Pdt. Djinarko Andrew
Pendahuluan
Seluruh
dunia saat ini memperingati Jumat Agung. Berkenaan dengan hal ini ,di Israel
juga dirayakan Paskah. Dari dahulu saat Paskah di sana terjadi penyaliban
Kristus. Kita tahu bahwa Kristus datang ke dunia untuk menggenapi seluruh hukum
Yahudi karena hukum Yahudi tidak mampu dilakukan oleh manusia. Seluruh hukum
Taurat tidak mampu menyelamatkan manusia. Kalau kita melihat beberapa kejadian
penting pada Kejadian 3: 15 Tuhan Allah berkata kepada ular, “Aku akan mengadakan permusuhan antara
engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya
akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." Itulah
karya di atas kayu salib. Salib bukanlah kebetulan. Kalau kita mempelajari
tentang salib, saya pernah ditanya seorang anak muda. “Om saya ingin bertanya,
‘mengapa orang Kristen itu disimbolkan dengan tanda salib?’ Apakah karena
Kristus mati di kayu salib?” “Betul”, jawab saya. Lalu ia bertanya lagi,”Kalau
Yesus mati diclurit apakah berarti lambangnya jadi clurit?” Itu pertanyaan yang
membuat saya belajar apa maksudnya.
Saya sudah membaca bahwa salib adalah hukuman bangsa
Romawi yang paling kejam di antara hukuman yang ada. Kalau pernah mempelajari
ada hukuman gantung, maka itu termasuk enak. Karena begitu digantung maka
beberapa menit kemudian orang yang digantung akan langsung mati. Hukuman pancung juga enak karena orang yang
dipancung cepat matinya. Hukuman listrik bahkan lebih cepat lagi. Sedangkan
hukuman Garibaldi agak jahat karena satu
cm demi satu cm masuk ke dalam leher. Tetapi hukum salib, sangat kejam
sekali. Setiap kaisar memberikan cara hukuman yang berbeda-beda. Salib tidak
selalu seperti ini (huruf T), ada yang berbentuk huruf X dan ada yang terbalik.
Mazmur 103 : 11-13 tetapi setinggi langit di
atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan
Dia; sejauh timur dari barat, demikian
dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya,
demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Di atas kayu
salib dikatakan ‘berciuman’ antara keadilan Allah, kasih Allah dan hukuman
Allah. Salib itu merupakan tanda dan lambang kebangganan sekarang. Dulu salib merupakan
lambang hukuman yang berat. Dulu tentara Romawi menghukum orang berdosa dengan menggunakan
cambuk yang memiliki jumbai-jumbai sejumlah 20-25 dari kulit onta yang dipilin
dengan ujungnya berupa mata kait, tulang binatang dan besi. Ketika Yesus dihajar
seperti itu dengan 39 kali cambukan, lalu ditarik maka akibatnya mengerikan. Beberapa
waktu viral di Tiongkok , ada yang jatuh di kendang singa sehingga disobek-sobek
sampai terlihat tulangnya. Kalau melihat
hal itu kita berpikir,”Siapakah aku ini sesungguhnya? Aku tidak layak! Tetapi Dia melayakkan aku!”
Fragmen
yang dilihat tadi menggambarkan seorang bapak dunia saja mengasihi anaknya dengan
berani berkorban memberikan matanya agar anaknya bisa hidup dan melanjutkan
kehidupannya. Tuhan terlebih lagi. Yoh
3:16. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Ayat itu harus
kita perhatikan dan kaji. Kasih Allah diberikan kepada dunia yang sudah bobrok ini. Tidak mungkin manusia
dikasihi seperti itu karena manusia sudah bobrok. Kenapa Yesus perlu datang,
bukankah cukup dengan selamatkan saja? Memang bisa, tetapi tidak bisa karena
status dari Tuhan dengan karakterNya yang kasih dan suci. Keduanya tidak bisa
dipisahkan. Kalau dengan kasih diselamatkan maka Dia tidak adil. Kalau semua dihukum maka Ia
tidak adil. Antara kasih dan keadilan, harus berjalan seimbang. Kasih dan suci tidak
bisa dipisahkan tetapi harus berjalan seimbang. Bagaimana manusia yang semuanya
sudah berdosa? Maz 51:7 Sesungguhnya,
dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. Sejak
dari kandungan, kita sudah di dalam dosa. Akibatnya tidak ada seorang pun bisa
diselamatkan karena kita semua sudah berdosa. Tetapi Allah mengutus Kristus
untuk datang menggantikan kita. Ketika Yesus mati di kayu salib itulah
dikatakan proses penggantian untuk kita yang percaya agar bisa diselamatkan.
