Ev. Helen Sung
Kejadian 1
Pendahuluan
Apakah arti dari tiga frase yang menjadi motto dan diangkat
menjadi tema hari ini “Muda Sukses, Tua Kaya, Mati Masuk Surga?” (perhatikan
tanda tanya yang tertera di bagian belakang). Apakah berarti bila saat masih
muda kita mengejar kesuksesan dengan
bekerja mati-matian, punya banyak uang, menjadi kaya lalu setelah meninggal otomatis
bisa masuk surga? Apakah benar orang kaya akan masuk surga? Apakah benar orang
yang sukses akan masuk surga? Apa yang dimaksud dengan sukses? Kejadian 1:27-28 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada
mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Setelah Allah
menciptakan langit-bumi dan segala isinya, lalu Allah memberkati mereka.
Setelah manusia jatuh dalam dosa, tidak ada satu orang pun yang bisa “sukses”
dan masuk surga. Setelah menciptakan manusia, Tuhan memintanya untuk memenuhi
bumi. Sekarang bumi telah dipenuhi oleh manusia. Selain memenuhi bumi, apa yang
Tuhan perintahkan agar manusia perbuat? Untuk menaklukkannya. Namun sekarang ini,
manusia masih tidak bisa menguasai bumi. Buktinya gunung es yang ada di kutub utara
dan kutub selatan sudah mencair akibat pemanasan global yang terjadi jauh lebih
cepat dari yang diperkirakan sehingga mengakibatkan banjir. Mengapa? Karena pepohonan
di gunung-gunung dan hutan-hutan telah ditebangi secara serampangan lalu dijual.
Hal itu menunjukkan keegoisan manusia. Banyak yang tidak memikirkan eksistensi bumi
ini. 40 tahun kemudian minyak bumi diperkirakan akan habis. Air pun sulit
didapat. Cuaca akan semakin panas. Bagaimana nanti manusia bisa hidup dengan
lebih nyaman? Beberapa hari lalu cuaca terasa sangat panas seperti terbakar
api. Ini semua adalah tanggung jawab manusia. Manusia harus mengurus bumi
dengan baik.
Apa Itu Sukses?
Banyak yang
beranggapan bahwa manusia dianggap berhasil bila usaha dan karir-nya meningkat
pesat, punya banyak uang , memiliki rumah mewah untuk ditinggali serta kendaraan
untuk digunakan. Apakah orang kaya disebut sebagai orang yang berhasil? Walaupun
banyak uang dan punya banyak istri, belum tentu orang kaya termasuk orang yang berhasil.
Banyak orang kaya harta tetapi keluarganya berantakan. Ada orang yang memiliki uang
yang berlimpah tapi belum tentu dikatakan sukses. Malah terdapat banyak orang
kaya yang bunuh diri seperti :
-
Chung
Mong-Hun, Presiden Direktur perusahaan konglomerasi Korea Selatan, Hyundai Asan
Co. tewas bunuh diri setelah
terjun dari lantai 12 gedung kantornya di Seoul tanggal 4 Agustus 2003.
Dia adalah seorang yang sangat kaya sekali.
-
Georhe Eastman , pendiri Eastman Kodak
Company dan penemu kamera roll , adalah salah seorang yang paling berpengaruh
di dunia fotografi.. Berkat dia ada banyak orang yang mulai memiliki hobi
fotografi. Sayangnya ketika dia sudah sukses, Eastman menderita masalah
jantung, diabetes, dan penyakit tulang belakang membuatnya merasa tersiksa
dengan kondisi yang kritis itu. Kemudian tanggal 14 Maret 1932, dia ditemukan tewas
dengan menembak dirinya sendiri.
-
Seorang pemain bulutangkis termasyur dari
Denmark, Svend Pri, mengakhiri hidupnya sendiri di usia 38 tahun pada tahun
1983. Dia pernah meraih sukses dengan mengalahkan legenda bulutangkis dari
Indonesia, Rudy Hartono. Ia bunuh diri karena merasakan hidup di dunia ini
tidak ada artinya. Dia bunuh diri karena tidak ada Tuhan Yesus dalam hatinya.
