Pdt. Ramli Kifli
Ibrani 12:1-2
Karena kita mempunyai banyak saksi,
bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan
dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang
diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada
Yesus yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada
kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti
sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta
Allah.
Pendahuluan
Tema hari ini “Umat Allah ‘Tekun’ Menonton”. Apa yang
harus kita sebagai umat Allah tonton sebenarnya? Kalau kita hanya sekedar
menonton maka ini sangat tidak baik untuk perkembangan gereja. Gereja bukan
sekedar organisasi tetapi kita adalah gereja itu sendiri yaitu kumpulan
orang-orang percaya yang dipanggil (eklesia). Gereja tidak bisa hanya menjadi “penonton”.
Sebagai umat Allah kita tidak bisa lagi menjadi penonton. Kita dipanggil bukan untuk
menjadi penonton tetapi bergerak untuk melakukan sesuatu. Tantangan yang
dihadapi oleh kita adalah perkembangan teknologi zaman sekarang yang membuat
kita banyak menonton. Banyak hal membuat kita tidak peduli akan sekeliling kita.
Perkembangan teknologi zaman ini membuat tempat-tempat umum seperti restoran menyediakan
fasilitas wi-fi sehingga anak-anak mudah
bermain gawai (gadget) dan bergaul
dengan telepon seluler dan komputer tablet. Ini semua bisa membuat kita menjadi pasif. Kita menjadi
lemah dan berlaku hampir sama dengan mereka sehingga banyak waktu yang
dihabiskan dengan bermain gawai.
Ada sebuah survei yang dilakukan
pada tahun 2015 tentang perkembangan gereja-gereja di Korea Selatan. Menurut
survey tersebut selama 5 tahun terakhir (2010-2015) saat Samsung berhasil mengejar
Apple, maka angka dari anak-anak muda yang datang ke gereja menurun drastis.
Data ini mengejutkan. Hal ini berlawanan dengan data yang dikumpulkan dari
tahun 1970an- 2000. Saat itu merupakan masa pertumbuhan kekristenan yang sangat
pesat di Korea Selatan. Hampir separuh (45%) dari penduduk Korea Selatan pergi
ke gereja. Sedangkan menurut hasil survey di atas, persentase penduduk Korea
Selatan yang datang ke gereja turun ke angka 17% sama seperti di tahun 1970-an. Ini sangat mengerikan. Bila umat Allah tidak
bergerak (hanya ‘tekun’ menonton saja) dan setelah keluar dari gereja tidak
melakukan apa-apa maka tidak mengherankan kejadiannya seperti itu.
Pada tahun 2004 saya sangat
bergumul sekali karena diberi pelayanan untuk menggembalakan gereja berbahasa
Mandarin yang mayoritas jemaatnya dari suku Tionghoa. Untuk menjangkau
anak-anak muda suku Tionghoa tidak mudah. Beberapa gereja berbahasa Mandarin di
Teluk Gong, Muara Karang dan sekitarnya (seperti Gereja Baptis, Gereja Methodist
dll) menunjukkan bahwa orang mudanya hanya 10% saja. Waktu memulainya 13 tahun
lalu saya berdoa tentang menjangkau anak-anak muda Tionghoa. Saya percaya kepada
Tuhan tahun 1979 dan pada tahun 1980 saya dibaptis. Saat mulai melayani sebagai
gembala, saya sudah berada selama 24 tahun (dari 1980 – 2004) di gereja
berbahasa Mandarin. Rekan saya mengatakan,”Ini tidak mudah karena yang akan
kamu gembalakan adalah orang-orang tua yang jumlahnya akan semakin sedikit.”
Maka saya doakan agar gereja dipenuhi setengahnya oleh orang-orang muda yang
berusia kurang dari 35 tahun. Puji Tuhan, sekarang jumlah jemaat ada 500 orang
lebih sedikit dan setengah darinya adalah orang-orang muda. Saya melihat ini
sangat penting kalau gereja mau bergerak.
Kita bisa berbuat sesuatu kalau kita mau mengerjakan apa yang Tuhan
kehendaki lalu menghidupinya. Tahun 2017 ada regenerasi, di mana ada anak-anak
muda yang bangkit melayani gereja Tuhan. Gereja kami ini penuh orang-orang tua yang minggu ini saja ada 2
orang yang meninggal. Kami tetap menginjili orang-orang tua tetapi sekarang ini
ladang-ladang sudah menguning dan ini kesempatan untuk menjangkau generasi
muda. Dari orang-orang tua menjangkau orang-orang muda.
Membaurkan Umat Allah
Di gereja kedatangan anak-anak muda yang menjadi orang
tua tunggal (single parent).
