Pdt. Peter Lau
2 Sam 12:1-14
1
TUHAN mengutus Natan kepada Daud. Ia datang kepada Daud dan berkata
kepadanya: "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain
miskin.
2
Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi;
3
si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina
yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. Anak domba itu menjadi besar padanya
bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari pialanya
dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya.
4
Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang
mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi
pengembara yang datang kepadanya itu. Jadi ia mengambil anak domba betina
kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya
itu."
5
Lalu Daud menjadi sangat marah karena orang itu dan ia berkata kepada
Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum
mati.
6
Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat,
karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas
kasihan."
7
Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu!
Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja
atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.
8
Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke
dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan
seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.
9
Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di
mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya
kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang
bani Amon.
10
Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai
selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang
Het itu, untuk menjadi isterimu.
11
Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu
yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di
depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan
isteri-isterimu di siang hari.
12
Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan
melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."
13
Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada
TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu
itu: engkau tidak akan mati.
14
Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat
menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."
Pendahuluan
Dalam perjalanan hidup sebagai orang percaya, kita
menghadapi 3 buah fakta .
1.
Dilahirkan dalam belenggu
(kuk) dosa. Maz 51:5 Sesungguhnya, dalam
kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. Suka tidak suka
kita lahir di dalam, diikat dan berjalan di dalam dosa.
2.
Pengampunan
Kristus di atas kayu salib. 1 Tim.
1:15 “Kristus Yesus datang ke dalam
dunia menyelamatkan orang berdosa.” KPR 13:39, “…di dalam DIA-lah setiap orang
yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa… Allah mencari dan
menebus kita, orang yang terhilang, untuk oleh hidup di dalam dunia. Firman Tuhan
mengatakan Kristus telah memerdekakan kita dari kuk perhambaan dengan mati di
kayu salib
3.
Orang percaya
dipercayakan ALLAH ikut bertanggung jawab menjalankan kehidupannya. Fil.2:12-15 Hai saudara-saudaraku yang
kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu
dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi
terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan
di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah
segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya
kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela
di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu
bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, Dalam
perjalanan hidup sampai akhirnya, Tuhan memberi kita tanggung jawab. Kita punya
tanggung jawab untuk tidak hidup dalam dosa.
Apa akibatnya ketika orang percaya dalam
Yesus Kristus bila menjalani hidup yang berdosa ?
Sebagai umat Allah , Daud membawa umat Israel sebagai
bangsa yang jaya, tetapi kemudian ia jatuh dalam dosa. Natan menyampaikan
keputusan Allah yang murka kepada Daud karena “…hal yang dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN. .. (2 Sam.11:27b)
dan mendatangkan dosa bagi dirinya. Natan menegur Daud sebagai umat yang
ditebus Allah tetapi jatuh ke dalam dosa. Daud melakukan dosa demi dosa. Daud
telah melakukan minimal 3 dosa :
a.
Melakukan
pembunuhan (2 Sam.11:15). Hal ini melanggar
hukum ke-6 dari 10 Hukum Taurat (Perintah Allah). Uria mati karena dirancang demikian.
Uria dipanggil pulang tetapi ia tidak
bersenang-senang menikmati waktu bersama istrinya (2 Sam 11:9 dan 11). Melihat
itu, Daud meminta Yoab menaruhnya di lini peperangan terdepan, dihadapkan ke
musuh yang paling kuat dan ditinggalkan supaya Uria mati terbunuh. Jadi Daud terlibat
dalam pembunuhan Uria.
b.
Melakukan
perzinahan (2 Sam.11:4). Hal ini
berarti melanggar hukum ke 7 dari 10 perintah Allah. Ia melihat Batsyeba
binti Eliam, isteri Uria bawahannya sendiri Ia memanggil Batsyeba datang kepadanya
lalu mereka melakukan hubungan intim dan Batsyeba pun hamil.
c.
