Ev. Susan Kwok
A. ALLAH
BERDAULAT dalam CARA & TUJUAN PENCIPTAAN atas ALAM
1.
CARA = Creatio
Ex Nihilo (penciptaan dari suatu
ketidak adaan atau kenihilan)
Kej 1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan
bumi, Kej 1:25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis
ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa
semuanya itu baik.
Allah
berdaulat dalam cara dan tujuan penciptaan atas alam. Allah adalah inisiator
artinya Allah pribadi yang memulai. Kalau Allah tidak memulai , maka tidak ada
segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini. Apa yang Dia mulai? Dia memulai
dari waktu. Waktu adalah hal terbatas hanya Allah yang tidak terbatas. Allah
yang kekal menciptakan waktu. Pada mulanya (waktu) Allah menciptakan waktu.
Segala sesuatu ada di dalam waktu dan itu Allah yang memulai. Kalau Allah yang
kekal memberikan waktu kepada manusia berarti Allah berdaulat atas waktu. Itu
sebabnya waktu kehidupan manusia (Panjang dan pendeknya kehidupan manusia)
semuanya Tuhan yang atur karena Dia yang memulai dengan waktu dan membatasinya
di dalam waktu. Allah menciptakan ruang
dan tempat , langit dan bumi. Di dalam tempat inilah Tuhan menciptakan segala
sesuatu di muka bumi (tumbuh-tumbuhan , hewan dan segalanya). Allah menciptakan
dengan cara yang sangat luar biasa, tidak ada yang bisa melakukannya kecuali
Allah. Itu yang dikenal dengan istilah creatio
ex nihilo Allah menciptakan dari yang
sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Allah menciptakan alam ini dengan firmanNya
, firman yang berkuasa, berwibawa. Firman yang nantinya akan menjadi daging di
dalam Yesus Kristus. Itu adalah Allah. Allah yang berfirman dari yang tidak ada
menjadi ada. Semuanya dilakukan oleh Allah. Manusia tidak bisa menciptakan dari
yang tidak ada menjadi ada. Manusia hanya bisa menciptakan dari yang sudah ada
menjadi ada. Dari yang sudah ada diperbarui, dibuat dan dikreasi menjadi
sesuatu yang lain. Sehingga kalau manusia tunduk kepada ciptaan yang lain itu
adalah salah besar sebab ciptaan yang lain adalah hasil dari creatio ex nihilo yang Allah buat untuk pertama kali. Kalau
Allah tidak menyediakan sumber, bahan dasarnya, maka manusia tidak bisa membuat
handphone atau TV yang setiap hari sudah menjeratnya. Itu semua karena Allah
sudah menciptakan bahan dasarnya. Itu berarti alam itu bukan Tuhan. Alam itu adalah ciptaan. Allah itu adalah
Allah atas alam itu. Jadi segala sesuatu yang ada di dalam alam ini, dan posisinya
berubah menjadi Tuhan, maka kita sudah salah dari tujuan Allah mencipta.
2. Tujuan = support bagi manusia untuk melaksanakan
mandat budaya
Kej 1:26
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar
dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung
di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata
yang merayap di bumi."
Tujuan Allah mencipta adalah agar alam semesta untuk
menjadikan pendukung bagi manusia untuk melakukan banyak hal antara lain mandat
budaya. Mandat budaya itu adalah menguasai, memelihara alam, beranak-cucu dan
memenuhi bumi. Bukan sekedar memenuhi bumi tetapi memenuhi bumi dengan
orang-orang yang serupa dengan gambar dan rupa Allah (Kej 1:26). Tujuan itu
tidak boleh hilang. Allah mencipta kita untuk mengemban budaya untuk menguasai
yang lain (bukan dikuasai). Kalau hari ini kita dikuasai oleh hasil ciptaan
manusia, hasil kreasi (kepintaran) manusia, itu sudah menyalahi tujuan awal
Allah menciptakan alam. Ketika kita mengemban mandat budaya, tanpa melihat
bahwa Allah menginginkan kita menguasai dunia melalui orang-orang yang
mempunyai citra dan gambar Allah dan bila kita tidak melakukan tugas ini
berarti kita sudah salah. Allah tidak mempunyai tujuan memenuhi bumi dengan
manusia-manusia agar dunia tidak tertib tetapi Allah ingin dunia dipenuhi oleh
orang-orang yang serupa dan segambar denganNya.
