Ev. Johan Nugroho
Kejadian 1:27-28
27 Maka Allah
menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
28 Allah
memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi."
Engkau Diciptakan dengan Keunikan
Kita
mudah sekali di tengah zaman ini berbicara tentang keunikan. Berbicara tentang keunikan
di zaman ini sangat mudah karena dunia kita mengajarkan apa itu keunikan
(berbeda). Kita berbeda di hadapan Tuhan. Sejak kecil kita diajarkan bahwa kita
berbeda, unik, kita tidak sama dengan lain. Sehingga begitu anak-anak sekarang disamakan
dengan yang lain, mereka marah. Saya pernah mengajar dan punya seorang murid yang
kepadanya saya berkata, “Kamu mirip sekali dengan teman kamu di kelas lain”.
Dia membantah, “Pak, saya ini unik dan berbeda. Tolong jangan samakan dengan
teman-teman saya”. Anak kecil sudah tahu dan tidak mau disamakan. Tetapi
anehnya, murid yang sama ketika saya katakan,”Kamu mirip artis Korea“ dia
menjawab,”Masa Pak? Artis Korea yang mana? Benar tidak Pak? Bapak bisa saja.
Benar tidak?” Itu minta dipuji terus. Saya mengiyakan dan ia bertanya
lagi,”Benar tidak?”. Sampai 3 kali saya menjawab benar, baru dia puas. Ternyata
manusia itu unik. Mereka tidak mau disamakan, mereka mau berbeda. Ketika ayat
ini ditulis dalam Kitab Kejadian dan ketika diwahyukan kepada Musa, keadaannya
berbeda. Tidak semua orang unik, karena keunikan itu hanya diberikan kepada
satu atau dua orang saja. Di zaman Musa ketika firman diberikan Tuhan kepada
Israel, yang unik hanyalah Firaun. Karena gambar dan rupa Allah bukanlah semua
orang, hanya seorang raja yang disebut The Image of God, yang lain ada
di dalam kekuasaan raja itu. Jadi hanya Firaun saja yang unik, tidak semua
orang unik pada masa itu.
Tselem (image / idol) di Mesir
Dahulu PHARAOH dipandang menjadi mediator antara
dewa-dewa & dunia manusia. Setelah mati PHARAOH menjadi DEWA,
diidentifikasikan OSIRIS ayah dari HORUS & ANUBIS (Dewa kematian). IA memberikan kekuasaannya dan posisinya
kepada anaknya PHARAOH yang Baru. Jadi konsep Image of God (Tselem,
idol) sebetulnya bukan untuk semua orang, sebetulnya hanya ditujukan ke Firaun
karena ia keturunan dewa. Kalau keturunan dewa maka ia satu-satunya paling
berkuasa dan ia berhak melakukan apa saja. Misalnya dalam satu pertemuan, bila
ia tidak suka dengan anak buahnya maka ia bisa melempar ornag itu ke buaya
hingga mati. Hal ini terjadi di negara-negara di dalam Alkitab. Kerajaan
Babilonia, bila ada orang tidak dibuuhkan, maka ia dibuang. Demikian juga dengan
Kerajaan Romawi, manusia tidak ada harganya. Seorang penguasa setelah makan
tangannya berminyak dan kotor, maka budaknya diminta maju lalu kepalanya dijadikan lap. Ketika
mau naik kuda, budaknya bisa tunduk dan dijadikan kuda. Lalu saat ia merasa bosan,
budaknya dikasih pedang untuk bunuh-bunuhan. Manusia tidak ada harganya! Sedangkan
firman Tuhan mengatakan, “Manusia adalah image of God, semua manusia
lelaki dan perempuan adalah luar biasa. Sedangkan di zaman dahulu hanya Firaun
yang image of God, yang lain tidak. Tetapi Tuhan berkata, “wanita dan
pria semuanya image of God”. Padahal di zaman itu bahkan sampai di zaman
Yesus , wanita dianggap seperti benda.
Anak
remaja pun sekarang sama. Yang pria berkata,”Doakan ya ko, saya mau nembak”
memangnya mau menembak burung? Kasihan sekali, wanita sampai hari ini pun
direndahkan. Alkitab mengatakan wanita adalah gambar dan rupa Allah! Ini
sesuatu yang luar biasa. Ternyata Tuhan sudah disain sejak awal dunia wanita
sebagai gambar dan rupa Allah. Itu luar biasa. Karena wanita pada masa itu
dianggap tidak begitu berharga dan hanya Raja yang mengklaim dirinya ‘tuhan’. Sebagai
tuhan, dia berhak memerintah dan melakukan apa saja. Dia mendefinisikan apa itu
baik dan jahat. Hanya dia sendiri yang unik. Ini adalah sesuatu yang sulit
sekali. Kalau kita melihat sungguh luar biasa ketika Alkitab diwahyukan karena
Alkitab mereformasi , mengubah dan menghancurkan pandangan yang menguasai
banyak bangsa di masa itu.
Ancient Slavery
•
IMAGE of God
berotoritas memerintahkan manusia melakukan Apapun yang dia Mau.
•
Mendefinisikan apa itu Good and Evil.
•
Haya DIA Sendiri Unik.
Keunikan Manusia
Apa keunikan manusia? Manusia itu the image of God.
Mengapa manusia dianggap lebih dari yang lain? Di luar Israel, hanya raja yang
merupakan the image of God, yang lain budak-budaknya yang diperintah, taat dan
tunduk kepadanya. Di Israel sesama manusia adalah gambar dan rupa Allah. Bahkan
dikatakan nanti ketika kamu keluar dari Mesir dan berada di tanah Israel, maka kamu
harus memperhatikan orang asing dengan baik karena kamu dahulu juga budak di
tanah Mesir. Wanita dianggap image of God. Apa arti image of God?
