Ev. Anton Ampulembang
Yesaya 59:20 Dan Ia akan datang sebagai Penebus untuk Sion
dan untuk orang-orang Yakub yang bertobat dari pemberontakannya, demikianlah
firman TUHAN.
Pendahuluan
Saat ini kalau kita memperhatikan,
kian hari kehidupan orang Kristen kian disorot. Hal ini tidak mengherankan
karena sesuai dengan Alkitab, kita ibarat buku yang terbuka (mudah terlihat) sehingga
orang bisa dengan bebas mengkritik. Hal ini ibarat kita membuat status tentang
keadaan kita di medsos, maka kita harus siap untuk dinilai. Ada orang yang
tidak dewasa sehingga tulisannya tidak dewasa, demikian pula dengan responsnya
terhadap masukan dari orang-orang lain. Kalau sudah seperti itu maka lebih baik
jangan menulis. Seperti juga hal di atas, kalau tidak sungguh-sungguh menjalani
kehendakNya, maka jangan menjadi orang Kristen.
Untuk Apa Menjadi Orang Kristen?
Kita
menjadi orang Kristen bukan sekedar menjadi penganut suatu agama. Karena ada
orang yang beragama tetapi hidupnya tidak menunjukkan ia bertuhan. 2 minggu
lalu mertua dari seorang sahabat saya masuk rumah sakit. Ia adalah ketua majelis
dari gerejanya, namun meskipun sakitnya sudah parah ia tidak bisa mati-mati. Hal ini disebabkan ia
memasang susuk di tubuhnya. Jadi walaupun usianya sudah 90 tahun tapi raut
wajahnya seperti orang yang berusia 45 tahun. Ia memelihara harimau dalam
bentuk roh. Di rumahnya ada sebuah patung harimau. Sewaktu patung tersebut diambil
dan dihancurkan, pada saat yang sama di rumah sakit ia berteriak dan
suaranya menyerupai auman harimau di ruang ICU. Mengerikan, ia seorang ketua
majelis selama puluhan tahun. Itu tidak menjanjikan bahwa sebagai seorang
Kristen kita aman, karena Alkitab yang akan mengkoreksi kita (siapa kita
sebenarnya).
Dalam bahasa Inggris orang Kristen
disebut sebagai Christ-ian (Christ berarti Kristus sedangkan Christian berarti orang Kristen. Hal ini
berarti orang Kristen di depannya ada
Kristus). Kita akan bernilai tinggi kalau dalam hidup kita ada Kristus yang
telah ditetapkan sebagai penebus umat manusia. Tuhan Yesus telah bangkit dari
kubur (kematian) berbeda dengan pemimpin agama lain yang masih kerasan “tidur”
di kuburan. Itu sebabnya di pedalaman Papua, saya tidak takut dengan orang
Papua yang memakai koteka dan menggusung anak panah. Itu sebabnya kalau ada
anak Tuhan yang usaha (bisnis)-nya menipu di sana-sini berarti ia tidak
mengerti siapa itu Kristus. Orang yang hidupnya kawin-cerai juga tidak mengerti
siapa itu Yesus Kristus. Anak-anak Tuhan yang menjalani hidup dengan sex bebas,
hidupnya tidak mau diatur, tidak mau melayani Tuhan dan belajar firman Tuhan
sejak dini berarti ia tidak mengerti siapa itu Yesus Kristus.