Mengingini milik sesama
(2 Sam.11:4) yang berarti melanggar hukum ke 10.
Dari satu dosa melahirkan dosa yang lain. Daud sunguh-sungguh
jahat di mata Tuhan, sehingga Tuhan murka dengan Daud. Sebagai orang yang
ditebus Tuhan, Nabi Natan menyampaikan ke Daud apa yang akan dilakukan Tuhan
kepada Daud. Ketika kita berdosa sepertinya Allah diam, tapi sebenarnya Dia
memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat.
I.
Akibat
DOSA :
Akibat yang ditanggung bukan hanya oleh Daud sendiri
tapi oleh seluruh keturunannya sampai hari ini.
1.
DOSA membawa
KEHANCURAN & DAMPAK PERMANEN (2 Sam.12:10-14). Orang percaya yang melakukan
dosa akan menghancurkan hidupnya dan membawa dampak permanen ke dirinya dan
orang-orang di sekelilingnya.
a.
Saling membunuh
antar anggota keluarga
Tuhan berkata,
“Pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau
telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi
isterimu. (2 Sam 12:10) Artinya
antara anak sendiri akan saling membunuh. Anggota keluarga Daud dibunuh oleh
anggota keluarga sendiri.
b.
Perzinahan akan
terus terjadi dalam keluarganya. 2 Sam
12:11-12 Beginilah firman TUHAN:
Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum
keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan
memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di
siang hari. Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan
melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan." Semua
orang akan melihat hubungan antara mama dan anak. Itu hukuman bagi Daud.
c.
Kematian anak
pertamanya dari Batsyeba. Salomo bukan anak pertama dari Batsyeba, tapi anak
hasil perselingkuhan Daud dengan Batrsyeba yang akan mati. Daud berpuasa dan memohon agar jangan sampai
anak itu mati tetapi anak itu tetap mati.
d.
Perpecahan Israel
Akibat dosanya Daud sebagai orang percaya, maka setelah Daud dan Salomo ada perebutan
kekuasaan dan saling membunuh lalu terpecahlah antara Israel Utara dan Israel Selatan.
12 suku Israel akhirnya hancur. 10 suku bangsa di Israel Utara (termasuk
Manasye, Efraim dan sebagian suku Lewi) tahun 722 SM hancur di tangan bangsa
Asyur. Setelah itu 2 suku lainnya (Benyamin, Yehuda dan sebagian suku Lewi) di Israel
Selatan hancur di tangan Raja Babel tahun 587 SM. Di kitab Daniel tercatat,
Daniel dan teman-temannya dibawa ke Babel.
e.
Zaman inkarnasi Kristus (waktu Yesus Kristus
hadir ke dunia) Israel kehilangan 10 suku (Ruben, Simeon, Zebulon, Ishakar,
Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf –Efraim & Manasye, suku Lewi Israel Utara) dan
suku Israel tinggal sisa yaitu Yehuda,
Benyamin dan suku Lewi Israel Selatan. Israel tidak memilki kerajaan lagi karena sudah hancur. Saat itu Israel
dikuasai Romawi..
Dosa membawa kehancuran permanen. Saya pernah bertemu
dan berbincang-bincang dengan seorang anak remaja perempuan yang masih kelas 7.
Keluarganya sudah Kristen, namun papanya berselingkuh dengan wanita lain.
Akhirnya mamanya membalas dengan berselingkuh dengan 4 pria (dari Indonesia
sampai Tiongkok). Pria yang keempat dibawa pulang ke rumah dan mamanya meminta
anaknya untuk memanggil orang tersebut sebagai “papa”. Sewaktu ditanya
“Bagaimana perasaanmu memanggil orang yang bukan papamu sebagai papa?” Yang
mengejutkan ia menjawab, “Tidak apa-apa. Saya akan memanggil siapa pun ‘papa’
bila orang itu memberi saya uang!” Sebagai orang tua mendengar hal itu membuat
saya terperanjat karena berarti ia
membiarkan tubuhnya ditiduri yang penting uang. Tidak diketahui kapan dampak
perselingkuhan orang tuanya terhadap anak perempuan ini akan berhenti. Dampak
ini akan permanen dan terekam dalam otaknya. Saya tidak yakin ia bisa menjadi
istri yang baik karena tidak punya panutan yang baik. Dampak dosa membawa
kehancuran untuk hidup orang percaya. Apa yang dilakukan Daud satu kali, tetapi
dosa itu menghancurkan Israel dan keturunannya.
