Pdt. Ronny Sumantri
Yoh 17:17 Kuduskanlah
mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Maz 119:9-11 Dengan
apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai
dengan firman-Mu. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan
aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu,
supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
Roma 12:1-2 Karena itu,
saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga
kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna.
Pendahuluan
Beberapa hari lalu saya mendapat email dari Israel Study Centre yang mengatakan
bahwa kalau mau ikut kursus tentang Kitab Suci mereka bersedia mengajar (bisa
melalui surat atau orangnya datang). Salah bagian kalimat yang penting
dikatakan dalam email tersebut,”Kita bukan perlu menulis ulang (rewrite) Alkitab, tetapi kita perlu
membaca ulang (reread) Alkitab. Kita
tahu bahwa Alkitab adalah Firman Allah, Tuhan sedang berbicara melalui Firman
Allah , sehingga bukan perlu ditulis ulang tetapi dibaca ulang. Apakah kita
membaca Kitab Suci setiap hari? Ada yang membacanya dari Senin-Sabtu sedangkan
hari Minggu libur karena ke Gereja. Yang penting adalah membaca dan mendengar
Kitab Suci untuk pribadi. Ada jemaat yang setelah pulang dari ibadah di gereja
lalu menelepon temannya dan berkata,”Kamu tidak datang sih, firmannya cocok
untukmu!’. Kalau demikian, perlu bertobat. Firman Tuhan bukan untuk orang lain
tetapi untuk kita sendiri. Saya tidak akan mengkhotbahkan hal yang tidak saya terima,
atau saya tidak akan khotbahkan sesuatu yang belum saya alami. Karena kalau begitu, maka lebih baik saya
putarkan kaset khotbah Pdt. Gilbert Lumoindong atau Pdt. Dr. Stephen Tong saja.
Tetapi Firman Tuhan untuk diri sendiri bukan untuk orang lain (istri atau anak),
bukan untuk menambah perbendaharaan firman agar dapat mengkritik. Jadi mari
kita mendengar dengan sungguh-sungguh dengan mata, telinga, perasaan dan
keberadaan saya.
3 poin penting yang dapat kita pelajari tentang Firman Tuhan yang
memurnikan juga menghanguskan :
1.
Firman Tuhan adalah
kebenaran (aletheia)
Yoh 17:17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran (Sanctify them
through thy truth: thy word is truth). Ayat ini adalah bagian kecil dari
doa Yesus. Doa Yesus yang paling panjang di Alkitab ditulis di kitab Yohanes
pasal 17. Dimulai dari kemuliaan bagi Bapa dan yang terakhir “Ya Tuhan yang
adil”. Di tengah-tengahnya dikatakan, “Kuduslah mereka dengan kebenaran (αληθεια).” Thy word is truth (firmanMu adalah kebenaranMu satu-satunya). Ini
penting. Karena kebenaran hari ini menjadi relatif. Di zaman post-modern,
prulasime di mana ada toleransi yang sangat besar dikatakan, “jangan bilang
kita benar sendiri. Semua adalah kebenaran.” Siapa bilang? Sering orang Kristen
posting “salam super” atau “super sekali” yang dikutip dari motivator Mario
Teguh. Ada juga yang isinya motivasi atau video pendek dari guru Mandarin dan
dikomentari “super sekali”. Saya berdukacita karena kalimat dari Mario Teguh
itu. Karena hal itu berarti kita lebih dipengaruhi sesuatu yang lain. Kita
memang harus bertoleransi , mendengar dan mengerti orang lain. Tetapi kebenaran
hanya satu yaitu di dalam Yesus Kristus. Kalau tidak mau berlandaskan (berdiri,
punya standpoint) bahwa Firman Allah
satu-satunya kebenaran, maka kita tidak bisa ngobrol. Kita punya pondasi yang sama
(berdiri di atas Kitab Suci), mari kita bicara. Tetapi kalau beda, saya tidak
mau ngobrol. Berbicara kepada diri kita
bukan dasarnya Kitab Suci, terserah bicara tentang Pak Jokowi, Prabowo, A Hok,
Fahri Hamzah dll tidak penting. Yang
penting kita berdiri di atas kebenaran. Sekarang Indonesia terpuruk karena banyak
orang benar diam saja. Kalau urusan gereja biarlah para teolog (pendeta, doktor
teologi) berantem tetapi kita ikut Kristus (Kitab Suci). Hari ini di gereja (di
mimbar gereja), sangat terpengaruh oleh kebenaran yang bukan kebenaran. Contoh
: tidak mudah ikut Tuhan Yesus dan Alkitab. Kalau tidak mudah yang bisa ikut
Tuhan siapa? Doktor atau orang yang telah membaca Alkitab 50 kali? Lalu siapa
yang bisa? Tidak ada yang bisa! Rasul Paulus berkata, “Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat,
melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.”
