Pdt. Hery Kwok
Matius 16:26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh
dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai
ganti nyawanya?
Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
2 Petrus 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya,
sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar
terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan
supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Pendahuluan
Tema besar GKKK Mangga Besar untuk
tahun 2018 (dari Januari sampai Desember) adalah kedaulatan dan kasih Allah. Dengan
mempelajari kedaulatan Allah (apa yang Tuhan telah tetapkan kepada orang
percaya), maka kita akan mempunyai ketenangan hati karena kita berjalan bukan
dalam ketidakpastian. Hati kita menjadi tenang dan tidak takut meskipun kita mengalami
banyak tantangan. Dengan kedaulatanNya ,
Allah telah memilih kita sehingga kita bisa percaya kepada Tuhan Yesus. Itu
adalah keajaiban kasih karunia Allah. Dahulu kita tidak percaya lalu berubah
menjadi percaya.
Dalam kedaulatan Allah kita belajar
tentang kasihNya. Pada bulan Maret 2018 kita belajar tentang penginjilan. Pada
minggu pertama Ev. Susan Kwok telah menyampaikan tema tentang suara dari
Makedonia. Dalam penglihatan Rasul Paulus, ada orang berteriak karena mereka
belum mengenal Yesus. Kitab suci yang ditulis oleh Lukas dalam Kisah 16
bercerita tentang Rasul Paulus yang peka terhadap pimpinan Allah dan pergi ke
Makedonia yang nantinya menjadi cikal bakal jemaat di Eropa. Itulah buah dari
apa yang Kristus lakukan melalui Rasul Paulus.
Minggu lalu (minggu kedua), Pdt.
Adam mengajarkan bahwa perintah yang Tuhan berikan kepada murid-muridnya dan
para orang percaya untuk memberitakan Injil. Perintah ini tidak pernah diubah.
Beberapa waktu lalu, ada peraturan dari pemerintahan bahwa rekening bank bersaldo
sedikitnya Rp 1 miliar harus dilaporkan oleh pihak perbankan kepada departemen pajak.
Kalau perintah ini tidak dilakukan, maka akan ada konsekuensinya. Perintah yang
diberikan oleh Tuhan (Amanat Agung) seringkali dianggap angin lalu. Padahal Kitab
Suci telah memberitahukan bahwa kalau kita melakukannya kita akan mendapat
pahala. Pahala bukanlah sesuatu yang buruk. Pdt. Dr. Stephen Tong mengatakan
bahwa pahala itu diberikan Tuhan kepada orang-orang yang sungguh-sungguh taat
dalam mengikuti jalanNya. Tuhan bukanlah Tuhan yang memberi perintah namun tidak
mengetahui bahwa dalam perintah itu ada sesuatu yang Tuhan inginkan dalam diri
manusia.
Allah tidak pernah menghendaki
seorang pun binasa. Semoga hati Allah yang akan kita pelajari dalam Kitab Suci,
menggedor (menggetarkan) hati kita dan mengingatkan kita bahwa kasih Allah yang
sungguh-sungguh agung itu ingin ditaruh dalam hati kita.
Kasih Allah yang Sangat Luar Biasa terhadap Jiwa
Manusia yang Sangat Berharga
Dalam Matius 16:26 Tuhan
menetapkan syarat-syarat mengikuti Dia. Walaupun Rasul Petrus dalam
pengakuannya mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias-Anak Allah namun ia terjebak
dalam konsep duniawi bahwa Allah di dalam diri Yesus tidak boleh menderita
sehingga Yesus pun menegornya dan memberi syarat-syarat mengikuti Dia.Dalam
ayat ini, Yesus Kristus memberikan perbandingan yang sangat tepat sekali. Apa
gunanya seseorang mendapatkan seluruh dunia tetapi kehilangan dirinya, karena
akan percuma. Yesus membandingkan apa yang bagi dunia berharga tetapi tidak ada
bandingannya dengan jiwa manusia.
Yoh 3:16 diberikan saat Tuhan
Yesus bercakap dengan Nikodemus, seorang Farisi yang begitu ketat melakukan
seluruh tuntutan hukum Taurat dan merasa hatinya gelisah. Ia sudah melakukan
tuntutan agama, tetapi hatinya terasa kosong. Ia merasa jiwanya merana dan
tidak memperoleh kepastian kalau nanti meninggal , ia akan menuju ke mana.