Ketika kita percaya maka kita berjumpa dengan kasih Allah . Ketika kita menolak
maka kita akan berjumpa dengan kesucian dan keadilan Allah harus menghukum.
Kalau kita menerima keadilan Allah, kita harus diselamatkan.
Perkara
ini tidak mudah. Orang tidak bisa mencernanya. Karena manusia berpikir bahwa
agama bisa menyelamatkan. Manusia berpikir bahwa perbuatan baik bisa
menyelamatkan, padahal perbuatan baik menurut ukuran agama Kristen tidak bisa
menyelamatkan manusia. Maka kalau menjadi Kristen , jangan hanya beragama Kristen
karena kalau tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka kita belum
diselamatkan. Agama tidak bisa menyelamatkan. Agama supaya tidak kacau, hanya
mengikuti ritual-ritual. Matahari bisa membuat mati, maka menyembah dewa
matahari. Ada air yang membuat banjir, maka ia menyembah dewa air. Ada matahari
yang terus panas, sehingga manusia menyembah dewa matahari. Itulah agama. Bila
‘sesuatu’ mencari Allah maka tidak akan bertemu. Manusia di dalam dosa, agama
itu hanya membawa orang kira-kira begini-begitu. Tuhan yang maha suci tidak
akan bisa berjumpa dengan dosa. Itulah agama.
Agama
seperti seorang perenang hebat dunia sedang berenang di tengah-tengah Samudra
Pacifik karena kapalnya pecah. Ia sedang terus renang agar bisa hidup. Agama
seperti ini : helikopter datang lalu mengatakan,’Berbuatlah baik. Takutlah akan
Tuhan. Lakukan semua yang bisa engkau lakukan”. Lalu helikopter berjalan,
apakah orang itu akan selamat di tengah-tengah gelombang yang besar? Orang itu
ditinggal helikopternya berarti ia tetap mati. Usaha manusia tidak bisa
menyelamatkan diri sendiri. Berbeda dengan kekristenan.
Kekristenan
ibaratnya seperti ini : ketika manusia berusaha berenang mengatasi gelombang helikopter
datang dan berkata,”Kamu tidak bisa selamat dengan caramu sendiri. Agar kamu selamat,
peganglah tali yang akan dilempar bersama pelampung” Kira-kira orang itu
selamat tidak? Belum tentu! Kalau orang itu berkata,”Tidak! Saya mau berenang
terus” maka ia akan mati. Itulah sebabnya Kristus datang ke dunia. Tuhan
memberikan ‘pelampung’ agar kita percaya dan bila kita menangkap pelampung
itu maka kita akan diselamatkan. Karena
kematian Kristus menyelesaikan perkara-perkara dosa kita, supaya kita percaya
kepadaNya!. Akibatnya apa yang kita terima? Pernahkah kita kaji, kematian Tuhan
itu salibnya ada berapa? Tiga! Paku ada berapa? Tiga! Dijual berapa keeping
perak? Tiga puluh! Matinya pk berapa? Pk 3. Apa yang diterima, tradisi Yahudi,
kematian Tuhan salibnya ada 3. Paku ada 3. Dijual 30 uang perak. Mati pk 3 sore.
Berapa lama kegelapan terjadi? 3 Jam! Dalam bumi berapa hari? 3 hari. Mana bisa
3 hari? Ini penyangkalan dari orang Kristen sendiri yang mengaku dirinya
mesianik. Padahal kita belajar mesianik ke Israel dikatakan bahwa kalau di
dalam bumi tidak ada 3 hari. Lalu mengapa Yesus mati di hari Jumat, maka
diperingati sebagai Jumat Agung. Pk 3 sore Yesus mati! Lalu bangkit pada hari
Minggu pk 3 subuh! Lalu kira-kira ada tidak 3 hari? Jumat sore pk 3 lalu minggu
pagi bangkit. Berati tidak ada 3 hari karena hitungannya 1 hari 24 jam.
