Pdt. Arthur Lim
Gal 4:4-5 Tetapi
setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang
perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang
takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
Luk 2:1-7
1 Pada waktu
itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua
orang di seluruh dunia.
2 Inilah
pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di
Siria.
3 Maka pergilah
semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di
Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, — karena ia
berasal dari keluarga dan keturunan Daud —
5 supaya didaftarkan
bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.
6 Ketika mereka
di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya
yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam
palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Kitab Lukas pasal 2
berbicara mengenai karya Allah (tidak hanya berbicara mengenai waktu Allah).
Ada 5 hal yang ditekankan pada Lukas pasal 2, yakni:
1.
Karya Allah tidak selalu dapat dipahami saat kita mengalaminya. Saat Kaisar Agustus memerintahkan supaya dilakukan
sensus, dia tidak menyadari rencana Allah. Demikian juga dengan Yusuf, waktu
diberitahu malaikat bahwa tunangannya sedang mengandung dari Roh Kudus, tidak
tahu bahwa ia harus kembali ke Betlehem untuk menggenapkan rencana Allah. Yusuf
hanya dikasih tahu bahwa Maria sedang mengandung anak dari Roh Kudus. Karena
Yusuf orang yang baik, ia tetap meminta Maria untuk berada di sisinya. Ia tidak
tahu bahwa sensus penduduk diadakan untuk menggenapkan rencana Allah. Ratusan
tahun lalu ada seorang nabi bernama Mikha yang menulis nubuatan yang terkait
dengan peristiwa ini, Tetapi engkau, hai
Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan
bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah
sejak purbakala, sejak dahulu kala. Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai
waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari
saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel (Mikha 5:1-2).
Karya Allah tidak selalu dapat dipahami saat dialami. Saya pernah marah
dengan Tuhan dan itu dosa. Mama saya suka mengabarkan Injil. Suatu kali ia
mengabarkan Injil ke pemilik restoran empek-empek sampai mama saya diusir (jangan
makan di sana lagi) karena setiap kali makan di sana selalu ia bercerita
tentang Yesus. Mama saya diingatkan hanya boleh makan empek-empek tetapi jangan
menyanyikan lagu-lagu rohani dan berbicara tentang Tuhan Yesus terus. Suatu
kali 15 tahun kemudian, seseorang datang ke rumah kami di Sunter dan mengetuk
pintu. Rupanya ia adalah tukang jual empek-empek yang dulunya sering
diceritakan Yesus oleh mama saya. Ia memberitahu bahwa ia telah menerima Yesus
sebagai Juruselamatnya. Katanya kepada mama saya, “Walaupun dulu kamu saya usir
tapi saya ingat perkataanmu belasan tahun lalu dan sekarang saya sudah menjadi
orang percaya”. Saya senang mendengarnya. Sekitar 6 tahun lalu mama saya didiagnosa
terkena kanker payudara. Saya bertanya kepada Tuhan mengapa mama saya menderita
penyakit mematikan tersebut. Saya berdoa meminta agar Tuhan menyembuhkannya.
Saya juga meminta bantuan para jemaat , kenalan dan saudara untuk mendoakan
kesembuhannya. Ternyata tidak sembuh juga. Kemudian saya ajak mama saya ke
Taiwan untuk dioperasi. Saya balik ke Taiwan dengan pertanyaan dan kepahitan
kepada Tuhan. Tuhan, Engkau tahu ia senang melayaniMu, mengapa Engkau
membiarkannya susah seperti ini? Setelah menjalani operasi payudara, setiap
tahun ia diperiksa kembali. Waktu dicek, ketahuan bahwa ia terkena kanker hati!
Saya bertanya, “Mengapa Tuhan? Bukankah dia mau berbakti dan melayani Tuhan? Mengapa
Tuhan memberikan penyakit seperti ini?” Setelah dioperasi, dokter di Taiwan itu
memegang hati mama saya dan menyerahkannya ke saya. Ternyata 65% hatinya harus
dibuang dan itu yang diberikan ke saya. Itu cukup berat. Dokter berkata, “Kamu
harus bersyukur pada Tuhan atas kejadian ini”. Dalam hati saya berkata,” Tidak
salah dokter? Saya mau marah dengan Tuhan, mengapa dokter berbicara seperti
itu?” Rupanya kanker hati satu-satunya kanker yang tidak bisa dideteksi oleh
dokter manapun sampai organ hatinya sudah mengeras dan tinggal beberapa hari
lagi hidup biasanya baru ketahuan seseorang terkena kanker hati. Dokter
melanjutkan, “Mamamu terkena kanker payudara tahun lalu. Itu adalah kanker yang
dikeluarkan dengan operasi kecil. Tujuannya Allah ingin memberi tahu bahwa ia
punya kanker yang lebih berat yang tidak kalian deteksi. Supaya bisa dioperasi sebelum mamamu
pergi. Kalau tidak umur mamamu tinggal 3
bulan lagi!”. Hari ini mama saya sedang berbulan madu dengan papa di Korea.