Kita perlu kembali belajar dari
kebenaran firman Tuhan, siapa itu Yesus Kristus. Kristus itu adalah penebus
umat manusia. Di dalam Perjanjian Lama, Yesaya mengatakan bahwa Dan Ia akan datang sebagai Penebus untuk
Sion dan untuk orang-orang Yakub yang bertobat dari pemberontakannya (Yesaya
59:20). Sebelum kisah tentang kedatangan Tuhan Yesus ditulis pada Matius pasal pertama, 700 tahun sebelumnya Nabi
Yesaya telah menubuatkan akan datang penebus untuk Sion (umatnya, bangsa
Israel). Selama ini orang-orang Israel membawa
persembahan domba tak bercacat (tercela) untuk menebus dosa mereka. Pada bagian
terakhir dari Kitab Perjanjian Lama yakni Malaekhi yang berselang 400 tahun
sebelum kitab Matius ditulis, mengatakan para rohaniawan dan imam tidak
menghormati Tuhan. Malaekhi 1:6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang
hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku
itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN
semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu
berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?" Maleakhi 2:1-2 Maka sekarang, kepada kamulah
tertuju perintah ini, hai para imam!
Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian
untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan
kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah
membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.
Dalam
ayat tersebut ditulis bahwa orang-orang yang katanya rohani (spektakuler dalam
pelayanan) Tuhan mengkritik mereka karena merekalah orang pertama yang tidak
menghargai kekudusan Tuhan dan menghormati Tuhan. Kalau hamba Tuhan (termasuk
orang-orang yang berkhotbah) tidak menghormati Tuhan lalu bagaimana dengan
jemaatnya? Maka tidak ada orang yang menghormati Tuhan dan Tuhan membisu (tidak
bicara) selama 400 tahun (selang waktu antara kitab Malaekhi dan Matius
ditulis). Tuhan butuh waktu 400 tahun untuk kembali bicara. Selama itu firmanNya
membisu (tidak ada suara). Kalau saya didiamkan oleh istri selama 1 menit lebih
baik mati saja. Terkadang saya bingung dengan istri saya. Baru selesai makan
bersama lalu saya tinggalkan istri, maka saya akan dikirim pesan via WA, “Pi, saya kangen
denganmu” padahal baru saja kami berpisah. Saya ingatkan dia bahwa kita sudah
beranak dua masih bicara kangen-kangenan, bagaimana kalau saya tinggal
selamanya. Terkadang saya berkelakar dengan istri saya, “Mam, saya rasa antara
kamu dan saya yang akan mati duluan adalah saya” karena saya merasa begitu maka
dia akan marah dengan saya dan berkata, “Kamu tidak boleh mati duluan”. Saya
berkata, “Kan saya bilang, antara kamu dan saya, saya yang akan mati lebih dulu”
tetapi karena dia marah maka saya katakan lagi,”Kalau begitu, ya kamu duluan
yang mati.” Kita tidak mampu hidup normal kalau anak atau pasangan atau rekan
bisnis atau jemaat atau hamba Tuhan mendiamkan kita. Kita rasanya tidak mampu.
Suatu kali di sebuah mal saya dan
istri saya melihat sebuah tas yang bagus sekali dan ingin membelinya namun
pelayannya tidak menyambut kami malah hanya bermain handphone saja. Saya yang tadinya mau membeli membatalkan niat
tersebut dan langsung keluar. Ada juga saat ingin makan di sebuah restoran
Korea, saat saya masuk pelayannya cengar-cengir
(ngobrol) saja sehingga saya batalkan, padahal saya mengenal pemilik dari
restoran tersebut yang kumpulan artis. Saya pesan kepada mereka,”Bro, lain kali
jangan begitu. Pangkas saja pelayan seperti itu!” Bila Allah tidak bicara
selama 400 tahun, mereka sedang menantikan Kristus begitu lama. Begitu
pentingnya keberadaan Kristus maka Allah tidak main-main dengan nubuatan kepada
para nabi dan bahkan kepada kita pada hari ini. Tidak ada korban apapun yang
bisa menggantikan dan mewakili diri kita dalam mendamaikan kita dengan Allah
karena kita begitu bobrok (tidak ada seorang manusia pun yang benar di hadapan
Tuhan). Kalau begitu, siapa yang berani mewakili diri sendiri di hadapan Tuhan?
Tidak ada! Doktrin kekristenan ini penting yang harus dipelajari hari ini.
Kristus yang dijanjikan sebagai korban anak domba Allah yang dipersembahkan
untuk penghapusan dosa engkau dan saya.