Tetapi
pada Injil Yohanes dikatakan tentang tradisi Yahudi, Apa benar? Yoh 11:9a Jawab Yesus: "Bukankah ada
dua belas jam dalam satu hari? Itu
tradisi Yahudi sampai hari ini (1 hari bukan 24 jam). Pada jam di tangan kita,
ada angka 12. Tradisi ini adalah tradisi Yahudi. Kalau 1 hari = 12 jam berarti meninggal Jumat pk 3 sore berarti pk 3
pagi besoknya 1 hari. Pk 3 pagi – pk 3
sore berarti 1 hari lagi. Pk 3 sore sampai minggu pk 3 pagi hari berarti 1
hari. Berarti total 3 hari. Kalau sudah ke Israel, mereka tidak berkata
pernyataan Yesus salah. Bagi orang Yahudi, maka Jumat pagi pk 5 matahari tertib
berarti pk 5 sore sudah masuk Sabtu (sudah dimulai). Orang bertanya-tanya pk 5
sudah masuk imsak. Berdasarkan Yoh 11:9a, dikatakan 1 hari = 12 jam.
Di
sekolah teologia tidak ditemukan hal ini. Mengapa paku 3? Mengapa 30 keping
uang perak? Mengapa 3 hari dalam bumi? Yesus kegenapan hukum Taurat. Dia datang
ke dunia untuk menyelesaikan segala hukum Taurat. Saat Yesus mengatakan kepadanya:
"Bangunlah, angkatlah tilammu dan
berjalanlah." (Yoh 5:8) di kolam Betesda, ini menyelesaikan hukum
sabat yang mengikat mannusia. Itu bertepatan dengan hari raya Purim. Saat dikatakan “angkat
tilammu” itu menyelesaikan hukum Taurat. Sabat untuk manusia dan bukan sebaliknya
manusia untuk sabat. Ketika Yesus datang ke dunia dan disebut hari Natal untuk menyelesaikan
apa? Ini juga menjadi masalah. Ada yang mengatakan Natal bukan di bulan Desember
, ada yang berkata Yesus lahir bulan Juni. Ada yang berkata Natal di sana
dingin. Dan bukannya sombong, saya sudah 108 kali ke Israel. Saya menemukan
bulan Desember dingin hanya 3 kali. Selainnya tidak dingin (tidak selalu bulan
Desember dingin dan ada salju). Lalu mengapa Bapak bisa menekankan bahwa hal
itu ada kegenapan? Bulan Desember upacara di Israel, orang Yahaudi mengingat
pentahiran bait Allah. Sebelum Yesus
lahir, ada 1 bait Allah yang dikotori dengan minyak dan darah babi. Lalu seorang
tukang palu namanya Makabe mengajak untuk membersihkan bait Allah, sebelum Yesus
lahir. Upacara pentahiran itu disebut Festival Kenisah (Hanukkah) , saat itu
ada 9 lilin . Selama 8 hari ia merayakan pentahiran bait Allah. Upacara
pentahiran bait Allah sendiri akhirnya digenapi Yesus. Yesus datang ke dunia
bukan mentahirkan bait Allah ini. Tetapi inilah bait Allah, tubuh adalah bait
Roh Suci.
Kembali
lagi angka 3 di dalam salib Kristus ini apa?. Kalau Pesach = Paskah maka
bukannya dikatakan Happy Easter tetapi Happy Passover (dalam bahasa Ibrani
dikatakan Hak Pesach Semeah). Pesakh
artinya dilewati. Mulai dari kematian Tuhan.
Uraian angka 3
Angka 3 dalam kamus Ibrani angka 1 hurufnya ‘a’ (א ,
aléf), angka 2 hurufnya ‘b’ (ב , bét) dan angka
3 huruf = ‘g’ (ג , gimél , gardol, geelah). Ada 3 arti. Orang Yahudi mengatakan
angka 3 adalah angka penebusan, angka yang
baik. Sehingga orang Yahudi menikah bukan hari Minggu atau Sabtu karena sabat
tetapi hari Selasa. Hari Selasa adalah hari yang baik. Falsafah Yahudi bertolok
ukur dari Kejadian pasal 1. Dikatakan pada hari yang ketiga, dua kali kata
‘baik’ diucapkan. Itu yang mereka ambil. Angka 3 adalah angka penebusan, tetapi
Yahudi tidak mau menerima sampai hari ini kecuali Mesianik. Kita harus
menghargai kematian Tuhan Yesus. Betapa Ia mati bukan dengan barang murahan. Ia
berani berkorban. Kalau seorang bapak mengorbankan matanya untuk anaknya,
tetapi Ia mengorbankan anakNya untuk mati untuk kita. Sebuah nyawa untuk
menyelamatkan kita. Maka jangan main-main menjadi orang Kristen.