Sebaliknya walau ada orang yang miskin atau tidak memiliki banyak uang dan gajinya hanya
pas-pasan walau sudah berusaha sebaik-baiknya, namun ia tetap mengucap syukur
dalam hidupnya. Kalau ada Tuhan Yesus dalam hati, kita tidak akan bunuh diri. Orang
yang bunuh diri sebenarnya sangat nekat.
Tetapi karena Tuhan Yesus dalam hati maka kita tidak akan bunuh diri.
Ada seorang pria setengah
baya menelepon pendetanya dan berkata,”Pendeta, saya ingin bunuh diri!” Saat Sang
Pendeta mendengarnya, ia merasa lucu lalu berkata,”Engkau sedang bercanda? Apa
benar perkataanmu?” Pria ini menegaskan, “Benar Pendeta. Saya ingin bunuh diri!“
Sang Pendeta pun kemudian menanggapinya dengan serius,”Mengapa kamu ingin bunuh
diri?” Pria itu kemudian membuka riwayat hidupnya. Ia berasal dari keluarga
yang sangat miskin. Ia merasa pahit dengan kemiskinan sejak kecil sehingga setelah
dewasa ia mati-matian mencari uang agar menjadi kaya-raya. Ia kemudian
tergolong sukses dalam keluarga-nya dengan seorang istri dan anak-anak. Namun
setelah itu , ia menelepon pendetanya ingin bunuh diri. Saat ditanya oleh
pendetanya alasannya ingin bunuh diri, ia menjawab bahwa ia merasa sangat bosan
dengan hidupnya! Ada juga orang yang merasa bosan melihat istrinya terus-menerus
setiap hari atau sebaliknya ada istri yang merasa bosan melihat suaminya setiap
hari. Apakah ada di antara kita yang merasa bosan dengan hidup ini? Pertanyaannya
: Mengapa harus bosan? Kita hidup hanya sekali. Kita harus bersyukur berapa pun
umur yang diberikan kepada kita. Saya tidak mengira Pdt. Paulus Sung akan
meninggal mendahului saya karena tubuhnya sangat sehat. Saya pernah berkata
kepadanya,”Nanti kalau sudah meninggal, saya mengijinkanmu menikah lagi.” Dia hanya menanggapinya dengan tertawa.
Namun kematiannya membuat saya berpikir, “Mengapa saya masih diijinkan Tuhan hidup
dan tinggal di dunia ini? Pasti ada rencana Tuhan!”
Di kitab Injil Matius 19:16-23 dikatakan ada seorang
muda yang sangat berhasil dan kaya. Ia kemudian bertanya kepada Tuhan Yesus, "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh
hidup yang kekal? “ Jawab
Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang
baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup,
turutilah segala perintah Allah." Kata orang
itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan
membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan
mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan
kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. " Kata
orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang
masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau
hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan
berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau
akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari
dan ikutlah Aku." Sayangnya ia tidak mau ikut Tuhan
Yesus karena hartanya sangat banyak. Apakah orang kaya sangat sulit masuk
surga? Banyak yang berkata, “Saya punya uang banyak dan tidak perlu ikut Tuhan
Yesus.” Namun cukup banyak orang kaya di dunia ini sekarang yang taat kepada
Tuhan.
Zakheus (Lukas 19:1-10) juga orang yang kaya, tetapi
ketika bertemu Tuhan Yesus, ia bertobat dan menerima Tuhan sebagai
Juruselamatnya. Ini adalah suatu kebahagiaan Zakheus. Ia seorang yang sangat
pintar. Walau ia punya banyak uang, saat Tuhan Yesus berkata, “Ikut aku!” maka
ia pun mengikutiNya dan meninggalkan harta miliknya. Orang yang tidak percaya kepada
Tuhan Yesus adalah orang bodoh. Kalau hari ini kita sudah mengikut Tuhan Yesus,
kita tergolong orang pintar. Hari ini kita sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan
memiliki uang, itu adalah anugerah dari Tuhan. Kalau tidak punya uang ,
bagaimana kita akan makan? Bagaimana kita bisa membeli baju yang baru? Kalau
tidak punya uang, bagaimana memiliki mobil? Uang diperlukan setiap orang
termasuk hamba Tuhan. Kalau kita memilikinya, itu adalah anugerah Tuhan semata.
