Tuesday, March 20, 2018

Allah Tidak Menghendaki Seorang Pun Binasa

Pdt. Hery Kwok

Matius 16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
2 Petrus 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

Pendahuluan

              Tema besar GKKK Mangga Besar untuk tahun 2018 (dari Januari sampai Desember) adalah kedaulatan dan kasih Allah. Dengan mempelajari kedaulatan Allah (apa yang Tuhan telah tetapkan kepada orang percaya), maka kita akan mempunyai ketenangan hati karena kita berjalan bukan dalam ketidakpastian. Hati kita menjadi tenang dan tidak takut meskipun kita mengalami banyak tantangan. Dengan kedaulatanNya  , Allah telah memilih kita sehingga kita bisa percaya kepada Tuhan Yesus. Itu adalah keajaiban kasih karunia Allah. Dahulu kita tidak percaya lalu berubah menjadi percaya.
              Dalam kedaulatan Allah kita belajar tentang kasihNya. Pada bulan Maret 2018 kita belajar tentang penginjilan. Pada minggu pertama Ev. Susan Kwok telah menyampaikan tema tentang suara dari Makedonia. Dalam penglihatan Rasul Paulus, ada orang berteriak karena mereka belum mengenal Yesus. Kitab suci yang ditulis oleh Lukas dalam Kisah 16 bercerita tentang Rasul Paulus yang peka terhadap pimpinan Allah dan pergi ke Makedonia yang nantinya menjadi cikal bakal jemaat di Eropa. Itulah buah dari apa yang Kristus lakukan melalui Rasul Paulus.
              Minggu lalu (minggu kedua), Pdt. Adam mengajarkan bahwa perintah yang Tuhan berikan kepada murid-muridnya dan para orang percaya untuk memberitakan Injil. Perintah ini tidak pernah diubah. Beberapa waktu lalu, ada peraturan dari pemerintahan bahwa rekening bank bersaldo sedikitnya Rp 1 miliar harus dilaporkan oleh pihak perbankan kepada departemen pajak. Kalau perintah ini tidak dilakukan, maka akan ada konsekuensinya. Perintah yang diberikan oleh Tuhan (Amanat Agung) seringkali dianggap angin lalu. Padahal Kitab Suci telah memberitahukan bahwa kalau kita melakukannya kita akan mendapat pahala. Pahala bukanlah sesuatu yang buruk. Pdt. Dr. Stephen Tong mengatakan bahwa pahala itu diberikan Tuhan kepada orang-orang yang sungguh-sungguh taat dalam mengikuti jalanNya. Tuhan bukanlah Tuhan yang memberi perintah namun tidak mengetahui bahwa dalam perintah itu ada sesuatu yang Tuhan inginkan dalam diri manusia.
              Allah tidak pernah menghendaki seorang pun binasa. Semoga hati Allah yang akan kita pelajari dalam Kitab Suci, menggedor (menggetarkan) hati kita dan mengingatkan kita bahwa kasih Allah yang sungguh-sungguh agung itu ingin ditaruh dalam hati kita.