1.
Ge-elah
Huruf ‘g’ pertama geelah artinya
pengampunan. Kita tidak akan bisa bertemu Bapa di sorga kalau kita tidak
diampuni. Ketika Yesus mati di atas kayu salib, kata-kata terakhir sudah
selesai (sudah genap, tetelestai).
Pengampunan diberikan sempurna untuk kita. Maka orang Kristen ketika mau
percaya ,percayalah dengan sunguh-sungguh, jangan setengah-tengah. Jangan sekedar
menjadi orang Kristen tapi jadilah murid Yesus. Karena Ia mati untuk menebus
kita dari dosa kita diangkat. Menebus artinya dibeli kembali untuk menjadi
milik Dia. Agama tidak bisa menyelamatkan. Tradisi dari Mesir , Paskah
dilakukan dengan memotong domba jantan, diambil darahnya, diolehkan pintu, lalu
makan sayur pahit dan makan roti tak beragi sambil berlari. Tradisi ini dilakukan
terus (potong domba terus) sampai ada bait Allah dibangun. Lalu berhenti tahun
70 setelah kaisar Titus merobohkan bait Allah. Tidak ada bait Allah maka tidak
ada lagi memotong domba. Sejarah ini tidak ada di Alkitab, tetapi di dalam
tradisi Yahudi ada di mana dikatakan, orang memotong domba setahun kali dibawa
ke bait Allah ada 2 ekor. Domba, sapi atau yang miskin cukup burung darah.
Semuanya dibawa ke dalam bait Allah. Setahun sekali, imam besar menerima darah
domba yang dipotong dan ditaruh ke pasu lalu masuk ke ruang maha kudus dan memercikkan
untuk minta ampun dosa setiap orang yang memberikan persembahan. Dombanya harus
dua ekor. Yang satu diberi tali merah dan diberi nama dari orang dan keluarga
yang dosanya minta diampuni.
Tradisi ini diambil orang Tionghoa
sampai hari ini. Yang satu ditempelkan di bagian halaman bait Allah (ada nama
kita di tali merah yang ditempel). Lalu setelah ditempel tali merah , domba diusir
lari ke hutan. Yang satu dipotong dipercikkan darah dombanya di ruang Maha
Kudus. Tali merah tidak pernah berubah menjadi putih. Tetapi ketika Yesus mati
di atas kayu salib, orang Yahudi tidak menyadari hal ini, tirai bait Allah
terbelah dari atas ke bawah. Yang menyobek bukan manusia tetapi Tuhan sendiri
sehingga tabut sudah tidak ada kekuatan. Dulu orang melihat tabut, akan mati.
Tetapi setelah Yesus mati (Aku menyerahkan nyawaKu dan Sudah Genap) , mata tabir
terbelah dari atas ke bawah. Setelah itu tabut bisa dilihat dan orang yang
melihatnya tidak mati. Seluruh tali merah menjadi putih. Berarti hanya Yesus
yang mampu menghapus dosa kita dan mampu mengampuni segala dosa manusia yang
mau percaya kepadaNya. Maka itu salib, huruf ‘g’ (pengampuman). Pengampunan
sempurna diberikan. Orang Kristen yang percaya di Alkitab dikatakan dan
dibaptis maka akan diselamatkan. Karena pengampunan terjadi di atas kayu salib Tuhan
Yesus mengalami penderitaan. Bukan hanya itu mulai dicambuk sampai sobek
semuanya,. Simon Kirene harus memikul kayunya karena Yesus sudah tidak kuat
sama sekali. Jatuh beberapa kali dalam perjalanan memikul salib. Penderitaan
yang sangat parah. Di dalam film The
Passion hal ini digambarkan mendekati aslinya. Seperti mata kait yang besar
masuk ke tubuh. Ketika ditarik, maka tubuh sobek. Pada orang yang suka mancing,
lalu mata pancingnya masuk ke mulut ikan dan ditarik, maka akan robek. Saya
tiap kali lewat sana selalu menangis. Tuhan aku tidak layak. Aku ini siapa
Tuhan?
