman Tuhan. Dalam hatimu yang rapuh, engkau belajar dariKu. Sehingga dalam sesi
Santapan Rohani, Pdt. Hendra G. Mulya berkata, “Agar hatimu yang sulit
dikuatkan oleh Kristus yang tidak memutuskan buluh yang sudah patah dan tidak memadamkan
sumbu yang sudah berkedap-kedip karena tidak bisa menyala. Di retreat ini kita
belajar kembali dari Tuhan yang menyertai gereja kita agar kita dikuatkan
kembali. Dalam pelayanan saya di sekolah dan gereja, biasanya waktu ditantang
komitmen, bersemangat tapi waktu pulang kembali ke gereja setelah retreat
menjadi lemah kembali dan melihat pelayanan begitu saja. Tambah lama tambah
jatuh. Tetapi siapa hamba Tuhan yang bernama Kristus yang diutus untuk membuat
hati yang rapuh mengenal Tuhan yang hidup? Hatimu yang sebelumnya tidak
mengenalNya belajar mengenal Allah yang hebat sehingga hatimu belajar lagi tentang
Allah. Kalau kita belajar siapa Tuhan Yesus, maka apimu tidak akan dipadamkan.
Mungkin hati majelis, hamba Tuhan, aktifis, mulai kedap-kedip seperti pelita
yang tidak bisa menyala lagi. “Aku ada dan menguatkanmu”,kata Tuhan. Minta
kepada Tuhan agar kobarkan kembali api dalam hidup kita. Kalau pelayanan kita
kendur, minta agar Tuhan berikan semangat karena “Engkaulah Tuhan yang diutus Bapa
di surga agar api yang hampir padam, tidak benar-benar padam sepenuhnya.”
Pulang dari tempat
ini, mari bersama-sama. Mu shi, shi mu , para rohaniawan , majelis, aktifis
tidak bekerja dengan kekuatan sendiri. Kita semua harus bersatu padu, minta
Tuhan kobarkan api kembali. Mu shi bulan Agustus ini genap 3 tahun pelayanannya
dan belajar di titik yang susah. Tapi Tuhan ingin memulihkannya kembali agar
api kembali menyala.
Tadi saya katakan,
Tuhan Engkau membawa saya dalam pergumulan untuk mempersiapkan retreat sampai terselenggaranya
retreat ini. Sudah lama GKKK Mabes tidak pernah ada retreat. Kalau pun ada hanya
retreat kategorial saja seperti retreat pemuda saja (orang tua tidak ikut).
Waktu persiapan retreat berlangsung banyak kekuarangan seperti dana kurang , pembicara
ada yang tidak bisa untuk sekolah minggu dan Umum. Ini pergumulan. Tapi Tuhan tidak
memadamkan semangat yang mulai hancur. Kita belajar, kalau hari ini api kita hampir
padam, minta tolong Tuhan untuk mengobarkannya kembali agar kita kembali bekerja-sekolah
dalam perjalanan hidup dan keluarga serta melakukan pelayanan di GKKK Mabes.
Amin.
No comments:
Post a Comment