Apa yang membuat manusia berbeda dari ciptaan yang lain? Manusia dengan anjing
lebih jahat mana? Anjing tidak pernah menyiksa manusia. Kalau tidak diberi
makanan, dia tidak pernah mengancam untuk menggigit tuannya. Manusia bisa
menyiksa sesamanya. Manusia bisa menciptakan siksaan (kalau bisa siksaan itu tidak
membuat orang yang disiksanya cepat mati) dan siksaan yang paling jahat adalah
salib. Hari ini orang semakin jahat. Apa jahatnya orang sekarang? Orang yang disiksanya
tidak langsung dibunuh. Sementara manusia lain bisa menjadi uang, maka manusia itu
tidak boleh mati. Sementara kita ,misalnya penginjil adalah orang yang pintar dan baik maka sebelum
dia meninggal disembuhkan dulu, agar setelah sembuh bisa bekerja dan
menguntungkan saya lagi. Begitu mau meninggal, maka dibaik-baikan lagi. Manusia
sekarang lebih jahat karena manusia memanfaatkan orang lain. Sementara orang
itu bisa diuntungkan, maka orang itu akan dimanfaatkan. Saya pernah bertemu
seorang anak Kristen yang sangat taat. Saat bekerja ia disuruh perusahaannya
untuk berbohong (dalam melaporkan pajak) sehingga ia berkata,”Bos, saya orang
Kristen. Lebih baik tidak punya pekerjaan daripada melakukan hal yang tidak
sesuai dengan firman Tuhan jadi saya memilih keluar.” Dia sangat berdedikasi dan ideal. Ketika ia
keluar, beberapa hari kemudian, bosnya telpon,’Halo, kamu bisa bekerja lagi?”
“Tidak mau, kalau disuruh bohong lagi!’ “Tidak! Tidak suruh bohong lagi. Yang
bohong orang lain saja. Karena kamu jujur, maka kamu harus bekerja lagi. Mulai
minggu depan, saya naikkan jabatan kamu, kamu jaga gudang karena kamu jujur”. Jadi
anda mau jahat atau baik bisa dimanfaatkan. Maka terkadang manusia sangat menyedihkan.
Suatu
kali seorang nak kami minta seekor anjing, karena rumah kami kecil tidak saya
kasih. Akhirnya suatu kali terjadi tragedi di rumah kami. Anak kami 3 orang
perempuan semua. Yang satu masih kecil (TK), yang kedua kelas 2 SD. Tahu-tahu dia
minta adiknya melepaskan bajunya, sehingga
hanya memakai celana dalam dan lehernya diikat. Lalu sang kakak menarik adiknya dan adiknya lompat-lompat
lalu menyalak (gong-gong). Kakaknya pamer ke saya dan istri saya yang sedang
duduk. “Pa! Ma! Aku punya anjing!” dan ‘anjingnya’ menyalak. Istri saya terperanjat.”Kamu
menghina adikmu. Jangan ! Itu jahat!” Kedua anak saya juga terkejut. Ketika itu
saya merasa terkejut dan ingin marah tapi menahan diri dan mengajak istri
diskusi dahulu,”Sepertinya mereka tidak menganggap anjing itu jahat. Kita yang
sudah terlalu jahat sehingga kita melihat anjing jahat. Kalau mereka senang dan
disuruh menjadi anjing , mereka mau”. Jadi kadang anak kecil lebih baik dari
orang dewasa. Saya berkata ke istri,”Kita yang bertobat, kita sudah jahat
karena menganggap itu sebagai hinaan. Kata siapa anjing lebih buruk?”. Jadi apa
itu image of God? Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
Yang membuat manusia berbeda dengan ciptaan yang lain karena
manusia punya? Akal budi? Ternyata akal budi yang dimiliki manusia inilah yang
bisa digunakan untuk menghancurkan manusia. Ada tidak manusia yang sebetulnya
kurang pintar dan betul-betul IQ nya dibawah rata-rata? Dia benar-benar tidak
punya akal budi. Walau tidak punya IQ , apakah tetap manusia? Yang cacat mental
adalah manusia kah? Yang gila apakah juga manusia? Katanya manusia punya akal
budi, akal budinya rusak tetap manusia. Ketika manusia diciptakan menurut gambar dan
rupa Allah, inilah kritikan saya terhadap doktrin yang selama ini saya pelajari.
Mungkin saya dianggap sesat, karena semua doktrin yang saya pelajari ternyata
terwariskan oleh logika yang diwariskan dari filsuf Aristotel. Ia membagi
kehidupan menjadi paling atas adalah Tuhan, lalu manusia yang rasional, di bawahnya adalah binatang
yang punya insting dan tidak punya rasional. Di bawah binatang ada vegetative (tumbuhan)
yang tidak punya insting. Lalu paling bawah benda mati seperti batu. Jadi
Aristotel membagi kehidupan dalam tahapan tertentu dan ternyata teolog-teolog
Kristen ketika mendoktrinkan tentang manusia adalah image of God mengambil
mentah-mentah dari Aristotel dan mengatakan, “Ciri manusia gambar dan rupa
Allah adalah rational being.” Ini bagi saya sedikit bermasalah. Walau pun
manusia punya rasionalitas , tetapi apakah itu yang menjadi yang menjadi inti bahwa
manusia adalah ‘manusia’? Karena Tuhan tidak pernah mengatakan, “I am
rational God. Maka kamu diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sehingga
kamu adalah rational being”. Tidak pernah! Untuk pembelaan, agar tidak
dianggap sesat, dalam pergumulan apa yang membuat manusia adalah manusia yang
berbeda dengan yang lain, ketika rasionalnya hancur , muncul 1 kata yang muncul
di hati saya, mengapa kita tidak berpikir, manusia adalah image of God
karena manusia dianugerahkan cinta. Ketika memikirkan itu, saya harus mencari
teolog-teolog yang mendukung saya karena kalau tidak pasti saya tidak dipercaya.
Saya akhirnya berketemu beberapa teolog kontemporer dengan doktrin yang lumayan
baru di era post-modern mengatakan, “Ciri manusia adalah bukan rational-being
, ciri manusia adalah cinta”. Cinta! Cintalah yang membuat manusia menjadi
manusia, sehingga ada manusia idiot tetapi ia bisa mencintai.