Mengapa Kita Memerlukan Yesus Kristus Sebagai Penebus Dosa
Manusia?
Yesaya
59 memberikan alasan yang logis tentang mengapa kita membutuhkan Yesus Kristus
dalam penebusan Sion dan Israel. Pada ayat 1 dan 2 dikatakan Sesungguhnya,
tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya
tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu
dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri
terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Di sini
kita melihat ada dosa yang dilakukan
oleh anak-anak Tuhan yang memisahkannya dari Allah. Ada dosa yang
disembunyikan, dipelihara, disimpan dan ditutupi dalam kehidupan umatNya dan
hal itu membuat manusia dipisahkan dari Allah. Pada ayat 7 dan 9 dikatakan Mereka segera melakukan kejahatan, dan
bersegera hendak menumpahkan darah orang yang tidak bersalah; rancangan mereka
adalah rancangan kelaliman, dan ke mana saja mereka pergi mereka meninggalkan
kebinasaan dan keruntuhan. Dosa mempengaruhi segala langkah kita. Dosa
itu tidak hanya memisahkan tetapi membius rencana,pikiran dan hati kita. Semuanya
dibius.
Suatu kali mantan jemaat saya datang
ke rumah saya dan menangis. Rupanya ia membeli
rumah yang ditempatinya di sebuah perumahan mewah dan bergengsi. Ia menitip
pakai nama mamanya di sertifikat. Waktu anaknya mau studi, ia membutuhkan
banyak uang sehingga mau menjual rumah
itu, tetapi mamanya tidak kasih. Dia berkata,”Ma ini rumah saya.” Mamanya
menjawab, “Kan rumah ini atas nama saya.” Adiknya bekerjasama dengan mamanya
sehingga dia pun dikeluarkan dari rumahnya sendiri. Banyak jemaat yang ditipu
oleh orang tua atau saudara kandungnya. ruko dan tokonya dimakan saudara saya
sendiri. Ada yang uangnya dibawa lari.
Kemarin saya bertemu dengan orang yang mempunyai kasus yang sama. Jarang ada
yang berkata,”Uang saya dimakan orang lain” melainkan dimakan saudara sendiri.
Memang mudah untuk menipu saudara karena begitu diminta langsung dikasih. Dosa menutup hati dan pikiran. Pada
ayat 10 dikatakan Kami meraba-raba
dinding seperti orang buta, dan meraba-raba seolah-olah tidak punya mata; kami
tersandung di waktu tengah hari seperti di waktu senja, duduk di tempat gelap
seperti orang mati. Di dalam ayat 12 dikatakan Sungguh, dosa pemberontakan kami banyak di hadapan-Mu dan dosa kami
bersaksi melawan kami; sungguh, kami menyadari pemberontakan kami dan kami
mengenal kejahatan kami. Dosa
membuat kita tidak berdaya (tidak punya kemampuan). Jangankan untuk
berdamai dengan orang lain bahkan berdamai dengan diri sendiri pun tidak bisa.
Saya melayani banyak orang melalui
konseling, ada sekitar 1.500 orang. Orang susah menerima dirinya sendiri susah
melihat kelebihan orang lain. Orang yang tidak menerima kekurangan dirinya
tidak bisa menerima kelebihan orang lain sehingga ia akan terus bermasalah
dengan diri sendiri. Dosa membuat manusia tidak berdaya. Ada seorang suami yang
datang kepada saya ingin mengaku dosa. Dia berkata,”Pak saya ingin mengaku
dosa. Saya masih suka menonton blue film.