Kasih Allah yang Sangat Luar Biasa terhadap Jiwa Manusia yang Sangat Berharga

              Dalam Matius 16:26 Tuhan menetapkan syarat-syarat mengikuti Dia. Walaupun Rasul Petrus dalam pengakuannya mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias-Anak Allah namun ia terjebak dalam konsep duniawi bahwa Allah di dalam diri Yesus tidak boleh menderita sehingga Yesus pun menegornya dan memberi syarat-syarat mengikuti Dia.Dalam ayat ini, Yesus Kristus memberikan perbandingan yang sangat tepat sekali. Apa gunanya seseorang mendapatkan seluruh dunia tetapi kehilangan dirinya, karena akan percuma. Yesus membandingkan apa yang bagi dunia berharga tetapi tidak ada bandingannya dengan jiwa manusia.
              Yoh 3:16 diberikan saat Tuhan Yesus bercakap dengan Nikodemus, seorang Farisi yang begitu ketat melakukan seluruh tuntutan hukum Taurat dan merasa hatinya gelisah. Ia sudah melakukan tuntutan agama, tetapi hatinya terasa kosong. Ia merasa jiwanya merana dan tidak memperoleh kepastian kalau nanti meninggal , ia akan menuju ke mana. Sehingga malam-malam ia datang kepada Yesus karena ia takut orang-orang lain mengetahui kedatangannya tersebut. Melalui percakapan Yesus Kristus dengan Nikodemus, Rasul Yohanes ingin menjelaskan tentang begitu besarnya kasih Allah sehingga untuk menggambarkannya tidak lagi bisa menggunakan bilangan (angka) yang ada. Karena kalau digunakan suatu angka maka akan ada lagi angka yang lebih besar. Bilangan apapun ada yang lebih besar di atasnya, sehingga Rasul Yohanes menggunakan kalimat yang bagus yaitu ‘begitu besarnya kasih Allah’. Ia ingin menunjukkan kasih Allah yang melebihi seluruh bilangan apapun dalam dimensi apapun (tinggi, dalam dan lebar). Hal itu yang ditulis oleh Rasul Paulus. Dalam dimensi kedalaman, bila ada sesuatu yang dalam maka kedalaman kasih Allah lebih besar. Dalam dimensi tinggi , kasih Allah juga melampaui ketinggian segala sesuatu. Dalam dimensi lebar, maka lebarnya kasih Allah jauh melampaui lebarnya apapun juga.
              Pada 2 Petrus 3:9 Rasul Petrus dalam tulisannya mengatakan bahwa Ia menghendaki supaya jangan ada manusia yang binasa (agar semua orang berbalik dari dosanya). Petrus mencoba menjelaskan kasih Allah dalam bahasa yang sederhana untuk bisa dimengerti oleh kita semua. Tuhan tidak menghendaki seorang pun binasa.
              Pemahaman tentang arti dan nilai manusia sejauh apa? Dalam lingkungan hidup kita, orang-orang yang mati ada banyak sekali dan cara matinya yang sia-sia banyak kita temukan. Maka kita kehilangan sudut pandang yang tepat tentang siapa manusia dan bagaimana berharganya jiwa manusia.
              Belum lama ini, ada berita di  suratkabar dan TV yang menyebutkan bahwa telah ditemukan mayat orang yang dikarduskan (dilipat dan ditaruh dalam kadus). Kondisi mayat tersebut sangat memiriskan hati. Sepertinya manusia tidak punya nilai sama sekali. Jasad korban pembunuhan tersebut cukup ditaruh di kardus setelah dibunuh. Ada juga yang karena perkara sepele seperti karena uang rokok atau uang parkir, orang dibunuh. Padahal nilainya tidak berarti.
              Sewaktu kuliah, ada seorang teman KTB yang mengalami peristiwa tragis. Suatu kali di jalan Hayam Wuruk, turun hujan sehingga ia pun berteduh di emperen toko supaya tidak kehujanan. Lalu datanglah seorang yang meminta uangnya namun kawan saya itu tidak memberinya sehingga ditusuk. Tubuhnya mengalami pendarahan di luka tusuknya. Rupanya pisau yang digunakan berkarat sehingga ia terkena racun dan akhirnya meninggal dunia. Keesokan paginya kami mendapat berita bahwa ia sudah tiada. Sepertinya jiwa manusia tidak bernilai. Demikian pula dengan berita-berita di TV tentang perang yang menyebabkan banyak orang bergelimpangan dalam kondisi tewas mengerikan. Sepertinya dunia tidak memperlakukan manusia dengan harga sepantasnya. Sehingga bisa jadi kita juga memiliki pandangan yang sama dengan dunia dan akhirnya kita menjadi tidak peduli dengan sesama manusia. Ditambah natur dosa , membuat kita memiliki keinginan-keinginan dalam daging dan darah sehingga membawa kita tidak dekat dengan Allah. Akibatnya kita bisa kehilangan fokus dalam melihat manusia.

