Ev. Susan Kwok
Kel 3:1-4
1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing
domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing
domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri
kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan
tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke
sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar
semak duri itu?"
4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang
untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu
kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
Kisah 2:14-16, 40-41
14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan
kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka:
"Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem,
ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
15 Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu
sangka, karena hari baru pukul sembilan,
16 tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan
perantaraan nabi Yoel:
40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia
memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka,
katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."
41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu
memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga
ribu jiwa.
2 Tim 3:16
Segala tulisan yang
diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan,
untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Pendahuluan
Firman Tuhan laksana
api yang akan membakar dan menghanguskan
setiap dosa dan hal-hal yang Tuhan tidak suka dan di sisi lain Firman Tuhan
menerangi perjalanan hidup kita. Beberapa waktu lalu, saya melihat berita di telepon
genggam saya. Akhir-akhir kita dikejutkan oleh berita-berita tentang pemerkosaan terutama terhadap
anak-anak kecil dan pembunuhan. Sampai-sampai Indonesia dikatakan sebagai
negara dalam kondisi darurat dan krisis
masalah seksual terhadap anak-anak di
bawah umur. Tetapi ada juga pembunuhan yang dilakukan secara sadis oleh 3
tersangka (salah satunya masih di bawah umur) di mess karyawati Pergudangan
Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang pada hari Kamis malam, 12 Mei
2015. Seorang wanita muda karyawan pabrik plastik PT Polyta Global Mandiri, Eno
Fariah (18), mempunyai kekasih bernama RA. Saat RA mengajak untuk berhubungan
intim, Eno menolaknya. RA yang marah kemudian ke luar kamar, lalu bersama 2
orang lagi melakukan kekerasan dan membunuh Eno. Dari hasil pemeriksaan luar
dinyatakan bahwa korban mengalami luka di pipi, bibir, leher, dada dan organ intimnya. Bahkan berdasarkan hasil
autopsi terdapat pendarahan pada organ intim, rongga dada dan perut yang
diakibatkan 90% gagang cangkul masuk ke dalam organ tersebut sehingga menebus
lapisan penutup rongga panggul, merobek hati sampai belakang , menembus ke atas
dekat rongga dada dan merobek paru-paru kanan.
Belum lagi reda berita
ini, ada pembunuhan lain. Hampir dengan cara yang sama yakni ada yang membunuh
dengan memasukkan bambu yang cukup panjang sehingga wanita korbannya meninggal.
Ada juga seorang pengusaha di Kediri, Sony Sandra (Koko,60 tahun) mencabuli 58
anak di bawah umur. Belum lagi berita di TV, anak umur 2,5 tahun diperkosa dan
dibunuh. Kalau kita melihat kejahatan demi kejahatan maka kita tidak ragu-ragu mengatakan
pembunuhan adalah sesuatu yang salah. Sesuatu yang jelas-jelas berdosa sehingga
digambarkan sebagai area yang hitam (kelam, gelap) dan kita dengan sepakat
mengatakan ‘ini salah’! Tetapi betapa banyak di dalam hidup kita berada di daerah
tertentu di mana kita tidak berani dengan gamblang mengatakan ini hitam (salah)
alias kita terjebak di suatu area yang dikenal sebagai area abu-abu. Ketika
belum jelas hitamnya kita tidak berani mengatakan itu hitam / dosa.
Perhatikan dengan
seksama mengapa perempuan mengalami nasib tragis ada di area abu-abu yang tidak
berani dikatakan ini salah. Dalam dunia anak muda (dewasa) berpacaran dikatakan
tidak masalah dan tidak dikatakan itu jahat. Tetapi kalau berpacaran sudah
melewati batas bisa menimbulkan hal-hal yang tidak baik sampai kepada pencabutan
nyawa, padahal awalnya dikatakan sebagai area abu-abu. Orang menikmati awalnya
selama itu menyenangkan, mendatangkan keuntungan pribadi dan dilakukan semua
orang maka kita seringkali tidak menganggapnya sebagai area hitam (salah, dosa).
Itu sebabnya kita memerlukan Firman Tuhan. Hanya Alkitab yang tidak memberikan
area abu-abu bagi kita. Kalau kita mempelajari Alkitab, kita temukan prinsip
yang jelas. Dalam hidup ada prinsip Alkitab yang tidak pernah abu-abu.
Ada 3 hal yang ingin
ditekankan dalam tema ‘FirmanMu Seperti Api’
1. Firman Allah ditulis untuk menyatakan kehadiranNya.
Kel 3:1-4. Sekarang ini Firman Allah tidak berbicara
secara langsung kepada kita, melainkan melalui artikel rohani (bacaan), khotbah
dan Alkitab. Keluaran 3 ayat 5,6,7 dan 12 diawali “Lalu Ia berfirman” (ayat 5),
“Lagi Ia berfirman” (ayat 6), “Dan TUHAN berfirman” (ayat 7), “Lalu firman-Nya
(ayat 12)” dan seterusnya.