Di rumah saya ada 500 keping video” Padahal ia rajin melayani di gereja. Suatu kali saat
mengikuti KKR, dia mengalami jamahan Tuhan. Ia tidak berani berkata kepada istrinya
dan meminta kami menjembataninya. Padahal istrinya sudah dinikahi selama bertahun-tahun. Ia tidak
mampu mengakui dan tidak berdaya. Membuat kita tidak mampu berdamai dengan
siapa pun. Pada ayat 14 dikatakan Hukum
telah terdesak ke belakang, dan keadilan berdiri jauh-jauh, sebab kebenaran
tersandung di tempat umum dan ketulusan ditolak orang. Dosa kita mewarnai setiap keputusan kita. Kalau dosa mewarnai
keputusan kita, maka keputusan APA PUN yang diambil pasti salah dan tidak
berkenan karena dosa telah menunggangi segala keputusan kita.
Yang terakhir, ayat 16 dikatakan Ia melihat bahwa tidak seorangpun
yang tampil, dan Ia tertegun karena tidak ada yang membela. Maka tangan-Nya
sendiri memberi Dia pertolongan, dan keadilan-Nyalah yang membantu Dia. Kita tidak dapat menyelamatkan diri
sendiri, kita tidak bisa membela diri kita. Dalam ayat 18, Sesuai dengan perbuatan-perbuatan orang,
demikianlah Ia memberi pembalasan: kehangatan murka kepada lawan-lawan-Nya,
ganjaran kepada musuh-musuh-Nya; bahkan kepada pulau-pulau yang jauh Ia memberi
ganjaran. Dosa kita membuat Allah
murka dan memberi ganjaran.
Yesaya
59 dalam tujuh alasan ini membuat kita
gemetaran. 7 alasan yang logis yang dipaparkan oleh Yesaya membuat kita sadar,
kita berada dalam situasi yang mengerikan sekali. Kita tidak bisa menebus diri
kita sendiri, hanya Yesus Kristus yang menjadi penebus umat manusia. Hanya Yesus
Kristus yang bisa mengampuni diri kita. Pengampunan ini sangat penting dalam
hidup orang percaya. Orang bisa berubah (transformasi) kalau dia merasa
pengampunan terjadi dalam hidupnya dan ada pengakuan dalam hidupnya.
Terkadang gereja termasuk
pelayanan menjadi tempat persembunyian untuk menutupi dosa-dosanya. Saya yang berdiri
di mimbar dianggap rohani. Tetapi orang lain tidak tahu saya seperti apa di
rumah. Tidak usah tahu karena kalau tahu pasti tidak diundang lagi. Namun kita
tidak perlu takut siapa kita. Suatu kali berkata ada seorang jemaat bertanya,”Bapak
tahu siapa saya?” Saya bertanya balik,”Memang Bapak siapa?” Di luar sana orang bisa
dikatakan hebat atau kaya tapi di dalam gereja tidak. Kita membutuhkan Kristus
dalam hidup dan diri kita. Kita bisa mengampuni diri kita. Kita membutuhkan
pengampunan dari Tuhan Yesus. Ini yang membedakan.
Dengan cara bagaimana Yesus Kristus menebus dosa
manusia?
Yesaya 59:20 Dan Ia akan datang
sebagai Penebus untuk Sion dan untuk orang-orang Yakub yang bertobat dari
pemberontakannya, demikianlah firman TUHAN. Pada ayat 21 dikatakan Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka,
firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam
mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu dan mulut keturunanmu dan mulut
keturunan mereka, dari sekarang sampai selama-lamanya, firman TUHAN. Ini
janji kebenaran firman Tuhan. Apa yang sudah dinubuatkan pada Perjanjian Lama akan
terjadi di Perjanjian Baru. Yesus Kristus yang dijanjikan oleh Allah akan
melaksanakan penebusannya secara sempurna. Mengapa bukan kita yang melakukan?
Bukankah kita melihat banyak orang yang sempurna, suci dan kudus, mengapa bukan
kita yang dipilih untuk melakukan penebusan dalam hidup ini? Karena kita adalah
orang berdosa. Walau dia orang hebat, terpandang, ditokohkan, ia orang berdosa.
Tidak bisa mewakili siapapun dalam hidup ini.