Sehingga malam-malam ia datang kepada Yesus karena ia takut orang-orang lain
mengetahui kedatangannya tersebut. Melalui percakapan Yesus Kristus dengan
Nikodemus, Rasul Yohanes ingin menjelaskan tentang begitu besarnya kasih Allah
sehingga untuk menggambarkannya tidak lagi bisa menggunakan bilangan (angka)
yang ada. Karena kalau digunakan suatu angka maka akan ada lagi angka yang
lebih besar. Bilangan apapun ada yang lebih besar di atasnya, sehingga Rasul
Yohanes menggunakan kalimat yang bagus yaitu ‘begitu besarnya kasih Allah’. Ia
ingin menunjukkan kasih Allah yang melebihi seluruh bilangan apapun dalam dimensi
apapun (tinggi, dalam dan lebar). Hal itu yang ditulis oleh Rasul Paulus. Dalam
dimensi kedalaman, bila ada sesuatu yang dalam maka kedalaman kasih Allah lebih
besar. Dalam dimensi tinggi , kasih Allah juga melampaui ketinggian segala
sesuatu. Dalam dimensi lebar, maka lebarnya kasih Allah jauh melampaui lebarnya
apapun juga.
Pada 2 Petrus 3:9 Rasul Petrus
dalam tulisannya mengatakan bahwa Ia menghendaki supaya jangan ada manusia yang
binasa (agar semua orang berbalik dari dosanya). Petrus mencoba menjelaskan
kasih Allah dalam bahasa yang sederhana untuk bisa dimengerti oleh kita semua.
Tuhan tidak menghendaki seorang pun binasa.
Pemahaman tentang arti dan nilai
manusia sejauh apa? Dalam lingkungan hidup kita, orang-orang yang mati ada
banyak sekali dan cara matinya yang sia-sia banyak kita temukan. Maka kita
kehilangan sudut pandang yang tepat tentang siapa manusia dan bagaimana berharganya
jiwa manusia.
Belum lama ini, ada berita di suratkabar dan TV yang menyebutkan bahwa telah
ditemukan mayat orang yang dikarduskan (dilipat dan ditaruh dalam kadus). Kondisi
mayat tersebut sangat memiriskan hati. Sepertinya manusia tidak punya nilai sama
sekali. Jasad korban pembunuhan tersebut cukup ditaruh di kardus setelah
dibunuh. Ada juga yang karena perkara sepele seperti karena uang rokok atau
uang parkir, orang dibunuh. Padahal nilainya tidak berarti.
Sewaktu kuliah, ada seorang teman
KTB yang mengalami peristiwa tragis. Suatu kali di jalan Hayam Wuruk, turun
hujan sehingga ia pun berteduh di emperen toko supaya tidak kehujanan. Lalu
datanglah seorang yang meminta uangnya namun kawan saya itu tidak memberinya
sehingga ditusuk. Tubuhnya mengalami pendarahan di luka tusuknya. Rupanya pisau
yang digunakan berkarat sehingga ia terkena racun dan akhirnya meninggal dunia.
Keesokan paginya kami mendapat berita bahwa ia sudah tiada. Sepertinya jiwa
manusia tidak bernilai. Demikian pula dengan berita-berita di TV tentang perang
yang menyebabkan banyak orang bergelimpangan dalam kondisi tewas mengerikan. Sepertinya
dunia tidak memperlakukan manusia dengan harga sepantasnya. Sehingga bisa jadi
kita juga memiliki pandangan yang sama dengan dunia dan akhirnya kita menjadi
tidak peduli dengan sesama manusia. Ditambah natur dosa , membuat kita memiliki
keinginan-keinginan dalam daging dan darah sehingga membawa kita tidak dekat
dengan Allah. Akibatnya kita bisa kehilangan fokus dalam melihat manusia.
Allah Tidak Menghendaki Seorang pun Binasa
Siapakah
seseorang itu? Bisa jadi ia salah seorang anggota keluarga, tetangga, rekan
kerja atau relasi bisnis. Siapa pun orang itu hati Allah tidak menghendakinya
binasa. Catatan Rasul Yohanes menjelaskan bahwa hati Allah sedemikian besar
agar manusia tidak binasa dan Ia pun merelakan Yesus diutus ke dunia dan
memberikan apa yang dituntut untuk manusia yang tadinya mati menjadi tidak
mati. Rasul Paulus dalam kitab Roma berkata bahwa bila Allah sudah memberikan
anakNya, apalagi yang kurang di dalam kasih Allah? Kalau kita sungguh-sungguh memahami
kasih Allah yang memberikan anakNya tersebut, kita sudah masuk ke dalam inti
kasih Allah dalam mengasihi manusia yang berdosa.
