Ev. Lili Suwandi
1 Kor 6:19-20
19 Atau tidak
tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh
Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik
kamu sendiri?
20 Sebab kamu
telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah
dengan tubuhmu!
Pada 1 Kor 6:19b
Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat Korintus (yang kaya namun punya banyak masalah) dengan kalimat yang indah
bahwa “kamu bukan milik kamu sendiri”. Ini berarti aku bukan milik aku lagi tapi milik Tuhan Yesus Kristus karena Allah
telah menebusku dan semua utang(dosa)ku lunas dibayar. 3 hal yang dapat
dipelajari dari penebusan (ransom)
ini.
1.
Pengorbanan tentang Tuhan Yesus. Dia telah mati di kayu salib untuk menebus dosa kita.
Sehingga saat memikirkan kasih Tuhan, kita tidak akan mundur. PengorbananTuhan
Yesus sedemikian besar, sehingga Dia bahkan berseru kepada Allah,”Allahku, Allahku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?” (Markus 15: 34b). Saat memikirkan kasih Tuhan, kita
seharusnya seperti Rasul Petrus. Ia orang yang berterus terang (spontan). Apa
yang dirasakan dan dipikirkan , itu yang langsung dikatakan. Dalam
kelemahannya, ia punya kekuatan. Rasul Petrus adalah seorang murid Tuhan yang pintar.
Orang Tiongkok (Utara) mendidik anak dengan 3 cara. Yang pertama untuk anak yang
pintar, mereka menggunakan mata sebagai bahasa isyarat untuk mengajarnya. Sehingga
dengan kedipan mata saja maka sang anak akan mengerti apa keinginan sang ibu (seperti
ada kontak batin). Cara yang kedua, bila sang anak tidak mengerti dengan
tatapan mata, maka harus diucapkan (diajar dengan mulut) misalnya dengan
berkata,”Jangan nakal ya”. Cara
ketiga untuk anak yang kurang pandai. Dalam mengajar, sang ibu akan berkata “bodoh”
kepada anaknya (sang anak dibodoh-bodohi). Bila seorang hamba Tuhan berkata terus-terang
, maka jemaat biasanya tidak suka. Karena biasanya perkataan sejati tidak sedap
didengar, sedangkan perkataan yang tidak benar (bohong) diucapkan dengan lambat.
Sehingga di kepolisian, seorang pelaku kejahatan
diproses lama untuk mengetahui apakah ia sedang berbohong atau tidak dengan
cara mengulang-ulang pertanyaannya. Rasul Petrus dikatakan pintar karena
setelah tiga kali ia menyangkal Tuhan Yesus, hanya dengan tatapan mata Tuhan
Yesus Rasul Petrus menyadari kesalahan (kelemahan) nya dan menangis tersedu-sedu
seperti yang dikatakan pada Lukas 22:61-62 Lalu
berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah
berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga
kali menyangkal Aku. Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya. Biasanya seorang gentleman
seperti Petrus boleh mencucurkan darah dan keringat tapi tidak air mata (gengsi
untuk menangis). Ia melihat cinta kasih Tuhan dan pengorbananNya yang luar
biasa sehingga ia menangis. Saat di atas kayu salib, Tuhan Yesus mati
pelan-pelan karena darahNya keluar setetes-setetes demi saya dan Tuhan Yesus mengucapkan
7 perkataan di kayu salib, di antaranya adalah :
-
Yang pertama, Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah
mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Luk 23:34).
-
Yang kedua, Yesus
berkata saat seorang penjahat (penyamun) yang disalibkan bersama Yesus berkata
: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila
Engkau datang sebagai Raja." Kata
Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau
akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:42-43). Penjahat tersebut tidak sempat datang ke
gereja, dibaptis atau ikut katekisasi. Tatkala menyadari siapa Tuhan Yesus
yaitu Juruselamat, Ia mengaku sebagai orang
berdosa dan minta pengampunan.
-
Perkataan yang
ketiga dan keempat dapat dilihat pada Yoh 19: 27-29 Ketika Yesus melihat
ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada
ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan
sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. Tuhan Yesus menitipkan ibunya (Maria) kepada muridNya
(Rasul Yohanes). Hal ini menunjukkan bahwa Yesus adalah anak yang berbakti
kepada orang tua. Ada yang bilang orang Kristen tidak berbakti kepada orang tua
karena kalau orang tuanya meninggal
setelah meninggal tidak dikasih makan di kuburannya. Padahal seharusnya kalau sayang
orang tua, maka kita harus menunjukkan kasih itu selagi orang tua hidup. Jangan
saat hidup hanya dikasih makan supermie, sedangkan setelah meninggal dikasih
daging samseng (artinya: tiga macam
daging yang terdiri dari tiga jenis macam binatang yaitu ikan bandeng, ayam
betina, dan daging babi) padahal sudah tidak bisa makan lagi. Saat ini, anak
harus meneladani Tuhan Yesus supaya iman yang kita peroleh adalah iman yang sejati.
