Ev Suwandi
Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut
bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Maz 121:7-8
7
TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga
nyawamu.
8
TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.
Setelah Allah menciptakan dunia, apa yang
dilakukanNya?
Menurut paham
Deisme : setelah menciptakan dunia, Allah meninggalkannya karena semua sistem
sudah diciptakan dengan baik. Mereka diberi pengetahuan oleh Tuhan. Mereka
punya kemampuan dan pengetahuan untuk menghindari bahaya.
Menurut aliran
fatalisme : Allah menciptakan dunia semesta ini, bintang dll, manusia dengan
kemampuan sendiri sangat tergangung apa yang dilihat sehingga mereka tergantung
ramalan bintang. Misal : menurut ramalan hari
ini hari jelek maka tidak boleh keluar rumah.
Sebagai orang
Kristen (percaya), kita tidak percaya Deisme atau fatalisme tetapi Allah yang
transenden yaitu Allah yang berkuasa. Juga Allah yang dekat dengan kita, turut
campur tangan dan ingin dekat anak-anakNya. Allah yang ingin berhubungan dengan
manusia melalui ciptaanNya. Allah yang memelihara hidup kita dari detik ke detik,
Allah yang menjaga kita.
Allah yang Memelihara
Saat banjir ini,
ada seorang anak SD yang papanya meninggal dunia. Setelah pulang membesuk ada
informasi bahwa di rumah sudah tidak ada air aqua. Saya bingung mencari air
aqua dan tidak bawa botol galon kosong. Airnya susah didapat. Saat itu saya berpikir
tentang pemeliharaan Allah. Selama ini air untuk keperluan sehari-hari cukup
dan ada saat seperti sekarang ini air sulit didapat namun Allah tetap mencukupi.
Di Selat Panjang, biasanya orang memakai air yang ditampung saat hujan turun.
Setelah 3 bulan , biasanya air akan habis semua. Kemudian ada seorang pendeta
dari SAAT diutus ke Selat Panjang. Mendengar kondisi air yang sulit didapat ,
ia menjadi takut. Sehingga ia membeli banyak tong untuk menyimpan air. Ia
bertanya, “Kalau 1-2 bulan tidak hujan, bagaimana bisa hidup?” Dia senantiasa
takut. Saya katakan,”Tenang saja, nanti kalau air mau habis, hujan akan turun.”
Selat Pajang dikelilingi laut. Tidak ada air bersih. Tetapi tahun lewat tahun ,
Allah terus memelihara dan memberi air. Tuhan juga memberi udara kepada kita
secara gratis. Kita bisa menghirupnya dengan bebas. Namun bila kita masuk ke
rumah sakit , nafas melalui tabung oksigen mahal sekali. Tuhan baik, Tuhan
menyediakan semuanya untuk kita. Kita melihat Allah memelihara kita. Tuhan
menciptakan siang dan malam supaya kita bisa bekerja dan beristirahat secara
bergantian selama 24 jam. Tuhan berhikmat, sehingga manusia bisa bekerja dan beristirahat.
Dalam doktrin orang
Kristen , ada yang dikenal sebagai providensia Allah (pro= sebelum, video
artinya melihat) yang artinya Allah menjaga, memelihara. Allah sudah
merencanakan segala sesuatu, namun kita tidak mengerti. Dalam hidup kita tidak
ada yang namanya kebetulan. Semua sudah ada dalam pemeliharaan dan rencana
Allah.
Papa saya terkena
diabetes, cukup tinggi. Ia pernah masuk rumah sakit. Suatu kali ia kerja di
Batam. Setelah imlek, ia pulang ke Selat Panjang lalu balik lagi ke Batam.
Karena tidak ada yang menjual makanan, ia kemudian makan kue keranjang karena
tinggal sendiri di pabrik. Seharusnya penderita diabetes tidak boleh makan kue
keranjang yang manis. Akibatnya, ia tidak bisa bangun. Biasanya, papa saya suka
jalan-jalan. 1-2 hari sekali dia pasti ke rumah paman saya. Ia bingung, kenapa
papa saya tidak muncul sudah 2 hari. Ia kemudian pergi mengunjungi papa saya
dan menemukannya dalam kondisi sudah tidak bisa apa-apa. Lalu papa saya dibawa
pergi ke Singapore. Tuhan memelihara. Kalau tidak ada paman, papa saya sudah
meninggal. Bukan kebetulan, tapi Tuhan memelihara.
Mengapa Manusia Tidak Melihat Pemeliharaan
Allah?
