Pdt. Gunar Sahari
Kis 8:1b-13
1 Pada waktu itu mulailah
penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali
rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.
2 Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus
serta meratapinya dengan sangat.
3 Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat
itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke
luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.
4 Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh
negeri itu sambil memberitakan Injil.
5 Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria
dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.
6 Ketika orang banyak itu
mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka
semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.
7 Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh
jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga
orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan.
8 Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
9 Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu
melakukan sihir di kota itu dan mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak
seolah-olah ia seorang yang sangat penting.
10 Semua orang, besar kecil, mengikuti dia dan
berkata: "Orang ini adalah kuasa Allah yang terkenal sebagai Kuasa
Besar."
11 Dan mereka mengikutinya, karena sudah lama ia
mentakjubkan mereka oleh perbuatan sihirnya.
12 Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus
yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus,
dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan.
13 Simon sendiri juga menjadi percaya, dan
sesudah dibaptis, ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika
ia melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi.
Pendahuluan
Bersaksi seperti juga
berdoa tidak bisa dipisahkan dari Roh Kudus. Kisah 1:8 Tetapi kamu akan
menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung
bumi. Ada sebuah konferensi misi yang diadakan di Amerika beberapa tahun
lalu yang menelurkan pernyataan-pernyataan komitmen. Salah satunya memberikan peringatan kepada gereja-gereja di
dunia : gereja yang sudah berhenti memberitakan Injil adalah gereja yang sudah
berhenti menjadi gereja. Hal ini karena salah satu pilar gereja adalah
memberitakan Injil.
Ibarat bangunan gereja
yang kokoh ditopang oleh pilar-pilarnya sehingga kita merasa aman berada di dalamnya
karena gedung ini kuat menahan apapun. Demikian juga gereja secara komunitas
membutuhkan pilar-pilar. Dari kitab Kisah Para Rasul kita mengetahui ada 4 pilar
(tiang) gereja :
1. Berdoa. Orang percaya
harus berdoa. Orang percaya yang tidak berdoa berarti bukan orang Kristen, karena
orang Kristen harus berdoa
2. Bersekutu. Oang Kristen
harus bersekutu, berkumpul, beribadah dan memecah roti bersama-bersama. Orang Kristen
yang sendirian saja bukan orang Kristen.
3. Bersaksi atau memberitakan
Injil. Semua orang Kristen harus memberitakan Injil. Memberitakan Injil bukan
tugas hamba Tuhan saja, sehingga para jemaat mula-mula juga bersaksi.
4. Berbagi atau memberi.
Gereja harus memberi. Sehingga setiap kali kebaktian ada persembahan. Orang Kristen
harus memberi, kalau tidak memberi bukan orang Kristen. Sejarah kekristenan
diwarnai oleh orang-orang yang memberi. Bahkan jemaat mula-mula menjual miliknya
dan membagi-bagikannya.
Bersaksi
Dari Kitab Kisah Para Rasul,
kita bisa belajar banyak bagaimana bersaksi.
Mengapa jemaat saat itu banyak yang bersaksi dan berani bersaksi? Padahal kalau
bersaksi mereka akan ditangkap atau dibunuh. Stefanus baru saja mati dilempari
batu karena memberitakan Injil. Jemaat tersebar kemana-mana. Saulus menganiaya,
menangkap dan memasukkan jemaat baik pria maupun wanita ke penjara. Alasan
mereka bersaksi :