Alkitab yang merupakan Firman Allah tertulis ini pernah
mencatat bahwa Allah berfirman dan mengucapkan langsung kepada Musa dan Firman
Tuhan itu akan menerangi manusia akan suatu peristiwa luar biasa yaitu
kehadiran Allah dalam hidup manusia. Allah yang tidak nampak (kasat mata) dan
tidak bisa diraba itu , hadir dalam firmanNya, baik yang diucapkan maupun
tertulis. Firman Allah yang seperti api berfungsi untuk menerangi hati manusia
di tengah dunia. Manusia ingin menolak, tidak mau percaya, acuh tak acuh dan
mengabaikan Tuhan. Itu tidak masalah dan Allah tetap ada. Allah tidak pernah
tergantung pada pengakuan manusia (manusia mau percaya atau tidak). Kehadiran Allah ketika bicara pada Musa
melalui penampakan di semak duri berupa
api. Kehadiran Allah ini dalam bentuk fenomena yang ajaib. Api berada di tengah
semak belukar tapi semaknya tidak terbakar. Kehadirannya tidak pernah
tergantung pada pengakuan kita. Tapi kita yang harus mengaku Allah hadir.
Kehadiran dalam bentuk semak api itu Firman Allah. Itu sebabnya tema kita pada
Natal dan Paskah ialah Coram Deo (kehadiran Allah yang tidak bisa dihindarkan
dan dhilangkan oleh manusia). Saat bicara Firman Tuhan seperti api menyatakan
kehadiran Allah yang tak terhindari. Kehadiran yang merupakan kebutuhan dasar
yang hakiki dari seorang manusia. Di dalam dosa dan kesombongan, manusia
seringkali tidak menerima (mempercayai) dan tidak menghargai kehadiran Allah dalam
hidupnya. Kealpaan ini seringkali membuat kita (manusia, umat Allah yang sudah
ditebus) tidak pernah mempertanggungjawabkan atau memikirkan tanggung jawab
yang ditunutut dari kehadiran Allah di sekitar kita. Kalau kita menyadari
kehadiran Allah tidak membuat kita gampang jatuh ke area abu-abu. Kita akan
tahu area putih dan hitam. Tidak ada area abu-abu sehingga kita tidak bermain-main
dengan dosa.
Punya teman di Facebook tidak salah. Yang salah ketika
ada seorang istri membuka akun Facebook-nya untuk mencari mantan pacarnya. Awalnya
gagal, tetapi ia tetap berusaha terus mencarinya. Setelah mencari dengan
menggunakan simbol-simbol tertentu akhirnya ia berhasil mendapatkannya. Hatinya
berbunga-bunga berhasil bertemu dengan mantan-nya. Walau sekarang sudah keriput
ternyata masih ada ‘rasa’. Ini kejadian nyata.
Akhirnya ia mengalami cinta lama bersemi kembali (CLBK) dan mulai bermain-main.
Awalnya masuk ke area abu-abu. Kemudian diikuti pertemuan-pertemuan, reunian,
janjian beramai-ramai dalam kelompok besar. Setelah merasa tidak puas, lalu diatur
pertemuan berdua saja. Dimulai dengan pertemuan di tempat umum, lalu nostalgia
ke tempat-tempat saat mereka pacaran. Semakin lama bertambah jauh hubungannya
sehingga terjadi perselingkuhan. Sang istri akhirnya ketahuan sang suami sehingga
bubarlah pernikahan mereka. Walaupun suaminya mau memaafkan, tetapi mertua tidak
mau. Mertuanya mengatakan agar sang suami jangan mengizinkan sang istri masuk ke
rumah. Kalau kita menyadari , yang ada hanyalah area hitam atau putih. Tidak
ada yang tidak jelas. Hanya keberanian yang bisa mengatakan itu hitam atau
putih.
2. Hanya Firman Tuhan yang menuntun kepada keselamatan.
Kisah 2:14-16. Perkataan yang diucapkan Rasul Petrus saat
Pentakosta mengutip pernyataan nabi Yoel yang menubuatkan kehadiran Roh Kudus.