(Roma 7:19). Kalimat “tidak mudah ikut Tuhan Yesus” tidak ada di Alkitab
hingga buang jauh-jauh. Justru itu tidak mungkin. Keluargamu rusak tidak
mungkin dipulihkan kecuali oleh Roh Kudus.
Ada orang yang parah sekali, 3-4
kali konseling tidak muncul. Dia sudah hutang di dalam dan luar negeri
(Singapore dan Melbourne). Utangnya sudah ratusan juta. Bapaknya bilang, “Mau
di penjara atau dimatiin tidak pusing, yang penting bertobat. Atau jangan jadi anak saya!” Lalu
anak ini konseling dengan seorang pendeta yang juga pakar psikologi yang
berkata,”Anak ini tidak mungkin dikembalikan normal, tetapi kalau anak ini
berbalik dan bertobat maka Roh Kudus sanggup!” Kalau konseling dengan pakar
kejiwaan, doktor psikologi, maka ilmu psikologi mentok kecuali Roh Kudus. Lalu Bapak
ini telpon ke pendeta yang juga dokter psikologi di Hong Kong, “Kalau tidak
bisa maka ilmunya masih rendah”. Pendeta dan dokter ini berkata, “Ilmunya kecil
kalau tidak bisa tangani.” Bapak ini menjadi bingung lalu menelepon dan meminta
pendapat saya. Saya pun berkata,”Saya bukan doktor namun pengikut Yesus. Kalau
Ia tidak hidup saya berhenti jadi pendeta. Kalau dia bukan satu-satunya
Juruselamat maka saya berhenti jadi orang Kristen (percaya). Saya berkata yang
di Hong Kong yang salah karena betul hanya Roh Kudus yang bisa menolong.” Roh
Kudus menuntun orang dalam seluruh kebenaran. Maka Yesus berkata, “Bapak
kuduskan mereka dengan motivasi dan cara pikir yang dunia buka, tetapi sucikan
mereka dalam kebenaran karena firmanMu adalah kebenaran.” FirmanMu itu dari
Kejadian sampai Maleakhi (39 buku Perjanjian Lama). Belum ditulis perjanjian
Baru, waktu itu Perjanjian Baru baru Injil. Kalau Tuhan Yesus menunjuk pada
Perjanjian Lama. Sekali pun pakai dari Kejadian-Malaekhi, firman Tuhan sanggup
menyucikan. Kita tidak bisa mengatakan hanya Perjanjian Baru tetapi juga Perjanjian
Lama. Perjanjian Baru referensi nya Perjanjian Lama. Itu adalah firman Allah
bukan isinya firman Allah. Hari ini, Alkitab firman itu sedang menyucikan kita.
Ia tajam seperti pedang bermata dua. Ia memisahkan pikiran dan perasaan kita.
Ia sanggup memberitahu mana yang benar dan benar sekali. Bukan hanya yang
salah. Kita disucikan, dikuduskan, dimurnikan karena bisa membedakan antara
benar kata dunia dan betul-betul benar. Antara benar relatif dan benar mutlak.
Orang Kristen adalah orang yang paling punya kebenaran. Ada yang berkata, “Kitab
sucimu tidak benar, ajaran kami yang benar.” Tidak perlu berkata itu. Firman
Tuhan adalah kebenaran dan itu memurnikan dan menyucikan saya dan bukan yang
lain.
Tahun 1989 , 3 kali saya tidak
lulus ujian arsitektur di UniversitasTrisakti. Jadi belum S1. Saya arsitek tapi
bukan sarjana. Setelah itu saya bengong (hang).