II.
Bagaimana orang percaya dapat terbebas
dari kejatuhan dosa?
Dalam Alkitab, ada kisah tentang anak-anak imam Eli ,Hofni
dan Pinehas, yang tidak menghormati Allah akhirnya mati (1 Sam 4:17). Dampak
dosa menghancurkan hidup orang itu bahkan seluruh keturunannnya. Seorang papa
yang selingkuh, bukan hanya berdampak pada dirinya tetapi juga anaknya. Sehingga tiap orang percaya harus berusaha untuk
bebas dari dosa, agar mampu menjaga diri dan tidak hancur. Dalam seluruh hidupnya,
Daud bisa jatuh dalam dosa. Begitu Daud menyingkirkan Allah dan hanya hidup
dari kemauannya, maka ia akan jatuh ke dalam dosa. Untuk lepas dari dosa, Daud dan orang-orang percaya harus menjadikan Allah
LANDASAN & PUSAT KEHIDUPAN. Bila tidak demikian, maka orang percaya akan jatuh
dalam dosa.
Rasul Paulus mengatakan dalam suratnya ke jemaat
Galatia ” namun aku
hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup
di dalamku”(Gal. 2:20) dan ke jemaat Filipi “Karena bagiku, hidup adalah KRISTUS…”(Fil. 1:21)
Ini yang menjadi landasan hidupku. Hidupku tertuju
kepada Kristus dan hidupku adalah Kristus. Sebagai orang berdosa , hidup kita dikuasai
oleh Iblis. Hidup kita diatur oleh iblis, iblis jadi bapa kita. Fokus dan
tujuan hidupnya mengikuti kehendak dan pengaturan iblis. Landasannya : kemauan
iblis dan dosa. Untuk lepas dari dosa, seluruh
hidup kita harusnya dalam otoritas Allah. Orang percaya harusnya menjadikan
Allah fokus hidup. Seluruh hidup kita dibungkus dalam otorritas Allah dan Allah
menjadi sentral hidup kita, baru kita terhindar dari dosa.
Allah sebagai pusat kehidupan berarti :
1.
Memiliki sikap
hidup “takut akan ALLAH” . Takut akan Allah dan membiarkan Allah mengatur dan
menaklukkan hidup kita.
2. Menyerahkan seluruh HIDUP ke dalam PENAKLUKAN ALLAH seperti
BEJANA . Dia penjunan dan kita adalah
tanah liatnya.
3. Mendapatkan kekuatan “hidup dalam komitmen SETIA kepada ALLAH”.
Orang seperti ini akan setia
dan komitemen kepada Allah sehingga menjauhkannya dari dosa. Kalau tidak dosa akan
menguasainya. Untuk itu jadikan Allah sebagai sentral.
Dalam kehidupannya Yusuf
juga dicobai (Kej 39:1-23). Bukan hanya 1 kali digoda oleh istri Potifar. Dalam
kediaman Potifar, dari hari ke hari Yusuf dicobai, tetapi Yusuf tidak jatuh! Hal
ini disebabkan seluruh hidup Yusuf dikuasai Allah. Pikirannya : Allah yang
paling penting dan Yusuf menaklukkan diri kepadaNya seperti yang dikatakannya
pada Kej.39:9 “Bagaimanakah mungkin aku
melakukan KEJAHATAN yang besar ini dan berbuat DOSA terhadap ALLAH? Agar kita
tidak berdosa dalam korupsi, perjinahan dan dosa lainnya, maka kita harus menjaga
diri. Apakah kita hidup menjadikan Allah sebagai pusat? Bila tidak, kita akan
jatuh ke dalam dosa dan tidak punya
kekuatan menghadapi dunia ini.