Bagaimana orang-orang melihat anak muda seperti ini yang tidak ada pasangan
hidupnya. Setiap minggu orang-orang tua menghampiri anak-anak seperti ini,
mengelus kepala mereka dan mengatakan Tuhan Yesus mengasihimu. Bagaimana
orang-orang tua bisa ada di gereja saat anak-anak muda sudah datang dengan kesukaan
mereka (orang biasanya di gereja mencari kesukaan mereka)? Bagaimana orang tua
bisa berbaur dengan orang muda? Ada orang-orang muda yang datang ke gereja sejak
kecil. Orang-orang muda ini datang lalu menghampiri dan menyalami orang-orang
tua dan mengatakan ,”Ye Su ai ni (Yesus
mengasihimu)”. Suatu kali saya melihat ada seorang tua (a kong / kakek) yang
duduk di kursi roda dan sepanjang ibadah mengucurkan air mata. Selesai
kebaktian saya pun menghampirinya dan bertanya kepadanya apa yang menyebabkan
ia menangis (apa ia sakit atau waktunya sudah ‘tidak lama’ lagi?). Saya
bertanya,”Mengapa menangis? Ada pergumulan apa? Apa ada yang bisa didoakan?” Ia
berkata, “Saya punya 4 orang anak dan banyak cucu. Cucu saya hanya menghampiri
saya waktu mau menerima angpao. Cucu-cucu
saya datang hanya untuk menerima
ang-pao. Waktu saya berulang tahun pun, cucunya datang karena mau menerima angpao. Sedangkan di gereja , begitu
banyak anak-anak datang dan memberi salam,”A Kong, Ye Su ai ni (Yesus mengasihimu)”. Ucapan sederhana ini membuatnya
merasa terharu. Jadi kita jangan lagi terpukau menonton apalagi dengan slogan
gereja “Semangat Gereja Menuju Pengajaran Injil”. Semua kita bisa dipakai oleh
Tuhan. Kita jangan lagi menjadi penonton. Kita harus buka mata melihat seperti
yang tertulis pada Maz 34:8 Kecaplah dan
lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!
Berbahagialah orang yang berlindung
pada-Nya! Orang-orang besar mengatakan setiap hari melihat dan
merasakan kasih Tuhan. Betapa luar biasanya Tuhan dan karyaNya! Kita adalah
orang-orang yang dipanggil bukan sekedar diselamatkan dan melihat saja, tetapi
kita juga dipanggil dan dipakai Tuhan menjadi saluran berkat keselamatan bagi
orang-orang lain. Bila umat tidak bertekun menonton saja tapi aktif berbuat
maka saya percaya gereja akan berubah dan berbuah.
Ada seorang tetua dari GKKK Medan yang menjadi ketua
PGTI di Sumatra yang sangat aktif sekali. Ia pergi ke gereja-gereja kecil di
Sumatra. Bila ada hamba Tuhan datang dari Taiwan, maka ia akan membawanya untuk
melayani gereja-gereja lokal di sana agar gereja tidak menonton tapi bergerak
agar ditonton.
Banyak Saksi Mengelilingi Umat Allah
Pada Ibrani
12:1-2 dikatakan Karena kita
mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita
menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba
dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita
melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus yang memimpin kita dalam
iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan
mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia,
yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Tidak diketahui dengan
benar siapa penulis dari Kitab Ibrani tetapi dari gaya penulisannya ada ahli
Alkitab yang mengatakan kitab Ibrani ditulis oleh Rasul Paulus. Di sini
dikisahkan bagaimana Yesus menyelematkan kita. Mata kita memang harus tertuju
pada Yesus yang sudah menjadi Imam Agung kita dan sekarang sudah duduk di
sebelah kanan Allah. Kita harus selalu memandang dan melihat Yesus dalam
kehidupan iman kepercayaan kita. Kita jangan berpaling daripadaNya. Tetapi
dalam ayat 1 dikatakan, kita punya banyak saksi bagaikan awan yang mengelilingi
kita. Ini berbicara tentang apa dan siapa. Penulis Ibrani menuliskan
orang-orang hebat yang hidup dalam iman dan telah menyelesaikan perlombaan yang
diwajibkan. Kita jangan menjadi umat Tuhan yang hanya menonton tetapi marilah
kita 2 bulan lagi menjelang Natal 2017 dan tahun baru 2018 mendoakan dan
mengajak orang-orang yang belum percaya untuk datang ke gereja. Jadikan itu
kesempatan untuk mengundang orang-orang datang di kebaktian dan perayaan Natal.
Biasanya lebih mudah untuk mengundang orang datang di hari Natal. Bukan hanya
itu saja yang dilakukan. Jangan kita hanya menunggu acara besar seperti Paskah
dan Natal untuk mengundang mereka tetapi juga pada hari Minggu biasa kita bisa
mengundang orang-orang untuk mengenal Tuhan Yesus.