Alam ini
menjadi jembatan (pendukung) dan
wadah agar kita semakin mengenal dan dekat dengan Allah. Namun
hari ini kedua tujuan ini sudah diselewengkan. Alam sekaligus sebagai “penguasa” & “penghalang” antara manusia – TUHAN
ALLAH. Manusia tidak lagi memakai alam sebagai sesuatu yang dikuasai tetapi sebagai hal yang
menguasai manusia. Alam tidak lagi mendekatkan manusia dengan Sang Pencipta
tetapi malah menjadi penghalang yang membuat manusia semakin jauh dari Allah.
Contoh : bunyi handphone yang akan mengganggu
konsentrasi kita. Kita seolah-olah tidak bisa hidup tanpa barang-barang yang
ada di sekitar kita. Kita seolah-olah tidak bisa hidup tanpa barang-barang yang
kita buat. Allah boleh tidak ada, tetapi barang-barang ciptaan , kreasi ,
segala sesuatu yang melekat pada diri kita. Ini berbahaya. Itulah kondisi kita.
Budaya juga produk alam yang diinjinkan Tuhan, bagaimana manusia hidup berelasi
satu dengan lain. Bagaimana manusia memakai apa yang sudah disediakan oleh
Allah, itu semua akan menunjukkan apakah itu menjadi sesuatu yang baik atau
tidak.
Saya melihat aplikasi Facebook
beberapa hari yang lalu. Di suatu negara kulit hitam (Nigeria) ada budaya 2 hari
bebas (free day), di mana mereka
boleh bebas melakukan apa saja. Hari itu ditayangkan bebas untuk mengekspresikan
kebebasan dari perbudakan (waktu itu mereka dijajah bangsa kulit putih). Mereka
ekspresikan kebebasan dengan antara lain melalui pakaian yang paling sexy dan
melakukan tarian yang paling sexy dan mereka boleh melakukannya di muka umum selama
2 hari dan 2 malam berturut-turut (Senin dan Selasa). Jadi konsepnya dalam
rangkaian kebebasan manusia dari dosa yang dibuktikan melalui Yesus Kristus
bangkit dari kubur, kebebasan (kemerdekaan) itu diawali dengan kebebasan mereka
dari perbudakan pada hari Senin dan Selasa. Mereka melakukan hura-hura (bebas
sebebasnya). Mereka memakai baju seadanya. Apakah kebebasan bentuknya seperti
itu? Apakah Allah menciptakan segala sesuatu di dalam dunia itu seperti itu? Bagaimana
dengan orang lain? Saya pernah membuka Youtube
Mariah Carey saat mencari lagu natal (O
Holy Night). Dalam bayangan kita, secara normal (wajar) lagu ini
menggambarkan malam yang agung, hikmat. Penyanyinya pun kalau perempuan dia
memakai dress panjang yang putih atau
hitam. Kalau lelaki akan bagus sekali kalau memakai jas. Tetapi yang dikenakan
dengan Mariah Carey hampir mirip dengan budaya orang hitam tadi (hanya dengan
menggunakan baju bikini). Pakaian yang dikenakan dari atas sampai bawah seperti
pakaian orang sedang pergi ke pantai, lalu ia menyanyi O Holy Night di auditorium yang besar. Semua orang kemudian
bertepuk tangan. Saya tidak bicara modern atau tidak. Karena segala sesuatu
harus berada dalam firman Tuhan. Bagaimana kita sendiri dengan hal-hal yang ada
di sekitar kita? Apakah alam ini membuat kita jadi mendekat kepada Tuhan sebagaimana
dikehendaki Allah agar alam menjadi pendukung relasi manusia dengan Allah
ataukah sebaliknya.
Bagaimana dengan handphone? Apakah kita menguasai atau
dikuasai Handphone? Sekarang anak sakit lalu ditulis di status “Anak saya
sedang sakit dan hati saya sedih sekali. Tolong bantu doa ya” (digambarkan
dengan emoticon). Tidak tahu apakah statusnya
benar atau tidak. Status yang dibuat bisa saja untuk sharing. Tetapi bagi seorang mama yang anaknya sakit keras maka umumnya
ia tidak punya waktu untuk membuat status. Kita coba membuat perbandingan
relasi antar manusia dan relasi dengan Tuhan? Coba kita cermati hal tersebut
agar jangan sampai terjebak. Anak muda bisa mengubah status 30 kali dalam
sehari. Bagaimana orang ini bisa melakukannya? Dari HP-nya ia mengubah status.
