Pdt. Paulus Daun
Yoh 16-16-20
Yoh 16:20 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan
bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi
sukacita.
Mat 17:23b dan mereka
akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati
murid-murid-Nya itupun sedih sekali.
Pendahuluan
Hari ini adalah minggu
kedua bulan Maret yang merupakan minggu
penantian kita dalam penderitaan dan kesengsaraan Tuhan Yesus. Pada hari-hari
ini sekitar 2.000 tahun lalu para murid Yesus merasakan duka-cita karena mereka
tahu bahwa Guru mereka itu tak lama lagi akan meninggalkan mereka. Dapat
dikatakan, hari-hari itu sangat menyedihkan mereka. Apakah benar, hari-hari itu
merupakan hari-hari kesengsaraanNya? Ini adalah tema yang akan direnungkan hari
ini.
Yesus tahu hari-hari
yang akan dilalui oleh murid-muridNya sangatlah menyedihkan karena Yesus telah mengungkapkannya
secara terus terang. Tidak lama lagi Ia akan meninggalkan mereka melalui proses
yang menyengsarakanNya yakni melalui kematian di kayu salib (via dolorosa). Dalam pandangan manusia,
kejadian ini pasti membuat mereka sangat bersedih. Namun kalau kita melihat ucapan
Tuhan Yesus kepada mereka , kita merasa hal ini sangat ajaib. Dia mengakui,
hari-hari itu bagi murid-muridNya sangat sengsara, tetapi Ia tidak berhenti
pada perkataan ini dan terus mengatakan bahwa “dukacitamu akan diubah menjadi
sukacita”. Saya yakin perkataan Tuhan Yesus ini bukan sekedar merupakan gurauan
atau untuk menghibur saja. Perkataan “Duka-cita akan diubah menjadi sukacita” mengandung
arti yang sangat dalam. Tuhan Yesus ingin murid-muridNya mengerti mengapa
dukacita akan diubah menjadi sukacita.
3 pokok yang harus
pelajari agar dukacita menjadi sukacita
1.
KepergianNya akan
mengakibatkan datangnya Roh Kudus (Penghibur)
Yoh 16:7
Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika
Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang
kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Mengapa Tuhan Yesus
mengatakan waktu-waktu berdukacita akan diubah menjadi waktu-waktu bersukacita?
Tuhan Yesus mengatakan dengan jelas kepada murid-muridNya,”Saya pergi adalah
berguna bagimu. Kalau Saya tidak pergi Saya tidak bisa mengutus Roh Kudus untuk
datang ke tengah-tengahmu.” Mengapa kedatangan Roh Kudus berguna bagi mereka?
Kalau Tuhan Yesus berada terus di tengah-tengah mereka, sangat baik untuk
mereka, tetapi bagi kepentingan pekerjaan Tuhan hal ini merupakan kerugian. Kalau
Tuhan Yesus tetap berada dalam posisi sebagai manusia di bumi ini maka sebagai
manusia Dia sama seperti kita. Dia tetap menghadapi keterbatasan waktu dan
ruangan. Seperti saya, saat ini saya berada di sini (GKKK Mabes) dan tidak berada
di rumah. Sebaliknya kalau saya berada di rumah, pasti saya tidak bisa berada di
sini, karena sebagai manusia saya dibatasi oleh waktu dan ruangan. Kalau Tuhan
Yesus tetap berada dalam posisi sebagai manusia dan tetap berada di bumi, maka waktu
dan ruangan akan membatasiNya. Akibatnya pekerjaan Tuhan akan terhambat. Sesungguhnya
pekerjaan Tuhan itu bukan hanya terjadi di satu tempat saja. PekerjaanNya bukan
hanya terjadi di daerah Palestina, Asia kecil , Eropa saja tapi terjadi di
seluruh bumi. Kalau Tuhan Yesus tetap di bumi ini dan dibatasi oleh waktu dan
ruangan, maka pekerjaanNya akan menjadi terbatas sekali. Dengan demikian , Dia
tidak bisa menggenapi pekerjaan yang sudah ditentukan Tuhan di bumi.