1. Roh Kudus memberikan kuasa kepada mereka.
Kamu akan menerima kuasa,
kalau Roh Kudus turun ke atas kamu Mereka menerima kuasa lebih dahulu baru bersaksi
dan memberitakan Injil. Maka tepat temanya “Roh Kudus dan Spirit Bersaksi” dan
bukan”Spirit Bersaksi dan Roh Kudus”. Kisah 1:8 merupakan janji Tuhan bahwa
mereka akan menerima Roh Kudus. Pada Kisah 2 janji tersebut sudah digenapi dan
mereka semua dipenuhi Roh Kudus. Sejak saat itu mereka semua bersaksi
kemana-mana. Zaman dahulu, jemaat mula-mula berdoa setiap hari. Doanya bukan
minta makanan, minuman, pekerjaan, perusahaan diberkati, tetapi doanya : “Tuhan
penuhilah aku dengan Roh Kudus mu dan bakarlah aku dengan api Roh Kudus mu”. Waktu
itu mereka sedang dianiaya. Saulus berjalan dari rumah ke rumah menangkap
mereka. Seharusnya mereka tidak memberitakan Injil atau mereka berdoa minta
Saulus dibutakan agar tidak masuk rumahnya. Tetapi doanya : berikanlah aku Roh
Kudusmu supaya aku semangat bersaksi. Kisah pasal 8 kita belajar dari tokoh
Filipus. Dia bukan salah satu dari para rasul tetapi kaum awam. Nama Filipus
ternyata sudah tercatat di pasal 6. Petrus berkata, “ Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang
terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka
untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri
dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman." (Kisah
6:3-4). Mereka memilih di antara ribuan orang. Karena dikatakan ada 3.000 orang
bertobat dan setiap hari bertambah. Petrus minta agar dipilih 7 orang saja dan Filipus
terpilih di antaranya. Berarti ia dipenuhi Roh Kudus. Kalau ditarik lebih
belakang, ia bukan saja ada di pasal 6 , ia juga hadir di pasal 2 di mana Allah
mencurahkan Roh Kudus pada semua orang saat itu. Kita tidak tahu berapa jumlah
orang yang menerima Roh Kudus saat itu. Ada yang mengatakan 120 orang. Saya
percaya di antaranya,Filipus ada di antara mereka. Atau kalau ditarik lebih ke belakang
saat Yesus akan memberi Roh Kudus, Filipus ada di sana. Filipus menerima Roh
Kudus di pasal 2, kemudian dipilih menjadi salah satu diaken karena penuh Roh
Kudus di pasal 6. Dan pada pasal 8 Filipus memberitakan Injil dan bersaksi
sesuai dengan pasal 8:1 tadi. Jadi Filipus bukan bersenang-senang tapi bersaksi
sesuai janji Tuhan.
Memang ada bahaya kalau memberitakan
Injil tetapi lebih bahaya lagi kalau tidak beritakan Injil. Tegakah kamu
melihat orang lain meninggal dalam dosa dan masuk neraka? Dan lebih bahaya lagi
Tuhan meminta pertanggungjawaban atas jiwa yang masuk neraka itu. Yeh 33:8 Kalau Aku berfirman kepada orang
jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! -- dan engkau tidak berkata apa-apa
untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat
itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab
atas nyawanya dari padamu. Biarkanlah orang meninggal tapi jangan biarkan
mereka tidak mendengar Injil dari kita. Apakah penganiyaan masih berlangsung
saat ini? Iya. Mungkin tidak di Jakarta tapi di Timur Tengah, Korut, Sudan.
Teman saya di Afrika tiap hari ketakutan dianiaya. Ada teman di Kenya mengalami
tekanan karena terus mengalami penganiayaan. Penganiayaan belum berhenti sampai
saat ini. Apakah bersaksi sudah berhenti? Apakah pemberitaan Injil sudah
berhenti? Belum. Pemberitaan Injil terus berlangsung sepanjang sejarah. Di
dalam Kis 8:1b-13 ada paradoks. Pada
ayat 3 Tetapi Saulus berusaha
membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki
dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara.
tetapi ayat ke 12 Tetapi sekarang
mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan
tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik
laki-laki maupun perempuan. Tidak pernah berhenti orang-orang yang
dimasukkan ke penjara, baik laki dan perempuan tapi tidak pernah berhenti
orang-orang yang bertobat. Mari kita masuk ke kelompok orang yang mengadakan
pertobatan setiap hari.
Ada seorang misionaris
yang melayani di Rusia, waktu ditangkap dan dilarang memberitakan Injil.