Ada orang yang mati-matian hidup untuk mencari uang. Namun ada juga orang yang
setelah tua, tidak memiliki uang yang cukup. Saya mengenal beberapa pendeta
yang hidupnya sangat sederhana dan seumur
hidup mereka terus melayani Tuhan. Mereka benar-benar mempersembahkan dirinya
untuk Tuhan. Anak-anaknya juga tidak menjadi orang yang beruang banyak dan
hidupnya sulit. Namun yang penting, “Apakah saat hidup di dunia , engkau sudah
diselamatkan? Apakah kita sudah bertobat?” Dengan percaya kepada Tuhan Yesus,
sepertinya anugerah Tuhan sangat murah. Tetapi anugerah Tuhan bukan murahan.
Keselamatan perlu dikobarkan dalam hidup. Kitab Ibrani mengatakan bahwa tanpa mengucurkan
darahNya, dosa tidak dapat diampuni. Sehingga Tuhan Yesus harus mati di kayu
salib dan mengucurkan darahNya agar dosa manusia bisa diampuni.
Sukses berarti Melakukan Kehendak
Tuhan
Apa itu sukses? Sukses
adalah melakukan kehendak Tuhan. Apa itu kehendak Tuhan? Di dalam kitab Injil
banyak dikatakan tentang kehendak Tuhan. Kalau kita tidak membuka dan membaca Alkitab,
bagaimana kita mengetahui kehendak Tuhan? Sukses adalah melakukan kehendak
Tuhan di antaranya :
1. Mengasihi
Tuhan.
Kita harus mengasihi Tuhan. Maka saya mengajari cucu saya
,Andrew, agar menyayangi Tuhan. Dari kecil kita harus mendidik agar anak kita
mengasihi Tuhan. Kalau kita tidak mengasihi Tuhan, bagaimana kita bisa
mengajarkan keturunan kita untuk melakukannya? Kita harus terlebih dahulu
mengasihi Tuhan. Kita harus memberi contoh bagaimana kita mengasihi Tuhan. Kita
mengasihi Tuhan dan juga mengasihi sesama. Inilah kehendak Tuhan. Kalau tidak
bisa mengasihi orang lain, maka hati yang mengasihi Tuhan nya itu bermasalah.
2. Menjaga
kehidupan yang kudus (suci).
Saat berkata-kata, kita jangan seperti orang yang tidak
percaya Tuhan Yesus yang bicaranya sembarangan. Saat amarah kita bangkit , kita
harus berhati-hati. Pikiran kita harus suci. Apa yang kita tampilkan juga harus
kudus (suci). Kita jangan menyakiti hati orang lain. Ini sangat penting sekali.
Saat menyendiri dan merenung, terkadang saya terus mengevaluasi,”Apakah saya telah
menyakiti hati orang lain?” Kita setiap hari harus menyelidiki, apa kehendak
Tuhan dan harus mengabarkan Injil. Apakah seisi keluargamu sudah percaya ?
Kakak, adik, papa-mama, keluarga istri dan cucu-cucumu sudah percaya Tuhan Yesus?
Kita harus bertanggung jawab. Jangan biarkan keturunan kita selanjutnya hilang.
Kalau kita mentaati kehendak Tuhan, kita menjadi sukses. Setelah tua kita
akan bahagia. Dengan percaya Tuhan Yesus pasti kita merasa sukacita. Seperti calon
gubernur DKI petahana, Basuka Tjahaja Purnama (A Hok) yang menyaksikan kepercayaannya dan berkata,”Kalau mati, saya pasti masuk
surga.” Apakah kita memiliki kepercayaan seperti itu? Adakah kita memiliki kepastian
seperti itu? Ada yang mengatakan, “Mungkin.” Tetapi sebagai orang percaya, kita
harus memastikan bahwa dengan percaya kepada Tuhan Yesus, kita pasti masuk
surga. Itulah pengharapan kita.
No comments:
Post a Comment