Kita akan memperingati Jumat Agung
dan Paskah. Alkitab ingin mengingatkan kasih Allah yang sedemikian besar
sehingga rela memberikan anakNya. Kalau kita punya anak, kita pasti tidak rela
memberikanya untuk menebus kerugian untuk orang lain. Mungkin untuk orang yang
benar, kita masih mau memberikan pengorbanan. Tetapi untuk yang tidak benar dan
berdosa , hal ini sangatlah sulit. Dengan jujur Alkitab mengatakan, Allah
memberikan anakNya sewaktu kita masih berdosa. kalau mau hitung-hitungan, tidak
ada untungnya bagi Allah untuk melakukan hal itu terhadap orang berdosa.
Kasih Allah dapat dilihat pada
Matius 16. Yesus memberi syarat-syarat untuk mengikutiNya. Lalu ia membuat
pernyataan , “Apa gunanya seseorang memperoleh seisi dunia tapi kehilangan
nyawanya?” Apa itu kekayaan dunia ini? Kita tercengang sewaktu melihat iblis
yang mencoba menjebak Yesus jatuh dalam pencobaan. Yesus dibawa ke padang gurun
oleh Roh dan dicobai oleh si Jahat. Pertama kali Iblis mencoba Yesus yang telah
berpuasa 40 hari dan 40 malam untuk makan dengan cara mengubah batu menjadi
roti. Dijawab Yesus bahwa manusia tidak hidup dari roti saja tetapi dari setiap
Firman Allah. Lalu Yesus dibawa ke atas bubungan Bait Allah untuk menjatuhkan
diriNya ke bawah karena para malaikat akan diperintahkan Allah untuk menatangnya
agar kakiNya tidak terantuk batu. Yesus berkata, “Kamu tidak boleh mencobai
Allah”. 2 pencobaan pertama gagal. Lalu iblis
melakukan pencobaan terakhir yang merupakan kartu ‘as’-nya. Yesus dibawa ke
atas gunung yang sangat tinggi dan iblis berkata, “lihatlah alam semesta dan
dunia. Aku memberikan kemegahan, kekayaan dan kenikmatannya kalau Engkau
menyembah aku.” Saat iblis menawarkannya (Matius 16), kita menemukan apa yang
Yesus sampaikan (apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia dengan segala
kemegahannya). Kita masih hidup di dunia dan kita bisa tergoda dengan tawaran
dunia. Kita bisa menukar iman dengan tawaran dunia. Maka ada orang-orang yang
menjual kepercayaannya. Bahkan oleh gemerlap dunia, kita bisa menjadi orang
yang tidak setia pada Tuhan.
Ada orang yang Tuhan berkati luar
biasa. Awalnya ia hanya punya 1 toko kemudian menjadi 2 toko. Dulu saat baru
punya 1 toko, ia rajin beribadah setiap Minggu. Waktu punya 2 toko, ia bergilir
datangnya (pagi dan sore). Saat ia memiliki 3 toko, ia beribadah 2 minggu
sekali. Waktu punya 4 toko ia sudah tidak beribadah. Suatu saat timbul bencana
kebakaran dan semua tokonya terbakar. Dengan kehilangan semua tokonya, orang
itu disadarkan Tuhan sehingga ia berkata,”Untung toko saya terbakar. Kalau
sampai punya 6 toko, mungkin saya tidak akan mencari Tuhan lagi karena saya
lebih percaya kepada harta dan uang saya.” Ungkapan ini nyata. Apa yang
ditawarkan iblis bisa membuat kita tercengang. Hal ini menunjukkan betapa luar
biasanya tawaran iblis. Waktu Yesus membandingkan antara orang yang mendapatkan
dunia dengan segala kegemerlapannya, ternyata dunia tidak bisa dibandingkan
dengan nilai manusia. Satu manusia saja tidak bisa dibandingkan dengan dunia. Secara
duniawi bila kita memiliki 1 pulau saja, kita sudah menjadi orang super kaya.
Apalagi kalau punya banyak pulau, maka kaya luar biasa. Kalau punya sedikit
harta dunia saja, kita sudah menjadi kaya. Itu saja baru sedikit apalagi ada
lain-lainnya. Sehingga tepat yang dikatakan Kitab Suci, “apa gunanya seseorang
memiliki seluruh dunia ini dengan kemegahannya dibanding dengan orang yang
tidak ada Kristus dalam hatinya”.