Kemudian ia dihajar, disiksa dan diancam, “Berhentilah memberitakan Injil kalau
tidak saya kirim ke Siberia dengan luka yang parah itu.” Siberia ada di wilayah
Rusia yang dingin dan suhunya minus. Luka yang terkena udara dingin sakitnya menusuk sampai ke tulang dan
kemudian akan mati kesakitan dan kedinginan. Sang misionaris menjawab, “Silahkan
saja kirim saya ke Siberia karena Yesus juga ada di sana.” Karena jawaban itu,
ia batal dikirim ke Siberia. Lalu dikatakan, “Baik kami putuskan kamu tidak ke Siberia,
tetapi kami akan membuat keluargamu miskin sehingga mati kelaparan. Kami rampas
semua hartamu.” Misionaris itu menjawab, “Silahkan saja rampas hartaku. Tetapi
ketahuilah engkau perlu tangga yang tinggi untuk merampasnya karena hartaku ada
di surga sana.” Jadi akhirnya batal dirampas hartanya dan diancam, “Jadi kami
akan masukan kamu ke penjara di bawah tanah dan tidak ada orang lain di sana
sehingga kamu mati sendirian”. Misionaris menjawab, “Taruhlah saya di tempat
yang paling dalam, saya tidak takut. Yesus bisa menemani saya.” Ada penganiayaan tetapi Roh Kudus terus bekerja. Kita bersaksi
karena ada Roh Kudus. Roh Kudus yang memberi kuasa kepada kita. Ia memberikan
kemampuan kepada kita. Jadi kita bersaksi bukan karena kita fasih lidah,
pintar, cantik-tampan, kaya tetapi karena Roh Kudus. William Carey (1761-1834, tokoh pekabaran Injil modern dan
dikenal sebagai "Bapak Gerakan Misi Modern) menjadi misionaris asal
Inggris di India. Ia bukan saja menterjemahkan Alkitab ke bahasa Yunani tetapi
juga Bahasa India. Ia bisa saja berkata, “Saya bisa melayani karena
kepintaranku”. Tetapi tidak demikian, melainkan ia berkata,”Tanpa Tuhan saya tidak
mampu, tetapi tanpa saya Tuhan tidak mau.” Orang yang hebat ini menyadari tanpa Tuhan saya tidak mampu.
Satu jiwa yang menjadi kerinduankau tidak akan dimenangkan kalau mengandalkan
diri sendiri tetapi banyak jiwa bisa dibawa dengan bantuan Roh Kudus. Mari kita
mengimani bahwa kita bisa bersaksi karena kuasa Roh Kudus.
2. Roh Kudus sanggup mengubah orang berdosa (membawa
pertobatan)
Roh Kudus memampukan mereka untuk memenangkan jiwa.
Mengapa petani menabur benih? Karena ia yakin benih tersebut akan dipanen
nantinya. Bukankah firman Tuhan seperti benih? Mari taburkan benih itu karena
akan tumbuh dan dipetik buahnya. Mari taburkan benih Roh Kudus karena akan
datangkan pertobatan. Jadi Roh Kudus yang membuat orang bertobat. Sejak Roh
Kudus dicurahkan ada pertobatan 3.000 orang dan dibaptis. Tiap hari Tuhan
tambahkan jiwa yang baru. Pasal 2:37-38
Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka
bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami
perbuat, saudara-saudara?" Jawab
Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu
akan menerima karunia Roh Kudus. Ayat 41
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan
pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Ayat Dan mereka
disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan
orang yang diselamatkan. Kisah 6:7 Firman Allah makin tersebar, dan jumlah
murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan
diri dan percaya.
Ini adalah daftar dari orang-orang yang akhirnya
mengalami pertobatan. Kita kembali ke Kisah 8:5 Filipus pergi ke kota Samaria.
Samaria berbeda suku dengan orang Yahudi, bahkan nenek moyang mereka bermusuhan
satu dengan lain. Pada Yoh 4:1-13 dikatakan waktu Tuhan Yesus melewati Samaria,
di Sikhar ia bertemu perempuan Samaria dan Ia meminta air ke perempuan Samaria.
Perempuan itu menjawab, “Bagaimana mungkin kamu minta air dengan orang Samaria?