Ini orang hanya main HP saja, kalau jadi direktur orang ini bisa saya pecat (tidak
perlu tunggu laporan hingga akhir bulan). Dari statusnya kita bisa mengetahui
orang itu sedang melakukan apa. Saat sarapan saya terkadang menyampaikan status
orang lain kepada mu shi. Mu shi sendiri
jarang periksa status. Mungkin setengah tahun sekali baru ubah status. Ada yang menulis status,”Pagi hari saat bangun pagi, hati saya senang sekali.
Saya sudah ingin sarapan yang enak. Tetapi pembantu saya membuat telornya
menjadi gosong, saya menjadi sebal dengan pembantu-pembantu ini.” Dari
statusnya, saya merangkainya. Mu shi hanya berkomentar,”Oh begitu ya? Jangan
lihat besok lagi karena kamu sama saja dengan orang itu.” Intinya, orang ini
tidak ada pekerjaan. Membuat status saja kerjanya. Apakah ia punya waktu dengan
temannya? Kalau temannya sedang sedih
adakah waktu? Kalau istrinya sedang marah , apakah ia ada waktu untuk bertanya ?
Pesan ditulis lewat WA lalu suruh orang lain membacanya. Misalnya suammi tulis
pesan WA, “Kamu dari pagi begini-begitu” dan istrinya kemudian membalas. Tetapi
saat bertemu berdua tidak bicara. Tidak ada komunikasi yang terjadi, semua
diganti dengan alat-alat seperti itu. Untung saja mertua saya agak gaptek,
tidak bisa curhat panjang lebar di WA. Yang dilihat kalimat pertama dan
terakhir sehingga akhirnya kita harus bicara juga. Mama saya daripada capai baca
SMS, memakai telpon saja berbeda dengan kita yang ingin cari
yang murah meriah. Orang tua tidak peduli tapi dengan telpon sehingga pulsa habis.
Hal ini bagus juga, karena mau tidak mau bicara langsung. Tujuan! Allah
berdaulat dalam cara dan tujuan. Itu pasti ada sesuatu di balik itu untuk kita
tetapi kadangkala kita meyalahgunakan.
B. ALLAH
BERDAULAT MEMAKAI ALAM SEBAGAI INSTRUMEN
Yesaya 13:13 Sebab
itu Aku akan membuat langit gemetar, dan bumipun akan bergoncang dari
tempatnya, pada waktu amarah TUHAN semesta alam, dan pada hari murka-Nya yang
menyala-nyala.
1. Tiang Awan
& Tiang Api bagi Israel di padang gurung Sinai 40 tahun (api yang
menghanguskan Sodom Gomora)
Yesaya
13:13 menceritakan nabi Yesaya berkata bahwa Allah akan membuat langit bergetar
dan bumi bergoncang waktu Allah marah , murka Dia membuat alam ini takut
terhadap kemahakuasaan Allah. Contoh : dalam perjalanan bangsa Israel ketika
kelura dari tanah Mesir, Allah membuat alam menjadi instrument. Dia membuat nya
menjadi alat yang baik dan indah supaya perjalanan berhasil, tiang awan dan
tiang api. Di dalam Keluaran 13:21-22 dikatakan kalau siang Allah hadir dalam
bentuk tiang awam meneduhkan hari yang terik di padang gurun sehingga mereka
bisa berjalan dengan kekuatan demi kekuatan. Kalau malam Allah hadir dalam
bentuk tiang api. Supaya gelap gulita di tengah padang gurun di mana bintang
tidak bisa membuatnya sirna, Allah hadir dalam bentuk tiang api. Sehingga orang
Israel tinggal melihat kemana tiang api berjalan, mereka akan berjalan ke mana.