Tuhan Yesus mengerti kebenaran
ini sehingga Ia harus meninggalkan dunia ini. Kalau Dia tidak meninggalkan
dunia ini, maka Dia tidak bisa menggenapi rencana pekerjaan Tuhan di bumi ini. Sedangkan
dengan meninggalkan dunia ini, Ia akan mengutus Roh Kudus untuk datang.
Keterbatasan waktu dan ruangan tidak ada lagi. Karena Roh Kudus berada di
tempat yang tidak ada Dia -nya. Dia dibatasi
waktu dan ruangan. Selain di sini ,Ia juga berada di tempat lain. Di mana kita
berada Roh Kudus juga ada. Bukan hanya kita saja yang beribadah saat ini, tetapi
banyak sekali gereja yang sedang beribadah. Bukan saja ibadah berlangsung di GKKK
Mabes, tetapi juga di Asia, Australia, Amerika, Eropa dan Afrika. Bagi Roh
Kudus hal ini tidak ada masalah karena Ia tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Ia bisa mendapati
tempat ini dan juga tempat lainnya pada saat bersamaan. Dengan demikian rencana
Tuhan di dunia ini akan berkembang. Maka Tuhan Yesus meninggalkan tempatNya di
dunia ini. Ini bukan hal yang menyedihkan sekali.
Kalau memahami kebenaran ini, maka
kita akan merasa Tuhan Yesus sangat baik. Secara manusiawi Tuhan Yesus merasa sangat
sedh , tetapi dilihat dari konteks rencana Allah, Tuhan Yesus meninggalkan
berita yang sangat baik. Maka Tuhan Yesus berbicara kepada mereka,”Kalian
jangan sedih, bila Aku meninggalkanmu maka ada ‘hadiah’ yang menanti. Dengan Aku
meninggalkanmu maka akan timbul sukacita selama-lamanya.” Kalau hal ini tidak dipahami
orang-orang percaya maka ketika tahun ini kita menantikan kesengsaraan dan
kebangkitan Tuhan Yesus, kita akan berada dalam suasana sangat menyedihkan seolah
tanpa asa. Seharusnya sebaliknya yang terjadi karena melalui peristiwa ini kita
dipenuhi pengharapan kepada Tuhan. Karena dengan meninggalkan Tuhan Yedus, Roh
Kudus bisa dengan bebas datang di dunia ini. Dengan kedatangan Roh Kudus ke
dunia ini, maka ada Tuhan menyertai kita. Tuhan Yesus bertemu dan melakukan
perjanjian dengan orang-orang yang melakukan dosa. Perjanjian ini bagaimana
bisa digenapi? Kalau Tuhan Yesus tetap di dunia ini, perjanjian ini tetap tidak
digenapi. Dia mengutus Roh Kudus ke tengah-tengah kita. Dia bukan saja ada di
tempat ini tapi juga di tempat lain. Pernyertaan Tuhan Yesus tidak ada
batasnya. Bukan saja Dia menyertai. Bukan hanya sekarang Ia menyertai kita,
tetapi juga di masa mendatang. Bukan hanya di dunia dia menyertai kita, tetapi
Tuhan menyertai kita selama-lamanya.
Hal apa yang paling ditakutkan?
Kalau kita berada sendirian? Saya sering berpikir, pernikahan saya dengan istri
saya sudah berlangsung 40 tahun lalu. Tidak tahu kapan kami akan meninggalkan
dunia ini. Sudah 40 tahun kami bisa bersama seperti ini tapi saya menyadari
bahwa tidak bisa bersatu selama-lamanya, suatu kali salah satu pasangan akan
meninggal. Saya tidak berani mengatakan hal ini. Saya sering mengatakan ke istri
bahwa kalau kita berada di dunia ini, maka kita merasa takut kehilangan pasangan
atau orang yang dikasihi yang ada di dunia ini. Namun Roh Kudus di dunia ini
selamanya tidak akan meninggalkan kita, walau pun kita berada di mana pun.
Berita ini bukan berita dukacita, maka seharusnya dukacitamu diubah menjadi sukacitamu.
.
2.