2.
Kita harus mengenal diri kita sendiri bahwa kita milik
Allah. Sehingga kita jangan sombong (angkuh).
Manusia diberkati Allah sehingga memiliki kepandaian dan bisa membuat kapal
terbang. Namun saat pesawat MAS dengan nomor penerbangan MH 370 hilang, sampai saat
ini belum bisa ditemukan. Manusia bisa menjadi hebat tapi tidak ada artinya
bila tanpa Tuhan. Selain beriman, manusia memiliki kebijaksanaan. Manusia yang
ingin membesarkan diri , dalam bahasa Mandarin 自(zi, sendiri) 大 (da, besar) yang artinya sendiri menjadi besar tapi
kalau kedua huruf digabung menjadi huruf 臭chou
(bau). Jadi orang jangan membesarkan diri tapi harus selalu bersyukur kepada Tuhan
dalam segala perkara dan meninggikan Kristus sehingga hidup menjadi indah. Dalam
bahasa Mandarin, huruf “indah” (mei, 美)
terdiri dari 2 huruf yakni 羊 (yang, domba) dan 大 (da, membesarkan). Hidup
bisa jadi indah dengan membesarkan (meninggikan) anak domba Allah. Saat kita
meninggikan Allah dan merendahkan diri, maka hidup menjadi indah. Tatkala Tuhan
Yesus menebus kita, Roh Allah tinggal di dalam kita sehingga kita perlu
bersyukur kepada Tuhan dalam berbagai hal (termasuk dalam kesulitan). Bersyukur
dalam bahasa Mandarin 谢 (xie) terdiri dari 3 huruf
yakni yaitu讠(zhi, kata- firman) , 身(shen, tubuh-Allah) dan寸 (cun, inci
- ukuran). Melalui kata, tubuh dan ukuran yang menjadi tolok ukur kita adalah Alkitab
(Firman Allah menjadi ukuran kita). Sehingga kita perlu hidup bersyukur kepada
Tuhan agar kita bisa hidup dengan tenang. Dengan hidup penuh ucapan syukur maka
kita bisa menikmati betapa besar anugerah Tuhan dalam hidup kita. Roh Allah ada
dalam hati kita sehingga kita menjadi luar biasa, karena bisa memahami bahwa
kita sudah ditebus. Ada seorang anak muda Kristen yang berhasil karirnya. Suatu
hari ia diundang rekan bisnisnya keluar negeri dan disodorkan seorang teman
wanita (lady-escort) gratis. Namun ia
menolak dan berkata, “Saya adalah anak dari Tuhan yang sudah menebus diri saya
dengan darahNya yang sangat mahal”. Sehingga rekan bisnisnya merasa malu dan
meminta wanita tersebut keluar. Sang anak muda menyadari bahwa tubuhnya adalah
bait Allah sehingga jangan dipakai untuk berzinah (1Kor 3:16 Tidak tahukah kamu,
bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?).
Perzinahan (fornication) bisa bermakna ganda yaitu tubuh yang berzina atau
penyembahan berhala (berzina rohani).
3.
Muliakanlah Tuhan dengan hidup kita. Ada 3 prinsip dalam memuliakan Allah yaitu :
a.
Setiap hal boleh kita lakukan tapi jangan diperhamba. Ada orang yang suka merokok sampai kecanduan (tidak
bisa menghentikan kebiasaan merokoknya). Ada juga yang suka kopi (setiap pagi,
siang dan malam, ia harus minum kopi minimal 1 gelas) sehingga kalau tidak
minum kopi maka kepalanya menjadi pusing. Jangan tanya,”Ini boleh atau tidak?”.
Segala sesuatu boleh (halal) ,tapi jangan sampai dibelenggu. Kalau sudah
terbelenggu, maka kita harus mengatakan, “Tuhan, hidup saya bukan untuk ini.”
b. Segala sesuatu boleh, tetapi harus ditanya
berguna tidak dan apakah membangun orang lain tidak. Baik kita makan atau
minum , makan sampai mati jangan sampai mati tidak makan. Waktu anak masih
kecil, saya tidak pernah tanya kepada anak saya tentang hari ini mereka mau makan
apa. Suami saya saja tidak komplain. Saya harus mengajar dan menyampaikan khotbah.
Apa yang mama dan papa makan, anak harus bisa makan walau saat sedang sibuk
saya hanya bisa menyiapkan 1 jenis makanan saja, yang penting sehat. Kamu ingat
kamu tidak selalu akan dengan mama. Suatu kali dengan moto itu kamu akan easy
goling. Sekarang mereka sudah besar dan jauh dari saya, benar sih mama. Mereka,
jangan banyak ngomong dengan mama tidak bakal menang. Memang tidak mudah menjadi seorang mama. Dalam
bahasa Mandarin kata 妈 (ma) terdiri dari dua kata yaitu女 (nǚ,
perempuan) dan马 (ma, kuda) sehingga kata mama punya
konotasi seorang perempuan yang bekerja seperti kuda. Hidup bukan untuk makan, tapi makan untuk sambung
hidup.
c. Semua boleh dilakukan, tetapi belum tentu
bisa dilakukan karena semuanya harus memuliakan Tuhan. Makan itu hak saya.