Ada seorang anak Sekolah Minggu sakit sejak saya kecil
sampai SMA. Setiap minggu ia tampil di depan dan nyanyinya “Hari ini … Hari ini
… (terkadang berhenti di tengah jalan) …Harinya Tu…han. Mari kita…” Setiap
minggu ia menyanyi lagu yang sama mulai saya SD, saya SMA dan lulus kuliah. Ia manusia yang rasionalitas-nya turun. Suatu
hari ia sakit dan tidak bisa Sekolah Minggu. Mamanya menangis. Guru Sekolah
Minggu juga menangis saat datang ke rumahnya untuk membesuk. Ia dipanggil
“sinyo”. Saat dibesuk malah ia berkata, “Terima kasih ya ..sudah datang. Tuhan
Yesus memberkati. Tuhan Yesus memberkati!” Jadi siapa yang menjadi pendeta nya?
Semua tertawa sambil rada sedih “Kamu sakit apa ya? Cepat sembuh agar bisa ikut Sekolah Minggu”. “Sudah
jangan sedih, jangan menangis. Ada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus sudah janji kan? Nanti tanggal 25
Des saya diberi hadiah!” Tanggal 25
Desember ia meninggal. Mungkin dia manusia yang lebih sehat daripada kita. Dia
yang tidak mengetahui apa itu kebencian , tidak tahu cara menyakiti orang lain,
dan tidak tahu cara mendendam.
Mungkin
kita salah. Yang membuat kita sehat ternyata tidak sehat, yang membuat kita
tidak sehat ternyata sehat. Maka saya tersentuh dengan Henry J.M. Nouwen (1932-1996)
seorang professor yang mengajar di University of Notre Dame, Yale Divinity
School dan Harvard Divinity School. Ketika hari tua, dia mengatakan,”Aku ingin
pergi. Aku meninggalkan gelar ini dan pergi ke tempat anak-anak cacat. Aku mau
melayani mereka!” Saat melayani mereka, ia memandikan seorang anak yang namanya
Adam. Ia menulis buku “Adam, God’s beloved. Untuk mempersiapkan , memandikan
dan menggantikan baju Adam perlu waktu 6 jam. Seorang professor mau melakukan
tindakan seperti itu. Tetapi ketika ia memandikan dan menyentuh tubuhnya dan
melayani, ia baru tahu ternyata “bukan dia yang sakit tetapi saya yang sakit, bukan dia yang melayani tetapi saya
yang dilayani, bukan dia yang saya sembuhkan tetapi saya yang disembuhkan
dengan ketulusan, kejujuran mencintai, apa adanya, bicara tidak diututp-tutupi”.
Sehingga ia membuat panti anak cacat itu menjadi tempat kesembuhan orang-orang
di kota yang jiwanya sakit. Orang-orang yang penat disuruh datang untuk
melayani anak-anak itu dan mereka disembuhkan ketika berjumpa dengan anak-anak yang
tulus dan tidak ada kebencian tersebut.
God’s Love (Created in The Image of God)
Ketika
manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, maka created in the image
of God artinya manusia diciptakan
dengan kapasitas mencintai yang adalah anugerah Tuhan. Ini cocok dengan Alkitab.
Hukum yang utama di Alkitab adalah: kasihlah Tuhan Allahmu, kasihilah sesamamu dan kasihilah dirimu sendiri. Kita lupa (terlalu
pintar belajar filsafat) bahwa esensi dari firman Tuhan adalah kasih. Karena
Tuhan menyatakan dirinya sebagai love. Love itu kekal, terbesar dan tidak ada
batasnya dan segala hal yang menghancurkan di dunia adalah karena tidak adanya love
di dunia ini. Love itu tidak terbatas. Saya pernah ditanya istri saya,”do
you love me?” Para pria yang sudah dan belum menikah, hati-hati itu
pertanyaan jebakan. Kalau dijawab, “Aku cinta kamu” lalu dilanjutkan,”kalau
kamu cinta aku, kenapa ini, ini, ini… dan kenapa itu? Tetapi kalau jawab tidak,
maka dipersilahkan tidur di sofa. Karena saya suka berfilsafat, saya bertanya
istri saya,”Apa itu cinta?” Karena dia tidak bisa jawab, saya kutip eorang filsuf yang berkata, “love is the
first name of God” (cinta adalah nama pertama Tuhan). Ada juga filsuf yang
mengatakan,”Jika cinta itu satu-satunya ukuran , satu-satunya ukuran cinta adalah
cinta yang tanpa ukuran. Jadi ketika kamu bertanya apakah aku sudah mencintaimu?
Itu pertanyaan yang salah. Mengapa?
Karena cinta tidak mengenal kata ‘sudah’ kalau berkata ‘sudah’ itu bukan cinta.”
Tapi kalau kamu berkata, “Apakah saya
tidak mencintaimu? Salah juga! Karena
saya juga bilang cinta kamu, tapi tidak cinta kamu, saya belum mencintai
penuh. Kalau berkata,”saya cinta kamu ‘,saya belum berkata mencintai kamu atau
tidak. Saya hanya bisa berkata,”I’m trying to be” aku akan terus
berusaha, istriku” dan saya tidak jadi diberikan pertanyaan tambahan dan tidak
jadi tidur di sofa. Saya hanya dapat kata “gombal” tapi ia tersenyum. Cinta itu
tidak terbatas, maka Tuhan mengatakan,”Ketika Dia menciptakan manusia, di dalam
hatiNya ada jurang yang tidak terbatas. Ada kekekalan karena cinta yang
abadi. Hukum yang terutama adalah love
, kasih kayu salib adalah love . Jadi love adalah esensi dari human
being.