KepergianNya untuk
menyediakan tempat bagi orang-orang percaya
Yoh 14:1-4 Janganlah
gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku
banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu.
Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah
pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan
membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ. Di sini dikatakan, “Janganlah
gelisah hatimu”. Mengapa Yesus mengatakan perkataan ini? Karena murid-muridNya
tahu bahwa Guru mereka yang terkasih akan meninggalkan mereka. Dengar perkataan
lain melalui perkataan ini berarti engkau harus bersukacita walau pun engkau
tahu bahwa Aku akan meninggalkanmu. Tuhan Yesus tidak berhenti di sini sehingga murid-muridNya tidak perlu terus berduka
cita. “Karena Aku pergi menyediakan tempat bagimu. Aku akan datang untuk
menjemputmu.” Kita akan berada di mana Tuhan Yesus berada. Kalau seseorang menjadi
pendeta apa hal yang paling ditakuti? Bukan iblis atau majelis yang galak. Hal
yang paling saya takuti adalah saat memikirkan kalau saya sudah tua. Ketika masih
muda dan banyak enersi, saya berkhotbah dengan penuh semangat, terstruktur dan
menguatkan iman. Majelis gereja yang melihat saya berkhotbah kemudian masih
mengundang saya berkhotbah kembali. Begitu gereja mengundang saya, semua sudah
beres. Tinggal datang berkhotbah.
Suatu kali saya beranjak tua dan khotbah saya sudah mulai ‘ngawur’. Saat
sedang mendoakan suatu topik tanpa sadar beralih ke topik yang lain. Hal ini akan
membuat jemaat bingung. 1 ayat Alkitab yang sederhana namun saat dibawakan
dalam khotbah menjadi sulit sekali dimengerti. Ia akan susah naik mimbar.
Begitu akan selesai ternyata apa yang telah
dikhotbahkan tidak jelas. Walau majelis punya hati yang mengasihi, kepada pendeta
itu diberitahukan bahwa pendeta tua itu tidak perlu lagi berada di gereja ini
lagi. Setelah pergi, gereja sudah tidak perlu mengundangnya lagi. Bagaimana
menghadapi hari-hari lainnya? Bagaimana
kalau sudah tua saya tidak punya rumah? Bagi saya hal ini tidak masalah. Namun mengapa
anak dan istri saya harus tidur bersama saya di pinggir jalan? Menghadapi hal
ini saya tidak takut. Saya harus bersungguh-sungguh mencari rumah. Untuk itu
perlu ada uang. Namun menjadi pendeta tidak mudah. Ingin mencari duit namun tidak
bisa berdagang. Mau menjadi seorang pendeta / penginjil sudah tidak boleh.
Penghasilan tiap bulan saya sisihkan untuk membeli rumah. Setiap bulan
mendapatkan dana untuk membeli rumah. Namun setelah uang didapat, ternyata harga
rumah sudah melambung tinggi. Rumah bagi setiap kita sangat penting sekali.
Kalau tidak punya rumah, maka kita tidak bisa menghilangkan perasaan khawatir. Rumah
yang memiliki nomor 4 dianggap rumah yang membawa kesialan (kematian). Kita
tidak bisa menjual rumah seperti ini, kecuali dijual ke pendeta dengan syarat diberi
potongan (diskon). Orang Tionghoa sangat takut dengan kematian karena ia tidak tahu
setelah meninggal mau tinggal di mana? Tidak tahu di mana ada tempat tinggal. Menurut
adat istidadat orang Tionghoa , setelah meninggal roh akan tinggal di suatu
tempat. Untuk bisa hidup, roh akan mengandalkan anaknya. Namun bila anaknya
tidak berbakti , maka roh orang tua tidak punya makanan dan tempat tinggal. Saya
tidak bisa berbicara dengan rinci karena keterbatasan waktu.
Rumah itu penting sekali. Bukan
hanya orang hidup perlu rumah tetapi Tuhan Yasus berjanji pada kita. Dia meninggalkan
dunia itu untuk menyediaan tempat bagi kita.
