Pdt Hery Kwok
Hosea 3
1 Berfirmanlah
TUHAN kepadaku: "Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal
dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka
berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis."
2 Lalu aku
membeli dia bagiku dengan bayaran lima belas syikal perak dan satu setengah
homer jelai.
3 Aku berkata
kepadanya: "Lama engkau harus diam padaku dengan tidak bersundal dan
dengan tidak menjadi kepunyaan seorang laki-laki; juga aku ini tidak akan
bersetubuh dengan engkau."
4 Sebab lama
orang Israel akan diam dengan tidak ada raja, tiada pemimpin, tiada korban,
tiada tugu berhala dan tiada efod dan terafim.
5 Sesudah itu
orang Israel akan berbalik dan akan mencari TUHAN, Allah mereka, dan Daud, raja
mereka. Mereka akan datang dengan gementar kepada TUHAN dan kepada kebaikan-Nya
pada hari-hari yang terakhir.
Pendahuluan
Sewaktu mempersiapkan khotbah
dengan tema Hosea 3 , saya membaca buku tentang keluarga karangan Dr. Gary
& Barb Rosberg. Keduanya adalah
penulis buku , pembawa acara radio dan pembicara tentang pernikahan untuk
memperlengkapi para pasangan agar memiliki pernikahan yang terus bertumbuh
sampai selamanya dan mendedikasikan diri mereka untuk menolong pernikahan Kristen yang sedang mengalami
kehancuran. Mereka menulis buku yang berjudul
The 5 Love Needs of Men and Women
yakni 5 Kebutuhan
Wanita yang perlu dipahami oleh setiap pria dan 5 Kebutuhan Pria yang perlu
dipahami oleh setiap wanita. Buku ini diawali dengan sebuah kisah nyata sebagai
berikut :
Phil menelpon kantor konseling saya (Gary) dan
bertanya apakah dia dan istrinya dapat membuat janji. Saya melihat agenda saya
yang teramat padat dan menjawab, “Waktu saya sangat ketat dan baru bisa membuat
janji beberapa minggu lagi.”
“Tidak bisa menunggu beberapa minggu lagi”, katanya.
“Harus hari ini” Kemudian dia melanjutkan, “Saya tidak akan meminta kalau
masalahnya tidak mendesak”.
Saya tidak begitu mengenal Phil, namun saya mengenali
rasa panik saat ia menelpon. Saya pun berkata,“Jika kamu memang sangat perlu
untuk datang, kamu dapat singgah pk 5 sore ini”.
“Kami akan datang” katanya.
Sepanjang hari itu saya terus memikirkan telpon Phil
tersebut dan mendoakan Phil dan istrinya. Nada suaranya yang sangat mendesak merupakan
lampu merah yakni tanda peringatan bahwa
kami akan menghadapi sebuah pertempuran. Pertempuran bagi kehidupan
keluarganya.
Beberapa jam kemudian, kekhawatiran terburuk saya
menjadi kenyataan saat saya menyalami Phil dan Susan, istrinya, di ruang tunggu
kantor saya. Susan menangis dan matanya menatap lantai. Phil seperti seorang
pria yang baru saja mengalami mimpi terburuknya.
Setelah mereka berada di kantor saya, saya bertanya
apa yang mereka perlu sampaikan.
“Saya ingin membawa anak-anak ke taman siang ini” kata
Phil. “Saat ingin berangkat, saya bermaksud mengganti popok bayi Annie. Karena tidak menemukan lap, saya meminta
salah satu anak yang lebih tua untuk menjaga Annie saat saya mencari lap
tersebut. Kemudian saya teringat, Susan pernah membawa sekotak lap di tas
pantainya yang disimpan di kamar lemari pakaian anak perempuan kami. Saat mencari di tas tersebut, saya menemukan sebuah
surat cinta untuk Susan. Masalahnya……. Surat itu bukan dari saya! “
Phil melirik ke arah Susan lalu kembali berpaling ke
saya.
“Surat itu dari pria lain. Dia menuangkan cintanya
kepada istri saya. Dia menulis tentang saat-saat kebersamaan mereka. Sampai di
sana saya mulai melihat seluruh hidup saya terkoyak. Saya tidak percaya! Dia
bercerita tentang parfum yang dipakai istri saya…. Tentang pakaian istri saya
yang menjadi kesukaannya. Pakaian yang saya beli untuk Susan. Dia bercerita
tentang kenang-kenangan di hotel-hotel dan makan siang-makan siang rahasianya.