Saya sudah baca Alkitab berkali-kali , saya melayani Tuhan di kampus, gereja
dan di manapun. Saya senang ikut Yesus. Tetapi ketika gagal 3 kali, saya hang. Saya bukan tidak pernah baca Alkitab.
Saya hari minggu di gereja pulang pk 15.30 dari kebaktian pagi pk 7 di GSRI.
Tetapi setelah itu setelah kebaktian pk
7 saya pulang. Teman saya menelpon, “Ron kalau kamu seperti begini terus kamu
jadi batu sandungan.” Dalam hati saya berkata,” 1984-1989 saya tidak pernah
absen pelayanan, saya baca Alkitab setiap hari 3 sampai 6 pasal. Saya melayani
Tuhan di jalan, kampus dan gereja. Bagaimana saya jadi batu sandungan?” Saya
tidak menjawab. Saya pulang dan diam saja di rumah. Saya berkata, “Benar saya
jadi batu sandungan.” Saya bersyukur kepada Tuhan diberi kesempatan oleh Tuhan.
Kita diberi kesempatan untuk memperbaiki diri sendiri. Orang hang tidak bisa
memperbaiki diri. Saya duduk tenang, doa , buka Alkitab dan baca. Di saat tidak
benar kita harus benar. Saya baca di Maz 73:15 Seandainya aku berkata: "Aku mau berkata-kata seperti itu,"
maka sesungguhnya aku telah berkhianat kepada angkatan anak-anakmu. Saya membuat
skripsi dan ujian 3 kali dengan jujur dan gagal 3 kali. Saya merasa pahit
dengan Tuhan. Seperti yang ditulis pada Mazmur
73:13-14 Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh
tanganku, tanda tak bersalah. Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena
hukum setiap pagi., orang benar seperti mengalami kesusahan. Di samping meja
di studio, saya melihat teman yang dengan jelas menyontek tetapi mendapat nilai
B. Tetapi saya yang belajar dengan jujur mendapat nilai D alias tidak lulus
(untuk lulus minimal nilainya C), padahal saya rajin membaca Alkitab.
Sepertinya lebih baik jadi orang fasik karena bisa nyontek dan lulus. Namun firman Tuhan
mengingatkan bahwa bila saya melakukan hal itu maka, “Aku akan menjadi
sandungan bagi generasi (angkatan) di bawahku”. Sejak itu saya bertobat dan tidak
hang lagi. Orang hang diperbaiki
dengan cara Sanctify them through thy
truth. FirmanMu adalah kebenaran dan
bukan yang lain. Saya menasehatkan bagi yang masih muda dan mumpung belum hang (mengalami benturan yang sangat
keras) mari tiap hari disucikan oleh Kitab Suci. Kalau ada yang bertanya, “Ronny,
kamu yang sudah berusia 50 tahun apa yang akan kamu nasehati ke anak muda
sampai umur 39 tahun?” Saya akan menjawab,”Baca Alkitab banyak-banyak!” Saya
dulu tidak memakai kacamata, namun kalau sekarang tidak memakai kacamata, maka penglihatan
menjadi buram dan susah melihat huruf. Kalau saya buka kacamata maka semua
tulisan menjadi buram. Maka nasehat saya ke orang muda,”Bacalah Alkitab
banyak-banyak!” Bagi yang sudah tua bagaimana? Download audio-bible di playstore
dan bisa dibaca offline. Setelah itu
setiap hari buka. Semakin tua kita semakin sulit membaca. Jadi bagi yang bisa membaca
dan mendengar , baca dan dengarlah Firman Tuhan sebanyak-banyaknya sekarang
juga. Firman Tuhan seperti api. Dia memurnikan kita. Kalau sekarang ada masalah
atau perdebatan terkait dengan tema rohani tertentu, maka kita tinggal mencari
dan berselancar di dunia maya. Sedangkan kalau dulu, saya biasanya membawa dan
membuka Alkitab dan konkordansi (untuk mencari ayat). Misal : untuk mencari kata
“kasih”. Sekarang enak tinggal cari pakai HP lalu ketik kata kuncinya (kasih) dan
klik saja. Dengan demikian saat sedang berdebat , hati kita bisa berkata ini
tidak benar. Dulu tidak ada HP, sekarang bisa buka dan mudah mencarinya. Kitab
suci bukan untuk orang lain tapi untuk diri sendiri.
