Pdt. Arganita Saragih
Lukas 3:10-20
10
Orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus
kami perbuat?"
11
Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia
membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan,
hendaklah ia berbuat juga demikian."
12
Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka
bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?"
13
Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah
ditentukan bagimu."
14
Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah
yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan
merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."
15
Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya
bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias,
16
Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis
kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan
membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh
Kudus dan dengan api.
17
Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat
pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi
debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
18
Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang
banyak.
19 Akan tetapi setelah ia menegor raja
wilayah Herodes karena peristiwa Herodias, isteri saudaranya, dan karena segala
kejahatan lain yang dilakukannya,
20
raja itu menambah kejahatannya dengan memasukkan Yohanes ke dalam
penjara.
Pendahuluan
Mengapa
tema “Tinggikan Dia” menjadi sangat penting? Karena natur manusia berdosa
sehingga manusia ingin ditinggikan (tidak ada yang mau direndahkan). Penyakit
psikis pemimpin dan orang masa kini adalah harga diri. Harga diri penting
karena begitu harga dirinya tersinggung maka eksistensi diri dan pengakuan
terhadap dirinya tercabik dan merasa direndahkan. Sehingga orang berlomba-lomba
ingin menjadi sukses, berada, punya banyak gelar dan jabatan yang tinggi agar
ia menjadi orang yang dihargai dan ditinggikan oleh orang lain (diakui
keberadaannya oleh orang lain). Kejatuhan Adam dalam Taman Eden karena ia ingin
meninggikan diri seperti Allah. Keberdosaan Adam diturunkan kepada manusia yang lahir di dunia sehingga
manusia lahir dalam keberdosaaan. Namun Yesus
sudah bangkit agar orang yang sudah
diselamatkan berbeda dengan orang dunia yang ingin dirinya ditinggikan, Kita
sebagai orang percaya kita harus mawas diri agar kita jangan memiliki keinginan
untuk ditinggikan.
Saat
tokoh Yesus dalam drama yang dipentaskan tadi keluar dari goa, saya merasa merinding.
Melihat Yesus bangkit membawa kunci kerajaan Allah, saya bergumul saat menyampaikan
firman Tuhan. Ada kegentaran luar biasa saat naik mimbar. Saya berpikir apakah sebabnya Yohanes
Pembantis pada Yohanes 3:28 diberi mandat untuk membuka jalan sebelum Yesus
melayani? Yohanes Pembaptis yang merupakan nabi terakhir dari Perjanjian Lama
mengatakan, "Sesudah aku akan datang
Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun
aku tidak layak.” (Markus 1:7). Ia mengetahui keberadaannya, walau ia dipakai
oleh kerajaan Allah (Yohanes Pembaptis dipakai luar biasa dengan banyak
pengikut sehingga banyak orang yang bertobat. Ia menegur pemuka agama,”Hai kamu keturunan ular beludak,
bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri
jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati “(Mat 12:34 ). Ia menyadari bahwa kuasanya bukan
berasal dari dirinya, tapi berasal dari surga, yaitu Allah Bapa. Sehingga ia
mengatakan “membuka tali kasutNyapun aku tidak layak”. Ketika pengikutnya pergi
mengikut Yesus Yohanes Pembaptis tidak marah! Semuanya bukan karena kuat kuasa diri
tetapi karena anugerah Allah. Kita seringkali lupa saat memiliki kekuasaan dan
karisma yang besar, punya banyak harta untuk mengontrol orang lain, memiliki jabatan
tertentu sehingga mampu menguasai banyak hal. Kita lupa yang memberikannya
adalah Allah yang menang atas kuasa maut.
Prinsip Meninggikan Allah
1.
Orang yang meninggikan Allah adalah orang yang memiliki
belas kasihan. Allah yang turun menjadi
manusia, merendahkan diriNya karena Dia memiliki belas kasihan agar manusia tidak bisa masuk ke kesengsaraan kekal
yang tidak ada ujungnya dan, mati mengalami penderitaan luar biasa tanpa akhir.