Waktu mendengar perkataan dokter, saya seperti
dilanda tamparan keras di kepala saya. Betapa Tuhan sangat mengasihi keluarga
saya, tetapi saya justru memberontak kepada Tuhan dan bertanya, “Mengapa Tuhan?”
Seolah-olah saya lebih tahu dari Tuhan. Karya Tuhan seringkali tidak dapat kita
mengerti. Padahal Allah itu baik dan Dia selalu baik kepada anak-anakNya.
2.
Saat mengalami karya Allah dalam kehidupan, seringkali
kita merasa sesak dan menderita. Maria
pergi ke Betlehem bersama Yusuf. Ia tidak merasa nyaman dan enak saat
mengalaminya. Saya menyelediki
perjalanannya dari Nazaret ke Betlehem. Maria saat itu sedang mengandung tua. Hal
ini diketahui bahwa setelah beberapa hari perjalanan kemudian Tuhan Yesus
lahir. Jarak dari Nazaret ke Betlehem sejauh 133 km bila ditarik garis lurus
berarti jaraknya antara Jakarta ke Purwakarta. Tidak terlalu jauh tetapi daerah
yang dilalui ketinggiannya berbeda-beda yakni dari 231 m di bawah permukaan
laut sampai 50 m di atas permukaan laut. Jadi naik turun jalannya sangat rumit
sekali. Saat itu belum ada kendaraan bermotor, hanya ada keledai. Kemungkinan
Yusuf membawa Maria dengan menggunakan keledai. Karena keledai jalannya pelan
maka perjalanannya dari Nazaret ke Betlehem mungkin memakan waktu antara 5-7
hari. Dengan ketinggian berbeda-beda , tentu perjalanannya sangat tidak nyaman,
khususnya bagi wanita yang sedang hamil tua. Saat Maria-Yusuf menjalani
kehendak Allah, mereka merasa tidak nyaman. Banyak orang mengatakan bahwa mengikut
Tuhan Yesus itu enak, semuanya akan lancar, semua penyakit disembuhkan, hutang
yang ada akan dibayar Tuhan Yesus. Namun
Alkitab tidak mengatakan demikian. Seringkali timbul hal yang tidak mengenakkan
dalam menggenapkan kehendak Allah. Ada jemaat yang bertanya, “Mengapa setelah mengikut
Tuhan banyak sekali masalah? Setelah satu masalah selesai, timbul masalah yang
lain.” Saya jawab, “Nanti di surga, kalau kita akan bertemu dengan tokoh
Alkitab, saya akan bertanya kepada Sadrakh Mesakh dan Abednego (SMA). Kapan
merasa Tuhan paling menolong kamu? Saya percaya , mereka akan menjawab : saat
perapian dinyalakan 7 kali lipat panasnya sehingga orang yang mengangkat mereka
mati terbakar. Mereka berada di tengah api yang hebat sekali panasnya, di sana pertolongan
Tuhan paling nyata. Saat bertemu Daniel saya bertanya : kapan pertolongan Tuhan
paling nyata? Dia pasti menjawab : saat di gua singa yang kelaparan, saya
merasa penyertaan Tuhan paling nyata. Kalau pertanyaan yang sama ditanya ke
Daud, dia akan menjawab : dalam lembah kekelaman aku tidak takut bahaya karena
Dia tidak pernah meninggalkan aku.” Banyak orang memanipulasi Injil dengan mengatakan
Injil membebaskan manusia dari penderitaan dan persoalan. Yang benar, ketika
engkau menerima Yesus, engkau dibebaskan dari dosa dan dosa tidak menguasai
kita lagi, tetapi ada Tuhan yang menyertai kita, yang tidak meninggalkan kita
saat mengalami kesulitan.
3.
Semua karya yang Allah rangkai selalu tepat waktunya. Gal 4:4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah
mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum
Taurat. Rasul Paulus menjelaskan, saat waktunya tiba, Yesus Kristus lahir
untuk menyelamatkan manusia supaya orang percaya dapat diterima oleh Allah,
dibebaskan dari dosa. Setelah dimerdekakan, lalu bisa melayani dengan bebas.
Ketika surat kepada jemaat di Galatia ditulis oleh Rasul Paulus, Galatia sedang
mengalami masalah dengan adanya penyesat yang mengatakan bahwa untuk mendapat
keselamatan tidak cukup hanya dengan menerima Yesus tetapi juga harus disunat. Tanpa
disunat, tidak akan selamat. Tapi Rasul Paulus mengatakan disunat atau tidak
bukan merupakan hal yang penting. Tetapi bila Yesus berada dalam hidupmu, maka
orang percaya dibebaskan dari dosa dan bisa mengatakan tidak bagi dosa. Agustinus,
seorang bapak gereja, mengilustrasikan hal ini dengan baik. Ia mengatakan
sebelum kita memiliki Yesus dalam hati, tidak bisa tidak berada dalam kondisi berdosa.