Jadi
kalau ditanya sekarang,”Mengapa manusia adalah gambar dan rupa Allah?” Karena ada
love (God is love). Mudah, hanya melakukannya tidak mudah. Ini yang
terjadi karena orang di dunia ini mulai
tidak mencintai. Mereka kehilangan kemanusiaannya karena mereka mulai tidak mencintai
dan mulai memanfaatkan. Justru keunikan seseorang meniadakan orang lain. Justru
keinginan Firaun, meniadakan orang lain. Justru kerajaan-kerajaan yang besar seperti Babilonia, Romawi, Mesir, Asyur
, Persia (semua kerajaan hebat masa itu) merasa bahwa rajanya adalah unik dan keturunan
dewa sehingga harus dituruti. Tetapi kerajaan-kerajaan itu yang membuat manusia
hancur karena memperbudak manusia. Jadi apakah keunikan yang seperti ini yang
Tuhan mau? Justru Tuhan mengatakan,”Keunikan tidak seperti itu, karena keunikan
yang diberikan kepada kita karena ada love di dalam kita”. Semua adalah image
of God, jadi Alkitab mau bicarakan semua kamu Firaun, semua raja, maka kamu
tidak boleh saling merendahkan satu sama lain. Luar biasa!
Ketika
ada orang non Kristen yang ternyata menjadi orang percaya bisa mencintai dan
bisa punya perusahaan yang besar. Tapi begitu karyawannya diperlakukan dengan
tidak hormat maka di situ ia bukan image of God. Dia tidak unik. Saya
bertemu seorang anak muda yang ingin menjadi berkat untuk karyawannya, tetapi
takut menginjili. Saya hanya berkata,”Tidak perlu. Berikan gaji mereka dengan
tepat waktu (ada ayatnya), perlakukan mereka secara manusiawi, jangan
manipulasi mereka dan kasihilah mereka. Itu kabar yang lebih baik daripada berita Injil yang kamu ucapkan.” Dulu saya
tidak pernah berdoa untuk para businesman. Karena banyak businessman
yang saya rasa memanfaatkan karyawannya. Tetapi anehnya 3 tahun terakhir ,
Tuhan mempercayakan saya melayani businessman yang super kaya. Saya
tidak ada apa-apanya. Ketika melayani mereka di persekutuan Palembang, Medan,
Jakarta, Tanggerang, Surabaya, saya menggumulkan. Beberapa bulan lalu saya
berdoa untuk mereka karena ternyata businessman ini dipakai Tuhan luar
biasa.
Alkitab
menggambarkan Tuhan yang selalu memberi makan orang Israel. Tuhan memberi makan
yang nyata yaitu manna dan segala macamnya. Ketika saya di Jakarta dan bertemu
dengan orang yang baik tetapi ia harus jadi tukang ojeg online.
Perjuangannya berat sekali. Saya berpikir kenapa tidak menjadi businessman?
Karena dengan begitu saya bisa membawa orang ini dan memberinya pekerjaan.
Tetapi saya tahu kapasitas saya berbeda, saya pernah berdagang. Saat dagang,
saya banyak memberi lebih ke orang. Saya tidak cocok. Saat itu saya berpikir,” Saya
tidak tega, Saya kasih diskon sehingga tidak untung.” Ternyata businessman
dipakai sebagai saluran berkat Tuhan, karena dia memberi makan karyawan di depan
meja rumah mereka masing-masing. Dia tidak sadar, berkat dibawa karyawan ke
rumah. Karyawannya kecil dan bisa pergi ke pasar malam yang hanya ada komedi
putar , bayar Rp 4.000 bisa main sampai bosan. Terkadang saya mengajak anak
saya main di alun-alun, supaya dia merasakan. Saat alun-alun , mereka awalnya semangat
tetapi tidak berhenti-berhenti sehingga berteriak,”Pak, kenapa tidak
berhenti-berhenti? Pa tolong berhenti Pa. Bosan “. Itu kenyataan. Anak-anak itu
tertawa. Para businessman dipakai
Tuhan menjadi berkat secara nyata (materi). Ada makanan di rumah mereka. Itu
lambang hospitality of God. Ketika saya berkhotbah di persekutuan businessman
: apa beda businessman Kristen dan non Kristen? Belakangan ini banyak business
susah. Banyak karyawan yang dipecat. Ada 30%. Kasihan sekali. Sebagai businessman
Kristen terkadang mereka harus mengeluarkan karyawan. Tetapi saat memecat
karyawan , “dia tidak bisa kerja”. Bukan! Tidakkah berpikir mereka punya anak
dan istri dan ketika ia keluar, mereka akan menangis! Mereka akan bersedih,
mungkin anaknya yag tidak bisa bayar sekolah 3x, dipanggil pakai pengumuman di
sekolah. Bedanya apa? Kadang kita harus memberhentikan karyawan kita, karena memang
persaingan begitu berat, itu realita. Itu menunjukkan bahwa kita bukan Tuhan,
kita tidak bisa memelihara semua orang. Dan ketika kita menyerahkan karyawan kita
di tangan pemeliharaan Tuhan yang baik. Karena
kita bukan Tuhan, dan ketika kita mengeluarkan bukan karena hanya keuntungan
pribadiku tetapi karena ada karyawan-karyawan yang Tuhan percayakan yang bisa
sesuai kapasitasmu maka kalau mau mengeluarkan maka keluarkanlah dengan baik
dengan doa, agar Tuhan memelihara hidup mereka. Ketika saya mengeluarkan
pembantu saya, saya selalu berdoa,”Tuhan berkatilah dia, berikan tempat yang
lebih baik.” Walaupun saya tidak punya uang, terkadang ketika saya pakai
pembantu (sekarang tidak lagi), saya selalu beri lebih daripada yang seharusnya
walaupun hanya sedikit. Ketika ada tukang AC datang ke rumah,seharusnya bayar
Rp 50.000 saya selalu beri lebih, kalau
saya tidak punya, saya adukkan kopi dengan tangan saya dan saya beri ke
tukang-tukang AC sehingga mereka merasa dimanusiakan. Itulah yang membuat orang
Kristen berbeda karena ada kasih di dalam kehidupannya.