Kalau manusia tidak bisa, ada
malaikat yang suci dan tidak berdosa. Mengapa mereka tidak dipakai? Karena
malaikat tidak punya kuasa ilahi untuk mengampuni dosa dan untuk mendamaikan
dosa kita dengan Allah. Itu sebabnya anak tunggal Bapa, Yesus Kristus , Dialah
yang dipilih untuk menebus dosa-dosa manusia. Karena Dia memiliki kuasa ilahi.
Waktu saya sedang pelayanan di
Tasikmalaya, seorang pimpinan Taliban datang ke gereja tempat saya melayani. Ia
memakai jubah panjang. Dia berkata, “Pak Pendeta, kalau gereja ini mau dibakar,
sebut saja nama saya. Pasti aman dan beres” Saya berkata, “Saya punya Isa
Almasih. Saya tidak akan kasih tahu anda tetapi saya akan bicara dengan Isa
Almasih” Waktu saya melayani ke
pedalaman, ada seorang anak perempuan kecil berusia 5 tahun kerasukan. Anak tersebut
saat berbicara yang keluar suara papanya yang sudah meninggal sekitar 2-3 tahun
lalu. Saya pun melayani dia. Untung saya ingat saya adalah seorang hamba Tuhan
dan saya seorang laki-laki sendiri (yang lain perempuan) dan kalau tidak ingat begitu
sudah lari juga. Lalu saya menyebut nama Tuhan Yesus Kristus , setan pun takut.
Kami
juga pernah melayani orang yang punya kuasa besar sekali. Begitu kami tumpang
tangan ke atas dirinya, langsung ada 400 paku yang keluar dari mulutnya disertai
darah (bagaimana masuknya paku tersebut?). Hal itu terjadi hanya dengan
menyebut nama Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada yang punya kuasa ilahi selain Tuhan
Yesus. Itu sebabnya ia berkuasa menebus kita. Setan pun gemetar menghadapi
Tuhan. Harusnya kita gemetar daripada setan ketika berjumpa dan berhadapan
dengan Tuhan, apalagi kita sudah ditebus Tuhan.
Saat saya melayani KKR Bekasi banyak
orang yang maju membawa jimat. Dengan jimat (saputangan merah) itu, kalau ia ditebas
tidak mengalami luka apapun. Saat itu ada lilin di depan dan jimat berupa
saputangan ditaruh di atas lilin namun tidak terbakar malah melayang naik. Orang
yang punya tersebut jungkir balik di tanah karena berjuang dengan kuasa
kegelapan itu. Mau ada pelepasan tetapi kuasa dalam dirinya terlalu kuat sehingga
butuh waktu 1 jam untuk pelepasan. Bagaimana menghadapi hal itu sebagai hamba
Tuhan, sudah didoakan masih saja saputangan itu terbang dan tidak bisa
diapa-apakan karena ada kuasanya.
Saya juga pernah berada di bengkel
karena sedang servis mobil. Lalu tiba-tiba ada tukang servis kerasukan saat mengganti
oli. Saat itu saya sedang duduk santai menunggu mobil diservis. Tukang tersebut menggigit kunci Inggris hingga
berbunyi ‘kretek-kretek’. Melihatnya seram bukan? Saya datang dalam nama Tuhan Yesus
Kristus, langsung ditepuk pundak dan kepalanya , beres. Kalau tidak semua kunci
Inggrisnya bisa dimakan dan oli diminumnya. Yang punya bengkel pun datang dan
mengucapkan terima kasih.
Tuhan Yesus berkuasa. Bahkan ada yang lebih penting yang
Tuhan Yesus mau kerjakan dalam hidup kita yaitu menebus dosa umat manusia dengan
cara inkarnasi seperti pada Yohanes 1: 1 (Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah). dan 14 (Firman itu telah menjadi manusia, dan diam
di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang
diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran). Yesus berinkarnasi (Dia lahir untuk menyelamatkan umatNya dari
dosa mereka). Di dalam tubuhnya , Ia manusia sejati , ada darah dan daging.