Kita bermusuhan dan tidak betegur sapa.” Tapi Filipus pergi ke Samaria dan ada
pertobatan di sana. Mungkin kita berkata, saya tidak kenal mereka atau
bermusuhan dengan keluarga mereka sejak dulu. Beritakanlah Injil karena itu
menyelamatkan mereka. Lalu kelompok Simon, tukang sihir (Kis 8:14-24). Mereka
juga bertobat, percaya kepada Kristus, kemudian Simon sendiri juga bertobat.
Mungkin ada yang berargumentasi, mudah bagi orang Samaria bertobat dan percaya Tuhan.
Tetapi jangan lupa di antara mereka ada pengajar sesat (Simon) yang menggunakan
okultisme setiap hari juga bisa bertobat. Selain kaum awam bertobat, ternyata
iman-iman juga. Ini karena Roh Kudus yang menobatkan orang-orang. Karena Roh
Kudus mengubah orang-orang tersebut.
Suatu saat ada seorang misionaris yang pergi memberitakan
Injl ke suku terasing. Suku ini kanibal (pemakan orang). Ia merasa terpanggil
ke pulau tersebut dan kemudian ia memperlengkapi diri untuk ke sana. 2 minggu
sebelum berangkat ke sana, terjadi kecelakaan. Misionaris itu terjatuh dan
giginya tanggal. Ia berpikir, “Apa ini tanda agar tidak jadi pergi ke suku itu?
Tetapi kalau sekarang tidak bisa peraya dengan baik, bagaimana bisa bertobat
kalau kita tidak beritakan Injil?” Namun ada orang yang mengatakan bahwa Tuhan
akan pakai walau giginya ompong. Setelah itu ia pergi. Ternyata ia ditangkap
suku terasing karena meronta dan berteriak sehingga ditutup mulutnya. Kemudian
dibawalah ia kepada kepala suku. Kepala suku memerintahkannya untuk buka mulut.
Ditanya, “Siapa namamu?” Ia pun menjawab sehingga terlihat giginya ompong.
Tiba-tiba Kepala Suku langsung tertunduk dan menyembah. Ia berkata, “Kita harus
mengikuti orang ini.” Karena semalam, kepala suku mimpi didatangi dewa yang
ompong. Jadi setelah gigi ompong, ia punya kesempatan untuk memberitakan Injil.
Jadi jangan andalkan kemampuan kita.
Tuhan akan pakai kesulitan dan ketidakbisaan kita. Kita memenangkan jiwa bukan
karena kemampuan bicara kita tetapi karena Roh Kudus. Hal ini menjadi berita
yang heboh. Karena kepala suku bertobat demikian juga anak buahnya. Padahal orang
tidak percaya berkata tidak mungkin suku itu bertobat setelah mendengarkan
Injil. Banyak orang tidak percaya dengan berita ini. Ada wartawan yang ateis
ingin mengecek kebenaran berita ini. Ia pergi ke sana dan mewawancarai kepala
suku ini,”Apakah anda dulu kepala suku?” Dijawab,”Ya , sampai sekarang juga
masih.” “Apakah dulu makan orang?” “Iya
dulu makan orang, tetapi sekarang tidak lagi!” jawabnya. Ditanya lagi,”Bagaimana
bisa bertobat?” Kepala suku mengangkat Alkitab dan mengatakan, “Inilah yang
membuat saya bertobat!” Wartawan itu berkata,”Saya tidak yakin engkau bsia
bertobat gara-gara buku ini.” Sang suku dengan tenang berkata,”Kalau kamu tidak
yakin saya sudah bertobat, maka kamu pasti saya makan saat ini.” Bayangkan ada orang
yang tidak yakin dengan pertobatan ini. Maka akhirnya berita ini menambahkan
kesaksian yang baik. Walau kita kadang berpilir , mana mungkin suamiku, orang
tua dan anak bisa bertobat. Tidak ada yang tidak mungkin. Roh Kudus bisa
sanggup menobatkan laki-laki dan perempuan. Simon Petrus bisa menobatkan Simon
si tukang sihir.
3. Roh Kudus mendatangkan mujizat.
Kita suka kalau mujizat tejadi tetapi mujizat bukan hal yang
utama tetapi tanda yang menyertai pemberitaan Injil. Yesus menjanjikan mujizat
kalau bersaksi. Markus 16:17 Tanda-tanda
ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan
demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka.