Latar belakang saya adalah orang yang tidak beres, orang
jalanan. Ketika umur 29 tahun saya baru berjumpa Tuhan. Adik kelas saya Ev
Putra di Sekolah Teologia Alitea. Ketika itu saya tidak kenal Tuhan dan tidak takut
orang dan apapun juga. Papa saya waktu itu pendeta Budha dan mama saya Kristen.
Dan saya punya om. Saya keturunan Tionghoa dan Madura. Kakek saya keturunan Tionghoa
daratan dan nenek saya Madura sehingga lahir papa saya. Mama saya Jawa campur
Dayak. Engkong dari Tiongkok daratan (Ho Kian dan marganya Kwok). Kawin dengan Madura
lahir papa saya. Mama saya Kristen dan om saya Muslim (dari nenek saya yang
muslim). Ketika mereka debat agama, saya berkata, “Bohong. Agama tidak ada.
Yang penting duit” Saya masih muda tetapi sudah punya Corola DX (saat itu keren
seperti Baby Benz sekarang). Tapi saya tidak benar. Singkat cerita Tuhan menjamah
saya. Setelah dijamah Tuhan, baru saya ketemu Tuhan. Di situ saya katakan,”Tuhan
luar biasa”. Tetapi saat itu ada keraguan apa benar agama dia. Saya belajar agama
papa saya dulu, lalu agama om. Terakhir saya baru belajar kekristenan. Di dalam
kekristenan sejarahnya komplit. Ini history,
ini true story, ini life story. His story (sejarah Dia). Tidak ada nama-nama yang tidak benar. Yerusalem
ada. Yerikho ada, Betlehem ada. Tidak ada Hong Kong di sini. Ini sejarah luar
baisa. True Story. Semuanya ditemukan.
Dengan ditemukan berbagai hal menunjukkan Alkitab itu benar. Kematian Tuhan Yesus
pun benar. Walau ada yang banyak yang mengatakan tidak benar karena bukan Yesus
yang mati tetapi digantikan orang lain. Di dalam kitab mereka, dikatakan sesungguhnya
Isa tidak mati disalib, tetapi digantikan oleh Yakusa (Yudas). Di Taman
Getsemani, wajah Yudas diganti wajah Yesus. Dan wajah Yesus diganti dengan
wajah Yudas. Kalau Yudas yang mati disalib, ketika disalib tidak seperti Yesus
yang mengatakan, “Ya Bapa, ampunilah mereka. Karena mereka tidak tahu apa yang
mereka perbuat”. Kalau Yudas akan berkata dan memaki,”Goblok! Tolol kamu !
Bego!” karena ia bukan Tuhan. Rasul Petrus sewaktu memotong telinga hamba imam
besar, maka yang menempelkan kembali telinga tersebut adalah Yesus (kalau Yudas
tidak mungkin menempelkan).
Bahkan ada seorang novelis (Dan Brown) mengatakan,”Yang mati
bukan Yesus tapi orang lain. Karena Yesus diangkat dan menikah dengan Maria
Magdalena sampai akhirnya punya anak-cucu orang Perancis.” Itu cerita yang
membuat orang tidak meyakini imannya. Hari ini saya ingin tekankan,”Jangan
sia-siakan keselamatan yang sudah diperoleh hari ini. Ketika sudah percaya
Tuhan, jangan sia-siakan kepercayaan yang ada. Karena pengampunan yang
diberikan itu sempurna. Geelah = diampuni. Untuk apa? Hubungan kita dengan
Tuhan dipulihkan. Maka dikatakan,”Ketika engkau percaya Tuhan, maka engkau
dijadikan benar. Kebenaran itu adalah pilar iman. Kita dibenarkan karena kita
menerima yang dikatakan ‘Akulah jalan dan kebenaran’.” Kita menerima Dia maka
kita dibenarkan dan bisa percaya Tuhan. Maka di dalam pujian dikatakan, “Kutelah
mati.” Apa maksudnya? Terjadilah : ketika kita diampuni terjadi perubahan yang radikal
dalam hidup kita. Maka orang Kristen yang tidak berubah, berarti ia belum
mengalami kematian Tuhan dalam dirinya. Dia belum menerima Yesus secara
pribadi. Pengorbanan Tuhan bukan barang fana, tetapi barang yang berharga yaitu
nyawa.