Saya tidak dapat mempercayainya! Inilah istri saya. Ibu anak-anak saya yang sedang
ia bicarakan. Namun saya pikir yang membuat saya lebih terperosok adalah bahwa
mereka pernah melakukannya di kamar tidur kami.
Selama ini saya tugas ke luar kota untuk mencari nafkah untuknya dan
anak-anak kami dan dia melakukannya di kamar kami dengan pria itu! Yang bisa
saya lakukan hanyalah menatap surat itu.”
“Apa yang kau lakukan selanjutnya?” tanya saya kepada
Phil.
“Saya terduduk di lantai dalam ruang pakaian itu dan
tidak henti-hentinya membaca surat itu. Saya tidak bisa menghentikannya.” Katanya.
“Saya tahu kalau saya melangkah ke luar kamar lemari pakaian, saya akan
menghadapi rasa sakit yang lebih dari yang dapat saya bayangkan. Saya tahu
hidup saya tidak pernah sama lagi. Saya mendengar anak-anak berlarian di dalam
rumah, tidak menyadari bahwa dunia mereka akan berubah. Akhirnya saya
mengumpulkan segenap tenaga untuk berdiri. Saya mendengar Susan sedang menelpon
di kamar tidur kami dan saya pun melangkah menyusuri gang rumah kami menuju ke
tempat Susan berada. Saat melakukannya, saya melewati foto-foto keluarga yang
menggambarkan berbagai peristiwa . Foto-foto liburan. Foto saat sedang menyusuri
sungai dengan rakit, reuni keluarga…. Langkah itu merupakan langkah terpanjang
dalam hidup saya. Saat masuk ke dalam kamar, punggung Susan membelakangi saya.
Kemudian ia menutup telepon dan berpaling kepada saya. Saat dia melakukannya,
saya menatap matanya dan semua hal yang dapat saya katakan hanyalah 3 kata, ‘Susan,
saya tahu.’ Bersama dengan kata itu, dia terjatuh ke ranjang dan mulai terisak.
Kemudian saya tahu secara pasti bahwa itu bukanlah sekedar mimpi buruk , tapi
hal itu benar-benar terjadi. Istri saya punya affair . Rasa sakit melingkupi
seluruh tubuh saya dan mengiris jiwa saya yang terdalam. Kemudian kami berdua jadi
berantakan.”
“Oh Tuhan. Jangan ada keluarga lainnya….” Tanpa sadar
saya berdoa. “Jangan pasangan ini…
anak-anak kecil mereka. Bapa, berikan saya kata-kata. Berikan saya
hikmat.”
“Apa yang terjadi dengan kami, Gary?” air mata
membayang di mata Phil saat dia memandang saya.
“Kami memulai pernikahan kami dengan luapan cinta
kasih di antara kami dengan harapan luar biasa untuk kehidupan masa depan
bersama-sama. Kami yakin memiliki pernikahan berpusatkan Kristus yang teguh.
Tapi apa yang terjadi?”
Dr.
Gary memperhatikan kejadian yang menimpa Phil dengan lukanya yang dalam karena
disakiti luar biasa. Ams 6:34 mengatakan .”Karena
cemburu adalah geram seorang laki-laki, ia tidak kenal belas kasihan pada hari
pembalasan dendam”; Laki-laki yang disakiti hatinya seperti beruang yang sedang marah. Saat marah,
beruang bisa mencabik dan menjadi buas sekali. Itulah yang coba dipahami Dr.
Gary saat hati nurani Phil disakiti istrinya. Di salah satu blog yang membahas tentang
“hati yang disakiti” ada yang menulis, “kalau dikhianati istri saya, saya bisa menangis
4 hari 4 malam”, ada juga yang menulis, “Saya bisa tidak makan 4 hari”. Tetapi
semuanya menggambarkan, seandainya mengalaminya belum tentu kita melakukan hal
itu karena ini berkaitan dengan perasaan
orang yang dikhianati.