Tiang api ke kanan mereka berjalan ke kanan dan sebaliknya. Kalau tiang api
berhenti mereka berhenti dan berkemah. Semua itu diapaki Tuhan. Siapa yang sanggup
memakai awan? Tidak ada. Hanya Tuhan yang sanggup memakai ciptaanNya, untuk
membantu ciptaan yang lain khususnya manusia. Tetapi Allah juga bisa memakai
tiang awan dan tiang api untuk menjadi instrument yang menghanguskan Sodom dan
Gomora . Ketika dosa tidak bisa lagi ditolerir oleh Allah. Allah itu Panjang
sabar atas dosa yang dilakukan manusia. Kalau kita buat salah hari ini, Dia
masih memaafkan. Kalau anak kita melakukan kesalahan 1-3 kali saya jewer, 4-6
saya gaplok, 7-9 kamu jangan ada di sini ,keluar. Tetapi Allah berapa kali kita
buat salah, kita masih memberi kesempatan sampai kita berubah. Tetapi ada
saatnya, ketika Allah tidak lagi tolerir lagi dengan dosa , dia memakain alam
untuk menghanguskan ciptaan yang lain. ALkitab sudah memberitahukan kita pada
Keluaran 19:24-29 Allah memusnahkan Sodom Gomora tanpa rasa sayang oleh karena
dosa mereka.
2. Air samudra
menjadi BENTENG bagi penyeberangan di laut TEBERAU
Allah
berdaulat menggunakan alam menjadi instrumen ketika menggunakan air samudra
sebagai benteng bagi penyeberangan orang Israel di laut Teberau. Pada Keluaran
14:21 dikatakan semalam-malaman itu TUHAN
menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu
menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Jadi bukan sekedar selama 1-2
jam Allah menghembuskan angin dan membuat laut menjadi terbelah menjadi
benteng, sehingga di atas tanah kering di antaranya orang Israel boleh berjalan
sampai tujuan dengan selamat. Tetapi ketika Allah tidak berkenan orang Mesir
menikmati apa yang Allah buat maka laut Teberau menjadi kuburan bagi orang
Mesir. Allah tidak berkenan orang Mesir untuk mengejar orang Israel. Allah melindungi
orang Israel dengan menggunakan kekuatan alam. Jadi Allah bisa juga
menghancurkan dengan kekuatan. Tidak ada alam yang bisa berkata tidak kalau
Allah sudah menghendaki. Ombak yang ganas dan angin juga tunduk ketika Yesus
memerintahkan supaya diam. Memang ada kejadian spektakuler di mana ada hamba Tuhan
tertentu dipakai Tuhan di dalam kondisi tertentu untuk bisa menghentikan hujan
sebelum mereka melakukan KKR. Pdt. Stephen Tong pernah memberikan kesaksian
tentang hal ini. Juga Alm. Pdt. Petrus Oktavianus pernah. Sebelum Pdt. Stephen
Tong terkenal membangun GRII, di Indonesia Timur puluhan tahun lalu, yang
banyak datang penginjilan adalah kelompok Pdt. Dr. Petrus Oktavianus. Pdt.
Stephen Tong memberikan kesaksian ketika hujan dan angina ketika akan memulai KKR,
dia berdiri dan berdoa sehingga berhenti. Hujan berhenti. Hari itu banyak orang
Ambon dan orang di sekitar yang
bertobat. Juga banyak hamba Tuhan yang lain dan Tuhan bisa memakainya.
3. Ombak ganas
dan angin tunduk saat Yesus memerintah ( Tsunami sebagai bencana dunia kita )
Sewaktu
Yesus berdiri di atas perahu dan berkata, “Hai ombak tenanglah! Diamlah!” Maka
kitab Markus mencatat, ombak dan laut pun menjadi tenang. Siapa yang bisa
mengatakan ke alam untuk tenang dan diam? Tidak ada! Ketika Allah memakai alam
untuk mendidik dan mengajar , kita hanya bisa pasrah dan terima. 26 Desember
2004, ketika Tsunami melanda, itu seperti kiamat kecil. Tidak ada yang bisa
menahan kekuatan alam, kecuali sang pencipta Alam.
C. ALLAH
BERDAULAT UNTUK MENGHANCURKAN DAN MEMBENTUK ULANG ALAM
Wahyu 21 :
1-8
1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi
yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan
lautpun tidak ada lagi.
2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem
yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin
perempuan yang berdandan untuk suaminya.
3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari
takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia
dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia
akan menjadi Allah mereka.
4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari
mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan,
atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah
berlalu."
5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata:
"Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya:
"Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya
telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang
haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
7 Barangsiapa menang, ia akan memperoleh
semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.
8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang
tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal,
tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka
akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan
belerang; inilah kematian yang kedua."
Allah berdaulat untuk menghancurkan dan membentuk
ulang alam. Wahyu 21:1-8 (kitab terakhir) bicara tentang kedatangan Yesus kedua
kali. Saat datang kedua kali, apa yang terjadi? Aku melihat langit dan bumi
yang baru. Langit dan bumi yang lama sudah tidak ada lagi.