Itulah neraka yang seharusnya kita disana. Alkitab mengatakan neraka adalah
lautan api dan belerang. Di sana ada kertak gigi dan kegelapan tiada akhir (Mat 8:12
sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan
yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.") ,tetapi
Allah turun menjadi manusia, karena dosa harus ditebus oleh kematian. Allah
kita tidak bisa mati. Sangat salah seorang filsuf mengatakan Allah orang
Kristen adalah Allah yang bisa mati. Karena Dia tidak bisa mati maka Dia
menjelma menjadi manusia agar bisa menebus dosa manusia. Tanpa belas kasihan
tidak ada karya keselamatan Kristus di kayu salib. Kalau Kristus hanya mati dan
tidak bangkit maka kematiaanNya sama seperti kematian manusia lain. Ketika
bangkit, belas kasihanNya mengalahkan iblis sehingga manusia bisa masuk ke dalam
kerajaan sorga nan kekal. Orang yang meninggikan Allah adalah orang yang
memilik belas kasihan seperti yang dikatakan pada Lukas 3:10-11. Orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian,
apakah yang harus kami perbuat?"
Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia
membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan,
hendaklah ia berbuat juga demikian." Ada datang juga pemungut-pemungut
cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang
harus kami perbuat?" Jawabnya:
"Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."
2.
Orang yang percaya Kristus harus mengetahui bahwa
dirinya harus merendahkan diri terlebih dahulu untuk ditinggikan Allah. Yesus , Allah yang turun ke dunia merendahkan diri
sama seperti kita dan memiliki kekurangan oleh kedagingan manusia, tapi Dia
rela merendahkan diri. Ini merendahkan diri yang luar biasa! Berbeda dengan Lucifer
(Bintang Timur, putera Fajar, Yesaya 14:12) yang ingin meninggikan diri (menjadi
seperti Allah). Bagaimana cara agar
dapat merendahkan diri? Hal ini sangat sulit dimiliki, karena hanya bisa
didapat dari anugerah Allah. Kita harus memintanya kepada Allah. Manusia sulit
untuk bisa rendah hati. Bila dipuji sedikit, membuatnya tinggi hati dan
menganggapnya itu yang terpenting. Sehingga bila orang tersebut dipuji maka
semua yang diinginkan darinya akan diberi. Itu namanya senang dijilat. Sekarang
banyak orang dijilat orang lain dan hal ini tidak terkecuali masuk dalam
gereja. Saya sangat takut dengan orang seperti ini. Saya memiliki tipe
temperamen sanguin yakni tipe orang yang mudah sombong, fasih lidah dan bisa
memukau orang sehingga banyak orang menyukai. Saya berdoa agar Tuhan menolong
saya agar saya semakin kecil dan Yesus semakin besar. Seorang dosen saya
berkata, kita akan jatuh dalam dosa kesombangan bila kita meninggikan diri. Ada
hamba Tuhan yang awalnya memiliki pelayanan yang luar biasa bagus, tapi 25-30
tahun kemudian hancur karena jika Tuhan tidak ditinggikan maka pelayanan pun akan
dihancurkan. Karena Tuhan tidak ingin orang atau pelayanan yang meninggikan
diri. Saya melakukan pelayanan di sekolah-sekolah Kristen yang hampir bangkrut (rusak).
Terlepas dari salah kelola namun hal ini terjadi karena Tuhan tidak ditinggikan
di situ. Hidup kita akan hancur karena Tuhan tidak ditinggikan namun kalau kita hancur bersyukurlah karena Tuhan
ingin menginginkan agar kita kembali ke natur semula untuk meninggikan Allah.
Manusia tidak pernah diciptakan untuk meninggikan diri sendiri, nenek moyang
atau gerejanya tetapi manusia diciptakan untuk meninggikan Allah. Ketika hari
ini kita mungkin mengalami kesulitan, keterpurukan , tugas yang begitu berat, evaluasilah
apakah karena kita tidak meninggikan Tuhan? Uni Soviet (1922-1991) merupakan negara
adidaya namun akhirnya hancur pada tahun 1991. Di bandara internasionalnya pernah
dipasang tulisan, “Tuhan tidak ada di sini”. Mereka merasa seakan kuat tanpa
Allah sehingga Tuhan menghancurkannya sehingga menjadi negara yang terpecah-pecah.
Hati-hati menjadi tinggi-hati. Rendah hati adalah modal untuk hidup dalam Tuhan.
Kalau kita bisa melayani itu karena anugerah Tuhan semata. Orang rendah hati
tidak takut direndahkan. Karena kita adalah hamba Tuhan , maka kita tidak mudah
patah hati dan tidak merasa sakit hati, karena harga dirinya sudah diserahkan
kepada Allah. Orang inilah yang akan ditinggikan Tuhan. Ketika dimaki tidak
membalas, dia tidak mudah menangis karena direndahkan orang, maka ia akan
ditinggikan Yesus. Dan barangsiapa
meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan
ditinggikan (Matius 23:12). Dialah Allah yang patut ditinggikan.