Perkataan itu bukan perkataan yang diucapkan Rasul Petrus pribadi, tetapi
pernyataan Allah yang dikhotbahkan oleh Rasul Petrus dan akhirnya Firman itu
membawa kepada pertobatan 3.000 orang. FirmanMu seperti api berarti hanya Firman
Tuhan yang menuntun kepada keselamatan. Tidak ada pengetahuan lain yang dapat membawa
kepada keselamatan. Firman Tuhan itu cukup untuk membawa manusia kepada
keselamatan. Firman Tuhan yang diucapkan , dikhotbahkan, dibaca, direnungkan
dan dihafal menjadi sumber pengetahuan akan keselamatan. Alkitab menjadi
pondasi, hal yang dipakai Allah untuk mempertobatkan manusia. Kalau kita
membaca kitab Kisah Para Rasul pasal 9
tentang pertobatan Rasul Paulus (Saulus) yang dimulai dari kematian Stefanus. Selanjutnya
dalam perjalanan Saulus menuju Damsyik, ada suara yang berkata kepadanya,”Mengapa
engkau menganiaya Aku?“. Yang menobatkan Saulus adalah Firman Tuhan yang
disampaikan. Benarlah Firman Tuhan mengatakan bahwa tidak ada keselamatan di
luar Kristus. Keselamatan terjadi karena ada Firman Tuhan. Kita diselamatkan
oleh karena ada Firman Tuhan.
Berikut ini adalah kisah hidup seorang atlet Olimpiade
yang diambil dari “Highways of Hope”. Pada tahun 1967 seorang pemuda bernama
Charles Murray sedang dilatih untuk persiapan Olimpiade musim panas tahun 1968
sebagai seorang peloncat indah. Suatu kali Charles dengan sangat sabar selama
berjam-jam mendengar temannya berbicara tentang Yesus Kristus dan bagaimana Ia
telah menyelamatkannya. Charles sendiri tidak dibesarkan di dalam keluarga yang
berbakti di gereja manapun. Saat temannya bertanya apakah ia menyadari
kebutuhan dirinya akan seorang penebus dan apakah ia siap untuk mempercayai
Kristus sebagai juruselamat pribadinya. Ia menjawab dengan tegas “Tidak”. Namun
sebenarnya hati Charles gelisah dan bergumul tentang jalan kesalamatan yang
sudah disampaikan oleh temannya. Charles bahkan sudah menanyakan tentang
ayat-ayat tentang keselamatan. Karena sedang berlatih untuk pertandingan
Olimpiade, Charles memperoleh fasilitas khusus di kolam renang Universitas.
Antara pukul 22.30 dan 23.00 malam itu, ia memutuskan untuk berenang dan
melakukan sedikit latihan lompat papan. Malam di bulan Oktober itu sangat cerah
dan bulan tampak penuh dan cemerlang. Kolam renang Universitas berada di bawah
langit-langit kaca sehingga bulan dapat bersinar terang melalui puncak dinding
di area kolam. Charles mendaki papan lompat yang paling atas untuk melakukan
lompatannya yang pertama. Pada saat itu, Roh Allah mulai menempelaknya akan
dosa-dosanya. Semua ayat yang telah dibacanya, semua kesaksian tentang Kristus
yang telah didengarnya, mulai memenuhi benaknya. Ia berdiri di atas papan
dengan membelakangi kolam untuk melakukan lompatannya, merentangkan kedua
tangannya untuk keseimbangan, memandang ke atas dinding dan melihat
bayang-bayangnya sendiri yang disebabkan oleh cahaya bulan. Bayang-bayangnya
berbentuk sebuah salib. Ia tak dapat menahan beban dosanya lebih lama lagi.
Hatinya hancur dan ia duduk di atas papan lompat itu dan meminta Allah untuk
mengampuninya dan menyelamatkannya. Ia percaya kepada Yesus Kristus di
ketinggian lebih dari dua puluh kaki dari tanah. Tiba-tiba lampu-lampu di area
kolam menyala. Petugasnya masuk untuk mengadakan pemeriksaan kolam. Ketika
Charles menengok ke bawah dari atas papannya, dilihatnya bahwa kolam itu kosong
karena telah dikeringkan untuk beberapa perbaikan. Hampir saja ia menerjunkan
dirinya menuju kematian, tetapi salib telah menghentikannya dari bencana
tersebut! Cerita ini adalah segelintir cerita
di mana secara adikrodati Allah menjangkau tetapi ada juga orang yang dijangkau
secara alami. Namun bukan itu yang penting, melainkan selalu ada Firman Tuhan
yang disampaikan untuk menobatkan orang, baik yang disampaikan bertahun-tahun
lalu atau baru sejam lalu selalu ada Firman Tuhan. FirmanMu seperti cahaya yang
menentukan kemana manusia mencari keselamatan.
3.
Alkitab adalah wahyu
Allah.