Ayat 1-2 Parousia = Kristus datang di kedua kali (Christ's Second Coming). Ini hal yang
pasti walau kita tidak tahu kapan tepatnya. Waktu Dia datang, Dia akan
memusnahkan bumi dan langit lama dan membuat bumi dan langit yang baru.
Ayat 3-6 Allah yang melakukan itu semua karena Dia
adalah yang awal (alfa) dan yang akhir (omega).
Ayat 7 dinikmati oleh org yang “MENANG”. Kita saat ini sedang berlomba,
bertarung, berjuang – jangan lengah, santai, cuek tetapi harus SIAGA. Ayat 8 Hari
kecelakaan bagi yang KALAH yang tidak hidup dalam Anugrah yang Allah sediakan,
menolak percaya Kristus dan Firman Nya
Ayat 7-8, membuat kita mengingat satu hal bahwa bumi
yang baru dan langit yang baru dan hidup yang kekal , hanya bisa dinikmati oleh
orang yang menang. Tetapi hari itu akan menjadi hari celaka dan kesesakan bagi
orang yang kalah. Siapa orang yang menang dan kalah? Hidup di dunia ini seperti
sedang berlomba, berjuang, bertarung dalam satu arena yang ganas. Hanya orang
yang bertarung dan berjuang, maka hari kedatangan Kristus menjadi hari yang
luar bisa. Tetapi bagi orang tidak berjuang, berlomba, bertarung maka hari itu
menjadi hari keelakaan, hari di mana Allah memusnahkannya.
Kesimpulan
1.
Jika Allah mau
memakai alam, maka terlebih lagi ia mau memakai kita. Karena kita merupakan
ciptaan tertinggi di antara ciptaanNya. Kita diberikan akal budi dan segala
kelebihan. Allah mau memakai kita walau kita banyak juga kekurangan dibandingan
ciptaan dan hewan lain. Hewan hanya mempunyai insting. Itu semua karena Allah
sudah punya tujuan. Ia memakai kita di kantor, rumah tangga kita. Kalau kita
jadi politikus Dia memakai kita di partai politik kita. Kalau kita menjadi
orang yang menjabat di kantor, dia akan memakai kita di manapun, termasuk di
gereja. Di mana tempat Allah ingin memakai kita?
2.
Alam hanya mau
tunduk kepada Sang Pencipta. Maka kita pun hanya boleh, bisa dan harus tunduk
pada Pencipta kita bukan pada ciptaan yang lain tetapi kepada Sang Pencipta di
atas ciptaanNya.
3.
Allah memegang
alam semesta. Ketika masalah yang tidak bisa kuasai, (kita tidak bisa menguasai
alam ini), masalah kita seperti ombak yang ganas yang siap membuat kita
terkapar , mati dan tak berdaya, hanya Tuhan yang bisa menolong kita. Jadi kita
bersyukur mempunyai Allah yang berdaulat
atas alam. Kalau Allah tidak menjaga dunia ini, maka kita semua bisa musnah.
Penutup
Kalau Allah tidak
menjaga, planet bumi ini terus berputar dalam rotasi yang benar dan gaya gravitasi
yang baik kita bisa membayangkan kita akan menjadi apa.
Bumi selalu berputar
dalam gerakan konstan. Meski begitu, seluruh mahluk hidup tak bisa merasakan
putaran tersebut. Banyak dari kita yang tidak menyadari betapa banyak kehidupan
sangat bergantung pada rotasi bumi. Rotasi bumi itulah yang menimbulkan keadaan
siang dan malam. Bumi berotasi dengan kecepatan 1.600 km/jam. Sejarah
menunjukkan, rotasi bumi melambat 2 detik tiap 100 ribu tahun. Eksperimen ini
mempercepat perlambatan itu untuk melihat efeknya pada kehidupan di bumi
sebesar 1 km/jam per hari. Perlambatan hingga berhenti total dirancang memakan
waktu 5 tahun. Berikut adalah hal-hal yang akan terjadi jika bumi berhenti
berputar (sumber : http://www.apakabardunia.com/2014/06/hal-hal-yang-terjadi-jika-bumi-berhenti.html) :
1. Kekacauan Navigasi Pesawat
Satelit ikut berputar di atas bumi menyesuaikan dengan
waktu di darat. Perlambatan rotasi bumi menyebabkan satelit keliru memposisikan
pesawat, dan pesawat akan mendarat di tempat yang tidak seharusnya. Dengan kata
lain, akan terjadi banyak kecelakaan pesawat terbang. Penerbangan hanya
digunakan untuk yang penting-penting saja. Penumpang dipaksa mencari alternatif
transportasi. Akibatnya, kereta api, kapal laut, dan bus penuh sesak.