Mengapa Allah harus menjadi manusia, menjadi darah dan daging (kenapa tidak
cukup Dia turun saja ke dalam dunia ini)? Karena kita manusia berdosa. Dengan daging
dan darah, kita melakukan dosa kita. Maka Kristus berinkarnasi dalam wujud
manusia yang sejati (darah dan daging). Menunjukkan darah dan daging Kristus
dipersembahkan dan dikorbankan untuk mengampuni dosa kita. Tuhan juga dengan
cara melayani manusia. Dalam sepanjang hidupnya Tuhan Yesus melayani kita.
Saya berkata ke anak-anak saya, “Di
rumah ini orang yang paling dihormati adalah mbak (pembantu) karena merekalah yang mencuci baju dan menyetrika. Papi-mami
tidak pernah menyetrika. Yang harus kamu hormati adalah supir yang setiap hari
mengantar jemput kamu ke sekolah, mengantar papi-mami, mertua ke pasar. Mereka
melayani kamu luar biasa. Papi kasih gaji berapapun tidak bisa mengukur
kebaikan mereka. Kamu catat nama mereka, kalau kamu sukses dan kaya, carilah
mereka.” Pada tahun 2005 saya datang ke Jakarta. Saat itu saya punya 2 orang pembantu,
yang menolong kami saat anak pertama kami baru lahir. Yang satu kemudian bekerja
di Malaysia dan sekarang sudah kembali lagi ke Indonesia. Yang satu lagi sekarang tinggal di kampung. Saya mencari
mereka sampai di kampung mereka untuk mengucapkan terima kasih. Tetapi mereka
tidak pernah minta dilayani (mereka melayani). Sampai saya membuat aturan, “Semua
makanan di meja ini kamu makan bersama saya. Kalau tidak, gajimu saya potong. Apa
yang kami makan, mereka juga makan. Di rumah ini tidak ada tuan dan bos.”
Terkadang saya dipanggil tuan.
Kristus datang melayani dan mati
di kayu salib . Ia telah bangkit dari antara orang mati. Hanya Yesus Kristus
yang memenuhi syarat untuk pengampunan, pengorbanan, pendamaian, menjadi korban
penebus bagi manusia. Hanya Kristus dan tidak ada yang lain. Seperti lagu yang liriknya kita
makin hari makin mengagumi Tuhan dalam hidup kita. Semakin hari kita
menyembahnya. Setiap hari, pk 3 pagi saya bangun dan berdoa. Tiap malam sebelum
tidur saya memimpin mezbah kuasa. Saat keluarga sudah tidur, saya tumpang
tangan takutnya di kepala mereka karena takut mereka berdosa hari ini. Tapiyang
menarik, ketika bangun pk 3 berdoa luar biasa indahnya. Doa yang seringkali dijawab
adalah doa pk 3 pagi karena ‘saingannya kurang’. Kalau semua bangun pk 3, Tuhan
bingung dengan banyaknya permintaan. Semua SMS doa masuk. Keindahan itu begitu
indah.