Suatu hari setelah meninggalkan pelayanan di dunia, kita sudah punya rumah . Tahukah
engkau rumah yang disediakan Yesus seperti apa? Kita sulit membayangkannya. Di
dalam Kitab Wahyu Tuhan Yesus mengatakan kebenaran ini. Tuhan Yesus meninggalkan
dunia ini , pasti menjadi berita sukacita. Mengapa saat itu murid-muridKu
beberduka cita? Mengapa dukacita diubah menjadi sukacita?. Tuhan Yesus akan menyediakan
tempat bagimu. Sebagai Alah Ia akan kembali menjemput agar di mana pun aku berada
maka di situ pun Yesus berada. Tuhan Yesus meninggalkan kita bukan
selama-lamanya. Tetapi hanya sementara saja. Kalau segalanya sudah dipersiapkan
maka sudah separuh jalan menuju keberhasilan. Dalam teologi kegiatan, Tuhan Yesus
akan datang untuk kedua kalinya (maranata). Tuhan Yesus yang naik ke surga,
akan datang kembali ke bumi ini. Suatu hari Tuhan Yesus akan kembali.
Kedatangan Yesus yang pertama dan kedua berbeda.
3.
Ketika Tuhan Yesus datang
kembali, maka tubuh orang-orang percaya diubah menjadi baru.
Saat kedatanganNya yang kedua
kali, seluruh bumi akan berlutut di hadapan dia. Waktu itu Tuhan akan
menghakimi mereka. Maka kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali , walau bagi orang-orang
percaya merupakan hal yang menakutkan sekali, tetapi ada sukacita di sampingnya.
Ketika Yesus datang kembali, tubuhku dan tubuh mereka akan diubah menjadi tubuh
kemuliaan. Bila ada orang yang naik pesaat , lalu pesawatnya jatuh maka pesawat dan penumpangnya akan tenggelam di dasar
laut dan menjadi santapan ikan-ikan. Tetapi bagi orang-orang percaya, hal itu tidak
masalah. Tubuh yang fana dan dapat rusak akan diganti menjadi tubuh yang mulia.
Bukan saja tubuh kita menjadi mulia, tetapi kita juga akan menjadi mulia sebagaimana
Tuhan Yesus. Ketika melihat di surga begitu mulia, ada yang berkata “Kalau
begitu mengapa di bumi, lebih baik ke surga.” Waktu orang Kristen meninggal
maka sudah ditetapkan bahwa ia akan menikmati keabadian surga. Namun jangan
sampai dengan kebenaran ini, engkau ingin pulang dan bunuh diri. Kalau diberi
umur panjang, gunakanlah dengan baik. Gunakan waktu-waktu yang diberikan.
Walaupun saya sudah pensiun bukan berarti tidak ada pekerjaan. Sekarang ini pekerjaan
di rumah sangat banyak. Saya suka menulis buku. Sudah 48 buku yang saya tulis.
Setiap selesai satu buku, saya lanjutkan buku lainnya. Kalau kita tidak
mengerjakan, maka pekerjaan kita itu bisa dibatalkan dan diberikan ke orang
lian. Jangan sia-siakan waktu yang sangat berharga.
Penutup
Kita tidak bisa memilih mana yang
penting dan tidak. Firman Tuhan sangat berharga. Dengan rendah hati kita akan
mengetahui bahwa firman Tuhan akan memberi terang. Ketika melihatnya walaupun
dunia memberi dukacita, tapi kalau kita percaya Tuhan maka Tuhan akan mengubah
dukacita menjadi sukacita. Apakah benar? Kalau tidak mempercayainya, hal ini
tidak akan terjadi. Tetapi kalau engkau percaya, engkau akan melihat mujizat.
Yang mengatakan hal ini bukan pendeta melainkan Tuhan Yesus mengatakanNya
sendiri. Dukacitamu akan diubah menjadi sukaciata. Apa yang sedang kita hadapi
hari ini? Apakah dunia ini tidak adil terhadap engkau? Tetapi semua ini jangan
membuat engkau sedih. Kalau engkau percaya Tuhan maka Tuhan akan melakukan
muijat dalam hidupmu. Dukacita akan diubah menjadi sukacita.
No comments:
Post a Comment