Cinta Allah : Cinta yang “Kendatipun”
Hosea
3 terdiri dari 5 ayat yang menggambarkan kasih setia Allah yang tidak berwujud
dan berpangkal yang diwujudkan pada kasih kepada Gomer. Pada Hosea 1, perintah Allah
kepada nabi Hosea "Pergilah,
kawinilah seorang perempuan sundal” (Hosea 1:2) sepertinya tidak masuk ke dalam pikiran. Bagaimana
seorang nabi menikah seorang sundal? Tetapi hal ini menunjukkan betapa ekstrim
dosa orang Israel sehingga Allah memberi contoh yang ekstrim untuk memberi
pelajaran kepada orang Israel. Sedangkan Hosea pasal 2 berisi kemarahan hati
Allah, karena orang Israel sangat jahat sekali. Ia pantas marah. Walau orang
berpikir kenapa Allah marah, karena seringkali dalam persepsi orang, Allah
tidak boleh marah. Itu membuat orang Kristen “lembek”. Yang tidak boleh adalah
pemarah. Waktu perlu marah, maka marahlah. Saya kemarin diundang di GKR Gedong
untuk menjadi narasumber. Dalam pengantar MC nya berkata, “Kasih itu sabar,
tidak boleh marah” sehingga orang Kristen punya image seperti itu. Padahal jelas sekali bagaimana Allah marah. Karena
itu sesungguhnya lahir dari kasih setiaNya
yang hebat. Pada Hosea 3:1 dikatakan Pergilah
lagi. Ini indikasi kemungkinan besar
Gomer sering berbagi cinta dengan laki-laki lain sebagai seorang pelacur.
Sehingga waktu dikatakan pergilah lagi, di sinilah sesungguhnya Allah sedang
memberi penegasan ke Israel bahwa engkaulah perempuan sundal (Gomer) itu. Dan Aku mencoba kembali mencintaimu.
Kemarin
di acara pasutri dengan topik “Ada Apa dengan Cinta” yang dibawakan oleh Pdt
Sugiharto disampaikan bahwa ada 3 karakter
cinta yaitu :
1.
Cinta yang “karena”. Saya cinta karena kamu ganteng atau cantik. Faktornya “karena”. Kalau
faktor “karena” tidak ada lagi, maka cinta bisa runtuh. Pada saat mengucapkan
janji nikah, dikatakan akan mencintai sehidup semati dan dalam susah-senang.
Kenyataannya waktu hidup bersama dan
istri menjadi gemuk, maka cintanya hilang dan ia mencari yang lain. Faktor “karena”
merupakan cinta yang sangat dangkal.
2.
Cinta yang “supaya”. Saya cinta kamu supaya ….. Kata “supaya” banyak dalam bercinta. Saya mencintainya
karena ia bisa merawat keluarga atau menolong saya. Ada pamrih dalam kata
cinta. Dan banyak orang mencinta seperti itu. Saya mencinta supaya saya menikmati
kekayaan, pertolongan dll Waktu “supaya” tidak ada lagi, maka tidak ada lagi cinta
itu.
3.
Cinta yang “kendatipun” atau “sekalipun”. Saya mencintai kendalipun (sekalipun)… Ini cinta yang
luar biasa. Ini yang digambarkan oleh Allah dalam cinta kepada Gomer walaupun Gomer
berpaling kepada allah lain. Dalam bahasa aslinya, Hosea diterjemahkan sebagai “Allah
menyelamatkan” sedangkan Gomer artinya “kue kismis”. Kata “kue kismis” ini diungkapkan
dalam Hosea 3:1 : “menyukai kue kismis” karena orang Israel menyembah Baal dan Asytoret.
Orang Kanaan beribadah kepada Baal dan Asytoret dan kehidupan mereka makmur.
Mereka beribadah karena Baal memberi mereka kemakmuran. Orang Israel ingin
seperti bangsa Kanaan dengan menyembah Baal dan Asytoret. Sehingga dikatakan, “kamu
mencari allah lain karena…”, Itu cinta karena diberkati. Waktu Allah tidak
seperti itu, maka dianggap Allah tidak mencintai.
Fokus kepada Allah dan Kembali kepadaNya
Apa
yang membuat kita tidak setia? Mungkin allah lain, walau bukan berwujud paranormal,
dukun atau orang yang bisa meramal nasib. “Allah” yang dimaksud mungkin tidak
seperti Baal atau Asytoret, allah bangsa Kanaan yang kemudian disembah orang
Israel, tetapi berupa “tidak berfokus pada Allah” atau focus ke hal yang lain. Seorang pendeta
diberikan anak lalu kemudian anak itu jadi allah karena membuatnya tidak
berkonsentrasi lagi pada Allah yang sejati. Bisa saja allah itu berupa anak, istri,
pekerjaannya yang semuanya membuat fokus kepada hal itu melebihi fokus kepada
Allah. itu membuat orang Israel membagi cintanya kepada Allah. Padahal Allah
telah membelinya dengan lunas. Jadi kecemburuanNya adalah benar karena tidak
mau cinta kepadaNya dibagi. Kita juga tidak bisa menerima menerimanya. Cinta
kita sesungguhnya cinta kepada Allah yang membuat focus kita hanya kepada Dia.