Semakin ingin tidak berdosa, malah semakin berdosa. Itu sifat manusia sebelum
ada Yesus dalam hati. Ketika Tuhan Yesus masuk ke dalam hati, kita bisa tidak
berdosa. Kita bisa berdosa tapi kita punya kemampuan mengatakan tidak kepada
dosa. Karena kita sudah dimerdekakan dan menggunakannya untuk melayani satu
dengan yang lain
4.
Rencana dan karya Allah tidak dapat digagalkan (pasti
terjadi) karena ketidakmampuan kita
mengasihi Tuhan. Manusia seringkali berkata, Tuhan kalau tidak ada aku, Engkau
bisa apa? Ada orang mengatakan, kalau tidak ada aku, gerejanya tidak akan
dibangun (gereja tidak ada). Ada atau tidak ada, rencana Allah pasti terjadi.
Kalau kita mau mengikuti rencana Allah (sesuai rencana Allah) dan menjadi bagian dari kekekalan Allah maka kita akan
menjadi sangat berbahagia. Walau kita bilang tidak mau, kehendak Tuhan pasti
terjadi (bisa lewat kita, bisa juga tidak). Kalau kita mengatakan, saya tidak
mau ikut dalam pelayanan natal, perayaan natal tetap terjadi. Bila saya tidak
mau berkhotbah, firman Tuhan tetap terus diberitakan. Siapapun yang merasa dirinya
sangat penting sehingga seolah-olah Allah sangat membutuhkan dia, padahal
sebenarnya tanpa dia, Allah tetap melaksanakan rencanaNya.
5.
Karya Allah adalah untuk kebaikan bagi kita semua. Roma 8:28 Kita
tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Dalam bahasa Yunani, dipakai kata pánta (segala sesuatu). Yang dimaksud dengan “orang yang terpanggil sesuai
rencana Allah” adalah orang yang mengasihi Allah , yaitu orang yang melakukan
segala sesuatu untuk kebaikanNya. Termasuk dalam pengertian “segala sesuatu”, naik
motor jatuh ke got, BB dicopet dll. Allah merencanakan sedemikian rinci untuk
kebaikan kita. Kita tidak mengerti rencana Allah, kita bisa mengalami
kepahitan, kesesakan dalam hidup kita terkadang ada kebaikan, damai sejahtera ,
tetapi dalam semuanya itu Allah berkarya sehingga dalam keseluruhan gambar
tidak hanya warna “hitam”, “biru” atau “merah” saja. Melainkan sewaktu
dirangkai menjadi satu (gambar yang indah yang paling cocok untuk setiap kita).
Kalau saudara mengalami apa yang saya alami , saudara tidak tahan. Kalau saya
mengalami penderitaan yang saudara alami, saya juga tidak tahan. Setiap kita
mengalami sesuatu yang spesifik dengan hasil yang terbaik bagi setiap kita yang
mengasihi Allah. Saya menderita MBA (makin botak aja) , apa baiknya? Saya
bilang saya tidak tahu, mungkin bapak sendiri lebih tahu dari saya. Istrinya
senyum-senyum, kemudian berkomentar ,”Dia suka godain cewe,” Sekarang tidak ada yang mau. Allah rancangkan
demi kebaikan kita. Mungkin istri kita cerewet bangat, atau suami bawel. Mengapa
bisa medapatkan seperti ini? Kalau ada Tuhan Yesus dalam hatimu, segala sesuatu
yang terjadi dalam hatimu, adalah kebaikan Nya yang tidak terkatakan. Pasti itu
yang terbaik yang Allah rancangkan dalam hidupmu.
Kesimpulan
Seringkali manusia (orang
percaya) tidak mengerti karya Allah. Saat mengalami karya Allah dalam hidupnya,
manusia juga acapkali merasa sesak dan menderita. Namun semua karya yang Allah rangkai selalu
tepat waktunya. Rencana Allah tidak dapat digagalkan karena ketidakmampuan manusia
mengasihi Tuhan. Karya dan rencana Allah
itu demi kebaikan manusia (orang percaya).
Kebaikannya berupa agar hidup orang percaya semakin serupa dengan Yesus
Kristus. Kalau semakin menyerupai Yesus Kristus, berarti kita berada dalam
rencana Allah. Kalau ada rencana yang tidak terjadi (misal : gagal dalam
mengikuti tender) dan bila ada Yesus Kristus dalam hati, tujuannya agar kita
(orang percaya) menjadi serupa Yesus. Mungkin ada sesuatu yang Tuhan mau
karyakan lewat hidup kita. Yang pasti
karya Allah dari kekekalan ke kekekalan selalu tepat terlaksana dan baik.
No comments:
Post a Comment