2 Tim 3:16 Segala
tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran. Ada banyak aspek yang
disampaikan oleh kebenaran Firman Tuhan. Ia bisa bermanfaat untuk menelanjangi
kesalahan dan dosa. Dosa adalah dosa, tidak ada yang abu-abu. Tetapi ia juga
bermanfaat untuk mengajar apa yang Allah mau dalam hidup kita, memperbaiki
kelakuan kita. Setelah percaya kita masuk proses yang tidak akan habis untuk
terus bertumbuh dalam Tuhan sesuai apa yang Tuhan mau. Apa yang menyenangkan
Tuhan itu yang kita mau. Yang Tuhan tidak mau kita tinggalkan. Lalu Alkitab mendidik
orang dalam kebenaran . Itu yang harus kita cari, tumpuk dan lakukan dalam
hidup kita. Hari ini , kemarin, minggu lalu kita belajar kebenaran. Bila
seminggu kita mendapat 1 kebenaran maka dalam setahun kita mendapat 54
kebenaran, dan itu dimuat dalam Firman Tuhan.
Alkitab mengajarkan untuk tahu tentang kebiasaan dan
sikap manusia yang menyenangkan Tuhan dan mengikis ego. Saya katakan ke teman
saya yang pintar dalam hal seni (ia bisa melukis dengan pasir) namun belum
percaya. Saya katakan,”Kamu hebat sekali!” Tetapi saya tambahkan, “Sepintar-pintarnya
kamu, tetapi tidak bisa menjadi berkat orang lain dan menyenangkan Tuhan” Ilmu
baru bisa dipakai kalau ada orang lain bertanya dijawab. Saya sering memberitahu,
hal-hal yang sifatnya natural seperti konsep dunia juga demikian. Misalnya : kamu harus lakukan hal-hal yang baik. Kalau berada
dalam kelompok musik walau dirinya
pintar namun jangan menganggap bodoh yang lain. Kalau ditanya jangan pelit
untuk beritahu. Apalagi kita dalam komunitas orang percaya, yang belajar dari
kebenaran Firman Tuhan, kita tahu apa yang Tuhan mau. Jangan bersitegang mengatakan
bahwa hanya saya yang benar dan pernyataannya tidak bisa dikotak-katik. Maz 119:79-81 Biarlah orang-orang yang
kurang ajar mendapat malu, karena mereka berlaku bengkok terhadap aku tanpa
alasan; tetapi aku akan merenungkan titah-titah-Mu. Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang
takut kepada-Mu, orang-orang yang tahu peringatan-peringatan-Mu. Biarlah hatiku tulus dalam
ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu. Habis jiwaku merindukan keselamatan dari
pada-Mu, aku berharap kepada firman-Mu. Hanya Firman Tuhan yang aku
butuhkan yang membuatku tidak melakukan kesalahan. Jadi jangan lupa Firman
Tuhan. Baca, renungkan dan teliti. Jadilah jemaat yang antusias dan bertanggung
jawab. Bukan untuk kita jadi pintar mendapat informasi secara kognitif, tetapi
bagaimana Firman Tuhan mendarat dan masuk sehingga kita berbuah. Bagaimana kita
membiarkan Firman Tuhan yang api menghanguskan dan membakar dosa kita. Tanpa
dibakar , maka kita tidak pernah bisa muncul hal-hal yang baik dalam hidup
kita.
Firman
Tuhan bisa membuat kita mempunyai kekuatan dalam hidup ini.
Siapa yang merasa jadi orang kuat
menghadapi dunia? Tidak ada. Pekerjaan, hidup , keluarga bisa membuat kita
luluh lantak dan putus asa. Hanya Firman Tuhan yang bisa memberi kekuatan. Asalkan
pada saat menghadapi masalah betul-betul
kita membaca Firman Tuhan. Saya pernah mengalaminya. Setiap hari saya membaca Firman
Tuhan. Tapi ada peristiwa khusus sehingga Firman Tuhan itu saya baca secara
intens selama hampir 2 bulan. Dalam 1 jam saya bisa membaca Firman Tuhan 45
menit, 1 jam berikut 40 menit, 1 jam lagi 35 menit dan 1 jam berikutnya 50
menit. Saya tidak tahu kekuatan dari mana. Tidur saya kurang. Karena saya
sedang dalam masalah yang mengecewakan sehingga saya butuh kekuatan. Saat itu
saya dan mu shi saling menguatkan. Saya di rumah dan mu shi sampai ke gereja lalu
saya mengirim SMS ke mu shi,”Saya membaca Firman Tuhan ini kamu baca ya”. Juga
mu shi membalas, “Saya baca Firman Tuhan ini yang saya dapat dan kamu baca.
Yang pertama dan utama, carilah Firman Tuhan baru kita bisa merasakan kebenaran
kalimat yang mungkin dianggap klise, “Firman Tuhan akan memberi kekuatan”.
Hanya bagi orang yang membaca Firman Tuhan, maka kalimat itu tidak akan menjadi
kalimat yang klise dan omong kosong.
No comments:
Post a Comment