Saat saya ditempatkan di sekolah, ada seorang orang tua bertanya, “Pak, kenapa
banyak ulangan di tempat ini, sehingga saya tidak bisa ke gereja? Saya
menjawab, “Jadi tidak mau ulangan? Juga ulangan umum? Hanya mau diberikan nilai
6 di rapor?” Orang tua tersebut menjawab, “Bukan begitu. Kalau banyak ulangan,
saya harus mengajari anak, sehingga saya sulit kegereja.” Saya bertanya, “Dengan
tidak ke gereja selama 2 jam, apakah anak bisa belajar dengan hebat?” Jangan
sampai anak menjadi allah dalam diri kita. Juga hobimu. Ada orang yang hobi memancing,
sehingga ia menghadapi kesukaran . Dalam allah itu mereka menikmati “kue kisimis”
(kesenangan). Betapa manisnya “kue kismis” sehingga Allah dilupakan. Ada orang yang
rajin berdoa. Begitu doanya dikabulkan dia tidak lagi berdoa. Pekerjaan juga
bisa menjadi “kue kismis”nya. Itu sebabnya Hosea menikahi Gomer. , Ia pergi ke Gomer.
Nabi Hosea mencintai Gomer (kue kisimis). Kehebatan cinta Allah bisa dilihat
pada ayat 2 (Lalu aku membeli dia bagiku
dengan bayaran lima belas syikal perak dan satu setengah homer jelai). 1,5
homer jelai nilainya sama dengan 15 syikal perak. Jadi bila dijumlahkan, totalnya
menjadi 30 syikal perak. Tuhan Yesus waktu dijual seharga 30 keping perak. Sama
persis! Itu harga yang terlalu murah. Itu harga seorang budak, orang yang
dianggap tidak berharga.
Gomer
juga tidak berharga, namun Allah mengambilnya dan mencintainya lagi. Itulah
Allah yang luar biasa. Mari kita evaluasi cinta kita kepada Allah. Apakah cinta
kita begitu menggebu-gebu seperti saat bertemu pertama kali? Mengapa cinta
tidak mengebu lagi? Seperti lirik lagu yang digubah oleh Pdt. Stephen Tong.
Banyak yang cintanya makin lama makin hilang. Jangan seperti orang Israel,
sehingga mereka harus dididik dengan mahal yakni dengan dibuang selama 70 tahun
di negeri Babel. Seperti yang ditulis pada Hosea 3:4 Sebab lama orang Israel akan
diam dengan tidak ada raja, tiada pemimpin, tiada korban, tiada tugu berhala
dan tiada efod dan terafim. Baru di sana mereka mencari Allah dengan
gemetar. Allah tidak mau kita datang dengan kasus seperti ini, tetapi orang
Isarel yang membuat dirinya begitu. Allah rindu orang datang kepadaNya seperti
orang sedang kehausan dan melayani Dia dengan kesadaran. Suatu kali saya memutar
khotbah Pdt. Stephen Tong di mobil untuk penyegaran. Sepanjang jalan, saya mendengarkannya
dan waktu lewat Kemayoran saya berhenti. Pdt. Stephen Tong berkata dengan keras tentang cinta yang sudah krisis
dan mulai hilang. Saya menangis. Karena Allah mengingatkan saya kembali melalui
kebenaran firman Tuhan. Kalau hati tersentuh dengan kasih Allah, maka tidak
akan bisa melupakan kasih Allah yang begitu hebat.
Dalam buku karangan
Dr. Gary di atas, saat dipulihkan, istrinya mengasihi dan menghormati suaminya
kembali. Apakah kita mengenal kasih itu yang membuat kita beribadah, datang
melayani Dia ,membuat kita suka hidup dalam aturanNya? Hosea 3 mengingatkan
siapa kita. Kitalah Gomer, tapi Dia mencintai kita, ingin kita kembali kepada
kasih setiaNya.
No comments:
Post a Comment