Dari kisah DAUD kita belajar ada 3 kategori orang di
dunia :
1.
Hamba DOSA :
Hidup di dalam & dikuasai DOSA (Manusia diluar KRISTUS). Orang ini harus
datang kepada Yesus.
2.
HAMBA KEBENARAN (Orang
yang menjadi ciptaan baru jadi milik Allah) namun masih hidup melakukan DOSA
(Manusia di dalam KRISTUS). Mengasihi Tuhan, namun seringkali tidak berkomitmen
dan tidak mau taaat kepada Allah. Orang ini harus berhenti berbuat dosa!
3.
HAMBA KEBENARAN
YANG BAIK & SETIA: Semakin hari semakin serupa KRISTUS (Manusia di dalam
KRISTUS). Orang seperti ini tetaplah berjuang dan hidup berkomitmen untuk
menjadikan Allah pusat dalam hidupnya dan menakulukkan diri di hadapan Allah.
Orang percaya seringkali tidak mampu terbebas dari
dosa karena TIDAK BERKOMITMEN menempatkan ALLAH (MENDENGAR & TAAT) sebagai
PUSAT KEHIDUPAN.
Namun bila sampai hari ini
masih hidup dalam dosa,mari kita berani berhenti berbuat dosa. Seringkali kita
berdosa dan Allah menuntut keadilan. Setiap kali kita datang kepada Tuhan, Dia
akan memberikan pengampunan. Dosa kita diampuni Tuhan, tapi akibat dosa
ditanggung Tuhan. Kalau kita hidup masih berdosa, mari berhenti. Seperti bapa yang
ingin melihat anak kita hidup benar. Allah ingin kita hidup benar. Dosa
mendatangkan kehancurn. Saat kita berdosa, hati Allah hancur. Mari mengasihi Tuhan
dengan menjadi hamba yang baik dan terus berjuang.
Ketika harus memilih antara firman Tuhan dan jalan
dunia : berkomitmenlah untuk senantiasa memilih jalan yang sesuai hati &
kehendak ALLAH.
Penutup
Ketika bertobat, percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan
dan Juruselamat, maka Allah akan memimpin hidup orang percaya kepada
keselamatan (bukan kepada kehancuran). Kehidupan orang percaya bukanlah atribut,
aksesoris atau pun aktivitas belaka namun kehidupan orang percaya merupakan kehidupan
rohani yang menuntut adanya perubahan dari manusia lama menjadi manusia baru
melalui KRISTUS YESUS dan dalam kehidupan selanjutnya menjadi orang percaya harus tunduk
dan taat pada kehendak ALLAH (menjadi penurut Allah). Pada 2 Sam 12:1-14 terlihat bahwa dosa
membawa KEHANCURAN dan merupakan JALAN KEBINASAAN, sedangkan Jalan TUHAN membawa
KEHIDUPAN yang mendatangkan BERKAT.Tuhan Yesus akan memberkati kehidupan kita setiap
hari bila kita berjalan bersama ALLAH dan hidup kita BERSERAH kepada ALLAH
seperti yang tertuang dalam lirik lagu “Aku Berserah” :
Berserah kepada YESUS
Tubuh, Roh dan Jiwaku
Aku ingin s’lalu hidup
Bagi Yesus Tuhanku
Aku berserah, aku berserah
Pada Yesus, Juru S’lamat
Aku berserah
Berserah kepada YESUS
dikakiNya ku sujud
Nikmat dunia kutinggalkan
Tuhan, t’rimalah aku
Aku berserah, aku berserah
Pada Yesus, Juru S’lamat
Aku berserah
No comments:
Post a Comment