2. Pertambahan durasi hari
Perlambatan rotasi bumi menyebabkan perpanjangan hari.
1 hari bukan 24 jam lagi, tapi akan bertambah menjadi 28 jam setelah 5 bulan.
Jam sudah tidak bisa diandalkan lagi.
3. Bumi Menjadi Tidak Bulat Sempurna
Rotasi bumi membuat bumi tidak bulat sempurna tapi
agak lebar di khatulistiwa karena putarannya. Yang melebar adalah laut yang
terkumpul di khatulistiwa.
4. Banjir dan Kekeringan
Kalau rotasi melambat, laut akan mengalir ke kedua
kutub yang menyebabkan banjir di Eropa dan surut di khatulistiwa termasuk
Indonesia.
5. Naiknya Tekanan Udara
Bukan cuma laut, udara bakal mengalir ke khatulistiwa
dan menyebabkan naiknya tekanan udara. Paru-paru kita di Indonesia bisa pecah
menghirup udara seperti itu. Sebaliknya, di belahan bumi utara dan selatan
sudah seperti tinggal di gunung, udaranya tipis. Anak-anak dan orang tua akan
merasa tersiksa.
6. Terganggunya Kehidupan Flora & Fauna
Hewan yang bermigrasi akan kebingungan dengan hari
yang terus bertambah panjang dan akhirnya mati kepanasan atau kedinginan.
Tanaman juga tersiksa dengan terik matahari yang lebih panjang dari pada
biasanya dan juga oleh dinginnya malam yang panjang.
7. Aktivitas Geologi Bertambah Ekstrim
Gempa bumi dan gunung meletus di lokasi yang biasanya
aman. Penyebabnya adalah gesekan yang timbul oleh lapisan-lapisan bumi yang
perlambatannya berbeda-beda.
8. Melemahnya Medan Magnet Bumi
Putaran inti bumi menghasilkan medan magnet yang
melindungi bumi dari radiasi matahari. Tapi kalau sudah melambat, medan magnet
ini akan melemah dan radiasi matahari bebas masuk dan membuat kanker kulit pada
manusia.
9. 1 Hari = 13 Hari Normal
Setelah melewati masa 4 tahun, 1 hari menjadi sama
dengan 13 hari normal. Semua manusia mengalami jet lag permanen, tidak bisa
tidur karena masih terang. Eropa, Amerika selatan, dan Afrika bagian selatan
akhirnya tenggelam total.
10. Munculnya Benua Baru
Di khatulistiwa, muncul benua baru dari surutnya laut.
Sumatera, Jawa, dan Kalimantan terhubung oleh dangkalan Sunda, sedangkan Papua
dan Australia terhubung oleh dangkalan Sahul. Orang-orang berbondong-bondong
pindah ke tanah baru yang tidak banjir dan masih bisa bernafas lega. Kapal laut
kandas ke dasar laut yang kering.
11. Cuaca Menjadi Sangat
Ekstrim.
Karena sinar matahari berlangsung lama, maka badai
bisa berlangsung berminggu-minggu lamanya.
12. Satu Hari Sama Dengan
Setahun
Akhirnya setelah 5 tahun, bumi berhenti total tapi
masih berevolusi (mengelilingi matahari). 1 hari = tahun, terdiri dari 6 bulan
siang yang bisa mencapai 50 derajat celsius dan 6 bulan malam yang suhunya
sampai -50 derajat celsius (lebih dingin daripada kutub sekarang).
13. Hancurnya Populasi
Manusia
Jumlah manusia yang tewas mencapai 6 miliar orang
(hampir semuanya). Mungkin ada sedikit orang yang pindah ke daerah yang tidak
kebanjiran dan tekanan udaranya nyaman. Kutub bakalan malam sepanjang tahun.
Banyak juga tanaman dan hewan yang punah.
Itu berdasarkan ilmu
pengetahuan. Tidak ada manusia yang bisa menaklukkan alam. Hanya Tuhan yang
bisa dan Allah bisa memakai alam. Jadi jangan kita gantikan Allah dengan
ciptaanNya.