Kita mempunyai banyak saksi yaitu orang-orang sudah mendahului
kita dan orang-orang yang sudah berjuang dalam iman kepercayaan kepada Tuhan
Yesus. Kita sekarang menjadi orang yang
sedang ditonton. Kita adalah orang-orang yang sedang mengadakan pertunjukan
(tontonan) namun bukan sandiwara yang tidak benar. Kita hidup dalam kebenaran
dan kita menghidupi Kristus di dalam diri kita. Hidupku bukan aku tetapi tetapi
Yesus yang hidup di dalamku. Hidup kita bukan lagi menonton tetapi kita adalah
orang-orang yang sedang ditonton oleh orang-orang besar (bukan orang-orang
kecil). Orang-orang yang berkemenangan itu yang melihat kita dan memberi kita
semangat untuk hidup seperti mereka. Maka kita dengan iman memandang Yesus sampai
kepada kesempurnaan.
Umat Allah Wajib Mengikuti ‘Perlombaan’
Kita sedang mengikuti perlombaan yang diwajibkan bagi
kita. Sehingga kita tidak bisa mengatakan kita tidak mau masuk ke dalam
perlombaan tersebut. Rasul Petrus pada 1
Petrus 5:8 mengatakan,”Lawanmu, si
Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang
yang dapat ditelannya”. Hal ini bisa terjadi kalau kita menjadi ‘lembek’
sehingga hidup kita menjadi tidak efektif dan semau-mau kita. Hidup seperti itu
bukanlah kehidupan orang yang percaya. Hidup orang percaya penuh dengan
perjuangan seperti yang dikatakan Rasul Paulus pada Efesus 6:12 (karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging,
tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara). Kalau kita tidak
masuk dalam perlombaan dan perjuangan maka kita akan mudah masuk ke dalam kehidupan
yang penuh kegagalan dan kekalahan. Tetapi Tuhan Yesus penuh kemenangan dan Dia
ingin kita hidup dalam kemenangan. Asalkan kita tidak lagi hidup sebagai
penonton.
Dalam hidup kita, banyak yang sudah mencapai garis
akhir di depan (mendahului kita) seperti Abraham dan lain-lain. Mereka di
depan, mendahului kita dan mencapai garis akhir sedangkan kita masih berlomba.
Mereka sedang menunggu kita dan memberi semangat kita untuk terus berlari
sampai mencapai garis akhir. Jangan sampai jadi orang Kristen yang baru masalah
sedikit lalu duduk di pinggir jalan (tidak mau berlomba lagi) dan membuang banyak
kesempatan. Sehingga orang lain yang melihat hidup kita tidak mau menjadi
pengikut Kristus. Kita sedang didukung oleh orang-orang yang mendahului kita,
mereka menjadi saksi bagi kita dan mendorong kita mencapai apa yang telah
mereka capai. Berapa banyak waktu dalam kehidupan kita merupakan perjuangan
untuk berkenan kepada Tuhan? Kebanyakan hidup kita untuk menyesali dosa semata
dan berkata,”Waduh hari ini saya berdosa, berbohong lagi dll”. Setiap hari hanya
berfokus pada semua masalah dalam hidupnya. Ada juga yang tiap hari berkata, “Tuhan
berkati saya karena hari ini dagangan sedang sepi dan lain-lain “. Banyak
barang-barang yang hilang sehingga tidak bisa mencari barang yang dibutuhkan.
Yang beli dan jual marah-marah dan menjadi stress. Kalau hidup kita hanya bergumul
tentang dosa , penghidupan, ekonomi , penyakit maka semua waktu dan kekuatan yang ada untuk
hidup berkemangan akhirnya tidak kelihatan. Semuanya yang terlihat begitu buka
mata adalah usaha yang sedang susah, penyakit , hubungan tidak baik dengan
orang lain dan lain-lain seperti itu. Waktu kita punya waktu ikut perlombaan
yang diwajibkan bagi kita yaitu hidup yang menuju pada kemenangan. Marilah kita
melihat semua itu sebagai kesempatan. Perlombaan yang kita jalani agar hidup
kita berkemangan akan semua hal. Baik kesehatan dan keuangan kita, maka
percayalah Tuhan yang akan berkuasa penuh. Kita memperhatikan benar-benar apa
yang Tuhan kehendaki sehingga Tuhan akan memperhatikan semua hal dalam
kehidupan kita. Hidup kita yang kita jalani sedang ditonton, bagaimana kita
menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya? Hidup kita tidak akan lebih bernilai
bila kita tidak mau hidup dalam jalanNya dan melakukan sesuatu yang Tuhan
inginkan dalam hidup kita. Bukan lagi jadi orang Kristen yang melulu fokus
minta Tuhan berbuat bagi kita.