2. Firman Tuhan disimpan di hati (bukan sekedar di kepala
/ pikiran)
Maz
119:9-11 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan
menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau,
janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku
menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau. Bicara dengan hati. Firman
Allah ditaruhnya bukan di kepala kita. Guru-guru Sekolah Minggu meminta
anak-anak Sekolah Minggu untuk menghafalkan ayat. Cara belajar paling mudah
dengan cara menghafal. Kalau susah hafal, akan sulit. Kalau hafal, akan menolong
kita. Untuk mengemudikan modil matic tinggal membaca dan mengikuti buku manual.
Setelah hafal cara mengemudinya maka dengan mudah bisa bawa. Walau bisa juga langsung
praktek, hanya ada bagian tertentu yang tidak tahu caranya. Saya pernah dipinjamkan
mobil Innova matic, lalu ketika sampai di rumah, mobilnya diparkir , namun kuncinya
tidak bisa ditarik keluar. Maka saya pun menelpon pemiliknya yang menjelaskan
bahwa agar kuncinya bisa ditarik keluar harus dalam kondisi gigi di “P”
(parkir). Setelah dituruti petunjuknya, barulah saya bisa menarik keluar
kuncinya. Lalu bagaimana bila saat diparkir tidak bisa didorong? Ternyata
tinggal pencet tombol tertentu, mobil bisa didorong. Sekarang bila ingin mengemudi
mobil matic caranya sederhana yakni tinggal tanya Google. Kalau kita tahu teorinya
maka akan lebih mudah mempelajari. Saya bisa cerita tentang mengemudi mobil
matic setelah mengalaminya tetapi kalau
tahu teorinya tidak perlu sedikit-sedikit bertanya. Sekarang kita bisa mencari
sendiri sehingga tahu mana yang tidak sesuai dengan Kitab Suci (bukan dari
pendeta).
Ada orang tua berkata saya bukan
orang muda sehingga tidak perlu simpan firman di hati. Walau tahun ini sudah berusia
54 tahun, namun saya tahu gejolak dalam diri orang baik saat masih usia 20 ,30 dan 40-an tahun. Kalau sudah berusia 50 tahun,
ada teman yang berkata ,”Pk 21 saya sudah ngantuk.” Ada juga yang pk 22 paling
lama sudah harus pulang ke rumah karena tidak kuat pulang malam-malam masuk
angin. Sehingga ada teman yang berkata,”Kamu sekarang alim ya.” Saya bilang sudah
tua tidak kuat macam-macam, masuk angin. Yang sudah tua, sekarang tidak bisa
buat dosa macam-macam karena sudah pelan. Dengan apa orang muda mempertahankan
kelakuannya bersih? Apakah orang tua tidak usah? Karena kerjanya makan-minum
saja (pensiunan). Orang muda masih mau macam-macam sehingga perlu menjaganya
sesuai dengan firmanMu. Dikatakan , “Dalam hati aku menyimpan janji Tuhan
supaya aku jangan berdosa (bukan kepada bos, istri, pacar dll) tetapi kepada
Tuhan.” Orang Kristen senang saat ibadah selesai dan pendetanya berkata,”Pulanglah dan Tuhan menyertai kita.” (siapa lawan kita
kalau Tuhan bersama kita?). Tetapi jangan lupa akan 2 sisi mata uang dari
Firman Tuhan yaitu Firman Tuhan menjaga dan menopang kita tetapi di sisi lain
mengawasi dan menghanguskan. Jadi kalau sadar bahwa berdosa itu kepada Tuhan
bukan kepada yang lain maka bicara tentang selingkuh tidak berani bicaranya bahwa
istri tidak di rumah. Bicara korupsi bukan bicara KPK tetapi Tuhan. Jadi firman
Tuhan disimpan di hati bukan di kepala. Kalau firman disimpan di hati maka
hidup kita bisa sesuai dengan Firman Tuhan. Yang taruh di kepala harus diubah ibarat
menyetir mobil dari manual ke matic (harus pakai pikiran bukan hati kalau pakai
hati bisa menyenggol). Jadi hidup sehari-hari bukan soal kepala tetapi soal
hati.