Seorang
teolog, NT Wright mengatakan, “Melalui “Neo-Imperial” saya
memperhatikan fakta adanya sebuah bentuk baru kerajaan (kekaisaran) yang
bekerja di dunia ini. Sungguhlah mirip Babylon dan Romawi hingga inggris di
abad 19 … nyata dan powerful: kerajaan (kekaisaran) yang menentukan …
orang-orang kaya dapat menjadi lebih kaya, ketika orang miskin semakin menjadi
miskin, dan untuk membuat bisnis berkembang besar, apapun yang harus diambil
sekalipun hal tersebut membahayakan planet kita.“ Saya tidak hanya dan menambahnya, “Seharusnya NT Wright
mengatakan walaupun itu menghancurkan kehidupan banyak orang lain”. Itu yang
terjadi di dunia ini. Demi bisnis dan keuntungan, orang lain dimanfaatkan. Saya
tidak menganut Carl Marx. Paham yang dinaut Carl Marx seperti komunisme di
Tiongkok. Jadi seharusnya, masyarakat tidak boleh ada yang kaya dan miskin,
semua harus sama rata. Carl Marx sudah dinyatakan runtuh dan gagal. Tidak ada
satu pun negara komunis yang berhasil sampai hari ini. Karena Carl Marx tidak mengetahui
‘kunci’ yang ada di Alkitab, dia hanya memakai Kisah Para Rasul di mana semua
jemaat sama rata. Tidak! Di Alkitab tetap ada orang yang kaya dan orang yang miksin,
tetapi tidak menjadi masalah di jemaat mula-mula karena mereka saling
mengasihi.
Ini adalah kunci perdebatan antara kapitalisme dan sosialisme.
Yang satu berkata,”tidak boleh sama rata” ,yang kaya boleh. Yang kalah karena kamu tidak berjuang
sehingga kamu susah dan miskin. Saya sudah meneliti, “pendidikan tidak membuat
kita naik derajat sosial” Itu hanya 1%. Pendidikan baik kamu naik 1%, itu bohong. Itu sudah
dibuktikan secara ilmiah (disurvei) tidak ada. Karena pendidikan juga ada kelas
sosial. Itu adalah tipuan. Bukan berarti pendidikan tidak penting. Kita harus
pikir pendidikan yang lebih agar anak kita lebih baik. Ini perlu diskusi lebih dalam lagi. Pendidikan
perlu adalah tidak hanya keahliannya. Di situ kita harus memberikan ruang untuk
Tuhan yang lebih berkuasa dari segala sistem ekonomi dan politik . Saya
mengajar banyak murid. Ada anak orang kaya dan anak orang miskin. Realitanya,
banyak anak orang miskin yang pintar. Namun setelah lulus kuliah, tetap yang
punya modal yang memang. Maka saya katakan,”kalau kamu miskin, tidak punya
uang, tidak apa-apa. Kuatkan skill individu kamu. Kamu tidak boleh
bergantung sekolah yang hanya mengajarkan kurikulum yang sama. Kamu harus jadi
orang yang berbeda, dengan keahlian yang berbeda, membaca buku-buku yang
berbeda dan itu ada dirimu. Itu adalah hartamu. Karena hartamu tidak bisa
dirampas dari tubuhmu. Kalau uang kamu bisa diambil, kalau keahlianmu tidak
bisa diambil dari tubuhmu sekalipun tubuhmu dibunuh. Ini prinsip orang Yahudi ketika
hidup. Mengapa? Karena orang Yahudi mengalami penganiayaan dan dirampas
hartanya, akhirnya mereka tahu semua harta yang aku kumpulkan akan hilang
tetapi keahlian yang aku kumpulkan tidak bisa dirampok oleh orang. Maka di
rumah orang Yahudi ada 3 : Taurat , alat musik dan buku. Karena itu yang tidak
bisa dirampas dari kehidupan kita.
Itu yang saya tekankan kepada anak saya untuk
pendidikan anak saya. Saya menyekolahkan anak saya secara pribadi (home schooling).
Inilah kenyataan kehidupan kita, ada ketidakadilan di sana. Tetapi gereja
berbeda karena di gereja ada orang kaya dan orang yang miskin. Tetapi Tuhan
ajarkan, “Yang kuat membantu yang lemah dan yang kaya-miskin saling mengasihi.
Itu kuncinya. Maka Tuhan tidak ribut sistem kapitalisme atau sosialisme. Yang
penting adalah manusianya diubahkan. Hatinya diubahkan , kehidupannya
diubahkan. Karena percuma, sistem sebaik apapun, ketika manusia di dalamnya
jahat maka sistem itu pun tidak bisa berkuasa. Tetapi sistem yang seburuk apa
pun, ketika manusia diubahkan Tuhan, ia bisa mewarnai sistem itu walaupun itu
sulit. Inilah kekristenan. Kekristenan tahu esensi problem dari manusia adalah
di dalam hatinya ada keunikan yang tidak ada di tempat lain yaitu kasih. Tapi
celakanya dalam sejarah kekristenan ternyata tidak seindah itu.
Seorang
Islam, tetangga saya , orang Blora namanya Pramoedya Ananta Toer (pengarang Jejak
Langkah) di zaman Soeharto dibuang ke Pulau Buru bertahun-tahun dan semua novel
karangannya dilarang beredar. Tetapi sejak sekarang di era reformasi, semua
novelnya diterbitkan dan banyak orang membaca. Ia mengkritik pemerintahan pada saat
itu dan ia mengkritik Belanda. Terkadang Belanda menggunakan ayat-ayat, karena
Belanda merasa unik. Mereka beranggapan,“Aku bangsa beradab, Indonesia biadab.
Aku bangsa maju, Indonesia mundur. Aku sudah
diselamatkan kepada Injil, Indonesia bangsa kafir yang harusnya mati.”