2.
Gardol
Bukan hanya
geelah, jadi gardol (artinya diangkat). Yohanes
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. Sering orang
tidak mengerti. Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakan. Ada yang tidak
mengerti hal ini. Bila lahir di Jakarta maka kita menjadi anak Jakarta. Saya anak Surabaya. Apakah berarti Surabaya
anak saya? Tidak! Saya berasal dari
Surabaya. Kita disebut sebagai anak-anak Allah , bukan berarti Allah
memperanakkan kita, tetapi kita berasal dari Allah. Kita ditebus kembali dan
diangkat menjadi anak-anak Allah, Itu kata gardol. Kita dipermuliakan Allah
supaya kita bisa menjadi saluran berkat bagi orang dunia.tidak agar bisa
melihat Allah dan memuliakanNya.
Seringkali
orang Kristen tidak sadar bahwa dirinya adalah anak Allah. Di dalam nama kita,
di belakangnya ada kata ‘bin Yesua’. Pada orang Tionghoa dikatakan marga
(she). Marga membawa kita kepada suatu
identitas, dari siapa kita dilahirkan. Kita ada marga yang namanya Yesua
(Yesus) di belakang nama kita. Ketika berjalan di tengah jalan pun, kalau kita
orang Kristen pasti ketahuan. Karena dari caranya berbeda (misal : cara berdagang-nya
berbeda). Kita berbeda. Ada yang berkata, “hidupnya lebih susah”. Sepertinya
susah, padahal tidak. Ujung-ujungnya kita akan melihat sesuatu yang luar biasa.
Saat berjalan di dalam pimpinan Tuhan,
kita akan diangkat terus oleh Tuhan. Diangkat untuk menjadi anak-anakNya.
Kekristenan kita jangan menjadi kekristenan yang mandeg. Dalam Yohanes 1:12 itu
kata-kata di sana dalam bahasa Yunani disebut brepos yang artinya bayi. Tetapi
dalam Roma 8:16-17 dikatakan di sana bukan brepos tapi hulios. Apa bedanya? Ada
istilah brepos (bayi) dan hulios (remaja) dikatakan seperti perempuan berumur
16 tahun. Apa maksudnya? Bila dibandingkan antara laki-laki dan perempuan yang sama-sama
berusia 16 tahun maka yang lebih dewasa adalah yang perempuan. Laki-laki kadang-kadang
setelah pulang makan kemudian pergi lagi. Perempuan mengerti mamanya bagaimana
dan membantunya karena lebih dewasa. Artinya akil balig, hidup kekristenan tidak
hanya menjadi bayi. Kita harus bertumbuh menjadi orang-orang dewasa dan mandiri
dalam kehidupan kita (mengerti firman lebih dalam). Orang Kristen diangkat semakin
dekat dengan Tuhan bukan berarti mati tetapi mengenal Dia lebih dalam. Kalau kekristenan,
kita tidak pernah mengkaji iman, saya meragukan apakah anda sudah mengenal
keselamatan atau tidak. Apakah anda sudah mengenal Kristus atau tidak? Orang
yang sudah mengenal Tuhan , dia akan terus bertumbuh menjadi orang Kristen yang
luar biasa.
Kita belajar menjadi orang Kristen saat ini menjadi orang
Kristen yang benar-benar mengenalNya. Sekarang di Tiongkok terjadi gerakan luar
bisa. Kalau kita pergi ke Israel pada bulan apa saja, maka pasti bertemu orang
Tionghoa di sana. Bisa ada 200-300 orang yang pergi ke sana. Karena mereka
ingin mengenal Tuhan, mau bertumbuh dan mencari Tuhan lebih dalam lagi .
Sehingga ada 3 penerbangan yakni dari kota Cheng Du, Bei Jing dan Shang Hai langsung
ke Tel Avif. Dibuat suatu kontak antara Tiongkok dan Israel. Kekristenan yang
bertumbuh karena ia sadar bahwa ia diangkat oleh Tuhan.