Tetapi kalau kita makan harus memuliakan Tuhan, jangan sampai mendewakan perut dan
makan terus. “Makan sampai mati” adalah moto yang salah karena tubuh kita
adalah bait Allah.
Untuk
memuliakan Tuhan :
-
Harus bayar harga (waktu, uang dan perasaan). Seperti persembahan Maria saat diadakan perjamuan untuk
Yesus, dia bukan saja meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu murni yang
sangat mahal bahkan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya. Rambut adalah mahkota
wanita. Wanita cantik karena ada rambutnya. Tatkala Maria mempersembahkan, yang
mengkritik nya adalah murid Yesus sendiri yang menjadi bendahara (Yudas, yang
kemudian menjual Tuhan Yesus) seperti tertulis pada Yoh 12:5, "Mengapa
minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada
orang-orang miskin?" Tetapi Maria melihat Tuhan Yesus tidak melihat
murid-muridNya. Dia menyeka Tuhan Yesus dengan rambutnya, mahkotanya. Meskipun korban perasaan, tapi Maria rela.
Sehingga Yesus berkata, “Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh
dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia." (Markus
14:9).
-
Melakukan yang baik. Tuhan mengorbankan diriNya untuk kita, apa yang kita korbankan
untukNya? Kalau baik, jangan tolak, berbuatlah kebaikan. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak
melakukannya, ia berdosa (Yak 4:17). Mungkin kita tidak melihat hasilnya
saat ini, tapi apa yang ditaburkan tidak akan sia-sia. Kalau tahu baik, tidak
dilakoni, kita berdosa kepada Tuhan. Tuhan Yesus telah menebus kita dan lunas
dibayar, apa yang kita persembahkan kepada Tuhan saat ini?
Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari
menjual asongan dari rumah ke rumah, menemukan bahwa di kantongnya hanya
tersisa beberapa sen saja, dan saat itu dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut
memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya, hanya untuk menutupi
rasa laparnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita
muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya punya
keberanian meminta segelas air untuk menghilangkan dahaganya. Ketika wanita
muda tersebut melihat, dan ia berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah
sangat lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu
meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, “Berapa uang yang harus saya
bayar untuk segelas besar susu ini?” Wanita itu menjawab, “Kamu tidak perlu
membayar apapun.” “Orang tua kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran
untuk sebuah kebaikan, “Kata wanita itu menambahkan. Anak lelaki itu kemudian
menghabiskan susunya dan berkata, “Dari dalam hatiku yang paling dalam aku
berterima kasih pada anda.” Belasan bahkan puluhan tahun kemudian, wanita muda
ini sudah menjadi tua, ia mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di
kota kecil dimana ia tinggal, sudah tidak sanggup menanganinya. Mereka akhirnya
mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu
menangani penyakit langka tersebut. Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan
pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tua tersebut,
terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly. Segera ia bangkit dan
bergegas turun melalui ruang rumah sakit, menuju kamar si wanita tua tersebut. Dengan
jubah kedokterannya ia menemui si wanita tua itu. Ia langsung mengenali wanita
tua itu dengan pasti pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang
konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya yang terbaik untuk
menyelamatkan hidup wanita tua itu. Mulai hari itu, ia selalu memberikan
perhatian khusus pada penanganan wanita tua itu. Setelah melalui perjuangan
yang panjang, akhirnya wanita tua ini disembuhkan. Dr. Kelly meminta bagian
keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan
kepadanya untuk minta persetujuan. Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu
pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.
Wanita tua itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia
tak akan mampu membayar tagihan tersebut sekalipun ia harus mencicil seumur
hidupnya. Akhirnya ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada
sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia
membaca sebuah tulisan yang berbunyi. “TELAH DIBAYAR LUNAS DENGAN SEGELAS BESAR
SUSU.” TERTANDA, DR. HOWARD KELLY. Air mata kebahagiaan membanjiri mata wanita
tua ini, ia ingat pada peristiwa beberapa tahun lalu. Ia kemudian berdoa,
“Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati
dan tangan manusia.” (http://sangpemulungkisah.blogspot.com/2012/10/segelas-susu.html)
Ev. Lili Suwandi
(Wang Lie Lie), istri dari Pdt. Samuel Suwandi, melayani di Bandung dan
sekarang sudah emeritus (selama 5 tahun). Dikaruniai 2 putri (di luar negeri)
dan 1 putra (di Indonesia). Masuk ke Sekolah Alkitab Asia Tenggara (SAAT)
angkatan 66 (angkatan terakhir yang menggunakan bahasa Mandarin) di bawah Pdt.
Paulus Sung 2 tahun.
No comments:
Post a Comment