Pdt Liem Ie Liong
Matius 8:23-27
23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan
murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.
24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di
danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan
Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu
takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin
dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya:
"Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
1 Pet 1:3
Terpujilah
Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar
telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang
mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
Yer 17:7
7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,
yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Roma 15:13
13 Semoga Allah,
sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera
dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam
pengharapan.
Kita mengakhiri tahun 2012 dengan rasa bersyukur
kepada Tuhan. Tuhan telah memberkati dan memelihara kita sepanjang 2012. Kita
berharap kepada Tuhan seperti yang tercatat pada Yer 17:7 (Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya
pada TUHAN!). Sebagai anak Tuhan,
kita harus mengandalkan Tuhan dalam kehidupan. Melalui iman dan pengharapan
kita kepada Yesus Kristus, kita boleh merasakan bagaimana Tuhan memimpin dan
memelihara kita. Memasuki tahun 2013, ada yang ingin memasuki tahun ini dengan
optimis dan ada yang ingin memiliki semangat dan harapan yang baru.
Optimis dan harapan memiliki perbedaan. Optimis adalah
angan-angan ke depan, tetapi tidak dijamin oleh Allah. Sebagai orang Kristen selain
harus optimis, lebih jauh lagi , kita memiliki harapan. Dengan harapan di dalam
Kristus, ada kepastian yang dijamin oleh Allah sendiri. Pada Roma 15:13 tertulis,
“Semoga Allah, sumber pengharapan,
memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu,
supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.” Dengan
percaya Kristus kita memiliki sukacita dan damai sejahtera. Dengan kekuatan Allah
Roh Kudus, kita diberikan pengharapan yang berlimpah-limpah. Kekuatan bukan
dari dalam atau luar diri kita, tetapi dari kekuatan Roh Kudus. Ibarat menuangkan
air dalam gelas kosong, setelah terisi separuh lalu dituang terus sampai airnya
melimpah keluar. Itu gambaran melimpah.
Harapan
Orang Kristen
1.
Pengharapan Kristen berdasarkan iman. Abraham diperintahkan Tuhan pergi keluar, jauh dari
sanak keluarganya ke daerah yang belum diketahuinya. Tetapi dengan iman,
Abraham mentaati perintah Tuhan sehingga Tuhan memberkatinya dan melaluinya seluruh
bangsa diperlengkapi. Dengan iman juga, ia menanti janji Tuhan dan pergi ke
negeri yang ia tidak tahu, namun Tuhan memimpin Abraham. Abraham punya iman,
bahkan dikatakan Abraham adalah Bapa orang beriman. Allah membenarkannya karena
imannya. Contoh lain : Tomas. Pada waktu Yesus bangkit dan menampakkan diri
kepada murid-muridNya, dia tidak hadir. Murid-murid lainnya menceritakan kepada
Tomas bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit. Tetapi ia tidak mempercayainya. Kemudian
Tuhan Yesus menampakkan diri kepada Tomas sehingga ia percaya. Sehingga Tuhan
Yesus berkata, “Tomas karena kamu melihat, kamu percaya. Berbahagialah orang
yang tidak melihat namun percaya.” Tomas yang tadinya tidak percaya , boleh
memiliki pengharapan. Ia percaya Allahnya, Tuhannya. Rasul Paulus mengatakan, “Hidup
kami bukan hanya melihat lalu percaya.”
Percaya Tuhan Yesus berdasarkan iman. Percayakah kita bahwa Tuhan Yesus adalah
pengharapan satu-satunya (termasuk saat sakit)? Kalau percaya Tuhan Yesus, maka
kita memiliki hidup yang penuh pengharapan. Biarlah dalam kehidupan, kita boleh
belajar dan bertanya. 1. Apakah kita memerlukan pengharapan? Jawabannya : Ya.
2. Bolehkah orang Kristen berharap? Jawabannya Ya. 3. Apakah ada kemungkinan kita berada di luar
harapan? Jawabannya : Tidak. 4. Apakah besarnya harapan kita, sesuai dengan
anugerah Allah? Atau pengharapan kita yang besar kurang dari anugerah Allah? Jawabannya
: Ya. Karena anugerah Allah diberikan kepada kita sehingga kita memiliki
harapan yang besar.