Terkadang kita melihat
kembali, bagaimana Tuhan menjaga dan memelihara kita. Namun seringkali kita
tidak melihatnya. Karena kita memiliki persepsi pemeliharaan Allah seperti kita
memelihara binatang. Kalau binatang lapar diberi makan. Kalau haus diberi
minum. Terkadang , kita menginginkan Tuhan memelihara kita seperti demikian.
Tetapi pemeliharaan Tuhan bukan seperti demikian. Bukan berarti dalam hidup,
apa yang kita minta pasti dikabulkan. Tetapi Tuhan senantiasa menolong kita
saat dibutuhkan. Rasul Paulus menulis Roma 8:28 melalui pengalaman dia. Waktu
ia mengikuti Tuhan ia mengalami banyak masalah. Ia pernah dipukul, didera,
kandas kapal, masuk penjara, namun Rasul Paulus melihat Nya memelihara dan
menjaganya, tidak pernah meninggalkannya.
Juga pada kisah Yusuf.
Sewaktu saudara-saudara datang untuk membeli gandum, mereka takut saat melihat
Yusuf. Karena mereka telah menjual Yusuf ke Mesir. Sehingga setelah Ishak, papa
mereka meninggal, saudara-saudaranya datang meminta maaf kepada Yusuf. Yusuf
mengatakan,”Kalian melakukan yang tidak baik kepadaku, tetapi Allah
mereka-rekakan yang baik kepadaku.” Padahal ia mengalami banyak penderitaan. Pertama
kali ia dijual. Lalu di Mesir ia difitbah oleh istri Potifar dan kemudian di penjara,
tetapi itu rencana Tuhan. Sehingga akhirnya ia berkata “Tuhan mereka-rekakan
yang baik.
Demikian juga
dengan Daniel dan ketiga teman-temannya. Waktu di Babel, Tuhan memelihara
mereka yang setia . Ketiga temannya dimasukkan ke dapur api, tetapi mereka tidak
terbakar. Tuhan memelihara. Awalnya seakan-akan Tuhan tidak menolong mereka. Saat
itu mereka mengharap Tuhan akan menolong. Tetapi seakan-akan Tuhan tidak mau
campur tangan dan membiarkannya. Tetapi waktu berada di perapian menyala,
akhirnya mereka melihat pemeliharaan Tuhan.
Seringkali kita
juga mengalami hal yang sama. Meskipun Tuhan memelihara, tetapi kita melihat
seakan-akan Tuhan tidak campur tangan. Saya dulu juga pernah meragukan. Apakah
Allah itu ada? Kadang kita mulai meragukan. Kalau Allah ada, kenapa orang
Kristen yang seharusnya penuh kasih tapi tidak ada kasih. Walaupun kita
pikirkan Allah tidak ada, tetapi faktanya Allah tetap ada.
Mungkin seperti
Yusuf yang awalnya tidak mengerti, kita mengalami seperti itu dan meragukan
pemeliharaan Tuhan. Apa yang dilakukanNya adalah apa yang direncanakan untuk
mendatangkan kebaikan. Kita awalnya bertanya kenapa kita bisa mengalami hal ini
tetapi akhirnya kita bisa mengerti. Juga sewaktu Maria dan Marta mengirim kabar
ke Tuhan Yesus bahwa Lazarus sedang sakit. Tetapi Tuhan Yesus sengaja tidak
pergi dulu. Setelah Lazarus meninggal baru Dia pergi. Maria dan Marta merasa
kecewa. “Tuhan kalau Engkau ada di sini , maka adikku tidak akan mati.” Seolah-olah
mereka menyalahkan Tuhan Yesus. Seharusnya Yesus ikut dengan orang yang
memanggilnya. Tetapi Tuhan Yesus punya rencana, Dia ingin membangkitkan
Lazarus. Seringkali terjadi hal yang sama. Pertama kita tidak mengerti, tetapi
Tuhan tetap menginginkan kita tetap setia. Bukan menurut keinginan kita. Tuhan
punya rencana dan kehendak sendiri. Walaupun banyak hal yang terjadi, segala
yang terjadi Tuhan rencanakan. Tuhan lakukan untuk kebaikan kita di dalam hidup
kita. Hal yang kita lihat baik, belum tentu baik. Hal yang jelek belum tentu
jelek. Sebagai orang percaya kita harus bisa menerimanya. Kita menerima apa
yang Tuhan lakukan kepada kita, Tuhan melakukan yang terbaik.
No comments:
Post a Comment