Seorang nenek (menjelang umur 70
tahun) terkena stroke yang ketiga kalinya sehingga meninggal. Supirnya bercerita,
“Di Kelapa Gading ada lontong cap-go-me Rusmini. Hampir setiap hari nenek ini
minta dibelikan lontong tersebut. Padahal kalau menderita stroke , maka tidak
boleh makan santen banyak-banyak seperti juga orang diabetes, tidak boleh makan
makanan manis. Penderita darah tinggi tidak boleh makan yang asin-asin. Penderita diabet awalnya senang makanan manis
dan penderita stroke senang makanan bersantan. Dokter tahu hal ini dan ini
bukan soal kepala tetapi hati. Yang selingkuh, korupsi dan pemakai narkoba sudah
tahu bahwa hal itu dosa. Tidak perlu baca
Kitab Suci karena dari lahir orang sudah tahu hal itu salah. Zaman ini aneh,
KPK malah menangkap menteri, ketua dan anggota DPR, gubernur, bupati dll dan sampai
hari ini masih ada pejabat yang tertangkap tangan melakukan korupsi. Para koruptor
tahu itu bahaya tetapi tetap dilakukan (karena mau kaya). Sekarang Tuhan sedang
bekerja. Banyak pejabat yang naik jabatan ditangkap KPK. Jangan terpengaruh oleh
dunia, tapi terpengaruhlah oleh Kitab Suci. Bila para politisi senior masih mengganggu
pemerintah biarkan saja. Semua orang tahu, tidak usah pusing. Kepala kita
bilang, “Ini benar, itu salah.” A Hok
kalah karena orang pilih tidak pakai kepala tetapi hati. Kampanye “pilih dengan hati” dimana dikatakan
bahwa kalau kamu mau masuk neraka maka pilihlah A Hok. Dan terbukti ‘pembodohan’-nya
berhasil. Demikian pula orang Kristen sering ditipu dengan logika. Kaum Injili
sering ditipu dengan kepalanya, padahal firman Tuhan bukan di kepala tetapi di
hati. Mari simpan firman Tuhan di hati. Caranya : Bila ada yang tidak mengerti,
maka bablas baca saja. Bila ada pengalaman yang tidak kita mengerti, terima
saja. Suatu hari Ia akan bicara.
3. Firman Allah mengubah cara berpikir kita.
Roma 12:1-2
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya
kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga
kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna. Roma 12:1-2. Itu adalah ibadah yang sejati dalam
terjemahan lain dikatakan, pelayanan yang masuk akal. Mari layani Tuhan dengan
segala keberadaan kita. Ada yang berkata,”Maaf saya tidak datang, tetapi saya akan
doakan ya.” Ini mengerikan ada hati cekat-cekot datang. Firman Tuhan berkata, “Persembahkanlah
tubuhmu!” kalau sudah menjadi anggota panitia maka ia harus hadir secara fisik.
Kalau tidak bisa hadir maka jangan menjadi anggota panitia. Di banyak gereja, banyak
orang mau menjadi anggota majelis tetapi tidak mau datang saat ada persekutuan doa.
Alasannya,”Saya tidak bisa datang karena saya masih bekerja.” Kalau begitu cara
mengatasinya mudah. Berhenti saja menjadi majelis! Karena masih banyak
pelayanan lain. Kalau kamu tidak menyediakan hati, bagaimana bisa jadi teladan?
Ini terjadi di mana-mana. Maka datanglah ke Persekutuan Doa. Mari tekadkan, “Saya
datang!” sebagai wujud mempersembahkan tubuhmu. Di ayat 2 Rasul Paulus berkata,
Janganlah kamu menjadi serupa dengan
dunia ini Falsafah dunia membuat kamu menjadi serupa dengan dunia. Tetapi
berubahlah mind set mu supaya bisa
membedakan kehendak Allah. Orang Kristen tidak mengetahui kehendak Tuhan karena
tidak diperbarui pikirannya. Memperbarui pikiran kita dengan pikirannya Tuhan.