Jadi ada perasaan unik yang salah yang dikuasai saat itu. Sehingga ia
mengatakan, sehingga di sini ia mengatakan, “tanam paksa” telah menanam Belanda
dari timbunan utang setelah perang berlarut di Eropa (di mana Belanda terlibat di
dalamnya) Keuntungan itulah yang membiayai pembangunan dan modal efektif. Dia
bukan saja membiayai dengan keuntungan tapi juga dengan puluhan ribu jiwa
petani yang tewas karena tanam paksa itu. Tanpa itu, Belanda mungkin sudah tersapu
dari muka bumi. Kita berhutang budi pada Hindia sedalam-dalamnya. Sebagai Eropa
dan Kristen, ia mewakili orang Belanda yang menulis. Kita akan berbuat sesuatu
kebaikan pada pribumi untuk menyampaikan balas budi kita dan memperlengkapi
mereka dengan syarat-syarat baru untuk memasuki zaman baru. Pada masa itu ternyata Belanda mengeruk kekayaan
Indonesia. Belanda datang selalu dengan kapal VOC dengan penginjil-penginjil. Dan
ketika saya meneliti menyedihkan sekali, terjemahan sampai hari ini ada.
“Tunduklah pada pemerintah-pemerintah di atasmu”. Kata yang sama di bagian lain
tidak dikasih kata “pemerintah”. Itu kata yang digunakan exousia artinya
otoritas-otoritas di atasmu bisa otoritas di gereja, di keluarga, di
masyarakat. Tetapi ketika Belanda menerjemahkan Alkitab kita yang masih ada,
ditulis “pemerintah-pemerintah”. Tetapi kata yang sama di bagian lain, tidak
diterjemahkan sebagai pemerintah. Maka kita harus pintar selain baca Alkitab
bahasa Indonesia, tetapi perlu hamba Tuhan yang membaca versi bahasa lainnya untuk
melihat perbedaan-perbedaan ini. Kita harus tunduk di dalam kebenaran akan
Kristus. Ini yang terjadi pada masa itu. Ini saya teliti dari sejarah-sejarah,
kumpulan kata-kata gubernur – gubernur di Indonesia. Mereka berkata,’Seharusnya
Indonesia atau Hindia itu bahagia. Karena Belanda adalah ayah yang baik yang
kasih persembahan di seluruh penjuru Indonesia yang berada di bawah kekuasaan
Hindia Belanda. Ini protes Pramoedya Ananta Toer.
Cultuurstelsel
alias Tanampaksa, telah menolong Nederland dari
timbunan hutang setelah perang berlarut di Eropa, di mana Nederlan terlibat di
dalamnya. Keuntungan itu pula yang membiayai pembangunan dan modal efektif.
Hindia bukan hanya membiayai dengan keuntungan, juga dengan puluhan ribu jiwa
petani yang tewas karena tanam paksa itu. Tanpa itu mungkin Nederland sudah
tersapu dari muka bumi. Kita berhutang budi pada Hindia. Sedalam-dalamnya,
sebagai Eropa, sebagai Kristen. Kita akan berbuat sesuatu kebaikan pada
pribumi. Untuk menyampaikan balas budi kita. Juga memperlengkapi mereka dengan
syarat-syarat baru untuk dapat memasuki jaman baru ini.” The Dutch
Governor-General Van der Capellen (1824), “that they should rejoice at being
the subjects of the Dutch king, their ‘benevolent father’, who wanted to extend
his fatherly love and concern for their welfare to them.” “Bukankah sebagai
seorang Kristen yang baik orang selalu membayar hutangnya? Kapan kira-kira
Belanda akan membayar kembali hutangnya selama tigapuluh tahun setelah
Tanampaksa, ditambah dengan bunga dan anak bunganya?” Ini kritik dari orang Indonesia yang
mengalami penjajahan kolonialisme dan di dalam penjajahan itu banyak ayat-ayat
yang dimanipulasi untuk mengubah pikiran masyarakat karena merasa diri unik,
special, sudah diselamatkan.
Waktu saya mengkhotbahkan hal ini di STTRI, saya tidak
tahu ada seorang professor Belanada yang datang dan mendengarkan. Yang membuat
saya kaget, ia datang kepada saya dan berkata,”Terima kasih untuk khotbahmu
yang bagus. Saya tahu perjuangan Indonesia dan kita merasa bersalah”, padahal
ia tidak melakukan. Ia minta salinan khotbah saya dan ingin membawanya ke
Belanda. Dia merasa bertanggung jawab sebagai orang Belanda atas hal yang
dilakukan oleh leluhur-leluhurnya. Dia mengatakan kalau tidak ada Indonesia,
Belanda sudah hancur. Ketika saya membaca ini, cinta saya kepada Indonesia luar
bisa. Maka saya sedih karena terkadang orang-orang Kristen menggunakan kata
ini, “Doakanlah untuk kesejahteraan di tempat di mana kamu dibuang”. Apakah
kita dibuang di Indonesia? Itu orang Israel yang dibuang di Babilonia sedangkan
kita dilahirkan di Indonesia. Meskipun bermata sipit kita suka makan ketoprak.
Kita suka nasi pecel walaupun ada chinese
food. Di sini kecintaan saya kepada Indonesia. Justru sebagai orang Indonesia yang dipercaya dan mengenal
Tuhan, bagaimana saya bisa ketika sekian lama, kekristenan pernah menghancurkan
sehingga banyak orang merasa Kristen adalah agama penjajahan. Di situ panggilan
kita yang dulu Kristen merasa unik, superior , sudah selamat, beradab, bahkan
di ayat-ayat dan buku-buku yang saya baca, Belanda merasa bahasa Indonesia
karena terlalu buruknya tidak bisa menterjemahkan firman Tuhan sehingga orang
Indonesia harus diajarkan bahasa Belanda. Banyak buku sejarah kolonialisme
Indonesia. Justru di sini menunjukkan kepada saya, bahwa Tuhan itu berbeda.
