(Fokus pada Amanat Agung
yang Tidak Dikerjakan)
Ev. Lien Vera Sitorus
Matius 28:16-20
16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea,
ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.
17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya,
tetapi beberapa orang ragu-ragu.
18 Yesus mendekati mereka dan berkata:
"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Roma 1:16-17
16 Sebab aku mempunyai
keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang
menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga
orang Yunani.
17 Sebab di dalamnya
nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman,
seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
Penyebab Pudarnya
Semangat Penginjilan
Mengapa semangat
penginjilan bisa pudar? Ada beberapa hal
yang bisa menyebabkan pudarnya semangat menginjili :
1.
Belum lahir baru.
Orang yang ada di gereja , suka
mengikuti kegiatan di gereja atau ikut melayani (aktifis) belum tentu sudah lahir
baru. Hanya orang yang telah lahir baru akan memiliki semangat menginjili. Hanya
orang yang telah lahir baru akan menjadi terang dan garam dunia. Matius 5: 13-16 "Kamu adalah
garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak
ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia.
Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu
meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi
semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di
depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu
yang di sorga." Oang yang telah lahir baru, buahnya akan kelihatan. Hal
ini bisa dilihat pada Matius 7:16-23 Dari
buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari
semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik
menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah
yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak
baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah
yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal
mereka. Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan
berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan
mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Mat 7:16-23 merupakan perikop tentang pohon yang menghasilkan buah yang baik.
Dari buahnya orang akan mengenal mereka. Kepada orang yang belum lahir baru,
tentu tidak berkaitan dengan pudarnya semangat penginjilan karena ia belum mengerti tentang Injil. Jadi
pastikan hari ini kita telah menjadi orang Kristen.
2. Sudah lahir baru tapi tidak bertumbuh.
Mengapa tidak (belum) bertumbuh?
a.
Benih ditaburkan di pinggir jalan (mendengar tapi tidak
mengerti)
Matius 13:19 Kepada
setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak
mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang
itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Orang menerima firman Tuhan tapi
tidak pernah mau mengerti tentang firman Tuhan.
b. Penindasan dan
penganiayaan
Mat 13:20-21 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu
ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau
penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. Pudarnya semangat
penginjilan karena ia tidak berakar disebabkan penindasan dan penganiayaan.
c.
Kekuatiran dan tipu daya kekayaan
Mat 13:22 Yang ditaburkan
di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran
dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Apakah benih kita ini ditabur di pinggir jalan, tanah berbatu, semak duri
atau di tempat yang subur? Kalau yang di pinggir jalan, berbatu-batu dan semak
duri, tentunya pasti pudar semangat penginjilannya. Itulah sebabnya sebelum
Tuhan Yesus naik ke surga dikatakan, “Dan
kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus
kepada mereka (Mat 28:16)”. Satu
ayat ini apa faedahnya (untung atau maknanya)? Apa manfaatnya bila nanti ketemu
di Galilea? Matius 26:32 “Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu
ke Galilea." Matius 28 Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya
bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea;
di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya
kepadamu." Galilea adalah tempat yang dijanjikan. Apakah mereka percaya? Kitab suci
mengatakan, sebagian ada yang ragu-ragu.
Sebagian dari orang-orang Kristen ada yang suka hasil yang instan. Bila Tuhan
Yesus ada dalam diriku maka anak sehat, kerja lancar, orang tua sehat , itu
yang menjadi hal utama dalam diri orang Kristen saat ini. Hidup harus enak,
dihargai dan dihormati. Bila hidup tidak memuaskan, maka akan saya pertanyakan
di mana Tuhan? Ketika gubernur DKI diputuskan masuk penjara selama 2 tahun,
pertanyaannya ,”Mengapa Tuhan?” Itu pertanyaan menunjukkan keraguan, “Apakah
Tuhan ada?”, “Haruskah A Hok mengalami penderitaan itu ?” Mendengar berita
tersebut, saya langsung berdoa saat itu, “Tuhan di mana Engkau ? Tidakkah
engkau menghentikannya? Mengapa begitu Tuhan?” Ternyata menjadi orang Kristen,
tidak mudah. Saya minta maaf terlebih dahulu sebelum mengajukan pertanyaan, “Jikalau
sesaat lagi kita mendapat berita bahwa anak atau orang tua atau istri atau
suami meninggal dunia , apa yang bergejolak dalam hati? Apakah kita baik-baik
saja?” Apalagi ada yang berjanji untuk bertemu namun tidak kesampaian. Contoh :
seminggu sebelum memasuki Jumat Agung dan Paskah saya berdoa, “Tuhan mohon
pelihara dan jaga mama dr. Kim Tju yang sedang lemah tubuhnya.” Kemudian di suatu
pagi terdengar bunyi telepon di pastori. Biasanya kalau ada telpon di bawah pk
5 pagi merupakan pertanda adanya sesuatu. Waktu itu yang teringat di kepala
saya , “Aduh Tuhan tidak menjawab doa saya.” Fokus pikiran saya kepada mama dr.