Cara pandang Allah dalam melihat
manusia sangat luar biasa, karena Dia yang menciptakan manusia. Manusia yang
diciptakan menurut peta dan teladanNya memberontak terhadapNya. Manusia
membutuhkan belas kasihan Allah. Belas kasihan ini hanya bisa didapat di dalam
Yesus Kristus.
Dalam buku Keajaiaban Kasih
Karunia , Philip Yancey (penulis buku Kristen, 1949, asal Amerika Serikat) mengutarakan
sebuah kisah untuk menunjukkan bahwa kasih karunia Tuhan itu ajaib. Ia
menuliskan dalam bahasa cerita. Ada seorang dokter Swiss yang merupakan seorang psikolog yang hebat. Ia banyak mencoba
menolong orang dengan ilmunya. Ada seseorang yang datang ke dokter ini dan
tidak datang ke gereja. Ia punya dosa yang telah disimpannya sekian lama dan
dosa ini sangat menekannya sehingga membuat ia sulit bergerak secara bebas.
Dalam Kitab Mazmur, Raja Daud mengatakan bahwa berdosa itu seperti menekan
tulang sumsumnya. Orang yang berdosa hidupnya benar-benar ditekan rasa bersalah
yang tidak bisa dibayar dengan apapun. Hati nuraninya digedor dan hati
nuraninya menekannya. Sehingga orang ini tidak bisa lagi menahan dirinya. Ia
tidak bisa ke gereja, karena kalau di gereja sangat susah mengutarakannya
secara pribadi karena baru saja bicara sedikit, berita sudah tersebar ke
mana-mana sehingga ia tidak mau lagi datang (mudah menceritakan kesalahan
orang). Padahal dosanya begitu besar dan menakutkan. Lalu ada kisah seorang ibu
yang menggugurkan anaknya (aborsi). Selama 10 tahun ia merasa tersiksa dengan
segala ketakutan, dan Ia membutuhkan kasih karunia dan pengampunan Allah. Dia
tidak bisa menemukannya di gereja sehingga ia datang ke dokter ini dan
bercerita tentang perbuatannya. Dari apa yang diceritakan Philip Yancey, jelas
bahwa manusia benar-benar butuh Kristus dan belas kasihanNya. Kalau tidak
manusia dituntut dalam rasa bersalahnya oleh hati nuraninya. Kekuatan
finansialnya tidak mampu mensejahterakan hatinya. Kalau uang bisa
mensejahterakannya dalam arti uang bisa menebus dosa, maka kita cari uang
sebanyak-banyaknya untuk menebus rasa bersalah kita. Tetapi tidak mungkin,
karena kalau mungkin Kristus tidak perlu datang ke dunia. Karena manusia tidak
bisa keluar dari sana sehingga Kristus harus datang ke dunia. Inilah kehebatan
tentang pandangan Allah terhadap manusia
yang membutuhkan Kristus .
Rasul Petrus adalah seorang yang
memiliki temperamen sanguine ,ceplas-ceplus terkadang langsung berbuat tanpa
berpikir. Beberapa kali ia ditegur Tuhan. Petrus ditegur dan Yesus berkata, “Petrus
berhati-hatilah, iblis sedang menampi engkau artinya gabah (sekam) nya terbang
dan yang tersisa hanya berasnya. Dengan demikian waktu menanak nasi hanya dipakai
berasnya tanpa gabah. Orang zaman dahulu hebat. Untuk mencari beras yang bagus cukup
menampi sehingga yang tidak bagus terbang. Yesus berkata, “Tetapi Aku berdoa
supaya Allah menjagamu” Petrus mengalami perjalanan hidup yang sangat dinamis
waktu mengikut Tuhan. Ada jatuh bangunnya. Sampai kita menemukan Yesus
mengkoseling dia di Danau Galilea. “Apakah benar, engkau mengasihi Aku melebihi
semua?” tanya Yesus. Petrus menjawab,”Benar Tuhan”. Akhirnya ia berkata,”Tuhan,
Engkau yang paling tahu apakah aku mengasihi Engkau atau tidak”. Bila iia
gagal, maka Tuhan yang paling tahu. Waktu Petrus dipulihkan dan kemudian
mengalami revival (kebangunan rohani) dalam dirinya. Ia berjumpa dengan
kebenaran sejati. Dalam masa tuanya ia menulis surat yang bagus sekali (2
Petrus 3:9) Tuhan tidak lalai menepati
janji-Nya. Karena ada orang yang mengolok-olok tentang kedatanganNya yang
kedua kali. Walau ada yang menganggapnya sebagai kelalaian, Ia sabar. Tuhan
sabar karena menghendaki agar jangan ada yang binasa. Yesus pernah memberi
ilustrasi kepada murid-muridNya dan kepada orang banyak. Ada seorang gembala
yang punya 100 domba, lalu ada 1 domba yang terhilang. Maka gembala akan
meninggalkan 99 domba di kandang dan mencari 1 domba yang hilang. Philip Yancey
menggambarkan cerita itu dengan baik. Bila berpikir sebagai seorang ekonom, 99 domba
ditaruh di kandang yang ada serigala dan pencuri. Yang 99 domba bisa diambil
dan digerogoti. Mengapa yang 1 domba hilang dan dicari? Secara matematika
(hitung-hitungan), ini menggambarkan kebodohan gembala. Bisa saja domba yang 1
itu berbadan korengan, timpang, nakal tetapi dicari Tuhan. Philip Yancey
mengatakan 99 domba lebih banyak dari 1 domba, padahal domba yang 99 itu bisa
diambil serigala dan penyamun. Yesus ingin memberikan perbandingan. Karena kasih karunia tidak bicara
hitung-hitungan tetapi ia bicara tentang hati Allah yang berbelas kasihan.