Pada Tahun 2002, Cahaya Bagi Negeri (CBN), production house yang memproduksi
program TV di antaranya yang paling dikenal adalah Solusi, tayang sejak tahun
1999). Bagi pemirsa yang ingin didoakan atau berkonsultasi tentang permasalahan
hidup dapat menghubungi layanan Counselling
Center CBN 24 jam melalui telepon, SMS, chatting
dan email. CBN meminta saya bergabung untuk menyampaikan khotbah yang diambil
gambarnya untuk ditayangkan. Kalau saya menerimanya maka saya akan menjadi
orang terkenal. Saya bergumul, “Tuhan Engkau tahu kelemahanku”, akhirnya dengan
kekuatan dari surga saya berhasil menolak karena tidak ingin keterkenalan dan
uang membuat saya takut kalau Tuhan tidak ditinggikan dan Roh Kudus tidak bekerja. Sebelum saya naik ke
mimbar, Tuhan bekerja luar biasa. Itu pun dirasakan oleh jemaat yang hadir.
Hanya karena Kristus, gereja ini akan tetap ada sampai saat ini dan sampai Tuhan
Yesus datang kedua kali. Tidak boleh kita yang ditinggikan melainkan hanya
Yesus yang ditinggikan. Yohanes Pembaptis tetap meninggikan Allah walau
akhirnya dipenggal karena pemberitaan Injil.
Mulai sekarang kita lepaskan keinginan daging agar dilihat
orang dan membuat kita sombong karena apa yang kita miliki semata hanya
anugerah Allah. Hari ini kita memiliki kefasihan dan kemampuan yang dimliliki
karena anugerah Allah. Jangan sampai hal-hal yang kita miliki menjadi berhala
dalam kehidupan kita. Tadi pagi saya memimpin KKR Paskah. Saya berdoa agar jemaat
sungguh-sungguh diubahkan dalam Tuhan. Dari 223 orang yang datang, yang maju ke
depan sebanyak lebih dari 100 orang. Ketika orang bertobat dari kelakuannya
yang jahat, saya menangis di atas mimbar. Siapa saya Tuhan yang bisa membawa
orang bertobat? Saya menangis melihat
kuasa Tuhan, sedangkan saya tidak ada apa-apanya! Seperti Yohanes Pembaptis
mengatakan “membuka tali kasutNyapun saya tidak layak!” saya berkata, “Siapa
saya Tuhan sehingga Tuhan pakai?” Saya melayani di SKKK Makasar belum setahun
sudah berkembang. Siapa saya Tuhan? Semata-mata Tuhan yang memberi hikmat
sehingga satu per satu bisa diselesaikan. Orang yang tadinya curhat bisa dibenarkan.
Iblis dikalahkan di sana, karena kuasa Tuhan bukan karena aku. Tidak ada orang
yang mampu melakukan pekerjaan walauapun “kecil” kalau bukan dari Tuhan! Kalau
bukan kerendahan hati! Saya bersyukur GKKK terutama di Bandung, ketika
pelayanan dipegang oleh Pdt. Philip Andrew dalam waktu 5 tahun ribuan orang
datang. Saya berdoa agar GKKK Mangga Besar juga memperoleh hal yang sama. Tuhan
akan memulihkan sehingga lingkungan di sekitar gereja ini dibongkar ke kiri dan
ke kanan untuk dibesarkan menjadi lahan gereja karena untuk menampung banyak orang
yang bertobat! Tinggikan dia tidak ada yang lain! Yesus Kristus ditinggikan
Bapa, kebangkitanNya karena Dia mau merendahkan diri. Jika ada yang merasa
cukup dalam melayani Tuhan, maka kembalilah kepada Tuhan! Paskah seharusnya
membawa pemahaaman diri untuk kembali kepada natur kita. Paskah membawa kita
kembali kepada keberadaan kita yang nothing
(tidak ada apa-apanya). Kita jadi apa-apa karena salib Kristus. Jiwa kita diselamatkan
sehingga kita menjadi warga negara surge juga
karena salib Kristus! Kita mampu
melakukan pelayanan kita karena salib Kristus. Sebagai orang percaya dan hamba
Tuhan, kita memang sudah dalam posisi rendah, sehingga jangan sakit hati,
karena kita seharusnya direndahkan karena Krisuts ditinggikan. Kita tidak layak
bahkan untuk membuka tali kasutNya pun!
No comments:
Post a Comment