Kita saat ingin melayani orang lain merasa ,”kita sudah diselamatkan mereka
belum, kita sudah sehat mereka sakit, kita surga dan mereka neraka.” Kita
merasa spesial. Padahal Tuhan,”kalau kamu menolong yang paling hina ini kamu
melakukan untuk Aku”. Jadi Yesus ternyata memposisikan diriNya sebagai orang
hina dan kita memposisikan diri sebagai orang sehat yang menolong Tuhan Yesus. Maka di sini saya
menyatakan,”Perlu sebuah penginjilan Kristen yang dinamakan inkarnasional yang
kita bersama-sama dengan orang itu sehingga kita merasa sebagai manusia, hanya
bedanya kita sudah mengenal kasih Kristus dan kita menangis bersama dengan
mereka.
Saya
kagum dengan Romo Mangun. Di Yogya ia tidak melakukan macam-macam, dia melihat Kali
Code dan merasa kasihan dengan masyarakat di sana. Dia bangunkan tempatnya. Dia
seorang arsitek. Anak-anak dikasih sekolah gratis. Kampung itu tidak usah
disuruh semua menjadi Katolik! Ini tantangan buat kita. Terkadang ketika bermisi
, kita menggunakan kebaikan. “Bagaimana agar Injil bisa masuk? Bagikan sembako
dong! Kasih pengobatan agar kita bisa bicarakan Kristus.” Saya bertanya, “Bagaimana
kalau sebaliknya kaum seberang berkata,”Oh ini kampung Kristen ya? Bagaimana kita bisa masuk? Kasih makanan.” Apakah
kita suka tidak? Kalau kita tidak suka , mengapa kita lakukan? Mengapa tidak
tanya, “Kebutuhan kalian apa yang bisa kami bantu? Sebagai orang Kristen kami
ingin membantu.” Dan kita lakukan itu kepada mereka dengan
cinta dan kasih, itu lebih indah. Kita tidak menggunakan kasih untuk mengabakan
Injil, karena kabar Injil adalah kabar kasih dan kasih sukacita bukan
manipulasi. Itu tidak baik. Kita jangan terkejut menyadari bahwa kekristenan
pernah salah
The Accra Confession (ke
Elmina Castle) di Afrika.
Bagaiamana mungkin
iman mereka terpisah dari kehidupan? Bagaimana mungkin mereka memisahkan
pengalaman spiritual dari penyiksaan fisik, penderitaan tepat dibawah kaki
mereka? Bagamana mungkin iman mereka begitu buta? Ada kastil Elmina di Afrika.
Telah terjadi selama 2 abad, di bawah
bangunan ini orang-ornag kulit hitam di penjara dan dibelenggu, nanti dikirim
melalui pintu-pintu kastil (ada pintu yang dinamakan pintu di mana kamu tidak
bisa pulang lagi). Mereka masuk dan keluar lewat pintu-pintu bawah untuk dibawa
ke kapal ke seluruh negara di dunia ke tempat orang kulit hitam diperbudak.
Orang Kristen ada di atas kastil, mereka beribadah. Ada gedung gereja di sana
dan ada tulisan,”Tuhanlah yang memilih Sion”. Saya bersyukur ada anak-anak muda
Reform datang ke kastil itu dan mereka menangis, karena iman kami buta.
Anak-anak muda Reform yang tahu sejarah ini, mereka bersama-sama berkumpul
datang ke kastil itu. Mereka menangisi
mengapa hal itu terjadi di dalam kekristenan. Mereka berjanji bagaimana
kekristenan bisa mendatangkan keadilan social, menjadi berkat dan tidak terjadi
lagi. Bagi saya hal itu sesuatu indah. Di situ saya memuji banyak anak-anak
muda yang berani menebus kesalahan-kesalahan dalam sejarah gereja. Keunikan
Kristen itu luar biasa.
Teolog latin, Gustavo Gutierrez, mengatakan, Karena itu, pertanyaan
yang kita hadapi bukanlah bagaimana kita berbicara akan Allah di dunia yang
akan datang, tetapi bagaimana kita menyatakan Allah sebagai Bapa di dalam dunia
yang “Inhuman” (tidak manusiawi) ini? Bagaimana kita memberitahu kepada
‘non-person” bahwa mereka adalah putra dan putri Allah? Inilah kunci pertanyaan
dari Teologi yang muncul di Amerika Latin, & tanpa ragu, juga di bagian
lain di bumi ini, yang memiliki situasi yg serupa.
Karena itu, pertanyaan yang kita hadapi bukanlah
bagaimana kita bicara akan Allah di dunia ini dan di masa mendatang tetapi
bagaimana kita menyatakan Allah sebagai Bapa di dalam dunia yang tidak
manusiawi. Bagaimana kita memberitahukan kepada orang non Kristen, bahwa mereka
adalah adalah putra-putri Allah. Ini adalah kunci dari pertanyaan teologi yang
muncul di Amerika Latin dan tanpa ragu juga di bagian lain di bumi ini yang
memiliki situasi serupa. Kerinduannya dia adalah bagaimana kita menyatakan
kasih Allah pada orang-orang yang mengalami ketidakadilan, bahwa mereka juga
adalah putra dan putri Allah. Ini adalah panggilan keunikan dalam kekristenan
untuk menyatakan bahwa kekristenan ini Tuhan memberikan kasih di dalam
kehidupannya. Maka panggilannya adalah :
-
Berpartisipasi
dalam pemerintahan Allah. Idol itu seperti
patung. Kita ini patung maka kita tidak boleh sembah patung. Kita adalah
patungnya Tuhan yang ditempatkan di perusahaan , di tempat kerja, di sekolah. ,
di gereja untuk orang bisa melihat gambar dan rupa Allah. Kita adalah patung
hidupnya Tuhan supaya orang tahu bahwa ada Tuhan..
-
Cultivate : mengolah,
mengusahakan & memelihara bumi ini, untuk menghasilkan makanan bagi diri kita
dan sesama. Jadi ketika kita bekerja dan berbisnis untuk memberi makan kepada
orang lain, kita berbahagia karena Tuhan memakai kita di mana ada karyawan,
orang lain, rekan bisnis mereka bisa
bahagia dan makan dengan kenyang di meja mereka. Ini panggilan dari Tuhan.