3.
Gimel
Gimel
artinya onta. Onta mengangkat beban. Di Arab, yang namanya khalifah (pedagang) bila
membawa onta sepuluh pasti ada 1 yang dibiarkan di belakang. Sepuluh membawa
barang, yang satu terkadang tidak membawa barang. Yang satu dibiarkan. Kalau sedang
berjalan di padang gurun dan tidak menemukan air, sedangkan air minuman mereka
sudah habis, maka onta akan dilobangi punuknya untuk diambil airnya. Seekor onta
sekali minum sebanyak 40 liter. Lalu diambil airnya untuk diminum oleh para
pedagang. Ini gambaran bahwa Tuhan menjanjikan ketika percaya bahwa akan ditanggung
bebanmu. Mat 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan
berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.Janji Tuhan bukan bohong.
Tetapi orang Kristen tidak meyakini pesan salib maka ia tidak tahu Tuhan
menanggung beban kita. Pertama, pasti iblis dikalahkan karena tumitNya digigit
oleh kuasa penghulu di udara yaitu dengan mati di kayu salib. Tetapi kepala
ular (iblis) dihancurkan oleh Tuhan. Jangan ada orang Kristen yang takut dengan
setan. Banyak orang Kristen dibohongi. Ada kelompok pengusir setan di Kelapa
Gading. Sekali datang 10 orang. Setan dimasuki kresek dan mereka masuk keluar
orang-orang kaya. Orang kaya tersebut ditipu seperti harus melepas seperti cincin
yang dikenakan. Ini seperti dukun karena ada batu dan aura-nya. Saya tanya ,”Aura
apa?”. Dikatakan,”Ya pasti aura negatif”. Saya berkata,”Anda tidak mengerti. Anda sekolah
teologi dan bergelar MTh. Saya hanya STh. Anda lebih tinggi dari saya. Tetapi
anda bodoh. Setan tidak perlu media dan tempat. Bila anda usir di sini , ia
pindah ke tempat lain. Lalu bila cincin ada setan lalu dibakar habis tetapi kalau
rumah kenapa tidak dibakar rumahnya? Kalau orangnya dirasuki setan, kenapa
orangnya tidak dibakar?” Saya tidak peduli dengan aura negatif atau positif.
Banyak orang berkata, “Alam roh” dan dia tidak tahu bahwa Yesus sudah
menyelesaikannya. Markus 16:17-18 dikatakan “ Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa
yang baru bagi mereka, mereka akan
memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan
mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang
itu akan sembuh."
Orang
percaya dan sudah dibaptis mampu mengusir setan (diberi kuasa dalam nama Yesus).
Tetapi kita sering ditakut-takuti dan karena kita terbeban dengan dosa kita. Lalu
roh bagaimana? Roh ada di mana-mana. Beban ditanggung oleh Tuhan apapun masalahmu.
Bagaimana keadaan negeri kita? Jangan takut, berdoa dengan sungguh-sungguh agar
keamanan tetap di negeri ini. Banyak orang yang panik. Teman saya lari Melbourne
dan membeli rumah di sana seharga Rp 5 miliar. Orang Kristen takut sehingga
lari, tetapi lari-lari ke manapun tidak ada tempat yang aman kecuali di dalam Yesus.
Karena Ia sudah mati di atas kayu salib memberikan jaminan bagi kita. Hari ini,
jangan sia-siakan kematianNya sudah diterima. Kita sudah menjadi Kristen ,
jangan sepelekan kematianNya dengan tidak sungguh-sungguh dalam Tuhan. Dalam
drama tadi membuat trenyuh hati kita. Itu baru manusia. Berani berkorban dengan
memberikan matanya untuk anaknya. Kalau manusia bisa mengasihi seperti itu,
apalagi Tuhan. Napas yang tiap hari kita hisap tidak perlu bayar. Kalau
dihitung nilainya Rp 9 juta. Coba renungkan! Belum lagi , kita bisa tertawa
karena endorphin yang nilainya Rp 185 juta. Itu yang membuat kita merasa nikmat, bisa tersenyum,
tertawa dan awet muda. Ketika endorphin keluar, kekebalan tubuh meningkat. Maka
orang yang suka bergembira akan awet muda.
No comments:
Post a Comment