Allah Tidak Menghendaki Seorang pun Binasa

Siapakah seseorang itu? Bisa jadi ia salah seorang anggota keluarga, tetangga, rekan kerja atau relasi bisnis. Siapa pun orang itu hati Allah tidak menghendakinya binasa. Catatan Rasul Yohanes menjelaskan bahwa hati Allah sedemikian besar agar manusia tidak binasa dan Ia pun merelakan Yesus diutus ke dunia dan memberikan apa yang dituntut untuk manusia yang tadinya mati menjadi tidak mati. Rasul Paulus dalam kitab Roma berkata bahwa bila Allah sudah memberikan anakNya, apalagi yang kurang di dalam kasih Allah? Kalau kita sungguh-sungguh memahami kasih Allah yang memberikan anakNya tersebut, kita sudah masuk ke dalam inti kasih Allah dalam mengasihi manusia yang berdosa.
              Kita akan memperingati Jumat Agung dan Paskah. Alkitab ingin mengingatkan kasih Allah yang sedemikian besar sehingga rela memberikan anakNya. Kalau kita punya anak, kita pasti tidak rela memberikanya untuk menebus kerugian untuk orang lain. Mungkin untuk orang yang benar, kita masih mau memberikan pengorbanan. Tetapi untuk yang tidak benar dan berdosa , hal ini sangatlah sulit. Dengan jujur Alkitab mengatakan, Allah memberikan anakNya sewaktu kita masih berdosa. kalau mau hitung-hitungan, tidak ada untungnya bagi Allah untuk melakukan hal itu terhadap orang berdosa.
              Kasih Allah dapat dilihat pada Matius 16. Yesus memberi syarat-syarat untuk mengikutiNya. Lalu ia membuat pernyataan , “Apa gunanya seseorang memperoleh seisi dunia tapi kehilangan nyawanya?” Apa itu kekayaan dunia ini? Kita tercengang sewaktu melihat iblis yang mencoba menjebak Yesus jatuh dalam pencobaan. Yesus dibawa ke padang gurun oleh Roh dan dicobai oleh si Jahat. Pertama kali Iblis mencoba Yesus yang telah berpuasa 40 hari dan 40 malam untuk makan dengan cara mengubah batu menjadi roti. Dijawab Yesus bahwa manusia tidak hidup dari roti saja tetapi dari setiap Firman Allah. Lalu Yesus dibawa ke atas bubungan Bait Allah untuk menjatuhkan diriNya ke bawah karena para malaikat akan diperintahkan Allah untuk menatangnya agar kakiNya tidak terantuk batu. Yesus berkata, “Kamu tidak boleh mencobai Allah”. 2 pencobaan pertama gagal.  Lalu iblis melakukan pencobaan terakhir yang merupakan kartu ‘as’-nya. Yesus dibawa ke atas gunung yang sangat tinggi dan iblis berkata, “lihatlah alam semesta dan dunia. Aku memberikan kemegahan, kekayaan dan kenikmatannya kalau Engkau menyembah aku.” Saat iblis menawarkannya (Matius 16), kita menemukan apa yang Yesus sampaikan (apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia dengan segala kemegahannya). Kita masih hidup di dunia dan kita bisa tergoda dengan tawaran dunia. Kita bisa menukar iman dengan tawaran dunia. Maka ada orang-orang yang menjual kepercayaannya. Bahkan oleh gemerlap dunia, kita bisa menjadi orang yang tidak setia pada Tuhan.
              Ada orang yang Tuhan berkati luar biasa. Awalnya ia hanya punya 1 toko kemudian menjadi 2 toko. Dulu saat baru punya 1 toko, ia rajin beribadah setiap Minggu. Waktu punya 2 toko, ia bergilir datangnya (pagi dan sore). Saat ia memiliki 3 toko, ia beribadah 2 minggu sekali. Waktu punya 4 toko ia sudah tidak beribadah. Suatu saat timbul bencana kebakaran dan semua tokonya terbakar. Dengan kehilangan semua tokonya, orang itu disadarkan Tuhan sehingga ia berkata,”Untung toko saya terbakar. Kalau sampai punya 6 toko, mungkin saya tidak akan mencari Tuhan lagi karena saya lebih percaya kepada harta dan uang saya.” Ungkapan ini nyata. Apa yang ditawarkan iblis bisa membuat kita tercengang. Hal ini menunjukkan betapa luar biasanya tawaran iblis. Waktu Yesus membandingkan antara orang yang mendapatkan dunia dengan segala kegemerlapannya, ternyata dunia tidak bisa dibandingkan dengan nilai manusia. Satu manusia saja tidak bisa dibandingkan dengan dunia. Secara duniawi bila kita memiliki 1 pulau saja, kita sudah menjadi orang super kaya. Apalagi kalau punya banyak pulau, maka kaya luar biasa. Kalau punya sedikit harta dunia saja, kita sudah menjadi kaya. Itu saja baru sedikit apalagi ada lain-lainnya. Sehingga tepat yang dikatakan Kitab Suci, “apa gunanya seseorang memiliki seluruh dunia ini dengan kemegahannya dibanding dengan orang yang tidak ada Kristus dalam hatinya”.
              Cara pandang Allah dalam melihat manusia sangat luar biasa, karena Dia yang menciptakan manusia. Manusia yang diciptakan menurut peta dan teladanNya memberontak terhadapNya. Manusia membutuhkan belas kasihan Allah. Belas kasihan ini hanya bisa didapat di dalam Yesus Kristus.