Sehingga Ia mencari dan menemukan ‘domba’-nya dalam keadaan apapun dan kemudian
digendong. Sehingga ada lukisan, Tuhan Yesus menggendong seekor domba di
bahunya. Itulah cerminan kasih Allah yang sangat hebat.
Rasul Petrus sangat memahami
ilustrasi ini. Ia sangat mengerti apa yang dikatakan oleh Yesus. .Sehingga di
hari tuanya Rasul Petrus mengatakan bahwa Tuhan Yesus panjang sabar terhadap
kamu karena Ia menghendaki agar jangan ada yang binasa.
Penutup
Kasih Allah sangat hebat dan
sangat agung di mana Ia tidak mau orang binasa. Siapa orang itu? Itu bisa saja salah
seorang saudara di rumahmu atau orang yang dekat di hidupmu. Masa kita tidak
memiliki kepekaan itu, untuk menceritakan kasih Allah yang hebat? Saya berkata
ke Sdr. Wimpi bahwa gereja akan mengadakan penginjilan ke NTT pada bulan Juli
2018. Kalau kita punya hati terhadap jiwa-jiwa itu begitu besar, maka kita akan
punya waktu untuk melihat orang-orang ini. Karena hati itu akan selalu membara
dalam dri oang Kristen. Tetapi kalau kita tidak punya hati Allah, maka kita
hanya akan tenang-tenang saja di rumah, kantor, gereja di ruangan di mana kita
berada. Kalau hati kita benar-benar punya hati Allah, kita akan punya langkah
kaki yang jelas. Gereja punya pembesukan termasuk di rumah sakit. Tujuannya
salah satunya untuk menjangkau orang-orang sakit. Lagu People need the Lord, menggambarkan jeritan hati semua orang.
Jeritan itu yang harusnya menjadi satu sinyal untuk membawa kita untuk berani
bergerak dan bercerita serta mengatakan bahwa Yesuslah jawaban dari hati yang
membutuhkan. Mari jangan menjadi orang Kristen yang egois, dan punya mental
untuk diri sendiri. Hidup kita tidak sepanjang masa, ,tetapi selesai dalam
waktu yang Tuhan tentukan dan bertemu dengan Dia, apakah kita akan malu bertemu
dengan Allah? Kalau kita bertemu dan tidak melakukan apa yang diminta, maka
kita harus malu. Mengapa? Karena Dia bicara kepada kita melalui FirmanNya
tetapi kita abaikan karena kita berpikir bahwa kita sudah selamat karena
ditebus dosanya. Kepicikan terhadap keselamatan ini membuat kita menjadi orang
egois. Padahal waktu kita diselamatkan, kita harus menterjemahkan keselamatan
itu dalam hidup kita. Itulah yang dilakukan oleh orang-orang saleh
dan diajarkan dalam Kitab Suci. Semoga apa yang kita dapati dari firman
Tuhan hari ini menolong kita memasuki Jumat Agung dan Paskah sekali lagi dengan
sebuah komitmen : aku ingin membawa jiwa dan menceritakan tentang Kristus
kepada orang-orang yang membutuhkan. Kiranya Tuhan menguatkan dan meneguhkan
hati kita untuk melihat panggilan yang Tuhan tidak pernah ubah untuk mengasihi
jiwa-jiwa.
No comments:
Post a Comment