Semboyan toko buku Metanoia : Mewarnai Dunia dengan Pikiran Baru. Ada yang
berkata,”Firman Tuhan itu di atas akal”. Bukannya Kitab Suci tidak masuk akal,
tetapi akal mu bisa masuk kepada Kitab Suci dan betul dan logik karena
pikiranmu cocok dengan kitab suci. Contoh : Abraham ditulis di zaman awal
padahal kitab Kejadian saja belum ada. Waktu itu ia mau mempersembahkan Ishak
di bukit Muria. Ia sungguh-sungguh ingin menyembelih Ishak. Abraham percaya,
Tuhan sanggup membangunkan orang mati. Kalau Tuhan berjanji bahwa Ishak adalah anak
perjanjian, maka tidak ada anak lain selain Ishak sekalipun dibunuh Tuhan
sanggup membangunkan orang mati. Abraham berpikir (Yunani). Orang mati bangkit
tidak masuk akal. Tetapi pikiran Allah sanggup membangunkan orang mati. Itu
pikiran Alkitab. Maka pikiran kita yang diperbarui Kitab Suci bisa menerobos sesuatu
yang tidak masuk akal karena janji Tuhan (bukan karena kemampuan kita).
Penutup
Kita belajar 3 poin :
1. Kitab suci satu-satunya
alat menyucikan kita.
2. Kitab suci perlu disimpan
di hati bukan di kepala.
3. Kalaupun harus berlogika,
maka pikiran yang terus diperbarui, dimulai dari ditebus oleh Tuhan Yesus.
Tetapi Tuhan tidak mau kita jadi robot. Dia mau umatnya mempersembahan tubuh
yang kudus, baik dan berkenan. Kalau mau persembahkan tubuhmu maka teruslah
diubahkan. Diubahkan terus menerus oleh pembaharuan pikiranmu, sehingga
pikiranmu tahu kehendak Tuhan. Di hadapan Tuhan yang Abraham percaya, Tuhan mem
bangunkan orang mati (dari tidak ada menjadi ada). Tuhan juga sanggup
membangunkan orang mati. Itu firman Tuhan yang ada di Kitab Suci kita.
Alkitab berkata, “Firman itu telah
menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya,
yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh
kasih karunia dan kebenaran (Yoh 1:14)” dan kita melihat kemuliaanNya ,
penuh kasih karunia dan kebenaran. Mari hidup dalam kasih dan kebenaran di
dalam Tuhan Yesus. Firman Tuhan bukan kitab Tauarat tetapi Bukan tidak boleh
ini-itu tetapi penuh kasih karunia dan kebenaran karena hidup di Perjanjian Baru.
Mari hari ini hidup dalam kasih karunia dan kebenaran. Semakin membaca Kitab Suci
dan menerima Firman Tuhan, benar kebenaran itu mutlak tetapi kasih karunia
perlu dinyatakan. “Jadi nyatakan kebenaran di dalam kasih “, kata Rasul Paulus.
Isinya kebenaran, bungkusnya kasih. Jangan di luarnya kebenaran dan di dalamnya
kasih. Harusnya kebenaran dibungkus kasih.
Bagian mana yang paling tengah dari Alkitab? Mazmur
118 adalah pasal paling tengah dari seluruh Alkitab. Mazmur 117 (sebelum Mazmur
118) adalah pasal terpendek dalam Alkitab sedangkan Mazmur 119 (sesudah Mazmur
118) adalah pasal terpanjang dalam Alkitab. Alkitab terdiri atas 594 pasal
sebelum Mazmur 118 dan 594 Pasal sesudah Mazmur 118. Jumlahkan seluruh pasal
kecuali Mazmur 118, hasilnya adalah 1188 pasal. Dalam Alkitab bahasa Inggris,
1188 atau Mazmur 118 ayat 8 adalah ayat paling tengah dalam seluruh Alkitab.
Bunyinya "Lebih baik berlindung pada TUHAN daripada berharap dan percaya
kepada manusia". Kitab suci kita yang paling tengah berkata begitu. Luar
biasa!