              Dalam buku Keajaiaban Kasih Karunia , Philip Yancey (penulis buku Kristen, 1949, asal Amerika Serikat) mengutarakan sebuah kisah untuk menunjukkan bahwa kasih karunia Tuhan itu ajaib. Ia menuliskan dalam bahasa cerita. Ada seorang dokter Swiss yang merupakan  seorang psikolog yang hebat. Ia banyak mencoba menolong orang dengan ilmunya. Ada seseorang yang datang ke dokter ini dan tidak datang ke gereja. Ia punya dosa yang telah disimpannya sekian lama dan dosa ini sangat menekannya sehingga membuat ia sulit bergerak secara bebas. Dalam Kitab Mazmur, Raja Daud mengatakan bahwa berdosa itu seperti menekan tulang sumsumnya. Orang yang berdosa hidupnya benar-benar ditekan rasa bersalah yang tidak bisa dibayar dengan apapun. Hati nuraninya digedor dan hati nuraninya menekannya. Sehingga orang ini tidak bisa lagi menahan dirinya. Ia tidak bisa ke gereja, karena kalau di gereja sangat susah mengutarakannya secara pribadi karena baru saja bicara sedikit, berita sudah tersebar ke mana-mana sehingga ia tidak mau lagi datang (mudah menceritakan kesalahan orang). Padahal dosanya begitu besar dan menakutkan. Lalu ada kisah seorang ibu yang menggugurkan anaknya (aborsi). Selama 10 tahun ia merasa tersiksa dengan segala ketakutan, dan Ia membutuhkan kasih karunia dan pengampunan Allah. Dia tidak bisa menemukannya di gereja sehingga ia datang ke dokter ini dan bercerita tentang perbuatannya. Dari apa yang diceritakan Philip Yancey, jelas bahwa manusia benar-benar butuh Kristus dan belas kasihanNya. Kalau tidak manusia dituntut dalam rasa bersalahnya oleh hati nuraninya. Kekuatan finansialnya tidak mampu mensejahterakan hatinya. Kalau uang bisa mensejahterakannya dalam arti uang bisa menebus dosa, maka kita cari uang sebanyak-banyaknya untuk menebus rasa bersalah kita. Tetapi tidak mungkin, karena kalau mungkin Kristus tidak perlu datang ke dunia. Karena manusia tidak bisa keluar dari sana sehingga Kristus harus datang ke dunia. Inilah kehebatan tentang pandangan Allah terhadap manusia  yang membutuhkan Kristus .
              Rasul Petrus adalah seorang yang memiliki temperamen sanguine ,ceplas-ceplus terkadang langsung berbuat tanpa berpikir. Beberapa kali ia ditegur Tuhan. Petrus ditegur dan Yesus berkata, “Petrus berhati-hatilah, iblis sedang menampi engkau artinya gabah (sekam) nya terbang dan yang tersisa hanya berasnya. Dengan demikian waktu menanak nasi hanya dipakai berasnya tanpa gabah. Orang zaman dahulu hebat. Untuk mencari beras yang bagus cukup menampi sehingga yang tidak bagus terbang. Yesus berkata, “Tetapi Aku berdoa supaya Allah menjagamu” Petrus mengalami perjalanan hidup yang sangat dinamis waktu mengikut Tuhan. Ada jatuh bangunnya. Sampai kita menemukan Yesus mengkoseling dia di Danau Galilea. “Apakah benar, engkau mengasihi Aku melebihi semua?” tanya Yesus. Petrus menjawab,”Benar Tuhan”. Akhirnya ia berkata,”Tuhan, Engkau yang paling tahu apakah aku mengasihi Engkau atau tidak”. Bila iia gagal, maka Tuhan yang paling tahu. Waktu Petrus dipulihkan dan kemudian mengalami revival (kebangunan rohani) dalam dirinya. Ia berjumpa dengan kebenaran sejati. Dalam masa tuanya ia menulis surat yang bagus sekali (2 Petrus 3:9) Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya. Karena ada orang yang mengolok-olok tentang kedatanganNya yang kedua kali. Walau ada yang menganggapnya sebagai kelalaian, Ia sabar. Tuhan sabar karena menghendaki agar jangan ada yang binasa. Yesus pernah memberi ilustrasi kepada murid-muridNya dan kepada orang banyak. Ada seorang gembala yang punya 100 domba, lalu ada 1 domba yang terhilang. Maka gembala akan meninggalkan 99 domba di kandang dan mencari 1 domba yang hilang. Philip Yancey menggambarkan cerita itu dengan baik. Bila berpikir sebagai seorang ekonom, 99 domba ditaruh di kandang yang ada serigala dan pencuri. Yang 99 domba bisa diambil dan digerogoti. Mengapa yang 1 domba hilang dan dicari? Secara matematika (hitung-hitungan), ini menggambarkan kebodohan gembala. Bisa saja domba yang 1 itu berbadan korengan, timpang, nakal tetapi dicari Tuhan. Philip Yancey mengatakan 99 domba lebih banyak dari 1 domba, padahal domba yang 99 itu bisa diambil serigala dan penyamun. Yesus ingin memberikan perbandingan.  Karena kasih karunia tidak bicara hitung-hitungan tetapi ia bicara tentang hati Allah yang berbelas kasihan. Sehingga Ia mencari dan menemukan ‘domba’-nya dalam keadaan apapun dan kemudian digendong. Sehingga ada lukisan, Tuhan Yesus menggendong seekor domba di bahunya. Itulah cerminan kasih Allah yang sangat hebat.
              Rasul Petrus sangat memahami ilustrasi ini. Ia sangat mengerti apa yang dikatakan oleh Yesus. .Sehingga di hari tuanya Rasul Petrus mengatakan bahwa Tuhan Yesus panjang sabar terhadap kamu karena Ia menghendaki agar jangan ada yang binasa.