Tuhan Yesus Sudah Tekun Memikul Salib bagi
Umat Allah
Penggembalaan saya sebelumnya ada di 2 gereja berbahasa
Mandarin yang berbeda. Dalam pelayanan saya melihat banyak orang yang menjadi
kecewa , mundur dan hanya mengharapkan Yesus bekerja bagi dirinya. Padahal Dia
sudah tekun memikul salib dan Dia sudah melakukan semua hal bagi kita. Setiap
hari kita perlu mengingat ayat ini. Semua hal sudah ditanggungnya. Apa yang
tidak ditanggungNya? Dosa kita sudah ditebus dan kita diselamatkan. Dia bukan
Tuhan yang sekedar memenuhi keinginan kita, namun Dia ingin agar Injil Tuhan
bisa tampil melalui kehidupan kita. Untuk menjadi berkat bagi orang lain,
orang-orang yang membutuhkan yang berada di sekeliling kita sudah lebih dari
cukup bagi kita untuk menghidupi Injil Tuhan. Seperti contoh sederhana di atas,
hanya dengan anak-anak yang memberi salam kepada orang tua , itu sudah cukup
menjadi berkat bagi orang lain dan membuat mereka percaya pada Yesus.. Asal
kita ikut maunya Tuhan bukan maunya kita. Kalau Tuhan gerakkan kita untuk
melakukan sesuatu bagi orang lain, pasti Tuhan akan campur tangan. Kalau kita
tidak bergerak dan menjadi penonton saja, kita tidak melihat apa pun yang
terjadi. Ada peringatan ke kita agar jangan sampai gereja tidak lagi bisa
mempertahankan ibadah umat Allah. Jemaat GKKK agar berdoa, memilih dan
menentukan misi 2018 melalui pimpinan Tuhan. Maka jemaat jangan hanya melihat
visi dan misi di warta gereja tetapi mari kita perjuangkan sehingga benar-benar
terjadi. Kita mengabarkan Injil melalui setiap kehidupan kita yang mau berjuang
dalam perlombaan. Tuhan Yesus telah melakukanNya untuk kita. Semua penderitaan
dan kesusahan telah Dia tanggung sehingga kita bisa melakukan yang mudah.
Sekarang ada kesempatan bagi kita agar Injil bisa disebarkan. Jangan sampai
setelah pintu ditutup, baru memohon,”Oh Tuhan kasih kesempatan dan buka jalan.”
Karena seperti yang Wahyu 3:7b
katakan, apabila Ia membuka, tidak ada
yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
Penutup
Hubungan kita dengan Tuhan bukan sekedar saya cinta
Tuhan atau Tuhan cinta saya. Hubungan kita dengan Tuhan harus diwarnai kita
cinta sesama. Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri (Matius 22:39b) dan "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.(Matius 22:37) . Bila dalam
semua urusan kita bersama dengan Tuhan , maka semuanya akan mengalir. Kalau
tidak maka usaha kita hanya berupa kata saja. Manusia bisa saja melakukan apa
saja yang baik tetapi kalau Tuhan Yesus tidak datang dari surga semuanya
menjadi tidak berguna. Kita seringkali tidak mau menghidupi kehendak Kristus
sehingga gereja kalah dengan pelayanan lain yang bukan Kristen. Apakah kita mau
ikuti dunia atau ikuti kehendak Allah? Mari kita bergandengan tangan berjuang
bersama-sama. Kita tidak lagi tekun menonton tetapi kita sedang ditonton.
Bagaimana kita menjalani hidup kita? Kita sedang berlomba atau sedang duduk di
pinggir jalan? Atau mengatakan, apa yang sedang gereja lakukan tidak
berhubungan dengan saya karena nanti waktu bertemu Tuhan Dia katakan, Aku tidak
mengenalmu. Bukan setiap orang yang
berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan
dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang
di sorga (Matius 7:21). Jangan juga kita berkata,”Buat apa melakukan
sesuatu toh tidak masuk surga juga?” Apapun yang kita lakukan, lakukanlah hanya
dalam dan untuk Tuhan. Nama, kedudukan dan harta kekayaan semuanya untuk Tuhan. Semua yang dilakukan
dalam Tuhan dengan sungguh-sungguh akan diingat Tuhan. Asal hidup kita
ditonton, maka pada bulan Desember mendatang Injil bisa diberitakan. Mari lihat
hidup kita kembali dan mengaku salah di hadadapan Tuhan, Kalau kita hanya mengatakan
“saya masih berdosa” terus menerus, kapan kita mau bergerak? Memang kita ada
kesalahan, tetapi kalau kita mau keluar dari ikatan itu dan melihat banyak
orang berdosa yang sedang menantikan Injil keselamatan Tuhan, maka kita tidak
akan punya banyak waktu melakukan hal-hal tidak berkenan dengan Tuhan. Gunakan
waktu sebanyak-banyaknya untuk pekerjaan dan kemuliaan Tuhan. Itulah bagian
hidup kita, kita ikut perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
No comments:
Post a Comment