Justin Faith hadir di
dunia
Edward Chen bahagia
bukan main. Hidupnya makin komplit sejak anak pertama mereka Justin Faith Chen
lahir 22 Februari 2009 lalu. Tuhan memang pencipta ulung. Ia dan Agnes Prawoto,
istrinya bersyukur atas pemberian Tuhan itu. Mereka tak perlu menunggu momongan
terlalu lama. “Seumur-umur aku ndak berani menggendong bayi di bawah 5 bulan,
takut keseleo atau salah tulang. Tapi saat Justin lahir, hari itu juga
tiba-tiba aku berani menggendong. Naluri seorang ayah muncul...,” ujar pencipta
dan penyanyi rohani kelahiran 24 Agustus 1978.
Edward kerap
terbangun di tengah malam. Mengganti popok, memberi minum susu formula, dan
menimang Justin agar tidur kembali. Edward dan Agnes terbangun setiap 2,5 jam
sekali. Kadang dari jam 12 malam sampai subuh Justin melek, Edward pun ikutan
melek. Biarpun ngantuk-ngantuk Edward mengaku excited banget. Hidupnya makin
berwarna.
“Sekarang kalau lagi
diundang pelayanan ke luar kota atau ke luar negeri, pengennya cepet pulang
aja....rindu Justin,” ungkapnya. Edward tidak akan kekurangan lagu untuk
menimang Justin, “Aku nyanyi untuk Justin sejak dia masih dalam kandungan.
Entah berapa lagu yang sudah Justin dengar di perut mamanya, lagu yang sering
kunyanyikan Engkau Baik, Hatiku Percaya-Trust in You serta lagu yang khusus aku
buat untuknya yaitu Bapa Yang Baik. Aku ingin terus belajar jadi bapak yang
baik untuknya.”
Jangan Pernah Menyerah
Faith selalu merasa bahagia dan selalu tersenyum. Saat Faith berusia 2
tahun, Faith menderita sakit perut. Dan ini terus berlangsung selama
berbulan-bulan. Setiap kali sakit perutnya datang, Faith sangat menderita
sampai-sampai ia berguling-guling di lantai. Karena sudah berbulan meminum obat
antibiotik namun tidak juga sembuh, akhirnya dokter yang merawatnya mengusulkan
untuk kolonoskopi. Setelah dilakukan kolonoskopi ternyata ketahuan bahwa ada
polip yang hampir menutupi usus besarnya. Akhirnya diputuskan bahwa dokter akan
melakukan operasi untuk mengangkat polip tersebut. Sekitar 1 jam setelah
operasi berlangsung, Faith mengalami pendarahan. Darah segar terus mengalir.
Wajah Faith menjadi pucat dan berwarna kebiruan karena kehilangan banyak darah
dan mulai mengalami sesak nafas. Kami berseru dan berserah. Kami menyembah
Tuhan dengan hati yang hancur. Kami belajar setia dan percaya akan janji Tuhan.
Faith pun tidak menyerah, Tuhan pun menyatakan mujizatNya untuk Faith. Tanpa
melakukan operasi untuk menghentikan pendarahannya Faith sembuh dan Faith sudah
mengalami pengalaman pribadi bersama Tuhan. Dan sekarang Faith hidup melayani
Tuhan.
Tuhan tak pernah
janji,langit selalu biru.
Tetapi Dia berjanji,selalu
menyertai.
Tuhan tak pernah
janji,jalan selalu rata.
Tetapi Dia berjanji,berikan
kekuatan.
Jangan pernah
menyerah,jangan berputus asa.
Mujizat Tuhan ada,saat
hati menyembah.
Jangan pernah
menyerah,jangan berputus asa.
Mujizat Tuhan ada,bagi
yang setia dan percaya.
No comments:
Post a Comment