Penutup

              Kasih Allah sangat hebat dan sangat agung di mana Ia tidak mau orang binasa. Siapa orang itu? Itu bisa saja salah seorang saudara di rumahmu atau orang yang dekat di hidupmu. Masa kita tidak memiliki kepekaan itu, untuk menceritakan kasih Allah yang hebat? Saya berkata ke Sdr. Wimpi bahwa gereja akan mengadakan penginjilan ke NTT pada bulan Juli 2018. Kalau kita punya hati terhadap jiwa-jiwa itu begitu besar, maka kita akan punya waktu untuk melihat orang-orang ini. Karena hati itu akan selalu membara dalam dri oang Kristen. Tetapi kalau kita tidak punya hati Allah, maka kita hanya akan tenang-tenang saja di rumah, kantor, gereja di ruangan di mana kita berada. Kalau hati kita benar-benar punya hati Allah, kita akan punya langkah kaki yang jelas. Gereja punya pembesukan termasuk di rumah sakit. Tujuannya salah satunya untuk menjangkau orang-orang sakit. Lagu People need the Lord, menggambarkan jeritan hati semua orang. Jeritan itu yang harusnya menjadi satu sinyal untuk membawa kita untuk berani bergerak dan bercerita serta mengatakan bahwa Yesuslah jawaban dari hati yang membutuhkan. Mari jangan menjadi orang Kristen yang egois, dan punya mental untuk diri sendiri. Hidup kita tidak sepanjang masa, ,tetapi selesai dalam waktu yang Tuhan tentukan dan bertemu dengan Dia, apakah kita akan malu bertemu dengan Allah? Kalau kita bertemu dan tidak melakukan apa yang diminta, maka kita harus malu. Mengapa? Karena Dia bicara kepada kita melalui FirmanNya tetapi kita abaikan karena kita berpikir bahwa kita sudah selamat karena ditebus dosanya. Kepicikan terhadap keselamatan ini membuat kita menjadi orang egois. Padahal waktu kita diselamatkan, kita harus menterjemahkan keselamatan itu dalam hidup kita. Itulah yang dilakukan oleh orang-orang  saleh  dan diajarkan dalam Kitab Suci. Semoga apa yang kita dapati dari firman Tuhan hari ini menolong kita memasuki Jumat Agung dan Paskah sekali lagi dengan sebuah komitmen : aku ingin membawa jiwa dan menceritakan tentang Kristus kepada orang-orang yang membutuhkan. Kiranya Tuhan menguatkan dan meneguhkan hati kita untuk melihat panggilan yang Tuhan tidak pernah ubah untuk mengasihi jiwa-jiwa.


No comments:

Post a Comment