Kim Tju. Tetapi saat saya terima teleponnya ternyata berita tentang meninggalnya
mama Pdt. Hery Kwok. Pdt. Hery berkata,”Saya berjanji mau bertemu dengannya hari
Selasa.” Biasanya hari Minggu Pdt Hery pulang ke rumah. Tetapi karena kesibukannya
maka dari Jumat hingga Senin belum bertemu dan ternyata pada
pk 5 hari Selasa mama Pdt Hery sudah tidak bisa bicara lagi dengan anak-anaknya
karena sudah tiada. Pdt Hery hanya mendengar berita dan semua diurus dengan
baik, tetapi tidak lagi bisa berbicara dengannya.
Pudarnya semangat menginjili, karena 3 hal tadi. Yakni saat mendengar firman
Tuhan, tidak mau mengerti seperti orang bebal, firman Tuhan ditabur di tanah
berbatu-batu (begitu ada penganiayaan dan penderitaan langsung redup imannya) dan firman
jatuh di semak duri (harta kekayaan dunia ini menghimpitnya). Itu yang membuat
seseorang pudar semangatnya dalam memberitakan Injil. Pengabaran injil bukan
hanya tugas hamba Tuhan atau orang-orang yang sudah belajar di sekolah Alkitab,
tetapi merupakan tugas semua orang yang mengatakan dan mempercayakan diri kepada
Tuhan Yesus.
3. Pemahaman keliru atas
Amanat Agung
Amanat Agung pada Matius 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Siapa
yang memberikan tugas ini? Tuhan Yesus. Kalau pemahaman atas Amanat Agung ini
hanya sekedar tulisan belaka maka semangat kita memberitakan Injil akan pudar karena
menganggap si Penyuruh itu adalah pesuruhku sehingga aku tidak mau mendengarNya.
Sama dengan tidak mau taat (tidak ada ketaatan di dalamnya). Apakah kita yang
berada di tempat ini berani melawan roh yang tidak mau taat kepadaNya? Berani?
Pasti tidak berani! Padahal ini penguasa dunia yang berbicara. Dia mengatakan ,”Pergilah
dan jadikanlah” tetapi kita tidak taat. “Hebat” kan? Kita bisa menyanyi, berdoa
kepadaNya tapi kita tidak taat akan perintahNya padahal yang menyuruh kita
adalah Raja di atas segala raja, Bosnya bos. Tentu saja hal ini membuat pudar
semangat penginjilan. Penyebabnya adalah cara padang yang menganggap Yesus
adalah “keset” yang memenuhi kebutuhan saya, pundi-pundi uang, kecukupan (jalan-jalan
ke luar negeri, makan-minum cukup dan semuanya dicukupkan Tuhan). Kalau
kekristenan hanya sebatas itu, tentu akan pudar semangat penginjilannya, bahkan
akan mati karena desakan dunia .
Roma 1;16-17 dikatakan Sebab aku
mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah
yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi
juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari
iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan
hidup oleh iman." Dikatakan, “sebab
aku mempunyai keyakinan yang kokoh”, lalu di mana keyakinan yang kokoh itu? Di
dalam Injil! Karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang
percaya. Adakah kekuatan kita hidup dalam dunia ini? Semua kita punya
kelemahan. Kita semua akan mengalami kesengsaraan, penderitaan dan akan
meninggal dunia. Tidak ada yang abadi di dunia itu , baik barang maupun
manusia. Karena tidak abadi, pasti muncul ketakutan dalam diri manusia. Padahal
Yesus Kristus itu sudah mengatakan, “Segala kuasa sudah diberikan padaKu.”