Kisah 8:7 Sebab dari banyak orang yang
kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras,
dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan diulangi
pada ayat 13 Simon sendiri juga menjadi percaya, dan
sesudah dibaptis, ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika
ia melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi. Simon biasa
membuat hal-hal yang terjadi melalui sihir.
Saya masuk ke sekolah teologia sekitar tahun 1980-an. Waktu
itu ada hamba Tuhan dari Jawa yang terkenal karena punya kemampuan mengusir
setan. Biasanya yang dipanggil bila ada orang kerasukan adalah hamba Tuhan dari
Irian, Ambon dan Kupang karena bisa berdoa dengan suara keras. Mereka tidak
pernah memanggil saya yang berlatar belakang Jawa dan bicaranya terlalu lembut.
Waktu itu ada orang yang kerasukan setan dan kami dipanggil untuk mengusir setan. Setelah
tiba di tempat orang kerasukan tersebut, hamba Tuhan itu menatap orang yang
kerasukan. Ia meminta kami bernyanyi dalam nama Yesus dan kemudian meminta saya
memegang kaki orang itu. Setelah itu ia mengusir setannya dan ternyata setannya
keluar. Saya diyakinkan bahwa Roh Kudus yang membuat setan keluar. Jadi ada
pendeta dari Jawa yang kurus kecil mengusir setan dan berhasil. Jadi setan
keluar bukan karena diri kita tapi Roh Kudus yang berdiam dalam diri kita disertai
dengan mujizat. Seperti juga Rasul Petrus menyembuhkan orang lumpuh di Gerbang
Bait Allah (Kis 3:1-10). Filipus tiba-tiba oleh Roh Tuhan bisa berada di Asdod
(Kisah 8:39-40). Luar biasa! Apakah mujizat berhenti sampai di Filipus? Apakah
hanya terjadi sampai Petrus? Tidak! Juga Yohanes. Petrus tidak memiliki emas dan
perak tetapi Petrus mengalami kuasa Tuhan karena ada Roh Kudus di dalam
dirinya. Suatu saat Petrus di penjara dalam keadaan terikat, pintu
terkunci dan dijaga oleh para prajurit
di kiri-kanan, namun seorang malaikat membebaskannya (Kis 12). Kapal yang
ditumpangi Paulus terombang- ambing oleh angin badai dan kapalnya kandas di
bukit karang dan akhirnya Paulus mendarat di pulau Malta. Saat Paulus memungut
ranting untuk dimasukkan ke api, ular beludak mematuknya dan dikira akan
mati(Kisah 27-28) hingga orang-orang mengatakan "Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah
luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan.".
Setelah menunggu lama ternyata Paulus tidak mengalami apa-apa dan ia tetap
hidup. Kuasa Roh Kudus mendatangkan mujizat.
Rabu kemarin saya memimpin persekutuan The Mission.
Setelah persekutuan sambil makan kue ada yang berkata, “Ini kesempatan untuk
memberitakan Injil”. Rumah sakit adalah
salah satu ladang yang tepat untuk memberitakan Injil. Mereka minta didoakan. Bahkan
ada yang minta suaminya didoakan karena sang suami masih belum percaya. Istri saya
bercerita kepada saya, ada pasien penderita kanker. Setiap saat ia berdoa
sehingga kankernya mati. Karena sel kankernya mati maka ia menjadi hidup. Hidup
karena Tuhan. Firman Allah itu hidup. Dia bukan saja sungguh memgangkat sel
mati dari tubuh kia. Tetapi dia bisa menghidupkan jiwa-jiwa yang telah mati
karena dosa. Allah berfiman “Kalau kamu berdosa, berarti kamu kena maut, Karena
upah dosa adalah maut”. (Roma 6:23). Beritakanlah firman Tuhan. Mari bersyukur Roh
Kudus yang dijanjikan telah dicurahkan. Selamat dipenuhi Roh Kudus dan menjadi
saksinya. Tuhan memberkati. Amin.
No comments:
Post a Comment