2.
Harapan Kristen didasarkan pada janji Allah. 1 Kor 10:13. Ada orang Kristen mengalami kesusahan dan
pencobaannya yang begitu berat dan bertanya, “Mengapa Tuhan memberikan
pencobaan yang berat?” Di dalam 1 Kor 10:13 dikatakan, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa,
yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak
akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia
akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
Entah kesulitan dalam pekerjaan dan keluarga, mengalami sakit penyakit,
pencobaan itu sebagai ujian yang diterima. Pencobaan yang ada tidak melampaui
kekuatan kita. Tuhan tahu batas kemampuan kita. Kita bersyukur karena Allah kita adalah Allah yang setia, dia
menggenapi janjiNya. Ada jalan keluar untuk pencobaan sehinga kita dapat
menanggungnya. Itulah janji Tuhan. Tuhan tidak akan meninggalkan kita dalam
menghadapi masalah kehidupan. Ia mau bersama dengan kita. Apakah kita mau
berpegang pada janji Allah? Ada banyak janji Allah. Untuk mengetahui, memiliki
dan memegangnya, sudahkah kita membaca Alkitab? Dari Alkitab, kita mengetahui
janii-janji Allah. Kita hanya berpegang pada janji Allah. Itulah pengharapan orang
percaya (orang Kristen). Dengan memiliki harapan, maka ke depan kita memiliki kepastian
dari penggenapan janji Allah. Menurut J. Packer, “Harapan orang Kristen adalah
iman yang berharap ke depan terhadap pemenuhan janji-janji Allah.” Kita tidak
tahu hari esok, tetapi kita memiliki pengharapan ke depan. Ada janji Allah yang
sungguh nyata.
3.
Bersama Kristus selalu ada harapan. Pada Mat 8:23-27 ditulis bahwa pada suatu hari Tuhan
Yesus berada di atas perahu di danau Galilea bersama murid-muridNya. Angin
begitu besar dan membuat gelombang di danau. Air masuk ke dalam perahu dan
perahu terombang-ambing. Murid-murid Tuhan Yesus ketakutan. Ada 2 hal yang
membuat murid jadi takut : 1. Dari luar mereka, yakni angin yang begitu kencang
dan gelombang yang hebat sehingga wajar mereka jadi takut. 2. Dari dalam diri
mereka. Kata Tuhan Yesus, kamu takut karena dalam hatimu. Kalau bertemu murid
yang tidak naik kelas, kita tidak mengatakan, “kamu bodoh” tetapi mungkin kita
katakan “kamu kurang pandai”. Murid-murid tidak mempunyai iman dan kurang
percaya. Tuhan Yesus mengatakan,”Mengapa
kamu takut, hai kamu yang kurang percaya.” Percaya bukan persoalan besar atau
kecil. Murid-muridNya takut karena kurang percaya. Ketika itu mereka
bersama-sama dengan Yesus dan membangunkan Yesus. Murid-murid bersama dengan Tuhan
Yesus, tetapi mereka takut karena mereka kehilangan harapan , iman dan janji
penyertaan Tuhan. Bersama Kristus, kita percaya selalu ada harapan. Kita bersyukur
dalam Kristus ada harapan. Di luar Kristus, kita dapat berbuah apa-apa. Tetapi dalam Kristus, kita akan kuat. Dalam
kehidupan, kita harus selalu dekat dengan Tuhan. Hanya dalam Yesus kita memiliki
pengharapan. Harapan kita didasarkan pada iman kepada Yesus satu-satunya.
Jangan dialihkan ke yang lain. Kita percaya Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat.
Dia sudah mati sehingga kita punya pengharapan. Janji Tuhan pasti. Itulah janji
dan pengharapan. Yesus Kristus adalah Immanuel, Allah bersama dengan kita. Tuhan
menyertai. sehingga ada harapan,
No comments:
Post a Comment