Segala sesuatu berada di dalam kuasa Yesus Kristus. Tuhan Yesus sudah
menyembuhkan orang lumpuh, perempuan yang sakit pendarahan, mencelikkan mata orang
buta , jadi kurang apa lagi kesaksian Tuhan Yesus? Bahkan Tuhan Yesus juga telah
mengusir setan-setan. Setan tidak takut dengan manusia melainkan setan hanya
takut sama Tuhan Yesus. Setan hanya tunduk pada Tuhan Yesus!
Sewaktu di Rumah Duka, ada kamar yang berada di ruang belakang dekat peti jenazah
ternyata keluarga takut masuk ke sana. Yang berani ke kamar tersebut hanya Ibu Lince
dan Ibu Henny. Hal ini terjadi karena seringkali di pola pikir kita telah tertanam
anggapan bahwa orang yang meninggal dunia seolah-olah masih berkeliaran. Itu
tidak benar! Alkibat mencatat, saat Lazarus (saudara Maria dan Marta) meninggal
, ia sudah tidak lagi berada di dunia orang hidup. Maka setelah 4 hari dikubur,
Lazarus tidak mungkin hidup lagi.
Lazarus adalah orang miskin dan saat meninggal ia berada di pangkuan Abraham sedangkan
orang kaya setelah mati berada di tempat penderitaan dan dia tidak bisa lagi
menginjili keluarganya. Dia tidak bisa lagi menyapa keluarganya. Karena orang
yang sudah mati hanya ada di 2 tempat yaitu di sorga bersama Yesus Kristus atau
di neraka. Jadi orang mati tidak bisa lagi berkeliaran. Namun, Lucifer ,setan-setan
, roh-roh jahat, Legion adalah malaikat Tuhan yang memberontak kepada Tuhan
masih berkeliaran di dunia ini. Jangan pikir mereka suka berada di pohon besar
atau menetap di rumah, tetapi setan suka orang Kristen yang rajin membaca , mendengar
firman Tuhan dan datang ke gereja. Jikalau kita tidak bersama dengan Kristus,
bagaimana kita hidup menghadapinya? Saya pinjam perkataan Ev. Merni, “Kalau
kita ada saat ini seperti saat ini, kita dijaga rapat dari penderitaan karena
Iblis. Kita dijaga sedemikan rupa sehingga tidak akan Tuhan ijinkan setan menyentuh
hidup kita. Penderitaan Ayub yang dicatat dalam kitab suci terjadi karena
diijinkan oleh Allah. Seharusnya kita bersemangat memberitakan karena kita akan
melawan roh-roh jahat dan roh-roh jahat hanya tunduk pada nama Tuhan Yesus.
Kalau kita berada dalam Yesus Kristus, Ia akan menjaga rapat hidup kita. Kalau
pun terjadi sesuatu dari kuasa kegelapan itu sudah Tuhan ijinkan. Terimalah
Injil itu dan beritakanlah dengan semangat pada orang lain. Karena setan hanya
tunduk pada Tuhan Yesus.
Yang terakhir, Tuhan
Yesus katakan, segala kuasa sudah diberikan padaKu! Tidak ada keraguan dalam
diri Yesus Kristus. Tidak ada lagi pertanyaan benar atau tidak? Kita ditunjukkan
kepada kebenaran iman karena orang benar akan hidup oleh iman. Iman mutlak
diperlukan untuk orang-orang percaya. Supaya seluruh hidupnya dipimpin pada
kesucian hidup dan kebenaran. Tidak ada dosa yang mengintimidasi hidup kita. Peranan
iman itu menjadi mutlak di dalam hidup orang-orang percaya jikalau tidak maka
kita tidak akan bersemangat memberitakan Injil. Itulah yang dicatat dalam Kitab
Suci.
Penutup
Bagaimana dengan kita? Bagaimana kondisi kita saat
ini? Adakah kita masih belum percaya dan beriman kepada Tuhan? Hari ini
yakinkan diri kita di hadapan Allah. Kalau kita saat ini sulit mengerti firman
Tuhan, penuh dengan kekhawatiran dan takut dianiaya, bukalah Kitab Suci dan
dapatkan iman percaya di dalamnya. Tuhan Yesus berjanji akan menghantarkan kita
bertemu muka dengan muka denganNya apapun yang terjadi. Mari kita serahkan segalanya
dan beriman kepadaNya.