Kalau konsep penebusan ini dibawa
ke rumah tangga maka akan luar biasa hasilnya. Sekitar tahun 1995, di Tulungagung,
ada seorang jemaat yang diberkati berkelimpahan usahnya di Jakarta dan luar
negeri. Saat sedang ada pembangunan gereja, semua dia sumbang ke gerejanya. Apa
yang dibutuhkan di gereja disumbang. Pada tahun 1998, saat ada kerusuhan di
Jakarta ruko dan rumah nya rata dengan tanah dibakar dan dijarah. Usahanya
bangkrut dan yang ada hanya utang-piutang yang harus diselesaikan. Dia sering
datang ke gereja dan mengetuk rumah gembalanya. Begitu ia datang ketuk pintu,
ia bertanya gereja butuh apa. Tapi kali
ini lain dari yang lain, dia ketuk pintu dan berkata, “Boksu-boksu!” Pendetanya
tahu minggu lalu ia menyumbang 40 buah AC. Tetapi saat itu waktu datang ia
berkata, “Saya mau marah dan protes.” Pendetanya
berkata, “Hayo masuk dulu.” Dia tidak mau masuk dan berkata,”Saya mau marah.” “Dengan
siapa?” tanya pendetanya. Ia pun menjawab,”Dengan Tuhan! Pak Pendeta tahu saya
paling rajin ke gereja dan memberikan persembahan, apa saja yang dibutuhkan oleh
gereja saya kasih. Tetapi kenapa usaha saya hancur? Dan Tuhan yang
menghancurkan itu semua. Padahal saya baik dengan Tuhan.” Kalau menjadi pendetanya,
saya pusing. Dari Kitab Kejadian sampai Wahyu tidak ada rumusnya. Boksunya
hanya berkata,”Okey. Saya bertanya ulang. Apakah kamu kecewa dengan Tuhan? Kamu
marah dengan Tuhan? Kamu merasakan Tuhan yang membuat ini semua?” Dijawabnya,”Iya.”
Boksu itu mengambil kertas putih- pulpen , memberikannya kepada dia dan berkata,
“Coba kamu tulis semua yang pernah disumbang ke gereja. Ada pagar, AC, piano, kursi,
mobil gereja. Isi semuanya di kertas itu sampai yang kecil-kecil. Lalu tolong
kasih ke kami, saya akan diskusikan dengan majelis agar kita berpikir agar bisa
mengembalikan itu semua.” Jemaat ini langsung diam. “Kalau merasa Tuhan mengecewakan
hidupmu, tulis semua. Kami majelis jemaat akan berusaha sekeras mungkin mengembalikannya.”
Penutup
Saya tidak tahu bagaimana respon
kita selama ini kepada Tuhan. Kita mengerti penebusan itu berharga dalam hidup
kita. Tidak ada satu pun dalam hidup ini yang bisa membuat kita mengagumiNya
bahkan ketika hal yang kita kagumi hilang dalam hidup kita, kita tidak pernah
merasa kehilangan. Karena ada satu pribadi yang tidak pernah hilang dalam hidup
kita yaitu Yesus Kristus. Saya berkata ke anak saya, “Kalau kamu sukses tidak
perlu ingat saya. Tetapi cukup ingat Tuhan saja! Papa ini hamba Tuhan, kalau
sukses ingatlah hamba-hamba Tuhan di
gereja. Di gereja di mana pun harus kau bantu. Karena dari gereja dan pelayanan
hamba-hamba Tuhanlah kita bisa begini. Kita bisa kenal Tuhan dan melayaniNya”
Pernah berterima kasih kepada
pendeta di gereja yang sudah mengenalkan , melayani dan menguatkanmu? Saya
lahir dan besar di Papua. Saya mengalami, saat kecil dengan papa dengan memakai
obor keluar masuk hutan, naik turun gunung, bertemu binatang buas untuk mencari
hamba Tuhan. Di perjalanan kami bertemu dengan orang-orang Papua yang memakai koteka,
anggota OPM hanya untuk mencari gereja, ibadah dan orang yang berkhotbah. Saya tinggal di belakang
gunung, jauh dari kota . Tiap hari dibimbing oleh hamba Tuhan dibimbing untuk mencari
gereja dan mendengar firman Tuhan dan kasihNya. Saat itu tidak ada hamba Tuhan
yang mau ke Papua, karena medannya susah. Banyak yang pergi ke Papua dan saat
pulang mereka tinggal nama saja. Orang pun menjadi takut.
Mari kita kembali kepada Tuhan.
Rekan-rekan hamba Tuhan di gereja ini yang selalu melayani dan membimbing kita
melayani dan membawa kita kepada Tuhan ,
biarlah kita mempersembahkan diri kita karena Dia yang sudah mempersembahkan
diriNya menebus kita. Saatnya kita mempersembahkan diri kita kepada Tuhan.
No comments:
Post a Comment