-
Bekerja dengan
kreatifitas. Kita diminta bekerja dengan kreatif.
-
Membangun
komunitas kasih.
Itulah di gereja. Maka gereja harusnya
ada komunitas kasih. Saya salut dengan gereja ini, karena hari ini setelah
kebaktian lalu dilanjutkan dengan kelas Tiranus (seminar sampai sore), jarang
gereja seperti itu. Saya banyak pelayanan di gereja, saya pikir yang ikut
sedikit ternyata baik. Dan waktu yang diberikan sangat panjang. Ini sesuatu
yang bagus dan berbeda. Dalam kelas ini diajarkan firman Tuhan, bersama-sama
mempelajari firman Tuhan. Di situ ada persekutuan yang indah di dalam Kristus.
Inilah panggilan kita untuk mendatangkan syalom di bumi.
Penutup
Padman adalah seorang India yang saat itu wanita India
tidak pakai pembalut, sehingga mereka tidak bisa bekerja, di rumah dikucilkan, dan
ketika itu banyak dari mereka yang sakit kanker. Ketika itu ada seorang penduduk
desa yang tidak memiliki gelar sarjana dan bekerja di bengkel. Suatu kali ia membeli
pembalut namun Istirnya tidak mau pakai , karena terlalu mahal. Akhirnya ia
berpikir untuk membuat sendiri. Dia beli kapas dan bahan lainnya, namun gagal
karena bocor. Tetapi karena melakukan hal itu, ia dibuang. Karena tidak boleh
pria berbicara hal seperti itu karena memalukan. Beli pembalut saja memalukan
sehingga belinya sembunyi-sembunyi. Di Indonesia masih terjadi. Ketika saya mau
membelikan istri saya pembalut dilarang, memangnya mengapa? Mama saya juga
berkata begitu. Di India ia sampai diusir dari kampungnya. Ini kisah nyata,
akhirnya ia berjuang Dia pergi ke universitas namun tidak bisa sekolah akhirnya
ia bekerja dengan seorang professor jadi pembantunya untuk bertanya bagaimana
cara teknologi membuatnya. Tapi ia tidak bisa tahu. Akhirnya anaknya professor googling
di internet. Dia lihat di internet ternyata ada mesin pembuat pembalut namun harganya
mahal , jadi difotonya dan dia mempelajari prosesnya lalu membuatnya secara handmade.
Ketika itu ia memenangkan penghargaan, ia bisa membuat pembuat pembalut untuk
India dengan harga yang murah. Ketika itu mesinnya mau dibeli oleh orang Jerman.
Ada yang menyarankan di copyright-kan. Namun ia menjawab tidak. Kalau ia kaya, nanti mahal lagi dan orang
India tidak bisa pakai. Akhirnya ia buat pembalut secara manual. Ia keliling
kampung untuk mengajarkan ibu-ibu agar mereka membuatnya sendiri di kampungnya.
Ini menjadi berkat yang luar biasa. Dia bukan orang Kristen. Tetapi saya
percaya, orang yang mengenal Tuhan harusnya lebih dari orang ini. Ketika kita
bekerja, kita ingin kaya dan nikmati itu sendiri dan lupa bahwa kita adalah
berita-berita kasih yang dinyatakan dunia kepada dunia ini oleh Allah. Hingga
Tuhan pakai orang ini.
Ada orang Kristen yang tidak terkenal. Namanya Nikola Tesla
(1856-1943). Nikola Tesla adalah seorang
penemu, fisikawan, teknisi mekanika, dan teknisi listrik Serbia-Amerika. Ia
terkenal berkat kontribusinya dalam mendesain sistem kelistrikan arus
bolak-balik. Sumbangsihnya tidak diajarkan di SMA. Dia seorang Kristen yang
taat tetapi namanya tidak dicatat di buku pelajaran. Dia berhasil menciptakan sebuah
alat Tesla coil (kumparan Tesla). Sayangnya kalau tidak tidak banyak orang mati
kena strum. Dia tidak terkenal karena penemuannya dianggap berbahaya. Yang
membiayai penemuannya, adalah orang yang punya bisnis pembangkit tenaga listrik.
Sudah punya bisnis kabel dan listrik banyak. Kalau temuannya dipopulerkan, maka
habislah bisninya. Maka namanya diganti dan disembunyikan dari tradisi.
Sayang sekali. Teknologi wIfi kita adalah
teknologi dari Tesla. Juga wirelss ditemukan Tesla tapi Tesla tidak terkenal.
Semua penemuannya dihancurkan. Inilah dunia kita. Bagaimana orang Kristen di
tengah dunia ini menjadi berkat, menjadi berbeda di tengah zaman yang suka
memanfaatkan untuk diri sendiri. Bagaimana kita menjadi pemberita Kristus. Mungkin
kita bukan seperti Tesla atau Padman, tapi kita bisa melakukan hal sederhana. Belajarlah
menjadi manusia yang nyata, menjadi berkat dari Tuhan. Amin.
Ketika saya harus ganti handphone , handphone
saya diberikan ke orang lain (tidak dijual). Juga laptop (masih bagus)
diberikan ke orang lain, yang Tuhan gerakkan kepada siapa saya berikan. Saya
bersukacita, saya sudah menikah 10 tahun. Pernikahan selama 10 tahun itu, saya
sudah pindah kontrakan sebanyak 7 kali. Itu melelahkan sekali. Di situ saya
belajar, barang itu tidak ada harganya. Terkadang saya pindah ke rumah besar
setelah besar barangnya penuh maka pindah ke rumah kecil lagi , karena tidak
cukup. Saya berikan kepada orang lalu pindah rumah lagi ngumpulan lagi dan
buang lagi. Namun di situ saya lihat, ketika saya membuang barang yang saya
pikir saya tidak pakai, ternyata banyak berguna bagi orang lain. Belajarlah
menjadi manusia yang nyata, menjadi berkat dari Tuhan. Amin.
No comments:
Post a Comment